Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

ASPEK SOSIAL INFORMASI

RIZAL MAULANA ANGGA WIJAYA


210210077043

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
TEORI PENDEKATAN PSIKOLOGI DAN BAGAIMANA PENERAPANYA DALAM
PERPUSTAKAAN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN SOSIAL

Teori pendekatan psikologi adalah salah satu cara yang cukup berperan penting dalam
agen perubahan sosial dalam perpustakaan. Contoh yang sangat sedehana saja dari kasus
yang mudah dilihat adalah mengapa bangsa-bangsa dinegara berkembang sangt sulit
maju. Salah satu penyebabnya ialah negara-negara yang berkembang itu kurang
mempunyai mentalitas yang cocok dalam pembangunan.
Adapun salah satu penyebab tidak mempunyaiya mentalitas untu lebih maju kedepan
adalah proses pendidikan orang tua kepada anaknya, yang mana sejak kecil saja anak
sudah kita sering suguhi oleh cerita-cerita yang berbau ‘fatalistis’, fatalistis ialah cerita-
cerita yang menyerahkan hidup pada faktor nasib. Cerita-cerita yang berbau fatalistis ini
menyebabkan bangsa-bangsa di negara berkembang tersebut menjadi kurang mempunyai
devorce achievement atau rasa ingin untuk berhasil.
Salah satu penerapan teori ini dalam perpustakaan sebagai agen perubahan sosial adalah
dengan banyaknya membaca dan menyediakan bahan-bahan yang bersifat membangun
devorce achvievment untuk dapat berpikir secara luas. Maka dengan berubahnya pola
pikir generasi penerus maka perubahan sosial bangsa kita akan semakin terarah kepada
sesuatu yang jauh lebih baik. Memang dengan cara pendekatan psikologis untuk
perubahan sosial menggunakan media perpustakaan ini memerlukan waktu dan kesabaran
yang sangatlah besar dan bagaimana usaha kita dalam mengarahkan para generasi
selanjutnya.
KONTAK DENGAN KEBUDAYAAN LAIN

Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Hal ini di
sebabkan oleh 2 faktor, yaitu factor pendorong dan factor penghambat. Beberapa ahli
berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur
yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti misalnya perubahan dalam
unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, ataupun kebudayaan. Kemudian, adapula yang
berpendapat bahwasannya perubahan sosial itu bersifat periodik dan non-periodik.
Pendapat-pendapat tersebut pada umumnya menyatakan bahwa perubahan merupakan
lingkaran-lingkaran kejadian. Di dalam beberapa kehidupan masyarakat pasti akan
terjadinya perubahan sosial. Baik itu secara individu ataupun kelompok. Dan bersifat
pasti akan terjadinya perubahan sosial tersebut baik itu perubahannya yang berjalan cepat
maupun yang berjalan lambat. Banyak diasumsikan bahwa salah satu factor pendorong
terjadinya perubahan sosial ialah adanya kontak dengan budaya lain, hal ini telah kita
sadari sendiri, sudah mudah sekali kita untuk berinteraksi dengan budaya lain baik itu di
dalam wilayah Indonesia sendiri, maupun kontak dengan budaya yang ada diluar
Indonesia. Salah satu yang sangat berperan penting di dalam kontak dengan budaya lain
ialah dengan adanya fasilitas dan kemudahan dalam berkomunikasi.

Proses-proses pada banyak perubahan sosial pun dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri
sebagai berikut.
- Di dalam setiap masyarakat pasti akan terjadinya perubahan sosial baik itu secara
cepat maupun secarac lambat
- Perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan tertentu, maka
akan diikuti dengan perubabahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial
lainnya.
- Perubahan-perubahan yang terjadi sangat cepat biasanya akan diikuti dengan
disorganisasi yang bersifat hanya sementara dikarenakannya ada dalam proses
penyesuaian diri. Disorganisasi yang bisa diartikan sebagai pudarnya nilai-nilai
dalam masyarakat dikarenakan adany perubaha-perubahan yang terjadi dalam
lembaga-lembaga masyarakat ini akan diikuti oleh suatu reorganisasi aa dengan
kata lain adalah pembentukan nilai-nilai/norma-norma yang baru agar sesuai
dengan lembaga kemasyarakatan yang sekarang.
- Perubahan tidak hanya dibatasi pada bidang kebendaan ataupun hanya dalam
bidang spiritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik
yang sangat kuat

