Mengenal Tipe
Tipografi adalah disiplin ilmu yang dipandang tidak cool tapi misterius, yang selalu di
belakang layar dan cenderung low profile. Bandingkan dengan usability misalnya—yang
akhir-akhir ini naik daun. Siapa sih yang tidak kenal Jakob Nielsen? Atau bandingkan
dengan tokoh new media Web dan Flash macam Jeffrey Zeldman dan Hillman Curtis.
Rata-rata dari kita kenal atau minimal pernah dengar namanya. Tapi kalau disuruh
menyebutkan siapa tokoh tipografi favorit, atau siapa yang menciptakan tipe Futura atau
Georgia, maka kebanyakan dari kita menggeleng. Tokoh suatu bidang seringkali
mencerminkan seberapa popular bidang tersebut. Kalau tokoh-tokoh tipografi jarang
kita ketahui, maka barangkali begitu pulalah dengan bidang ilmu tipografi. Padahal
tipografi amatlah penting bagi semua desainer, termasuk desainer Web.
Dalam seri tutorial apresiasi tipografi ini, fokus kita adalah pada tipe. Kita akan
mengenal apa itu tipe. Kita juga akan menyinggung teknologi font dan tipografi di
komputer. Lalu melihat profil beberapa perusahaan penerbit font—yang biasa disebut
digital type foundry—yang ternama seperti Adobe dan ITC. Kita pun akan mengenal
beberapa tipe popular seperti Garamond dan Bodoni. Dan terakhir kita akan
membahas desain logo yang mengutamakan permainan huruf dan tipe. Meski
demikian, tak ketinggalan akan disinggung pula aspek-aspek dasar tipografi yang baik.
Karena sifat tutorial ini pemula, maka bisa diikuti baik oleh desainer Web—yang
rata-rata, sayangnya, memang kurang mengenal tipografi dibandingkan desainer
cetak—maupun oleh umum. Alangkah baiknya jika setiap orang memahami dasar-
dasar tipografi. Apalagi karena sekarang setiap hari mau tidak mau kita berurusan
dengan huruf dan tipe di komputer. Mulai dari memilih font saat akan membuat surat,
kartu undangan, halaman web, kartu nama, dan lain-lain.
Tujuan akhir tutorial ini adalah membangkitkan kesadaran akan tipe sehingga
pembaca menyadari peran tipografi dalam desain grafis, mengenal font-font, dan
dapat memilih dan memadu font sesuai karakteristik masing-masing font. Tutorial ini
tidak akan membahas hingga ke pemakaian software Fontographer atau teknik
perancangan tipe lainnya, melainkan hanya dari sisi apresiasi.
Huruf Di Mana-Mana
Huruf dan tulisan memiliki arti amat penting bagi manusia. Bahkan, yang namanya
peradaban atau masa sejarah ditandai dengan peristiwa dikenalnya tulisan oleh
manusia. Zaman sebelum ada tulisan sering disebut zaman prasejarah. Kalau Anda
melihat ke buku atau ke layar komputer, Anda akan melihat huruf dan tulisan. Di
jalanan pun Anda akan melihat tulisan. Di pakaian, di badan mobil dan pesawat
terbang, bahkan di gua-gua purbakala Anda bisa menjumpai tulisan. Selain gambar,
huruf adalah cara manusia berkomunikasi secara visual.
Tipe/Typeface dan Font
Satu hal pertama yang Anda bisa perhatikan dari tulisan-tulisan yang berbeda itu
adalah, bahwa bukan huruf-hurufnya saja yang berbeda, melainkan jenis hurufnya
1
juga. Huruf “A” atau “a” di sebuah tulisan bisa berbeda dari huruf “A” dan “a” yang lain.
