Start
SK/KD
Standar Kompetensi
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar
Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejalagejala kehidupan. Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala alam.
Indikator
Indikator
Mampu melaksanakan pengamatan objek melalui langkah-langkah terencana dan sistematis. Mampu melakukan pengamatan dan memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik Mampu mengenal bagian-bagian mikroskop Mampu menggunakan mikroskop dengan benar Mampu menggunakan alat dan bahan secara aman Mampu mendeskripsikan bahan-bahan yang berbahaya Mampu mengidentifikasi simbol-simbol keselamatan kerja
Daftar Isi
Standar Kompetensi Tujuan Pembelajara Pengamatan Gejala Alam
Metode Ilmiah
Kegiatan pengamatan akan berhasi dengan baik jika pelaksanaannya menggunakan langkah dan metode yang sistematis dan terencana, yakni menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu metode/cara kerja yang ditempuh ilmuwan dalam memecahkan suatu masalah dengan menggunakan tahap-tahap tertentu secara sistematis, teratur dan terencana.
Langkah-langkah metode ilmiah: 1. Menemukan masalah dan merumuskan masalah. 2. Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah.
Home
Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati, 2008, Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VII SMP/MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Back
Next
Metode Ilmiah
3. Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban sementara. 4. Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan atau eksperimen. 5. Menarik kesimpulan. 6. Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan. Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang pengamat antara lain: memiliki rasa ingin tahu, ulet, tekun, teliti, jujur, dan objektif/terbuka.
Lup
Dalam upaya mengungkap rahasia kehidupan orga-nisme, beberapa peralatan dan teknik digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Lup dan mikroskop misalnya, digunakan untuk mengamati dengan jelas bagian-bagian tubuh yang kecil dari cacing dan nyamuk atau mikro organisme seperti: bakteri, amoeba, paramecium dan lain sebagainya. Coba siapa yang tahu apakah mikroorganisme itu?
1.
2. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda atau makhluk hidup yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
Home Back Next
Mikroskop
Macam Mikroskop
1. Mikroskop siswa. Mikroskop jenis ini hanya digunakan untuk mengamati objek dalam dua dimensi. Memiliki perbesaran maksimum 200 kali dan 1000 kali dan digunakan oleh siswa tingkat SMP dan SMA. 2. Mikroskop stereo, Mikroskop ini digunakan untuk siswa SLTA dan perguruang tinggi. Memiliki perbesaran mencapai 20 kali, tetapi dapat digunakan untuk mengamati obyek dalam tiga dimensi 3. Mikroskop elektron, hanya digunakan oleh ilmuwan di laboratorium
Home
Brady, James E. 1990. General Chemistry: Principles and Structure, New York: John Wiley and Sons, Microsoft Encarta Reference Library 2005. 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.
Back
Next
Mikroskop
Bagian Mikroskop
Mikroskop terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian optik dan bagian mekanik a. Bagian Optik Mikroskop 1. Lensa okuler, terletak dekat dengan mata pengamat dan berfungsi sebagai kaca pembesar yang membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari bayangan yang dibentuk lensa obyektif. 2. Lensa Objektif, terletak dekat dengan objek pengamatan dan berfungsi untuk membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Brady, James E. 1990. General Chemistry: Principles and Structure, New York: John Wiley and Sons, Microsoft Encarta Reference Library 2005. 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.
Home
Back
Next
Mekanik Mikroskop
3. Diafragma, merupakan bagian mikroskop yang mengatur banyak sedikitnya sinar yang dipantulkan cermin menuju mata pengamat. 4. Reflektor, terdiri atas cermin datar dan cermin cekung yang berfungsi memantulkan cahaya ke dalam lubang diafragma dan meja objektif. Cermin datar digunakan jika cahaya cukup terang, sedangkan cermin cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
b. Bagian Mekanik Mikroskop 1. Pemutar halus (mikrometer), digunakan untuk menai-turunkan tubus secara lambat 2. Tabung mikroskop (tubus), digunakan untuk mengatur fokus yang menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif
Mekanik Mikroskop
3. Pemutar kasar (makrometer), digunakan untuk menaik-turunkan tubus secara cepat 4. Lengan mikroskop, merupakan pegangan untuk membawa mikroskop 5. Revolver, digunakan sebagai tempat meletakkan lensa objektif 6. Meja objektif, digunakan sebagai tempat meletakkan preparat (sediaan benda yang akan diamati) 7. Penjepit objek, digunakan untuk menjepit gelas preparat agar tidak mudah tergeser. 8. Kondensor, digunakan untuk mengumpulkan cahaya yang digunakan menerangi preparat. 9. Sekerup (engsel inklinasi), digunakan untuk mengubah sudut tegak lurus mikroskop 10.Kaki mikroskop, merupakan penyangga mikroskop
Membuat Preparat
Cara membuat preparat: 1) Membuat preparat tanpa penyayatan: Conto: pada waktu pengamatan mikroorganisme yang ada dalam air. Caranya: air yang akan diamati, diambil dengan pipet tetes dan tempatkan pada kaca obyektif dan tutup dengan kaca penutup, amati dengan mikroskop. 2) Membuat preparat dengan penyayatan: Contoh: organ tubuh organisme, misalnya penam-pang daun, batang, akar, atau otot. Caranya: menyayat organ setipis mungkin, untuk membuat sayatan yang baik dan tipis dengan alat yang disebut mikrotom, tetapi bila tidak mempunyai mikrotom dapat dengan menggunakan silet yang tajam.