Di dalam masyarakat dimana terjadi suatu proses perubahan, terdapat beberapa faktor
pendorong jalannya perubahan sosial, salah satu faktornya ialah dengan adanya ‘kontak
dengan kebudayaan lain. Salah satu yang sangat berperan penting dalam hal ini ialah
adanya diffusion. Diffusion dalam kontak budaya ini diartikan dengan adanya pertukaran
unsure-unsur kebudayaan dari satu kebudayaan kepada kebudayaan yang lain, baik satu
maupun banyak. Dengan terjadinya diffuse antar kebudayaan maka akan terbentuknya
penemuan-penemuan baru yang mugkin akan sangat berguna bagi kebudayaan yang
baru/lain sehingga diteruskan kepada khalayak banyak dalam kebudayaannya.
Difusi sendiri dibagi kedalam 2 tipe, pertama difusi intra-masyarakat (intra-soceity
diffusion), dan yang kedua adalah difusi antar masyarakat (inter-soceity diffusion) . ada
beberapa faktor yang berpengaruh dalam proses difusi intra-masyarakat/didalam
masyarakat itu sendiri diantaranya yaitu adanya suatu pengakuan bahwa unsur yang baru
tersebut mempunyai kegunaan yang sangat bermanfaat, ada tidaknya unsur-unsur
kebudayaan yang mempengaruhi diterimanya atau tidak diterimanya unsur-unsur yang
baru, unsur baru yang terlalu berlawanan dengan fungsi unsur lama kemungkinan besar
unsur yang baru ini tidak akan diterma, dan kedudukan dan peranan sosial dari individu
yang menemukan sesuatu yang baru tadi akan mempengaruhi apakah hasil penemuannya
itu dengan mudah diterima atau tidak. Ada pula beberapa faktor yang mempengaruhi
difusi antar masyarakat, diantaranya yaitu adanya kontak antara masyarakat-masyarakat
tersebut, kemampuan untuk mendemontrasikan kemanfaatan penemuan baru tersebut,
pengakuan akan kegunaan penemua baru tersebut, ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan
yang menyaingi unsur-unsur penemuan baru tersebut, peranan masyarakat yang
menyebarkan penemuan baru tersebut di dunia ini, paksaan juga dapat dipergunakan
untuk menerima suatu penemuan baru.
Zaman ini adalah zaman yang sudah modern, orang sudah tidak bersusah payah untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Sudah banyak sekali media komunikasi yang
memudahkan kita berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain, seperti sudah
banyak kita ketahui seperti telepon, handphone, dan salah satu media komunikasi yang
memudahkan kita untuk berinteraksi dengan kebudayaan lain adalah dengan berkembang
pesatnya computer beserta internet. dengan sudah banyaknya media internet di sekitar
kita maka dapat dengan mudahnya bagi kita untuk berinteraksi dengan kebundayaan lain,
mungkin kita dapat ambil contoh yang sangat mudah dilihat dari kehidupan sehari-hari
kita saja. Contohnnya sudah banyak sekali bertebaran warnet (warung internet) dimana-
mana, maka yang berpotensi mengalami perubahan sosial tidak hanya saja bagi kita
sebagai akademisi, tapi juga berpotensi besar bagi anak-anak kita ataupun bagi adik kita
sendiri. Dan yang kita takutkan ternyata sudah terjadi dan terus berlangsung, yaitu
susahnya bagi kita untuk melakukan filterisasi atau penyaringan bagi pengguna internet
itu sendiri. Dengan disadar ataupun tanpa disadari kita sangat susah sekali mengontrol
penggunaan internet denganberlakunya hal seperti ini anak-anak dengan mudah dapat
berinteraksi dengan budaya lain. Yang menjadi pertanyaan besar entah kebudayaan yang
menurut kita baik atau malahan dengan kebudayaan yang berdampak buruk untuk anak-
anak kita. Maka hal ini tegantung kita bagaimana menyikapinya.