Anda tahu bahwa keduanya abjad alfabet yang sama, tapi Anda juga mengamati
bahwa jenis hurufnya berbeda. Bisa jadi yang satu lebih tebal atau gemuk dari yang
lain, bisa jadi kaki-kaki hurufnya ada yang memiliki tangkai, atau lebih pendek atau
lebih panjang, dan sebagainya. Sebuah jenis huruf yang sama kadang diberi nama
tertentu (misalnya: Times New Roman). Jenis huruf ini disebut typeface, atau
singkatnya tipe. Sekarang orang juga sering menyebut jenis huruf dengan font, karena
file yang berisi informasi sebuah typeface di komputer diberi istilah font (misalnya, di
Windows, informasi untuk menggambar tipe Arial disimpan dalam file ARIAL.TTF). Di
dalam dunia tipografi tradisional (nondigital), yaitu saat huruf dicetak menggunakan
balok-balok logam, font memiliki arti lain kumpulan balok-balok huruf logam yang
memiliki satu typeface dan satu ukuran tertentu. Belakangan barulah orang-orang
komputer memakai kembali istilah font untuk bidang tipografi digital. Kedua istilah
typeface/tipe dan font dalam artikel ini akan dipakai bergantian.
Klasifikasi Tipe
Ada banyak sekali jenis huruf yang bisa kita amati. Mungkin di komputer Anda
sendiri ada terinstal ratusan hingga ribuan file font. Sebagian font bentuknya unik dan
aneh sehingga mudah kita kenali, sementara yang lain tampak sekilas mirip-mirip semua.
Setiap saat pun diciptakan font-font baru. Produser film-film Hollywood misalnya, sering
mengeluarkan dana untuk mendesain font baru yang unik untuk filmnya.
Berdasarkan bentuknya, para pakar tipografi umumnya membagi jenis huruf ke
dalam dua kelompok besar: serif dan sans serif. Lalu ada kelompok ketiga dan
keempat yang disebut script dan dekoratif. Jenis serif dan sans serif pun berbeda-
beda, tapi mari sebelumnya mengetahui perbedaan serif dan sans serif.
Serif dan Sans Serif
Serif adalah kelompok jenis huruf yang memiliki “tangkai” (stem). Lihatlah font
Times New Roman, Bodoni, Garamond, atau Egyptian misalnya. Persis mendekati
ujung kaki-kaki hurufnya, baik di bagian atas maupun bawah, terdapat pelebaran yang
menyerupai penopang atau tangkai. Menurut sejarah, asal-usul bentuk huruf ini adalah
mengikuti bentuk pilar-pilar bangunan di Yunani Kuno. Seperti kita ketahui, bagian
atas dan bawah tiang pilar memang lebih besar agar bisa membuat pilar lebih kokoh.
Sementara sans serif (atau “tanpa” serif) adalah jenis huruf yang sebaliknya: tidak
memiliki tangkai. Ujung-ujung kakinya polos begitu saja. Contohnya Arial atau
Helvetica (Catatan: meski amat mirip dan sering saling mensubstitusi satu sama lain,
kedua font ini tidaklah mirip persis. Cobalah sekali-kali Anda cetak contoh huruf dalam
ukuran besar dan amati perbedaan-perbedaan tipis kedua font ini.) Contoh lain jenis
huruf sans adalah ITC Officina Sans, yaitu font yang digunakan di mwmag yang
sedang Anda baca ini.
Kegunaan tangkai serif.
Pada ukuran teks kecil, seperti seukuran tulisan teks di surat kabar atau buku,
umumnya tangkai pada kaki-kaki font serif membantu agar tulisan mudah dibaca.
Mengapa? Karena tangkai font serif membantu membentuk garis tak tampak yang
memandu kita mengikuti sebuah baris teks. Karena itulah kita banyak menjumpai
2
buku-buku dilayout dengan serif. Menurut penelitian, seseorang yang membaca font
serif bisa lebih tahan membaca karena tidak mudah lelah—akibat adanya bantuan dari
tangkai serif tadi. Tapi pada kondisi-kondisi berikut ini: a) huruf amat kecil (seperti
tulisan bahan-bahan di label makanan); b) huruf amat besar (seperti di plang-plang
merek) yang harus dilihat dari jauh; c) di layar monitor; huruf sans serif kadang lebih
mudah dibaca. Mengapa? Karena justru kaki-kaki font serif memperumit bentuk huruf
sehingga sedikit lebih lama dibaca. Jika huruf kecil sekali atau pada resolusi rendah
seperti di layar monitor, kaki serif bisa tampak bertindihan dan menghalangi
pandangan. Karenanya kita banyak melihat plang rambu lalu lintas menggunakan
huruf yang sesederhana mungkin agar bisa cepat dibaca, dan di halaman web banyak
dipakai font serif karena lebih mudah dibaca pada ukuran kecil/layar kasar.