Home Back Next
Keselamatan Kerja
Penyebab Kecelakaan di Laboratorium
Kecelakaan yang sering terjadi di laboratorium sains, dapat terjadi karena hal-hal berikut: 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang proses, alat dan bahan yang digunakan. 2. Sedikitnya informasi dan instruksi atau supervisi yang dilakukan guru. 3. Tidak menggunakan alat pelindung atau alat yang tepat 4. Tidak memperhatikan instruksi atau mengabaikan aturan-aturan yang berlaku di dalam laboratorium 5. Tidak memperhatikan sikap yang baik waktu bekerja di laboratorium.
Usaha Pencegahan
Usaha Pencegahan
Mencegah terjadinya kecelakaan di laboratorium adalah tugas setiap individu yang menggunakan laboratorium. Untuk menghidari terjadinya kecelakaan, kita harus mengetahui dan memahami hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya atau kecelakaan di dalam laboratorium. Kitapun perlu mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan bahaya yang mungkin terjadi. Prosedur, tata tertib dan peringatan-peringatan umum yang berlaku di dalam laboratorium, hendaknya ditaati. Semua itu merupakan suatu upaya untuk menjaga ketertiban, kelancaran dan keselamatan kerja serta mencegah terjadinya berbagai musibah atau kecelakaan di dalam laboratorium.
Kecelakaan Lab
Kecelakaan dan Penanggulangan
1. Luka akibat benda tajam (pisau, silet, jarum, pecahan kaca). Tindakan yang dapat dilakukan adalah membersihkan luka secara hati-hati, jika akibat pecahan kaca dan pada kulit terdapat pecahan kaca, gunakan pinset dan kapas steril untuk mengambilnya. Kemudian tempelkan plester berobat. Luka bakar akibat zat kimia dan panas (uap dan api). Zat kimia yang dapat menyebabkan luka bakar antara lain: asam, basa, natrium (Na) atau kalium (K), bromium (Br), dan fosfor. Tindakan yang dapat dilakukan bila kulit kita terkena percikan zat kimia tersebut adalah segera menghapus dengan kapas atau lap halus, kemudian dicuci dengan air sebanyak-banyaknya dan dikeringkan.
2.
Keselamatan Kerja
Kecelakaan dan Penanggulangan ...
3. Luka pada mata akibat kemasukan zat berbahaya, misalnya zat kimia (asam, basa) dan pecahan kaca. 4. Keracunan, dapat terjadi melalui pernafasan atau karena tertelan melalui mulut. Usaha prefentif yang dilakukan adalah tidak mencoba-coba mencium atau mencicipi zat/bahan kimia beracun. 5. Shock, umumnya terjadi karena tersengat listrik. Gejala-gejala antara lain: muka pucat, pusing, pandangan kabur, dan pingsan.
Keselamatan Kerja
Kecelakaan dan Penanggulangan ...
5. Percikan dan tumpahan zat, umumnya terjadi ketika kita sedang menuangkan zat ke dalam tabung reaksi atau ketika sedang membuat dan mencampur larutan atau mengencerkan zat. Untuk menghindar-kan diri dari percikan, usahakan selalu menggunakan pakaian praktek dan gunakan pelindung mata/muka ketika sedang mengencerkan atau membuat larutan. 6. Bahaya yang ditimbulkan oleh hewan, beberapa jenis hewan dapat membawa dan menularkan penyakit, atau dapat menimbulkan infeksi ketika menggigit. Oleh karena itu, semua hewan yang akan diamati harus diperlakukan secara hati-hati.
Keselamatan Kerja
Ahmad Sholahuddin MTs. Negeri Slawi Kab. Tegal sholahuddinahmad@ymail.com http://sholahuddin.edublogs.org http://mtsnslawi.wordpress.com http://sainsmts.blogspot.com
Referensi
Budi Purwanto, Arinto Nugroho,. 2008, Eksplorasi Ilmu Alam 1, untuk Kelas VII SMP dan MTs, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII SMP/MTs, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Wasis, et.al. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Anni Winarsih, 2008. IPA Terpadu: SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Eka Purjiyanta, 2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII . Jakarta: Erlangga