Anda di halaman 1dari 15

SK.

13: Memahami unsur intrinsik novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan
KD.13.1: Mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja asli atau terjemahan) yang dibacakan

Pengertian Novel

Adalah cerita/prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya, dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku

Unsur-unsur Intrinsik Novel

Karakter/penokohan/perwatakan Adalah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahir bathinnya, pandangan hidupnya, sikapnya, dan sebagainya. Tema Alur Amanat

Kedudukan Karakter Tokoh dalam Novel

Protagonis/tokoh utama Tokoh yang menjadi sentral/pusat penceritaan dan bertugas sebagai penggerak cerita Antagonis/tokoh lawan Tokoh yang bertugas menghalangi segala sesuatu yang berkaitan dengan tokoh protagonis Tirtagonis/pendukung cerita Tokoh yang kehadirannya tidak begitu penting, tetapi tidak dapat diabaikan sebagai pendukung cerita.

Cara Mengenali Karakter Tokoh dalam Novel

Melalui perbuatan atau tindakan-tindakannya Paginya, Manta memang tak berani menghadapi bapaknya. Namun ketukan pintu dan sebuah panggilan cukup memaksanya agar menghadapi kenyataan pahit. Bapaknya sudah berdiri di depan pintu, dengan sebuah pertanyaan. Ayamku dimana, tanya bapaknya. Karena takut, Manta tak mau terus terang. Bertubi-tubi pertanyaan dan bentakan meluncur dari bapaknya, namun Manta tidak mau mengakuinya juga.

Jawaban
Paginya, Manta memang tak berani menghadapi bapaknya. Namun ketukan pintu dan sebuah panggilan cukup memaksanya agar menghadapi kenyataan pahit. Bapaknya sudah berdiri di depan pintu, dengan sebuah pertanyaan. Ayamku dimana, tanya bapaknya. Karena takut, Manta tak mau terus terang. Bertubi-tubi pertanyaan dan bentakan meluncur dari bapaknya, namun Manta tidak mau mengakuinya juga. Karakter: pengecut

Melalui ucapan-ucapannya
Seharusnya kamu menelepon dulu agar mama dan papa tidak kuatir. Kamu ingat kan pesan dokter? Ah, yah pesan dokter. Aku mendesah. Melempar pandang ke petakpetak ubin yang terasa dingin di telapak kakiku. Nanar.

jawaban
Seharusnya kamu menelepon dulu agar mama dan papa tidak kuatir. Kamu ingat kan pesan dokter? Ah, yah pesan dokter. Aku mendesah. Melempar pandang ke petakpetak ubin yang terasa dingin di telapak kakiku. Nanar.

Karakter mama: perhatian

Melalui gambaran fisiknya, misalnya cara berpakaian, bentuk tubuhnya, dsb.

Raut wajahnya nampak kusut meskipun berada di atas kemeja putih yang rapi dengan hiasan dasi sekalipun. Memang hari ini tak seperti hari-hari biasanya, Ramos lebih banyak diam dan menyendiri.

Jawaban
Raut wajahnya nampak kusut meskipun berada di atas kemeja putih yang rapi dengan hiasan dasi sekalipun. Memang hari ini tak seperti hari-hari biasanya, Ramos lebih banyak diam dan menyendiri. karakter: rapi dan menjaga penampilan

Melalui penjelasan langsung oleh si pengarang


Ahmad memang anak yang cerdas. Dia lulus SMA dengan nilai memuaskan dan berhasil menduduki rangking pertama di sekolahnya. Namun sayang, orang tuanya tergolong tak mampu, hingga tak bisa duduk di bangku kuliah. Selain cerdas, dia juga anak yang baik. Dia selalu patuh pada kedua orang tuanya. Makanya ketika kedua orang tua menyuruh untuk masuk ke sebuah pesantren, dia tidak menolak, termasuk diminta untuk selalu patuh pada guru di pesantren nanti.

Jawaban
Ahmad memang anak yang cerdas. Dia lulus SMA dengan nilai memuaskan dan berhasil menduduki rangking pertama di sekolahnya. Namun sayang, orang tuanya tergolong tak mampu, hingga tak bisa duduk di bangku kuliah. Selain cerdas, dia juga anak yang baik. Dia selalu patuh pada kedua orang tuanya. Makanya ketika kedua orang tua menyuruh untuk masuk ke sebuah pesantren, dia tidak menolak, termasuk diminta untuk selalu patuh pada guru di pesantren nanti. Karakter: cerdas, baik, dan patuh

Melalui pikiran-pikirannya
Jujur, aku letih menjadi pusat perhatian baik dari Mama, papa atau Mbak Ina. Seolaholah mereka tak percaya aku bisa bertanggung jawab terhadap diriku sendiri. Dan selalu saja mempermasalahkan hal-hal kecil yang katanya bisa mengusik kenyamananku padahal aku sendiri tidak pernah merasa tidak nyaman. Justru aku gerah dengan semua perhatian mereka.

Jawaban
Jujur, aku letih menjadi pusat perhatian baik dari Mama, papa atau Mbak Ina. Seolah-olah mereka tak percaya aku bisa bertanggung jawab terhadap diriku sendiri. Dan selalu saja mempermasalahkan hal-hal kecil yang katanya bisa mengusik kenyamananku padahal aku sendiri tidak pernah merasa tidak nyaman. Justru aku gerah dengan semua perhatian mereka. Karakter: Tidak berdaya menghadapi situasi

Tugas

Bacalah sebuah novel, kemudian tentukan: a. Penokohan tokoh protagonis b. Penokohan tokoh antagonis c. Penokohan tokoh pendukung cerita (jika ada)

Anda mungkin juga menyukai