Anda di halaman 1dari 32

Febryan L Nugraha 201010401011024

FK UMM RSU Haji Surabaya 2011

Osmosis Difusi Transport

Aktiv

berdasarkan

kelompoknya

Cairan kristaloid Cairan Koloid Cairan khusus

berdasarkan

tujuan terapi

Cairan rumatan ( maintenance ). Cairan pengganti ( resusitasi, substitusi ) Cairan khusus

BM

rendah ( < 8000 Dalton ) dengan atau tanpa glukosa Tekanan onkotik rendah, sehingga cepat terdistribusi ke seluruh ruang ekstraseluler Mengandung elektrolit: Ringer lactate, Ringer's solution, NaCl 0,9 % Tidak mengandung elektrolit: Dekstrosa 5 %

Kristaloidbersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat dan garam fisiologis.

BM

tinggi ( > 8000 Dalton ) Tekanan onkotik tinggi, sehingga sebagian besar akan tetap tinggal di ruang intravaskuler Termasuk golongan ini: Albumin, Plasma protein fraction: Plasmanat, Produk darah : sel darah merah, Koloid sintetik: Dekstran, Hydroxyethyl starch

Koloidukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid.

Dipergunakan

untuk indikasi khusus atau koreksi; misal: NaCl 3 %, Sodium-bikarbonat, Mannitol, Natrium laktat hipertonik Ada pula cairan kombinasi, misal: Ringer dan Dekstrosa 5 %;

Memenuhi

kebutuhan air dan elektrolit harian untuk homeostasis Mencegah gangguan elektrolit dan asam-basa Mendukung terapi primer Membantu proses enzimatik & sintesis protein. Memacu penyembuhan

Bersifat hipotoniskonsentrasi partikel terlarut < konsentrasi cairan intraseluler (CIS); menyebabkan air berdifusi ke dalam sel. Tonisitas < 270 mOsm/kg.
Contohnya adalah NaCl 0,45%, Dekstrosa 2,5%, Dekstrosa 5 %, Dekstrosa 5 % dalam Salin 0,25 %.

Cairan

hipotonikosmolaritasnya(kepekatan) >rendah dari serumcairan ditarik dari dalam pembuluh darah ke jaringan sekitarnyamengisi sel2 yang dituju. Digunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi Misal: dialisis dlm tx DM, pasien hiperglikemi dgn ketoasidosis diabetik

Bersifat isotoniskonsentrasi partikel terlarut = CIS; Tonisitas 275 295 mOsm/kg.


Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).

Cairan

isotonisosmolaritas mendekati serum shg terus berada dlm pembuluh darah Manfaat:hipovolemi(kekurangan cairan tubuh,TD terus turun) Ke(-): overload cairan(pada penyakit gagal jantung&hipertensi)

Bersifat hipertoniskonsentrasi partikel terlarut > CIS; menyebabkan air keluar dari sel, menuju daerah dengan konsentrasi lebih tinggi. Tonisitas > 295 mOsm/kg.
Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), albumin, NaCl 3 %, Mannitol, Sodiumbikarbonat, Natrium laktat hipertoni

Cairan

hipertonikosmolaritas lebih tinggi dari serum menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah Mampu menstabilkan TD, meningkatkan produksi urin, me(-) edema atau bengkak

Derajat dehidrasi: ringan sedang berat

Dewasa 4 % bb 6 % bb 8 % bb

Bayi dan Anak 5 % bb 10 % bb 15 % bb

Tanda dehidrasi : Defisit Hemodinamik

klinis

Ringan 3-5 % takikardia nadi lemah

Sedang 6-8 % takikardia nadi sangat lemah kolaps volume hipotensi ortostatik

Berat 10 % Takikardia nadi tak teraba akral dingin sianosis

Jaringan

lidah kering turgor turun Urin pekat mengantuk

lidah keriput turgor kurang jumlah kurang apatis

atonia turgor buruk oliguria koma

SSP

Tindakan:

1. Tentukan defisit 2. Atasi syok: cairan infus 20 ml/kg dalam - 1 jam, dapat diulangi 3. Sisa defisit:
- 50 % dalam 8 jam pertama - 50 % dalam 16 jam berikutnya

Cairan:

Ringer Lactate (RL) atau NaCl 0,9 % (RL adalah cairan paling fi siologis untuk tubuh)

Maintenans

(pemeliharaan) untuk menjamin oksigenasi sel Rehidrasi Mengatasi syok Memasukan obat Memberi tambahan nutrisi

Pada

dewasa : 2500 mL/24 jam (30-40 mL/kgBB/hari) Pada anak-anak : 10 kg I : 100 cc/kgBB/24 jam 10 kg II : 50 cc/kgBB/24 jam 10 kg > : 20 cc/kgBB/24 jam

Tetesan makro : 1 mL ~ 20 tetes (Terumo), 15 tetes (Otsuka) Tetesan mikro : 1 mL ~ 60 tetes


Misalkan, bayi, BB = 5 kg, berarti kebutuhan cairannya perhari adalah 100 cc 5 kg / hari = 500 mL/hr

Kehilangan

cairan melalui muntah

Cairan asam lambung keluar melalui muntah Ganggjuan elektrolit yang muncul:

Hipokloremia Hipokalemia Alkalosis metabolik Gangguan keseimbangan air dan natrium

Kehilangan

cairan melalui diare

Kehilangan ion Na dehidrasi Kehilangan H2O dehidrasi Kehilangan HCO3 asidosis metabolik Kehilangan ion K hipokalemia

TANDA Sesak nafas Tekanan darah Nadi

TS I N Cepat

TS II Ringan Turun Sangat cepat

TS III ++ Tidak teratur Tidak teraba

Urine Kesadaran
Gas darah CVP Blood Loss

N N
N N 10% EBV

Oliguri Diorientasi
pO2 / pCO2 Rendah 30EBV

Anuria / koma
pO2 pCO2 Sangat rendah > 50 %

Golongan

Golongan

1. Ringer's Lactate 2. NaCl 0,9 % ( Normal saline ) 3. Dekstrosa 5 % 1. HES ( Hydroxyethyl Starch ) 2. Gelatin 3. Dekstran 4. Albumin

Kristaloid

Koloid

Cairan

paling fisiologisvolume besar cairan pengganti (resusitasi atau replacement therapy) misalnya pada: syok hipovolemik, diare, trauma dan luka bakar.

cairan

kasus:

resusitasi (replacement therapy )

Mempunyai

kadar Na+rendah jika RL tidak cocok (alkalosis, retensi K+) cairan terpilih untuk trauma kepala untuk mengencerkan eritosit sebelum transfusi tidak mengandung HCO3 tidak mengandung K+ kadar Na+ dan Cl relatif tinggi, sehingga dapat terjadi asidosis hiperkloremia, asidosis dilusional, dan hipernatremia

kekurangan:

Pemberian

maksimal 1500 ml per hari

sebagai

cairan rumatan (maintenance) pasien dengan pembatasan asupan natrium atau sebagai cairan pengganti pada pure water deficit. Penggunaan perioperatif:

berlangsungnya metabolisme menyediakan kebutuhan air mencegah hipoglikemi mempertahankan protein yang ada; dibutuhkan minimal 100 g karbohidrat untuk mencegah dipecahnya kandungan protein tubuh menurunkan kadar asam lemak bebas dan keton mencegah ketosis, dibutuhkan minimal 200 g karbohidrat

a.

Pelarut NaCl 0,9 %: Wida HES, HES Steril b. Pelarut elektrolit berimbang: FIMAHES Keuntungan HES:

- menyumpal kebocoran (sealing effect) - memiliki efek antiinfl amasi, dengan cara menghambat produksi mediator infl amasi NF-Kappa , sehingga dapat digunakan pada kasus infl amasi ( sepsis )

Anda mungkin juga menyukai