Jenis-jenis serif.
Serif tiap jenis huruf pun dapat berbeda-beda. Huruf-huruf masa lama (Old Style)
seperti Garamond dan huruf-huruf masa transisi (Transitional) seperti Times New Roman
misalnya, memiliki tangkai yang sudutnya lengkung. Sementara pada huruf-huruf masa
modern seperti Bodoni, tangkainya bersudut siku. Ada lagi yang bersudut siku pula, tapi
relatif tebal/tinggi. Contohnya Egyptian. Tipe serif seperti Egyptian kadang disebut slab
serif. Beberapa huruf unik tertentu memiliki tangkai serif negatif, yaitu tangkai yang
masuk ke sisi dalam kaki sehingga ujung kaki nampak lebih kecil dari batang kakinya.
Skrip dan Dekoratif
Selain serif dan sans serif, ada pula jenis huruf “sambung” dan huruf “gaya bebas.”
Huruf sambung atau script bisa juga Anda sebut “huruf tulis tangan” (handwriting)
karena menyerupai tulisan tangan orang. Atau bisa juga disebut “huruf undangan”
karena hampir selalu hadir di kartu-kartu undangan karena dipandang indah dan
anggun. Ada berbagai macam huruf script dan handwriting, mulai dari yang kuno
hingga modern, dari yang agak lurus hingga miring dan amat “melingkar-lingkar”.
Sementara huruf “gaya bebas” mencakup segala macam jenis huruf “aneh” lain yang
sulit dikategorikan dalam ketiga kategori lainnya. Kadang huruf ini bisa diinspirasi dari
bentuk geometris tertentu, memadukan gambar atau pola tertentu, dan sebagainya. Di
komputer juga dikenal font-font “wingdings-like” yang sebenarnya adalah clipart. Tiap
hurufnya murni berupa ikon atau gambar, bukan huruf.
Umumnya jenis-jenis huruf skrip dan dekoratif digunakan untuk hiasan atau
dekorasi, bukan untuk teks maupun headline teks. Karena derajat kompleksitasnya
lebih tinggi, maka tidak cocok untuk teks karena akan menyulitkan pembacaan.
Bahan Bacaan Kali Ini
Buku. Tipografi Dalam Desain Grafis, Danton Sihombing, Penerbit Gramedia, 2001, cukup layak dimiliki.
Buku setebal 190 halaman ini dilayout cukup apik dan membahas sejarah singkat, dasar-dasar dan klasifikasi
tipe, prinsip melayout secara tipografis, dan di akhirnya menampilkan katalog sekitar 13 buah tipe terkenal.
Secara keseluruhan, buku ini bisa dibilang buku tipografi terbaik di Indonesia, meskipun memiliki beberapa
kekurangan seperti tidak adanya glosari maupun indeks. Beberapa gambar dalam artikel ini diambil dari
buku tersebut.
Situs. Microsoft typography, www.microsoft.com/typography/. Microsoft, percaya atau tidak, adalah
salah satu perusahaan yang berperan dalam mengembangkan teknologi tipe digital. Bersama Apple akhir
tahun 1980-an, Microsoft membawa teknologi font vektor TrueType ke PC maupun Mac. Dan karena
spesifikasi TrueType dipublikasikan, maka banyak font-font baru yang murah bermunculan. Microsoft pun
3
banyak membuat font dan membagikannya gratis—sebagian dibundel langsung bersama sistem operasi
dan sisanya dapat didownload dari situs tipografinya. Khusus untuk Web, Microsoft membayar beberapa
desainer beken untuk merancang antara lain tipe Verdana (sans) dan Georgia (serif). Kedua tipe ini didesain
khusus agar mudah terbaca di layar komputer, antara lain dengan cara membuat bagian x-height (perut)
relatif besar. Bagi yang belum mempunyai kedua font tersebut, saya anjurkan mengambilnya dari situs
Microsoft. (slm)
Fig 5. Beberapa istilah anatomi huruf lain: apex, arm, counter, ear
7
Keluarga Tipe
Kalau Anda mengintip direktori font Windows misalnya, maka kemungkinan besar
Anda akan melihat empat buah file font bernama times.ttf, timesbd.ttf, timesbi.ttf, dan
timesi.ttf. Mengapa empat buah file font untuk menyimpan informasi font “Times New
Roman”? Karena sebetulnya Times New Roman bukanlah satu tipe, melainkan satu
keluarga tipe, yang terdiri dari empat buah tipe. Cobalah perhatikan Gambar 6. Bisakah
memperhatikan perbedaan jenis huruf keempatnya? Kalau masih belum jelas, cobalah
melihat Gambar 7, Gambar 8, dan Gambar 9.
11
READABILITY DAN USABILITY TIPOGRAFI WEB
Readability atau keterbacaan (mudah tidaknya sebuah tipe atau font untuk dibaca)
tidak hanya terkait dengan pemilihan font, dalam beberapa kasus, hal ini tidaklah
menjadi faktor utama. Panjang baris,? kekontrasan, keseimbangan teks dengan
whitespace, ukuran teks, dan perpaduan antara faktor-faktor tersebut ternyata lebih
menentukan.?
Berikut adalah hal-hal yang berpengaruh terhadap readability dan usability tipografi:
Rataan Teks
Meratakan teks pada sebelah kiri namun tidak meratakan pada sebelah kanan (tidak
justify) meningkatkan kecepatan dalam membaca karena baris lurus pada sebelah kiri
dapat meningkatkan kemudahan dalam mencari baris baru.
Panjang Baris
Terdapat beberapa pendapat pada panjang baris yang dapat meningkatkan ketebacaan.
Namun pada umumnya, setiap baris terdiri dari 9 sampai 10 kata pada setiap baris dapat
meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman (Scottconnect).
Leading (Line Height)
Pergunakan leading atau jarak baris yang lebih lebar dari default. Mempergunakan
leading 130% dapat memberikan perbedaan yang besar terhadap halaman Web yang
Readable.
Pemilihan Huruf
Dalam memilih huruf, sesuaikan dengan tema Web. Bila Anda menggunakan lebih dari 2
font maka Web akan nampak seperti “catatan acak”, font berbeda hanya digunakan
untuk memberi penekanan atau untuk membedakan antara konten pada Web.
Italic
Hindari pergunaan italic untuk teks dengan ukuran kecil, karena teks italic relatif lebih
sulit untuk ditampilkan pada kotak-kotak pixel maka teks italic akan terlihat kasar. Bila
Anda harus menggunakan italic, hindari penggunaan untuk teks yang cukup panjang.
Kegunaan Kapital
Menggunakan huruf kapital pada seluruh teks akan mempersulit dalam membaca,
bagaimanapun huruf kapital pada awal kalimat lebih mempermudah dalam membaca.
Kekontrasan
Pergunakan teks yang kontras dengan warna latar, anda dapat membaca artikel
“Mengapa Harus Kontras” pada Design World.
Garis bawah pada links
Garis bawah dipergunakan untuk membedakan apakah teks tersebut adalah link atau
bukan. JAdi jangan memberikan penekanan pada kata dengan garis bawah tapi tanpa
link.
(Pupung Budi Purnama)
Sumber: www.designworld.master.web.id
12
APA ITU TYPOGRAPHY ? Sumber: www.sunardipw.blogspot.com
Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang seni dan desain huruf (termasuk
simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui metode penataan
layout, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai
dengan yang diharapkan.
Secara modern, tipografi berkaitan dengan penataan huruf pada media elektronik,
baik dari segi tampilan maupun outputnya ke berbagai media cetak.
Sedangkan secara tradisional, tipografi berkaitan dengan penataan huruf melalui
media manual berupa lempeng baja yang timbul atau karet (stempel) yang timbul yang
berkenaan dengan tinta dan akan dituangkan ke permukaan kertas.
Kenapa Harus Belajar Tipografi?
Tipografi memegang peranan penting dalam segala hal yang berkenaan dengan
penyampaian bahasa non verbal (menggunakan tulisan) dalam segala bentuk publikasi,
karena kita harus tahu berapa ukuran tulisan yang akan kita gunakan, efek dan bentuk
yang akan kita tampilkan sehingga muatan emosi dan sifat dari pesan yang muncul
sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin kita sampaikan kepada publik.
Sebagai contoh, dalam bahasa verbal, kita tidak mungkin berteriak dengan bentakan
untuk merayu/membujuk seseorang sehingga menuruti atau memahami kemauan kita.
Begitu juga dalam tipografi, kita tidak mungkin membuat tulisan dengan bentuk tegas dan
keras (seperti larangan atau bentakan emosi) untuk publikasi yang bersifat membujuk atau
menawarkan sesuatu produk atau jasa. Untuk itulah kita harus belajar tipografi.
Dari Mana Harus Belajar Terlebih Dahulu Tentang Tipografi?
Ada beberapa tahapan yang harus kita lalui.
1. Pengenalan Anatomi Huruf.
Kita tidak mungkin dapat menilai seseorang itu cantik atau jelek, kalau kita tidak tahu
apa itu wajah. Dan kita juga tidak bisa menilai seseorang itu anggun dan menarik, kalau
kita tidak tahu apa itu tangan, kaki, badan, dsb. :). Begitu juga dengan Tipografi, Anda
tidak mungkin dapat mengenali dengan baik sifat-sifat huruf yang akan Anda gunakan
apabila Anda tidak mengetahui unsur-unsur yang membentuknya.
2. Pengenalan Bentuk dan Penerapannya pada Publikasi.
Pada tahap ini Anda harus belajar bagaimana baris-baris teks itu disusun dalam
format yang benar. Memberi efek pada tulisan dengan benar. Mengatur jarak antar huruf,
jarak antar baris dan sebagainya sehingga tulisan dapat dibaca dengan baik oleh publik.
Mengatur besar kecilnya tulisan yang sesuai. Mengatur perataan yang proporsional
sesuai degan sifat materi yang disampaikan dan sebagainya.
3. Mempelajari Legibility Teks dalam Publikasi.
Disini Anda diminta jeli dalam mengeksplorasi perbedaan antara berbagai jenis
keluarga tulisan (typeface) dan tahu menempatkan huruf sesuai dengan citra yang akan
ditampilkan. Eksperimen sangat diperlukan untuk menempa keahlian pada tahap ini.
Kalau Anda sudah menguasai ilmu tipografi, maka Anda akan menguasai sebagian
unsur yang diperlukan oleh seorang desainer grafis.
Sebagai rekomendasi bacaan untuk belajar Tipografi, baca buku:
Tipografi Dalam Desain Grafis, karya Danton Sihombing, terbitan Gramedia.
13
TIPOGRAFI: LEADING
Dalam penyajian teks untuk media cetak maupun digital, kita akan berkaitan dengan
apa yang dinamakan dengan Leading (baca: ledding). Apakah Leading itu? Leading
adalah jarak antar baris yang memungkinkan sebuah baris dapat jelas terbaca diantara
baris lainnya. Menggunakan Leading dengan baik juga akan turut dalam membangun
keterbacaan dari huruf yang dipergunakan.
Pada tipografi tradisional, kita mengenal istilah Body Clearance, yaitu jarak minimum
antara Ascender satu baris dengan Descender baris yang ada diatasnya. Pada jaman
dahulu, orang menggunakan cetakan untuk membuat huruf pada kertas hingga bila
bagian atas satu lempengan ditempelkan pada bagian bawah lempengan lain, maka ia
akan memiliki jarak terkecil dari huruf pada lempengan bawah dengan yang berada
diatasnya, itulah yang disebut Body Clearance.
Leading pada jaman dahulu dipergunakan lempengan yang memiliki ukuran tertentu
untuk memisahkan lempengan satu dengan yang lainnya.
