Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Sistem Interoperabilitas Data dan Informasi Iptek di Lingkungan Ristek dan LPNK

Lukman1, Hendro Subagyo2, Slamet Riyanto3, Sjaeful Afandi4

Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI lkmn_pdiiilipi@yahoo.com, isjd.pdiilipi@yahoo.com Abstrak


Interoperabilitas didefinisikan sebagai kemampuan organisasi pemerintah untuk saling berbagi dan mengintegrasikan informasi dan proses kerjanya dengan memanfaatkan sekumpulan standar yang baku. Pada tahun 2011, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI) mengembangkan Pustaka Ristek dengan melaksanakan sistem interoperabilitas data dan informasi Iptek di lingkungan Ristek dan LPNK. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh karya ilmiah berikut data dan informasi yang dihasilkan para Peneliti serta lembaga penelitian dapat lebih terintegrasi sehingga mudah diakses dan dipetakan perkembangannya sesuai bidang ilmu masing-masing. Tidak hanya itu, melalui sistem tersebut, masalah visibilitas dan akuntabilitas hasil penelitian di Indonesia di dunia Internasional diharapkan ikut dapat teratasi sehingga pada gilirannya penelitian Indonesia dapat disitir oleh pengguna dari seluruh dunia. Kata Kunci : interoperabilitas, digital library, national repository, Indonesian Scientific resources

1.

PENDAHULUAN

Framework interoperabilitas bertujuan untuk dapat mendefinisikan kumpulan spesifikasi yang dapat memfasilitasi sistem pemerintah ketika berinteraksi dengan sistem lainnya, baik dalam lingkup internal maupun dengan lingkungan eksternalnya secara efisien dan efektif. Penggunaan framework interoperabilitas akan memberikan manfaat, antara lain: a. b. memudahkan lembaga pemerintah untuk bekerja sama dalam lingkungan elektronik; membuat sistem, memperkaya pengetahuan dan berbagi pengalaman yang dapat dimanfaatkan bersama dari satu lembaga ke lembaga lainnya; mengurangi kerumitan proses yang terkait dengan kebutuhan hubungan pemerintah secara on-line melalui pendekatan yang konsisten; mengurangi ketergantungan media tradisional dalam pertukaran data sesuai dengan kebijakan keamanannya masing-masing; mengantisipasi kebutuhan pengembangan untuk menjawab layanan yang semakin beragam di masa yang akan datang.

Semantic interoperability: standar penggunaan istilah dalam pengindeksan dan temu kembali; Political/human interoperability: keputusan untuk berbagi bersama dan bekerja sama; Intercommunity interoperability: kesepakatan untuk berhimpun antar institusi dan beragam disiplin ilmu; Legal interoperatiblity: peraturan dan perundangan tentang akses ke koleksi digital, termasuk soal hak intelektual; International interoperability: standar yang memungkinkan kerjasama internasional.

c.

d.

e.

Sebagai penjabaran interoperabilitas untuk mendukung program e-government - khususnya di lingkungan Kementerian Ristek - pada bulan Oktober 2010 Kementerian Ristek telah meluncurkan portal Pustaka Iptek (http://pustaka.ristek.go.id) yang dilengkapi perangkat database jurnal internasional science direct. Selain membantu para peneliti, keberadaan database tersebut dalam portal Pustaka Iptek juga membantu menghemat anggaran setiap lembaga penelitian karena tidak perlu lagi melanggankan jurnal di setiap portal yang dikelolanya. Dengan demikian, duplikasi berlangganan jurnal antar lembaga penelitian dengan sendirinya juga dapat dihindari. Portal tersebut muncul sebagai salah satu upaya untuk menjawab permasalahan kesulitan akses terhadap publikasi ilmiah nasional dan Internasional yang menyebabkan rendahnya pemanfaatan publikasi itu sendiri sehingga menjadi faktor penyebab tidak efektifnya siklus pembaruan informasi ilmiah melalui riset.