Banyak sekali contoh yang tidak kita sadari dengan faktor pendorong konta denan
kebudayaan lain, kita saja yang berkecimpung dalam dunia akademis terdapat banak
sekali ragam kebuadayaan yang melingkari kita dan tanpa kita sadari pula kita telah
melakukan perubahan sosial, baik itu perubahan baik ataupun sebaliknya. Dengan contoh
kita mengobrol dengan teman kita yang berbeda budaya dengan kita secara tidk sadar kita
telh melakukan kontak budaya, kita bisa saja menemukan unsur yang sangat cocok
dengan kepribadian kita sehingga kita dengan mudahnya menerima unsur tersebut
kedalam kebudayaan kita sendiri. Suatu perubahan kebudayaan ialah dengan adanya
beberapa sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri. Seperti conroh terjadinya
gempa bumi, topan, banjir besar, dan lain-lain mungkin menyebabkan masyarakat-
masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut erpaksa harus meninggalkan tempat
ringgalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru, maka
mereka harus menyesuaikan dengan tempat tinggal yang baru. Kemungkinan hal tersebut
mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatannya. Bagi masyarakat yang awal mulanya hidup dari berburu, kemudian
menetap di suatu daerah pertanian, perpindahan itu akan melahirkan perubahan-
perubahan dalam diri masyarakat tersebut, misalnya timbul lemabaga kemasyrakatan
baru yaitu pertanian.
Sebab yang bersumber pada linkunagn fisik kadang-kadang ditimbulkan para warga
masyarakat itu sendiri. Misalnya, penggunaan anah secara seenaknya saja tanpa
memperhitungkan kelestarian humus tanah, penebangan hutan secara sembarangan dan
secara tidak teratur sehingga mengakibatkan hutan yang gundul, dan banyak yang
lainnya. Ada juga sebab yang di akibatkan oleh perubahan sosial kebuadayaan, yaitu
dengan adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Apabila sebab-sebab perubahan
bersumber kepada masyarakat yang lain, itu mungkin terjadi karena kebudayaan dari
masyarakat yang lin melancarkan pengaruhnya. Hubungan yang dlakukan secara fisik
antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk untuk menimbulkan pengaruh
timbal balik. Artinya, masing-masing masyarakat memengaruhi masyarakat yang lainnya,
tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakt yang lain itu. Namun apabila hubungan
tersebut berjalan melalui alat-alat kominikasi massa, ada kemungkinan pengaruh itu
hanya datang dari satu pihak saja, yaitu dari masyarakat pengguna alat-alat komunikasi
tersebut. Sementara itu, pihak lain hanya bisa menerima pengaruh tanpa mempunyai
kesempatan memberikan pengaruh balik. Apabila pengaruh dari masyarakat tersebut
diterima tidak karena paksaan, hasilnya dinamakan demonstration effect. Proses
penerimaan pengaruh kebudayaan asing di dalam antropologi budayya disebut akulturasi.
Didalam pertemuan kedua kebudayaan tidak selalu akan terjadi saling mempengaruhi.
Kadangkala pertemuan dua kebudayaan yang seimbang dalam beberapa aspek lebih
cenderung kepada saling menolak. Namun apabila salah satu dari dua kebudayaan yang
bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi, maka yang akan terjadi adalah
proses imitasi, yaitu peniruan terhadap unsur-unsur kebudayaan yang lain. Mula-mula
unsur-unsur tersebut ditambahkan pada kebudayaan asli. Akan tetapi, lambat laun
kebudayaan asli mereka akan tergantikan dengan kebudayaan asing tersebut.
Adanya pertemuan antara individu yang menyebabkan difusi, misalnya hubungan antar
individu dimana bentuk masing-masing kebudayaannya hamper-hampir tidak berubah.
Hubungan yang demikian dinamakan juga sebagai hubgan symbiotic. Cara lain yang
mungkin pula dilakukan adalah dengan pemasukan secara damai (penetration pacifique).
Sebagai contoh, unsur-unsur kebudayaan asing yang dibawa oleh pra pedagang yang
kemudian untuk dimaukan kedalam kebudayaan penerima dengan tanpa sengaja dan
tanpa paksaan. Akan tetapi, kadang-kadang penetration pacifique juga dilakukan dengan
sengaja, musalnya,usah-usaha yang dlakukan oleh para penyiar. Cara lain adalah dengan
adanya paksaan,misalkan menaklukan masyarakat lain dengan peperangan. Sebenarnya,
antar difussi itu dan akulturasi terdapat persamaan dan perbedaan yang sangat mendasar.
Persamaanya adalah bahwa kedua proses tersebut memerlukan adanya kontak. Tanpa
kontak tidak mungkin kedua proses tersebut berlangsung. Akan tetapi, proses difusi
berlangsung dal keadaan dimana kontak tersebut tidak erlu ada secara langsung dan
kontinu, seperti difusi dari penggunaan tembakau yang tersebar di seluruh dunia. Lain
halnya dengan akulturasi yang memerlukan hubungan yang dekat dan langsung, serta
kontinu (ada kesinambungan). Proses difusi dapat menyebabkan lancarnya proses
perubahan karena difusi memperkaya da menambah unsur-unsur kebudayaan, yang
seringkali memerlukan perubahan-perubahan dalal lembaga-lembaga kemasyarakatan,
atau bahkan penggantian lembaga-lembaga kemsyarakatann yang alam dengan yang
baru.
Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa penejelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa kontak dengan kebudayaan lain sangat dominant sekali dibandingkan dengan
faktor-faktor yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai