DEMOKRASI
Dalam demokrasi terdapat sejumlah prinsip yang menjadi standar baku, yaitu: Syura Cara pengambilan keputusan yang secara eksplisit ditegaskan dalam Al-Quran, misal pada QS. As-Syura: 38 dan QS. Ali Imran:159. al-Adalah keadilan, tidak boleh kolusi, nepotis Al-Musawah kesejajaran, tidak ada pihak yang merasa lebih tinggi dari pihak yang lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya Al-Amanah sikap pemenuhan kepercayaan yang diberikan seseorang kepada orang lain Al-Masuliyyah tanggung jawab Al-Hurriyah kebebasan. Setiap orang berhak mengutarakan pendapatnya
MUSYAWARAH
Musyawarah artinya meminta pendapat dan mencari kebenaran Secara terminologis, syura bermakna memunculkan pendapatpendapat dari orang-orang yang berkompeten untuk sampai pada kesimpulan yang tepat Dalam firman Allah SWT, pada surat As-Syura ayat 38: Dan orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka Dengan ayat itu, kita memahami bahwa Islam telah memposisikan musyawarah pada tempat yang agung Islam menetapkan bahwa musyawarah menjadi sendi utama dalam demokrasi modern
IJMA
Dala pengertian bahasa memiliki dua arti: 1. Berupaya (tekad) terhadap sesuatu 2. Kesepakatan
Pengertian pertama berlaku untuk satu orang, pengertian kedua berlaku untuk lebih dari satu orang
IJMA
Kandungan dasar pokok Ijma: 1. Kesepakatan 2. Para mujtahid
3. Ummat Muhammad yang dimaksud adalah umat Ijabah (Ummat yang menerima seruan dakwah Nabi SAW)
4. semua keputusan yang ada sebelum Nabi Muhammad SAW wafat, tidak termasuk Ijma 5. Di dalam masa tertentu
IJMA
Yang menjadi persyaratan utama di dalam Ijma, para pelakunya harus sudah mencapai tingkatan mujtahid Oleh karena itu, para pelaku Ijma ini adalah para ahli fiqih
IJMA
Syarat-syarat Ijma : 1. Tetap melalui jalan yang sholih 2. Tidak didahului oleh khilaf yang telah tetap sebelumnya
IJMA
Rukun Ijma menurut jumhur ulama ada lima: 1. Yang terlibat dalam pembahasan hukum syara melalui Ijma adalah seluruh mujtahid
2. Mujtahid yang terlibat dalam pembahasan hukum itu adalah seluruh mujtahid yang ada pada masa itu, dari berbagai belahan dunia Islam
3. Kesepakatan itu diawali setelah masing-masing mujtahid mengemukakan pendapatnya 4. Hukum yang disepakati itu adalah hukum syara yang bersifat aktual dan tidak ada hukumnya secara rinci di Al-Quran 5. Sandaran hukum Ijma haruslah Al-Quran atau Hadits Rasulullah SAW
SISTEM POLITIK
Politik dalam Islam sama dengan Fiqih Siyasah, secara harfiah artinya mengurus, mengendali, atau memimpin DEFINISI:
Fiqih mengetahui hukum-hukum Islam yang bersifat amali melalui dalil-dalil yang terperinci
Syasah pemerintahan, pengambilan keputusan, pembuat kebijaksanaan, pengurusan, dan pengawasan Fiqih Syasah materi yang membahas ketatanegaraan Islam (Politik Islam) Menurut Ibn Al-Qayyim, Fiqih Syasah segala perbuatan yang membawa manusia lebih dekat kepada kemaslahatan dan lebih jauh dari kemudharatan, serta sekalipun Rasulullah tidak menetapkannya dan bahkan Allah menetapkannya pula
FIQIH SYASAH
Terdapat bagian-bagian dari Fiqih Syasah: 1. Siyasah Dusturiyah Artinya, keputusan kepala negara dalam mengambil keputusan atau undang-undang bagi kemaslahatan umat 2. Siyasah Maliyah Artinya pemerintahan yang mengatur mengenai keuangan negara 3. Siyasah Dauliyah Artinya kekuasaan kepala negara untuk mengatur negara 4. Siyasah Harbiyah Artinya wewenang atau kekuasaan serta peraturan pemerintah dalam keadaan perang atau darurat
Dalam Islam, setiap perbuatan indivdu Musllim atau sekelompok individu harus diilhami dan dibimbing oleh hukum Allah SWT (AlQuran).
Jika tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah maka sesungguhnya mereka termasuk orang-orang fasik, pelaku maksiat, dan pengingkar ayat-ayat-Nya (QS. Al-Maidah:47-50) Konsep kedaulatan di tangan Allah SWT merupakan prinsip dasar negara Islam. Dalam Al-Quran disebutkan Maha Suci Allah yang ditangan-Nya lah segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS. AL-Mulk:1)