Anda di halaman 1dari 35

ANGGOTA : 1. Bahana Takbir Aljana 2. Fina Ayu Shabrina 3. Ina Setyaningtyas 4. Khairul Adhi Fiandri 5. Sri Lestari 6.

ri 6. Randy Pujas Pradipta 7. David Tri R.

( 12030110120076) ( 12030110120082) ( 12030110120089) ( 12030110120117) ( 12030110120144) (12030110120169) (12030110130197)

RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT SECARA KESELURUHAN

Prosedur Untuk Memperoleh Pemahaman Atas Struktur Pengendalian Intern Lima jenis prosedur audit yang berhubungan dengan pemahaman auditor atas struktur pengendalian intern ialah: 1. Pengalaman auditor pada periode sebelumnya terhadap satuan usaha tersebut 2. Tanya jawab dengan pegawai perusahaan 3. Pemeriksaan pedoman kebijakan dan system 4. Pemeriksaan atas dokumen dan catatan 5. Pengamatan akitivitas dan operasi satuan usaha tersebut

Pengujian ini mencakup jenis bahan bukti berikut : Tanya jawab dengan pegawai klien Pemeriksaan dokumen dan catatan Pengamatan aktifitas-akifitas berhubungan dengan pengendalian Pelaksanaan ulang oleh auditor terhadap prosedurprosedur klien

Pengujian substantif merupakan suatu prosedur yang dirancang untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang yang langsung memengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Terdapat tiga jenis pengujian substantif: 1. pengujian atas transaksi, 2. prosedur analitis dan 3. pengujian terinci atas saldo.

Prosedur analitis mencakup perbandingan jumlah yang dicatat dengan ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor. Ada empat tujuan penggunaan prosedur analitis yaitu : 1. memahami bidang klien, 2. menetapkan kemampuan kelangsungan hidup suatu satuan usaha, 3. indikasi timbulnya kemungkinan salah saji dlam laporan keuangan, dan 4. mengurangi pengujian audit yang lebih rinci.

Pengujian ini menitik-beratkan atau memfokuskan pada saldo akhir buku besar baik untuk akun-akun neraca maupun laba rugi, namun penekanan utama pada kebanyakan pengujian terinci atas saldo adalah neraca.

Biasanya auditor menggunakan kelima jenis pengujian ketika melakukan audit atas laporan keuangan, tetapi ada jenis tertentu yang lebih ditekankan, tergantung pada situasinya. Beberapa faktor dapat mempengaruhi pilihan auditor atas jenis pengujian yang akan dipilih

Hubungan antara prosedur audit selanjutnya dengan bukti : 1. Lebih banyak jenis bukti, enam jumlahnya yang digunakan untuk pengujian rincian saldo ketimbang jenis pengujian lainnya 2. Hanya pengujian rincian saldo yang melibatkan pemeriksaan fisik dan konfirmasi 3. Tanya jawab dengan klien dilakukan untuk setiap jenis pengujian 4. Dokumentasi digunakan dalam setiap jenis pengujian kecuali prosedur analitis 5. Pelaksanaan ulang digunakan dalam setiap jenis pengujian kecuali prosedur analitis 6. Rekalkulasi digunakan untuk memverifikasi keakuratan matematis transaksi

Jenis pengujian yang tercantum berikut ini disusun menurut peningkatan biayanya : 1. Prosedur analitis Prosedur analitis dianggap yang paling murah karena relatif lebih mudah dihitung dan dibandingkan. 2. Prosedur penilaian risiko, termasuk prosedur untuk memahami pengendalian internal Prosedur ini tidak semahal pengujian audit lainnya karena auditor dengan mudah dapat melakukan tanya jawab dan pengamatan serta melaksanakan prosedur analitis perencanaan

3.

4.

5.

