HORMON KELAMIN

HORMON KELAMIN
1. 2. PRIA WANITA

HORMON KELAMIN
ANDROGEN Kerjasama : hipotalamus hipofise testis adrenal LDL (plasma) TESTOSTERON

KOLESTEROL

ASETAT (sel leydig)

sel spermatogonia

sperma

sel leydig TESTIS sel sertoli

dehidrogenase 3. hidroksisteroid

testosteron

FSH regulasi

ABP

E2

Biosintesa: - androgen (sel leydig) - estrogen (jaringan lain)

Sel leydig
Asetat

Darah

Jaringan

Kolesterol

KoleSsterol (LDL)

Pregnolon

progesteron

17.OHpregnolon

17.OHprogesteron

ESTRON

ESTRON

androstenediol

androstenediol

androstenedion

androstenedion

testosteron

testosteron

testosteron

androstenediol (2%)

dihidrotestosteron (DHT) (4%)

ESTRADIOL (E2) (1 5%)

ESTRADIOL

HIPOTALAMUS

GnRH

HIPOFISE Inhibin T DHT E2

FSH T E2 LH

SEL

TESTIS

T SEL LEYDIG TUB.

SERTOLI

SEMINIFERUS

SPERMA

PENGATURAN UMPAN BALIK FUNGSI TESTIKULER

Perubahan aktivitas yang mempengaruhi testosteron : 1. zat androgen yang > aktif pada sel tertentu 2. zat androgen yang < aktif 3. steroid lain yang berbeda aktivitasnya (estradiol) Hormon estrogen pada

H. estrogen penting : - estron

- estradiol Pada androgen

Disintesis di : sel leydig sel sertoli

estrogen relatif

feminisasi (genekomasti)

Sekresi (testesteron)

: 5 mg / hari

adrenal testis >>

stress Metabolisme :

sekresi

DHT (aktif) Testosteron (prohormon) 5 reduktase + NADP (jar. sasaran) oksidasi pada posisi 17 (hati) E2 androstenediol 17. ketosteroid

Terikat oleh Testosteron Estradiol Binding Globulin (TEBG)

Metabolik Clerance Rate (MCR) Pengukuran metabolisme hormon steroid MCRT [TEBG] pengukuran metabolisme testosteron Kecepatan menghilangnya testosteron dari darah MCRT dan sebaliknya Peran Hormon Androgen

1. Metabolisme : - sintesa protein - aktivitas enzim glikolitik 2. Pembentukan dan perkembangan alat-alat kelamin sekunder Spermatogenesis : - tidur - stress
FSH

ABP + Testosteron

LH + FSH

Sel Sertoli

sel Leydig

Spermatogenesis (tubuli seminiferi) Efek testosteron di jaringan lain : Kelenjar submaksilaris Androgen anabolik
air liur

- pertumbuhan syaraf Prostat testesteron / DHT + E2 ( replikasi)

} pertumbuhan epidermis

penyembuhan luka

pembelahan sel prostat

Benign Prostatic Hypertrophy (BPH) 75% > 60 th

HORMON KELAMIN WANITA

HORMON OVARIUM medula OVARIUM korteks

sejak lahir

pembesaran folikel primer de Graff Pecah

Sel granulosa - luteinisasi - hipertropi korpus luteum

sel benih

sel granulosa ovarium korpus luteum sel tika

estradiol (E2) progesteron 17. hidroksi progesteron androstenedion aromatisasi estron (ssd. Menopause )

Sekresi : - Sekresi steroid ovarium ssd hid

- protein pengikat estrogen progestin Metabolisme dan eksresi : Estradiol Estron BG BG

reservoir

konversi

Estriol (dimetabolisir di hati)

steroid tak larut dalam air

eksresi : empedu feces Hormon ovarium mempersiapkan strukstural reproduksi

1. mematangkan sel benih / ovum 2. endometrium siap untuk inplantasi blastosit ovulasi mempertahankan kehamilan persalinan dan laktasi

3. melengakapi hormon timing 4. tetapkan hormon plasenta 5. melengkapi pengaruh hormonal Estradiol

efek anabolik pada tulang dan tulang rawan vasodelatasi pembuangan panas

pertumbuhan

Sintesa Estrogen: 1. Hidroksilasi pada atom C19 19. hidroksi androstenedion 2. oksidasi pada atom C19 3. pengambilan atom C19 dan pembentukan cincin aromatik A 19. hidroksi testosteron /

Sintesa estrogen

metirapon (hambat 19 hidroksilase)

Organ yang mensintesa : - testes - ovarium - adrenal - plasenta Kadar h. LH, FSH dan Estradiol (E2) darah pada waktu ovulasi, menstruasi

PROGESTIN 1. Perlu kerjasama dengan estrogen

2. Mengkonversi epitel uterus Proliferatif sekretorik untuk inplantasi ovum yang terbuahi suhu badan fase

3. aliran darah perifer luteal siklus haid (0,5oC) Steroid Sintetik :

kehilangan panas indikator ovulasi

- 17 . hidroksi progesteron - 17 . alkyl substituted 19 nortestosteron (bebas dari metabolisme hati) MEKANISME OVULASI Folikel maturasi

kontrasepsi oral

LH merangsang ovulasi membentuk korpus luteum

FSH dan LH

merangsang sintesa prostaglandin oleh sel granulosa

Gonadotropin Prostaglandin

merangsang sel granulosa Plasminogen activator plasmin Menghancurkan lamina

Ovulasi terjadi : - tekanan folikuler

basalis (waktu ovulasi)

- kontraksi ovarium - penghancuran lamina basalis (enzimatik) Mikroinjeksi protease ke cairan antrum Faktor-faktor penunjang : cairan antrum kadang plasminogen sel granulosa folikel sekresi aktivator untuk plasminogen plasmin FSH, cAMP dan prostaglandin sekresi aktivator ovulasi

SIKLUS HAID Interaksi : - hipotalamus - hipofise - ovarium Siklus Haid : 25 35 hari (rata-rata 28 hari) : 1. fase folikuler 2. fase luteal 3. fase menstruasi Lama menstruasi : 3 7 hari (rata-rata 5 hari)

FASE FOLIKULER

FOLIKEL Kadar E2

FSH

membesar rendah (24 jam ssd puncak LH / FSH)

: - minggu I

- folikel membesar - kadar maksimum - merangsang Gn RH

Kontrasepsi oral (estrogen) (dosis tinggi terus) menekan pelepasan LH dan FSH menghambat Gn RH

Puncak LH

fase folikuler

fase luteal

(16 18 jam sebelum ovulasi)

FASE LUTEAL Sesudah ovulasi sel granulosa folikel pecah

luteinisasi

korpus luteum

Progesteron Puncak estradiol : pertengahan fase luteal

Estradiol

Hormon utama

: progesteron

Untuk pemeliharaan endometrium sekretonik makanan blastosit yang tertanam LH (dari Hipofise) Inplantasi terjadi pemeliharaan korpus luteum ( 10 hari) fungsi LH h CG (korionik gonadotropin)
oleh plasenta

(hari 22 24 siklus rata-rata) HCG

fungsi seperti LH oleh sel sitotrofoblas embrio di plasenta mendukung sintesis progesteron, korpus luteum, sampai plasenta membuatnya.

Inplantasi tak terjadi (dan HCG)

korpus luteum regresi Menstruasi endometrium lepas mulai siklus baru

Fase luteal

: 14 2 hari fase folikuler yang berubah

Variasi panjang siklus

HCG

- menyokong korpus luteum smp plasenta produksi progesteron cukup untuk mempertahankan kehamilan - dapat dideteksi beberapa hari ssd inplantasi kehamilan (kadar dalam urin dan darah ) - puncak : pertengahan triwulan I Progesteron : korpus luteum sumber progesteron 6 8 minggu kehamilan plasenta produksi progesteron (kolesterol dari ibu) Estrogen : - estradiol - estron - estriol >> tes

sepanjang kehamilan

Laktogen Plasenta (PL) (korionik somatomonotropin plasental / GH) mempunyai sifat : - prolaktin - growth hormon

PERSALINAN

ESTROGEN PROGESTIN

kontraksi uterus

KATEKOLAMIN

induksi persalinan

OKSITOSIN

merangsang kontraktilitas uterus memudahkan persalinan

Pada awal persalinan

ada 100 x reseptor oksitosin di uterus nestrogen pada uterus

LABOR

servik delatasi oksitosin

reflek saraf untuk pelepasan kontraksi uterus

Plasenta lahir

- progesteron plasma - Estriol

LAKTASI ESTROGEN pertumbuhan duktus

PROGESTIN

proliferasi alveola

Konsentrasi tinggi - estradiol - progesteron

pertumbuhan jar. Kelenjar

PROLAKTIN pada kehamilan

sintesis protein susu : - laktalbumin - lakto globulin - kasein

PROGESTERON

- untuk deferensiasi alveola - hambat produksi dan sekresi ASI