Putu Laxman Pendit (2001) membagi beberapa kategori interoperabilitas, antara lain sebagai berikut: Technical interoperability: penggunaan standar komunikasi, pemindaian, penyimpanan, dan penyajian data digital;

Padahal saat ini banyak kegiatan riset telah dilaksanakan di Indonesia. Tabel 1 menunjukan beberapa pusat penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek yang banyak menghasilkan karya-karya ilmiah berupa laporan penelitian, prosiding/makalah, laporan penelitian, tesis/disertasi, buku, artikel jurnal ilmiah dan paten. Ironisnya, publikasi ilmiah yang diterbitkan di dalam negeri masih terkesan sulit diakses sehingga pemanfaatannya sangat rendah. Lebih memprihatinkan lagi, masih banyak peneliti yang lebih mempercayai publikasi luar negeri sebagai referensi untuk menyusun rencana riset dan pembahasan teoritis hasil penelitiannya, walaupun riset tersebut dilaksanakan di Indonesia dengan permasalahan spesifik Indonesia. Tabel 1 Pusat Penelitian LPNK - Ristek Pusat Penelitian Jumlah LIPI BPPT LAPAN BATAN BAKOSURTANAL BSN Jumlah 23 20 7 18 8 1 77

maupun internasional sehingga proses interoperabilitas dapat berjalan baik. Menanggapi berbagai uraian permasalahan yang telah disampaikan sebelumnya dan dalam rangka mengembangkan Pustaka Iptek di tahun 2011, dikembangkanlah suatu repository nasional yang berisi karya ilmiah, data dan informasi yang dihasilkan oleh para peneliti di Indonesia. Repository tersebut diharapkan dapat mengintegrasikan database dari perpustakaan digital (digital library) yang dibangun oleh lembaga penelitian yang ada di Indonesia dan dapat memberikan kemudahan akses informasi karya ilmiah kepada masyarakat sehingga duplikasi kegiatan penelitian dapat dihindari dan peta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat terpantau.

2.

PEMBAHASAN

Workshop IS&TDL 2010 telah mengidentifikasi pola pengelolaan informasi di satuan kerja LPNK yang berada dalam koordinasi Kementerian Ristek ke dalam tiga pengelompokkan, yaitu pengelolaan konten, penggunaan sistem aplikasi, dan kondisi perpustakaan. Pengelolaan Konten

Keberadaan Keputusan Menristek No. 44/VII/2000 tentang Penyampaian Literatur Kelabu yang berisi himbauan kepada para peneliti untuk menyerahkan karya-karya ilmiah yang dihasilkannya kepada PDII-LIPI untuk didiseminasikan sampai saat ini belum berjalan optimal. Proses pengolahan karya-karya ilmiah tersebut di PDII juga memerlukan waktu cukup lama sebelum dapat ditampilkan di media internet disebabkan begitu banyaknya dokumen yang harus diolah karena sebagian besar masih diterima PDII dalam bentuk hardcopy. Tabel 2 menunjukan karya ilmiah yang telah diolah PDII-LIPI. Dari jumlah tersebut masih ada sekitar 40% yang belum terolah. Tabel 2 Karya Ilmiah Yang telah diolah PDII-LIPI No Jenis Karya Jumlah 1 Artikel Jurnal Ilmiah 62.257 2 Jurnal Ilmiah 4.918 3 Laporan Penelitian 57.807 4 Artikel Prosiding ilmiah 58.550 5 Buku 83.104 6 Tesis/disertasi 33.518 7 Paten 6.860 Saat ini setiap lembaga penelitian sudah mulai mengelola karya ilmiah, data dan informasinya masing-masing. Hal ini tentu saja menimbulkan duplikasi dengan pengelolaan yang dilaksanakan PDII-LIPI. Untuk menghindari duplikasi tersebut, diperlukan sistem terintegrasi yang disertai pedoman dan standar yang digunakan secara nasional

Konten yang dihasilkan satuan kerja dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu: 1) karya ilmiah yang merupakan hasil dari kegiatan penelitian yang diolah dalam bentuk buku, jurnal, laporan penelitian, tesis/disertasi, artikel makalah prosiding/pertemuan dan paten; database yang berkaitan dengan informasi yang telah dikelola seperti database laporan penelitian, tanaman anggrek, hewan, sungai, laut, ikan, Standar Nasional Indonesia (SNI) dan lainnya. informasi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik dari awal kegiatan maupun hasil penelitian yang telah dikemas menjadi pengetahuan dan kebijakan baru.

2)

3)

Saat ini, satuan kerja yang ada di LPNK hanya mengelola buku, jurnal, laporan penelitian, paten dan prosiding makalah yang diterbitkan oleh satuan kerja. Padahal tidak sedikit peneliti yang bekerja di satuan kerja tersebut yang menulis buku, jurnal, laporan penelitian dan berkolaborasi dengan instansi di luar satuan kerjanya sehingga hasil karyanya justru tidak terekam di satuan kerja tempat yang bersangkutan mengabdikan diri melainkan terpampang sebagai hasil karya di satuan kerja yang lain atas dasar hubungan kolaborasi penelitian. Fenomena yang sama terjadi pada para peneliti yang melanjutkan pendidikan mereka ke luar negeri, banyak karya mereka, baik berupa artikel jurnal/prosiding bahkan paten yang dipublish di 2

negara lain tapi tidak terdaftar dalam list hasil penelitian di negara asalnya, apalagi di satuan kerja yang menaunginya. Hal ini sudah barang tentu merugikan satuan kerja yang bersangkutan karena bagaimanapun karya ilmiah tersebut merupakan intangible aset yang sangat berarti tidak saja untuk satuan kerja itu sendiri tetapi juga untuk bangsa Indonesia secara umum. Dari semua uraian di atas, dapat disimpulkan masih banyak karya ilmiah yang disimpan oleh peneliti. Informasi penelitian apabila telah dikemas dalam suatu database akan memberikan nilai tambah dan kemudahan dalam penelitian berikutnya. Namun sangat disayangkan, sebagian informasi yang sudah dikemas dalam bentuk database belum seluruhnya dikelola secara optimal karena hanya dikembangkan dalam lingkungan yang terbatas sehingga hanya dapat diakses melalui satuan kerja masingmasing seperti yang tampak pada Tabel 3. Tabel 3 Database satuan kerja LPNK Database Satuan Kerja Coral Osenografi LIPI Danau Limnologi LIPI Biakan mikroba; Kultur jaringan Bioteknologi invitro; Kebun plasma nuftah; Gen - LIPI dan mutasi gen bibit unggul untuk pangan; Informasi penyakitpenyakit infeksi di Indonesia Koleksi tanaman pembibitan; Kebun Raya Koleksi tanaman langka; Koleksi LIPI herbarium; Koleksi anggrek; Koleksi biji-bijian; Tanaman obat Koleksi spesimen tipe herbarium Biologi dan Museum Zoologi; STORMA (stability of rainforest Margins in Indonesia) Koleksi video penelitian dan BIT teknologi tepat guna Jurnal ilmiah Indonesia; Karya PDII ilmiah Indonesia Peneliti Nasional Pusbindiklat Peneliti LAPAN Sistem informasi untuk mitigasi bencana alam menggunakan data penginderaan jauh. ( SIMBA - LAPAN ); cuaca

dan agenda penelitian. Sangat sedikit informasi yang berupa review dari kegiatan penelitian bahkan yang menjadi kebijakan. Penggunaan Sistem Aplikasi Penggunaan sistem aplikasi dalam pengelolaan karya ilmiah di satuan kerja LPNK-Ristek dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: 1. satuan kerja yang memiliki karya ilmiah namun belum dikelola sama sekali 2. satuan kerja yang memiliki karya ilmiah, dan sudah dikelola melalui database namun secara sederhana, seperti Excell, MS Acces, Winisis dan ditujukan untuk kalangan terbatas. (off line) 3. satuan kerja yang memiliki karya ilmiah dan sudah dikelola melalui sistem aplikasi dan database yang mapan serta dapat diakses secara terbuka melalui internet (on-line), contohnya penggunaan D-space, untuk penggunaan digital library. Saat ini, penerbitan jurnal di satuan kerja belum seluruhnya menggunakan aplikasi e-journal, akibatnya artikel yang diterbitkan hanya dapat dikonsumsi untuk kalangan terbatas. Tabel 4 menunjukkan beragam jurnal yang dimiliki LPNK yang sampai saat ini belum menggunakan aplikasi e-journal. Tidak sedikit di antara jurnal-jurnal tersebut yang memiliki kandungan informasi bernilai tinggi yang seharusnya dapat memberikan manfaat bagi banyak kalangan apabila diberikan kesempatan untuk diekspos seluas-luasnya. Tabel 4 Jurnal yang diterbitkan LPNK LPNK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Badak Kordinasi Survei Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Tenaga Nuklir Nasional Badan Standardisasi Nasional (BSN)

No 1 2 3

No 1 2 3 4 5 6

Jumlah 40 14

6 7 8 9

3 23 1

antariksa
10 11 Standar Nasional Indonesia (SNI) Peta Nasional BSN Bakosurtanal

Fenomena berbeda tampak pada penerbitan jurnal di dunia Internasional. Sebagai perbandingan, lebih dari 50% penerbitan jurnal di tingkat Internasional sudah menggunakan aplikasi e-journal. Hal ini disebabkan karena aplikasi tersebut dapat diperoleh secara mudah dan bebas biaya, contohnya open journal system yang dikeluarkan oleh Public Knowledge Project (PKP). Melalui penggunaan aplikasi e-journal, proses indexing dan pola sitiran dari setiap tulisan dapat dilaksanakan secara otomatis.

Informasi yang dikeluarkan satuan kerja yang ditampilkan melalui website masih berupa profil, kegiatan penelitian, 3

Kondisi Perpustakaan Gambaran kondisi perpustakaan di beberapa satuan kerja LPNK menunjukkan sebagian sudah mempunyai perpustakaan secara mandiri, sedangkan sebagian yang lain masih bergantung pada perpustakaan induk. Untuk pengelompokan buku, ada yang sudah menggunakan katalog bahkan dapat diakses secara on-line, namun sebagian besar masih dikelola secara off-line dan kebanyakan masih menggunakan program Winisis, bahkan ada juga yang masih menggunakan format yang dibuat secara sederhana menggunakan program Excell. Dari sisi koleksi, buku/jurnal yang dimiliki masing-masing satuan kerja tersebut tidak jauh berbeda. Sedangkan untuk pengadaan buku dan jurnal secara elektronik (e-book/ejournal) semuanya masih dikelola secara terpusat oleh perpustakaan induk. Namun buku dan jurnal yang dilanggan masih belum memenuhi harapan peneliti karena keterbatasan anggaran masing-masing satuan kerja di LPNK. Kehadiran Pustaka Iptek (http://pustaka.ristek.go.id) Kementerian Ristek pada tahun 2010 dengan fasilitas layanan penggunaan database jurnal Internasional science direct secara gratis menjadi salah satu jawaban atas permasalahan sulitnya mendapatkan akses jurnal internasional yang selama ini dikeluhkan peneliti. Kemudahan akses ini tidak terbatas penggunaannya hanya di lingkungan kantor saja melainkan dapat diakses dengan mudah dari rumah. Selanjutnya para peneliti dan satuan kerja di lingkunganLPNK berharap agar Kementerian Ristek dapat meningkatkan terus jumlah database yang dilanggan, tidak hanya terbatas pada jurnal akan tetapi juga dalam bentuk buku. Dengan adanya koordinasi Kementerian Ristek dan LPNK diharapkan dapat timbul satu komando dalam melanggan jurnal/buku sehingga tidak ada duplikasi berlangganan di kemudian hari, sehingga penggunaan anggaran berlangganan jurnal/buku di LPNK dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Harapan berikutnya adalah agar Pustaka Iptek dapat mengintegrasikan karya ilmiah, data dan informasi yang ada di dalam negeri sehingga terintegrasi dan mudah diakses. Konsep Pustaka Ristek Pengembangan Pustaka Ristek antara lain bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan informasi ilmiah yang dapat diakses dengan cepat; membangun jaringan perpustakaan digital di Indonesia; menggalakkan kegiatan berbagi pengetahuan (knowledge sharing) antar komunitas ilmiah di Indonesia; meningkatkan visibilitas volume kekayaan intelektual lokal (local content) Indonesia di dunia Internasional; menghasilkan sarana untuk memudahkan pencegahan plagiarisme serta untuk

memudahkan Peneliti di lingkungan Ristek dan LPNK dalam memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini, yaitu: 1) meningkatkan sitasi karya peneliti Indonesia; 2) memperlihatkan kontribusi Indonesia dalam pengembangan ilmu; 3) meningkatkan rangking world class research institution; dan 4) meningkatkan daya saing bangsa. Ruang Lingkup dan Tampilan (Fitur) Pustaka Ristek Pustaka Iptek dikembangkan sebagai repository dan titik akses terhadap jurnal/buku yang dilanggan oleh Ristek dan karya ilmiah yang dihasilkan oleh peneliti di Indonesia dimana letak karya ilmiah tersebut masih tersebar di Pusat/Badan/Lembaga Penelitian yang ada di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut akan dibangun jejaring resource sharing untuk meningkatkan visibilitas kekayaan local content hasil penelitian Indonesia di tingkat nasional maupun Internasional. Pada prinsipnya, siapapun dapat mengakses informasi dalam karya ilmiah tersebut dan menggunakan tulisan tersebut selama norma dan etika penulisan ilmiah dapat dipatuhi. Tampilan Pustaka Iptek yang rencananya akan diluncurkan di tahun 2011dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1.Tampilan Pustaka Ristek tahun 2011 Saat ini pangkalan data (database) lembaga penelitian yang mempunyai potensi untuk terintegrasi dalam Pustaka Iptek memiliki format yang tidak seragam. Oleh karena itu akan disusun suatu pedoman dan kebijakan mengenai keseragaman database tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah prosedur penempatan informasi di suatu lembaga, pengelolaan dan juklak Pustaka Iptek, mekanisme interoperabilitas dan keberadaan payung hukum yang mengatur hak akses serta batasan informasi yang dapat ditampilkan di Pustaka Iptek.

Fitur fitur yang akan dikembangkan Pustaka Ristek tahun 2011 meliputi: a. Jurnal/Buku Internasional Fitur ini akan memberikan akses terhadap jurnal/buku yang dilanggan oleh Kementerian Ristek. Pada tahun 2010 Pustaka Ristek sudah memfasilitas keberadaan Science Direct, diharapkan tahun 2011 dapat dilakukan peningkatan jumlah database yang dilanggan.

c.

Jurnal Ilmiah Indonesia Tampilan ini akan memberikan akses terhadap seluruh jurnal ilmiah yang ada di Indonesia dan tersambung langsung ke Indonesian Scientific Journal Database (ISJD) suatu portal yang mengintegrasikan seluruh jurnal ilmiah yang terbit di Indonesia yang telah diresmikan keberadaannya oleh PDII-LIPI sejak tahun 2009. Sampai saat ini pengelolaan ISJD masih berlangsung manual melalui penerapan proses digitalisasi (scanning) jurnal-jurnal yang terbit secara tercetak yang seluruh kegiatannya masih terpusat di PDII-LIPI. Dengan adanya komitmen antara Kementerian Ristek dan PDII-LIPI di tahun 2011, diharapkan seluruh penerbit di bawah koordinasi LPNK akan menggunakan aplikasi e-journal sehingga proses penerbitan karya-karya ilmiah berlangsung lebih cepat dan lahir sebagai born digital. Dengan demikian, ISJD PDII-LIPI tidak hanya berperan mendigitalkan jurnal tapi juga berperan melaksanakan interoperability melalui mekanisme harvesting (open archive initiatice) metadata yang dimiliki masingmasing penerbit jurnal di LPNK.

Gambar 2 Tampilan Jurnal/Buku Internasional dalam Pustaka Ristek b. Karya Ilmiah Indonesia Fitur ini akan memberikan akses terhadap karya ilmiah Indonesia, berupa artikel makalah seminar ilmiah (prosiding), laporan penelitian, buku, tesis/disertasi yang dihasilkan oleh peneliti di Indonesia. Tampilan akses ini dinamakan Indonesian Science & Technology Digital Library (IS&TDL) yang prototipe dan mekanismenya sudah diperkenalkan dalam Workshop IS&TDL 2010 dan akan terus diupayakan terintegrasi antara pusat pengelola, dalam hal ini PDII dengan lembaga penelitan, menggunakan mekanisme OAI (open archive initiatice). PDII secara berkala akan mengharvest metadata yang ada di LPNK untuk diintergrasikan.

d.

Gambar 2 Tampilan Karya ilmiah dalam Pustaka Ristek

Gambar 3 Tampilan Jurnal Ilmiah Indonesia dalam Pustaka Ristek Database Pakar Fitur ini akan memberikan akses bagi para pakar yang ada di Indonesia. Saat ini lebih dari 7.000 peneliti yang terdaftar sebagai pejabat fungsional peneliti yang ada di lembaga penelitian di Indonesia dan terdaftar di LIPI, selain dari itu lebih dari 2.500 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta memiliki tenaga pengajar yang juga melaksanakan penelitian sehingga dapat disebut peneliti dan memiliki bidang kepakaran. Pejabat fungsional seperti perekayasa, pustakawan, arsiparis, perencana juga melaksanakan penelitian sebagai salah satu pekerjaan mereka. Di samping itu banyak lembaga non pemerintah yang juga melaksanakan penelitian dan memiliki tenaga pakar. Sehingga dapat disimpulkan puluhan ribu pakar dengan berbagai bidang keahlian, baik sebagai peneliti resmi ataupun bukan, tersedia di Indonesia.

Target tahun 2011, seluruh data pakar yang dimiliki LPNK dapat diakases secara luas, sedangkan untuk pemeliharaan maupun update datanya, diserahkan langsung kepada pakar yang bersangkutan.

Gambar 6 Laporan Penelitian Asing Gambar 4 Tampilan Direktori Pakar dalam Pustaka Ristek e. Hasil Program Insentif Ristek Fitur ini akan menampilkan akses terhadap dokumen laporan penelitian yang dibiayai berdasarkan program insentif ristek. Dalam fitur ini selain dapat ditelusuri dokumen laporan penelitian akan dilakukan juga pemetaan terhadap hasil-hasil penelitian yang dibiayai ristek sehingga arah dan trend penelitian dapat sekaligus dipetakan. g. Insentif HAKI Fitur ini akan menampilkan akses terhadap kekayaan intelektual yang dihasilkan peneliti dan perekayasa di lingkup lembaga penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek. Artikel Iptek populer Fitur ini akan menampilkan artikel hasil penelitian yang dikemas menggunakan bahasa populer sehingga mudah dipahami dan dicerna oleh masyarakat awam. Perpustakaan Terintegrasi Fitur ini akan menampilkan akses terhadap perpustakaan yang dibangun oleh LPNK. Melalui fitur ini, masing-masing perpustakaan di LPNK akan melakukan sharing informasi mengenai buku yang dibeli, khususnya buku yang memiliki hak cipta, mahal dan berskala Internasional. Akses lengkap untuk fitur ini dibatasi untuk anggota di lingkungan LPNK dengan alasan buku yang ada di dalamnya memiliki hak cipta (copyright) sehingga peredarannya dengan sendirinya harus dibatasi. Buku akan ditampilkan dalam format tiga dimensi sehingga lebih menarik dan tidak dapat diunduh oleh pengguna di luar anggota. Tampilan tersebut dapat dilihat dalam gambar 7.

h.

i.

Gambar 5 Tampilan Hasil Program Insentif Ristek f. Laporan Penelitian Asing Fitur ini akan menampilkan akses terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti asing di Indonesia. Dengan adanya fitur ini diharapkan masyarakat dapat memantau kinerja peneliti asing berikut hasil penelitiannya di Indonesia.

Gambar 7 Tampilan Full text dalam Format Buku Tiga Dimensi 6

Pembatasan dan Hak Akses Pustaka Ristek Konten yang ada dalam pustaka ristek dikelompokkan dalam dua kategori, yakni: kategori konten yang mempunyai copyright yang baik yang dibeli oleh Kementerian Ristek maupun LPNK. Akses terhadap full text konten tersebut hanya diberikan untuk anggota yang terdaftar di LPNK. Adapun kategori kedua adalah local content berupa laporan penelitian, artikel jurnal ilmiah Indonesia, prosiding ilmiah, tesis/disertasi dan buku terbitan LPNK. Kategori konten tersebut terbuka untuk masyarakat luas yang menjadi anggota Pustaka Iptek, baik dalam maupun luar negeri sampai pada full text. Pengecualian akses diterapkan untuk kategori kedua apabila konten tersebut mengandung rahasia negara dan berpotensi paten. Dalam kondisi demikian, konten tidak akan dibuka secara lengkap karena menunggu kebijakan dari pemilik konten tersebut. Sementara untuk penerbitan jurnal ilmiah akan ditunda untuk ditampilkan sampai batasan dua terbitan terakhir untuk memberikan kesempatan kepada penerbit yang masih memberlakukan langganan jurnal tersebut kepada para pengguna dalam peredarannya. Disain Interkoneksi Pustaka Ristek Server utama Pustaka Iptek direncanakan berada di jaringan digital library khusus yang dibangun oleh Kementerian Ristek. Server tersebut menghubungkan antar kontributor perpustakaan digital lembaga dengan PDII-LIPI sebagai validator untuk quality control dari data yang masuk. Portal Pustaka Iptek mengambil dan menerima metadata dari perpustakaan lembaga penelitian, lalu disimpan terpusat di jaringan Pustaka Iptek dan disinkronisasi dengan perpustakaan lembaga penelitian secara regular. File digital/full text tersimpan di server masing-masing perpustakaan lembaga penelitian. Server tersebut juga dapat diakses oleh pengguna dari dalam dan luar negeri. Sistem pertukaran data dilaksanakan melalui sistem OAI (Open Archive Initiative) dan CMS (Content Management System). Gambaran desain interkoneksi Pustaka Iptek dapat dilihat pada Gambar 10.

Sistem Aplikasi Pustaka Ristek


Pengelolaan integrasi sistem dan database Pustaka Ristek direncakan menggunakan sistem aplikasi open source berbasis web, sehingga dalam pengembangannya bersifat dinamis, mudah dan dapat dikembangkan oleh siapa saja. Salah satunya sistem aplikasi yang mulai dikembangkan oleh PDII-LIPI sejak tahun 2009 adalah LARAS (Library and Archive Analysis System) yang prototype-nya digunakan awal tahun 2010 untuk mengantikan pengolahan karya ilmiah di PDII-LIPI yang sebelumnya menggunakan program Winisis. Sistem ini dikembangkan berdasarkan kebutuhan perpustakaan dan pengolahan arsip dengan format metadata yang tidak seragam sehingga dapat saling ber-interoperability. Sistem ini tidak hanya menekankan pada proses kemudahan temu kembali namun juga pada proses analisis untuk dapat memetakan database secara real time, khususnya bagi penentu kebijakan. Oleh karena itu, sebagian besar sistem database yang ada dalam Pustaka Iptek akan menggunakan sistem LARAS, baik sistem terpusat maupun sistem yang akan digunakan oleh LPNK, namun bagi LPNK yang sudah menggunakan sistem yang berbasis web dan sudah mapan seperti Senayan, D-spaces dan lainnya, hanya akan diaplikasikan mekanisme OAI-nya saja Pengelolaan jurnal, khususnya penerbitan jurnal di LPNK direncanakan akan menggunakan aplikasi e-journal yang dikembangkan PDII dengan mengadopsi aplikasi open journal system yang dikembangkan oleh PKP. Melalui sistem aplikasi ini penerbit dapat secara langsung meng-online-kan jurnalnya supaya dapat segera terbit dan tidak bergantung kepada ISJD. ISJD ke depan hanya akan mengharvest data untuk diintegrasikan ke ISJD.

Rencana Pengembangan
Pengembangan infrastruktur portal Pustaka Iptek dilakukan melalui pelebaran backbone dan penambahan kapasitas server. Adapun pengembangan aplikasinya dilakukan: 1) semantic index secara bertahap yang kemudian dimasukan ke dalam sistem thesaurus menggunakan brother term dan narrow term untuk menemukan pola persamaan kata yang dicari; 2) analytical tool, suatu sistem yang berperan untuk mengukur poduktivitas dari penulis, pengarang, lembaga yang menghasilkan karya ilmiah dan sistem yang berperan mengukur efektivitas, yaitu sejauh mana karya ilmiah tersebut disitir atau dimanfaatkan pihak lain, salah satunya dengan menggunakan sistem indeks sitasi. Sebagai tahap awal, konten yang akan dimasukkan ke dalam portal Pustaka Iptek berasal dari database PDII-LIPI dan lembaga-lembaga penelitian di bawah koordinasi LPNK. Adapun kontributor yang akan mengisi konten dapat dilihat pada Tabel 1. Pengembangan konten portal Pustaka Iptek dilakukan dengan memperluas jumlah kontributor dari lembaga 7

Digital Library Lembaga Penelitian Server International

Direktori Pakar

Pengguna

E-journal LPNK

OAI PMH Digital Library Asean

Basis Data
CMS

Web Portal IS&TDL Database Internasional (Science direct dll

PDIILIPI:Validator,QualityControl

Gambar 10. Desain Interkoneksi Pustaka Iptek

lembaga penelitian di bawah koordinasi Badan Litbang Kementrian dan Badan Litbang Provinsi yang berjumlah 33 buah seperti ditunjukan dalam Tabel 5. Tabel 5 Kontributor Pusat Penelitian di bawah Koordinasi Badan Litbang Kementrian Kementrian Jumlah Kesehatan Dalam Negeri Luar Negeri Agama Energi Sumber Daya Mineral Hukum dan Hak Asasi Manusia Kehutanan Kelautan dan Perikanan Komunikasi dan Informatika Pekerjaan Umum Perhubungan Pendidikan Nasional Perdagangan Pertanian Sosial Perindustrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jumlah 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9 4 4 4 74

pada peningkatan sitasi hasil penelitian yang dihasilkan sehingga posisi world class research lembaga penelitian di Indonesia dapat ditingkatkan. Keberhasilan utama program ini bergantung pada political/human interoperability dan intercommunity interoperability, yaitu tercapainya keputusan dan kesepakatan untuk berbagi bersama, bekerja sama dan berhimpun antar lembaga penelitian/institusi serta beragam disiplin ilmu, disamping tentunya interoperabilitas secara teknis, semantik dan Internasional. Keberlangsungan (sustainability) program Pustaka Ristek juga merupakan aspek utama yang harus terus dipertahankan, khususnya oleh penentu kebijakan - dalam hal ini Kementerian Ristek - mengingat kegiatan tahun 2011 ini masih merupakan tahap awal yang tentunya membutuhkan proses panjang untuk benar-benar bisa ditampilkan sesuai harapan dengan mengacu pada perkembangan teknologi dan konten yang dihasilkan oleh setiap lembaga penelitian.

4. Daftar Pustaka
Dirjen Aplikasi Telematika, PentingnyaStandardisasi eGovernment, disampaikan dalam acara Workshop Standardisasi menuju Interoperabilitas e-Goverrnent, Jakarta 5 Juli 2006. Digital Library of India TDIL Programme, tdil.mit.gov.in/April.../11digital%20library%20of%20in dia.pdf Lukman, Pengembangan Indonesian Science & Technologi Digital Library untuk Interkoneksi Sumber Karya Ilmiah Peneliti Indonesia, Makalah Workshop Indonesian Science & Digital Library, Kementerian Riset dan Teknologi, 23 September 2010 Lukman Pengembangan Indonesian Scientific Journal Database (ISJD), Prosiding Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI-2), Jakarta 11-12 Desember 2009 Hendro Subagyo, Lukman, Sjaeful Afandi, Pengembangan Decision Support System IPTEK berbasis Jurnal Ilmiah Indonesia, disampaikan dalam Digital Informastion Sistem Conference (DISC), Bandung, 3 Oktober 2009 Luki Wijayanti, Pengembangan Portal Indonesian Scientific Resources, Prosiding Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI-2), Jakarta 11-12 Desember 2009 Pfitser, Joachim and Hans-Dieter Zimmermann , Toward the Introduction of an Institutional Repository: Basic Principles and Concepts. http://edoc.huberlin.di/conferences/bobcatsss2. Putu Laxman Pendit, 2009, Perpustakaan digital : kesinambungan & dinamika, Jakarta : Cita Karyakarsa Mandiri Putu Laxman Pendit, 2008, Perpustakaan digital dari A sampai Z, Jakarta Cita Karyakarsa Mandiri 8

Selain local content, format dan bentuk konten juga dikembangkan tidak hanya dalam bentuk dokumen tetapi juga sampai ke dalam bentuk full text, buku tiga dimensi serta dalam bentuk multimedia.

3. PENUTUP
Aksesibilitas, visibilitas dan akuntabilitas hasil penelitian di Indonesia, baik di tingkat nasional maupun Internasional merupakan masalah utama yang membutuhkan perhatian pada saat ini, disamping plagiarisme dan duplikasi kegiatan penelitian. Adanya Pustaka Iptek yang dikembangkan Kementerian Ristek bekerja sama dengan PDII LIPI diharapkan dapat memberikan jawaban atas terbatasnya akses terhadap sumber referensi ilmiah Internasional yang harganya cukup mahal dan referensi ilmiah nasional yang sulit ditelusuri keberadaannya. Hal tersebut diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualitas penelitian yang dihasilkan di Indonesia. Sasaran utama yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah membuka dan mengangkat hasil penelitian para peneliti di Indonesia supaya dikenal, baik secara nasional maupun Internasional sehingga diharapkan dapat membawa dampak

Anda mungkin juga menyukai