Pengujian pengendalian Pengujian pengendalian juga melibatkan pengajuan pertanyaan atau tanya jawab, pengamatan, dn inspeksi, biayanya relatif lebih rendah dibandingkan pengujian substantif Pengujian substantif atas transaksi Pengujian substantif atas transaksi lebih mahal dibandingkan pengujian pengendalian yang tidak mencakup pelaksanaan ulang, karena sering kali memerlukan rekalkulasi dan penelusuran Pengujian rincian risiko Pengujian rincian saldo hampir selalu lebih mahal dibandingkan jenis prosedur yang lain, karena biaya prosedur misalnya untuk mengirimkan konfirmasi dan menghitung persediaan

Suatu pengecualian dalam pengujian pengendalian hanya mengindikasikan kemungkinan salah saji laporan keuangan, sedangkan pengecualian dalam pengujian substantif atas transaksi atau pengujian rincian saldo merupakan salah saji laporan keuangan. Pengecualian dalam pengujian pengendalian disebut deviasi pengujian pengendalian

Seperti

pengujian pengendalian, prosedur analitis juga hanya mengindikasikan kemungkinan salah saji yang mempengaruhi nilai mata uang dalam laporan keuangan. Apabiala prosedur analitis mengidentifikasi fluktuasi yang tidak biasa, auditor harus melaksanakan pengujian substantif atas transaksi atau pengujian rincian saldo untuk menentukan apakah salah saji telah benarbenar terjadi.

Jika pengujian pengendalian mendukung penilaian risiko pengendalian, risiko deteksi yang direncanakan dalam model risiko audit akan meningkat, dan karenannya pengujian substantif yang direncanakan dapat dikurangi.

SAS 80 (AU 326) dan SAS 109 (AU 319) memberikan pedoman bagi auditor entitas yang mengirimkan, memroses, memelihara, atau mengakses informasi penting secara elektronis.

Standar auditing mengakui bahwa jika ada sejumlah besar bukti audit dalam format elektronik, mungkin tidak praktis atau tidak mungkin untuk mengurangi risiko deteksi hingga tingkat yang dapat diterima dengan hanya melakukan pengujian substantif. Dalam situasi ini, auditor harus melaksanakan pengujian pengendalian untuk mengumpulkan bukti guna mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian di bawah maksimum bagi asersi laporan keuangan yang terpengaruh

Meskipun pengendalian umum yang efektif menghasilkan audit yang sangat efisien, PCAOB Standard 2 mengharuskan auditor perusahaan public untuk menguji pengendalian setiap tahun.

Untuk menguji pengendalian atau data yang terotomatisasi, auditor mungkin harus menggunakan teknik audit berbantukan computer atau menggunakan laporan yang dihasilkan TI untuk menguji efektivitas operasi pengujian umum TI, seperti pengendalian pengubahan program dan pengendalian akses.

Memilih jenis pengujian mana yang akan digunakan dan seberapa ekstensif pengujian itu harus dilaksanakan dapat sangat bervariasi di antara audit dengan tingkat efektivitas pengendalian internal dan risiko inheren yang berbeda. Bahkan dalam audit tertentu variasi dapat terjadi dari satu siklus ke siklus lain. Kombinasi ini sering disebut bauran bukti

Dalam setiap audit, kita harus menentukan uraian tentang klien dari bauran bukti : Analisi Audit 1 Klien ini adalah sebuah perusahaan besar yang memiliki pengendalian internal yang canggih dan risiko inheren yang rendah. Karena itu, auditor melaksanakan pengujian pengendalian yang ekstensif dan sangat mengandalkan pada pengendalian internal klien untuk mengurangi pengujian substantif lain.

Analisis Audit 2 Perusahaan ini berukuran sedang, yang memiliki sejumlah pengendalian dan beberapa risiko inhern. Auditor telah memutuskan untuk melakukan pengujian dalam jumlah sedang bagi semua jenis pengujian kecuali prosedur analitis substantif yang akan dilaksanakan secara ekstensif. Analisis Audit 3 Perusahaan ini berukuran sedang tapi mempunyai segelintir pengendalian yang efektif dan risiko inheren yang signifikan. Memenjemen mungkin telah memutuskan bahwa memiliki pengendalian internal yang lebih baik tidak efekltif dari segi biaya.