Pada zaman modern, istilah Leading tetap dipergunakan seperti pada editor-editor
teks maupun grafis. Pada Photoshop, leading dapat Anda tampilkan melalui panel tab
Charachter.
14
Pada Web, Leading dapat kita atur menggunakan CSS (Cascading Style Sheet), untuk
mengatur leading sebuah paragraf, Anda dapat mempergunakan:
p {line-height: 20px;}
Leading akan berpengaruh banyak pada tampilan teks atau huruf, jadi
mempertimbangkan Leading dengan baik adalah langkah yang tepat untuk
membangun teks yang enak dibaca dan menarik.
Dunia publikasi Web, berbeda dengan dunia publikasi pada media cetak. Perbedaan
dasarnya dalam dunia Web segala sesuatunya lebih mengikat dan dibatasi oleh berbagai
hal. Dalam dunia cetak, dengan bebas Anda dapat menentukan segala hal yang dirasakan
perlu, Namun dalam dunia Web, apa yang Anda gunakan sangat tergantung pada audiens
Anda. Diantara keterbatasan yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer,
diantaranya adalah penggunaan huruf dalam halaman Web. Bila dalam media cetak Anda
bebas menentukan huruf yang Anda suka, tidak demikian dengan dunia Web karena
bermacam-macamnya keadaan dari audiens hingga kita harus menggunakan huruf yang
terbilang aman dan dapat dibaca dengan baik oleh audiens.
Dalam artikel seri Tipografi Web ini, kita akan mengenal berbagai macam karakter huruf
yang dipergunakan dalam Web dan berbagai teknologi baru yang dapat dipergunakan
seperti CSS formating, Web Font Embedding, dan lain-lain. Namun kali ini kita akan
15
mengenal huruf-huruf yang “Web safe” dan dapat dilihat dengan baik dalam berbagai
sistem operasi.
Diantara banyak huruf yang ada di PC kita, hanya ada beberapa huruf yang terbilang Web
Safe diantaranya adalah:
Times New Roman
Times new roman adalah jenis huruf serif yang sering Anda lihat ada surat kabar atau
majalah. Font ini didesain untuk kemudahan membaca pada media cetak, demikian juga
pada layar monitor. Pada pengguna Windows, font ini adalah default. Pada pengguna Mac
dan Linux (Times) huruf ini dapat ditampilkan pula dengan baik. Namun, pada penggunaan
ukuran yang kecil 9/10px huruf ini mulai sulit untuk dibaca.
Arial
Arial adalah huruf Sans-serif yang sering dipergunakan dalam Web. Terlihat lebih
sederhana dan lebih mudah dibaca pada berbagai ukuran. Pada sistem operasi Linux, tidak
terdapat huruf Arial, namun digantikan oleh Helvetica yag memiliki karakteristik yang
kurang lebih sama.
Verdana
Tipe ini sangat baik dalam menampilkan huruf-huruf dengan ukuran kecil, seperti tanggal,
caption, atau copyright. Font ini terkesan lebih lebar, oleh karena itu, untuk Web font ini
jangan dipergunakan dengan ukuran besar.
Comic Sans
Huruf ini terkesan bersahabat dan informal, namun jarang dipergunakan di Web karena
karakteristiknya tersebut. Somic sans terdapat di kebanyakan sistem operasi Windows.
Georgia
Huruf serif ini didesain khusus untuk kemudahan membaca di layar monitor. Huruf ini
dapat menggantikan jenis huruf Times New Roman, huruf ini terlihat lebih rapi dan elegan
di layar monitor dari pada Times New Roman.
Trebuchet
Huruf ini memang jarang dipergunakan, namun huruf ini kebanyakan sudah terinstall pada
OS yang ada karena font ini dapat di download secara bebas.
Helvetica
Pada sistem operasi Linux, Helvetica adalah pengganti dari Arial, namun huruf ini terlihat
lebih rapih dari arial.
Pada artikel mendatang kita akan mengetahui cara menggunakan huruf pada halaman
Web, semoga bermanfaat bagi Anda.
16