Ppttbparu 111025013155 Phpapp02
Ppttbparu 111025013155 Phpapp02
Tuberkulosis
(TBC)
adalah
penyakit
akibat
kuman
menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meningen, ginjal, tulang, dan nodus
Gejala Klinis
Gejala Respiratorik
Batuk
Gejala Sistemik
Demam
Batuk darah
Anorexia
Sesak nafas
Keringat malam
Penurunan BB
Nyeri dada
Agens infeksius utama, mycobakterium tuberkulosis adalah batang aerobik tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultra violet, dengan ukuran panjang 1-4 /um dan tebal 0,3 0,6/um. Yang tergolong kuman mycobakterium tuberkulosis
kompleks adalah:
Mycobakterium tuberculosis Varian asian
Varian african I
Varian asfrican II Mycobakterium bovis
Klasifikasi
Tuberculosis Primer Tuberculosis Post primer TB Paru BTA Positif TB Paru BTA Negatif
Pemeriksaan Dahak
Tuberkulosis paru ( Koch pulmonal ) aktif. Tuberkulosis non aktif Tuberkulosis quiesent
Secara patologis
Aktivitas Radiologi
Tuberculosis Minimal Moderateli advanced tuberculosis For advanced tuberculosis Secara Radiologis
Patofisiologi
Penularan tuberculosis paru terjadi karena kuman dibersinkan atau dibatukkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang buruk dan kelembaban. Dalam suasana lembab dan gelap kuman dapat tahan selama berhari-hari sampai berbulan-bulan. Bila partikel infeksi ini terhisap oleh orang sehat akan menempel pada jalan nafas atau paru-paru. Partikel dapat masuk ke alveolar bila ukurannya kurang dari 5 mikromilimeter.
Penyakit dapat menyebar melalui getah bening atau pembuluh darah. Organisme yang lolos dari kelenjar getah bening akan
KOMPLIKASI
Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) Atelektasis (paru mengembang kurang sempurna) Bronkiektasis (pelebaran broncus setempat)
Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, dan ginjal
fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru.
Kultur sputum
Fhoto Toraks
Pemeriksaa n Fungsi Paru Penurunan kualitas vital, peningkatan ruang mati, peningkatan rasio udara residu: kapasitas paru total dan penurunan saturasi oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkim/fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit pleural.
Ziehl-Neelsen
Bronchografi
Dan lain-lain
Imunisasi BCG pada anak balita, Vaksin BCG sebadiberikan sejak anak masih kecil agar
dengan penderita, minum obat pencegah dengan dosis tinggi dan hidup secara sehat. Terutama rumah harus baik ventilasi udaranya dimana sinar matahari pagi masuk ke dalam rumah.
Tutup mulut dengan sapu tangan bila batuk
PENGOBATAN
1. Jangka pendek. Dengan tata cara pengobatan : setiap hari dengan jangka waktu 1 3 bulan. * Streptomisin injeksi 750 mg. * Pas 10 mg. * Ethambutol 1000 mg. * Isoniazid 400 mg. 2. Jangka panjang Tata cara pengobatan : setiap 2 x seminggu, selama 13 18 bulan, tetapi setelah perkembangan pengobatan ditemukan terapi. Terapi TB paru dapat dilakukan dengan minum obat saja, obat yang diberikan dengan jenis : * INH. * Rifampicin. * Ethambutol. Dengan fase selama 2 x seminggu, dengan lama pengobatan kesembuhan menjadi 6-9 bulan. 3. Dengan menggunakan obat program TB paru kombipack bila ditemukan dalam pemeriksan sputum BTA ( + ) dengan kombinasi obat : * Rifampicin. * Isoniazid (INH). * Ethambutol. * Pyridoxin (B6).