Analisi Audit 4 Rencana awal pada audit ini adalah mengikuti pendekatan yang digunakan dalam audit 2. Namun auditor mungkin menemukan penyimpangan pengujian pengendalian yang ekstensif dan salah saji yang signifikan meskipun melakukan pengujian substantif atas transaksi dan prosedur analitis substantif.

Fokus dari perancangan program audit yaitu untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan transaksi. Selain itu auditor juga akan merancang program audit untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan.

Selain pada bagian program audit yang berisi prosedur penilaian risiko yang dilaksanakan selama tahap perencanaan, program audit bagi kebanyakan auditor dirancang dalam tiga bagian tambahan : 1. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi 2. Prosedur analitis substantif 3. Pengujian rincian saldo

Program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi biasanya meliputi bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman atas pengendalian internal yang diperoleh selama pelaksanaan prosedur penilaian risiko. Apabila pengendalian sudah efektif dan risiko pengendalian dinilai rendah, auditor akan sangat menekankan pada pengujian pengendalian.

Memahami pengendalian internal


Menilai risiko pengendalian yg direncanakan

Menentukan luas pengujian pengendalian* Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi

Prosedur audit Ukuran sampel

Item yg dipilih
Penetapan waktu

* Luas pengujian pengendalian ditentukan oleh ketergantungan yg direncanakan pada pengendalian. Untuk perusahaan publik, pengujian harus mencukupi untuk mengeluarkan pendapat tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

Auditor mengikuti pendekatan empat langkah untuk mengurangi risiko pengendalian yang diperkirakan 1. Memberlakukan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi pada kelas transaksi yang diuji, seperti penjualan 2. Mengidentifikasi pengendalian kunci yang dapat mengurangi risiko pengendalian untuk setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi 3. Mengembangkan pengujian pengendalian yang tepat bagi semua pengendalian internal yg digunakan untuk mengurangi penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian di bawah maksimum (pengendalian kunci) 4. Untuk jenis salah saji yang berkaitan dengan setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, rancanglah pengujian substantif atas transaksi yang tepat, dengan mempertimbangkan defisiensi dalam pengendalian internal dan hasil yg diharapkan dari pengujian pengendalian pada langkah 3

Tujuan pelaksanaan prosedur analisis : Memahami bidang usaha klien Penetapan kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan Mengurangu pengujian audit yang terinci

Metodologi untuk merancang pengujian rincian saldo : 1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha 2. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren untuk piutang 3. Menilai risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan 4. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi untuk siklus penjualan dan penagihan 5. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang usaha 6. Merancang pengujian rincian saldo piutang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo

Tingkat

disagregasi berkisar dari audit secara keseluruhan hingga tujuan audit yang berkaitan dengan memperoleh informasi tentang latar belakang bisnis dan industri klien yang bersangkutan dengan audit secara keseluruhan

Standar auditing mengharuskan auditor untuk menggunakan program audit tertulis. Format segmen pengujian rincian saldo dari program audit atas piutang usaha digunakan untuk menghubungkan prosedur audit dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Program audit dikembangkan setelah mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi pengujian rincian saldo dan didasarkan pada beberapa asumsi tentang risiko inheren, risiko pengendalian, dan hasil dari pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, serta prosedur analitis substantif

Meskipun

semua tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi telah dipenuhi, auditor terutama masih akan mengandalkan pada pengujian substantif atas saldo untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo berikut Nilai yang dapat direalisasikan Hak dan kewajiban

Auditor

akan melaksanakan pengujian pengendalian untuk mendukung penilaian risiko pengendalian yang lebih rendah bagi masing-masing dari empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan, Auditor melaksanakan prosedur substantif untuk memperoleh assurance atau keyakinan bahwa semua tujuan audit telah tercapai menyangkut informasi dan jumlah yang termasuk dalam pengungkapan itu.

Program

audit harus direview dengan cermat selama tahap perencanaan audit untuk menentukan apakah ada prosedur audit yang harus ditingkatkan atau dihilangkan. Penilaian risiko harus menghasilkan pengurangan pengujian di area yang berisiko rendah dan lebih fokus pada titik-titik masalahnya. Perencanaan dan review yang cermat atas program audit dapat menghasilkan penghematan waktu yang besar.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai