Anda di halaman 1dari 5

Nama : Asri Mubarak NIM : K1 A1 11 051

NUTRISI YANG TERDAPAT PADA MANGRUVE


Pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan mangrove (terutama jenis pohon dari marga Rhizophora, Bruguiera, Avicennia dan Sonneratia) secara tradisional oleh masyarakat pesisir di Indonesia telah lama berlangsung sejak beberapa abad yang lalu. Pemanfaatan secara tradisional dari berbagai jenis tumbuhan mangrove tersebut merupakan pemanfaatan tingkat awal dari sumberdaya mangrove berdasarkan pengetahuan lokal masyarakat yang sampai saat ini tidak

terdokumentasikan secara baik. Khusus untuk jenis api-api (Avicennia spp.), masyarakat pesisir di Indonesia sudah sejak lama memanfaatkannya secara tradisional untuk memenuhi keputuhan pangan, ; obat-obatan, kayu bakar dan konstruksi bangunan rumah dan pakan ternak. Pengetahuan tentang pemanfaatan kayu jenis api-api untuk kayu bakar dan bahan konstruksi bangunan sudah dikuasai secara baik (Kusmana et al., 2005), namun pengetahuan Ilmiah mengenai pemanfaatan berbagai bagian dari jenis pohon api-api untuk kebutuhan pangan dan obat-obatan sampai saat ini belum diperoleh. Hal ini sangat penting untuk mengetahui kelayakan nilai gizi dan te~amin keamanannya bagi proses fisiologi pertumbuhan dan kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu, beberapa informasi yang dicari dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Macam unsur gizi dan seberapa besar kadarnya yang dikandung oleh bahan pangan (buah/biji) yang diperoleh dari jenis pohon api-api yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh manusia.

2. Kandungan bahan kimia aktif yang berkhasiatobat dan seberapa besar kadarnya dalam buah, biji dan getah pohon apiapi.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui macam unsur gizi dan mengukur kadarnya dari bahan pangan (buah/biji ) yang diperoleh dari jenis pohon api-api; serta mengetathui bahan kimia aktif berkhasiat obat dan mengukur kadarnya yang dikandung oleh buah/biji dan getah pohon api-api. Metode pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1) Pendekatan eksploratif dan sampling (pengambilan sampel) nntuk kegiatan eksplorasi botanis jenis pohon api-api dan pengambilan sampel spesimennya. 2) Pendekatan analisis laboratoris secara sampling nntuk uji analisis kandnngan macam dan kadar nutrisilgizi beserta bahan kimia aktifnya dari sampel spesimen pohon api-api. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah: (a) kadar nutrisi (gizi) dari dann dan buah biji, serta (b) kadar bahan kimia aktif dari getah, dann, batang, kulit dan akar (analisis fitokimia). Untuk menganaIisis potensi Avicennia sebagai bahan obat, elilakukan beberapa analisis fitokorriia pada berbagai jaringan tnbuh tanaman Avicennia tersebut. Sandi ini mennnjukkan bahwa seluruh bagian tanaman memiliki kandunngan alkaloid, saponin, dan glikosida yang cukup tinggi. Kandnngan tanin terdapat pada dann, biji dan kulit serta sedikit pada batang, getah dan akar. Flavonoid banyak terdapat pada kulit, biji, batang dan akar. Tetapi flavonoid pada dann dan getah berada dalam jumlah yang lebih sedikit. Triterpenoid terdapat pada semua bagian terutama pada daun dan akar, sedangkan untuk seluruh bagian tanaman tidak ada yang mengandung steroid. Dari hasil uji fitokimia terlihat bahwa tanaman mangrove memiliki kandungan bahan aktif dalam jumlah yang cukup tinggi. Untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang diduga memiliki peran dalam penggunaan tanaman mangrove secara empiris sebagai obat, dilakukan ekstraksi dan identifikasi dengan metode gas chromatography mass spectrophotometry (GCMS). GCMS

merupakan teknik instrumental yang terdiri atas kromatografi gas yang dipasangkan dengan spektrometer massa, di mana campuran kompleks suatn bahan kimia dapat dipisahkan, eliidentifikasi dan dikuantifikasi. Hal ini menyebabkan metode ini cukup ideal nntuk menganalisis ratnsan senyawa dengan berat molekul rendah yang ditemukan di lingkungan. Sebelum dilakukan analisis GeMS, dilakukan ekstraksi dengan pelarut. Berdasarkan penelitian sebelumnya mengenai ekstraksi daun mangrove, maka dipilih etanol dan heksana sebagai pelarut. Dari ekstrak etanol, teridentifikasi beberapa bahan aktif, sedangkan dari ekstrak heksana hanya teridentifikasi satu bahan aktif, yaitu 1,2 propadiene dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari yang terdapat pada ekstrak etanol (68.09 vs 10.33). Dengan demikian ekstrak etanol tampaknya lebih dapat menarik senyawasenyawa aktif pada daun. Pada penelitian ini, senyawa aktif yang diidentifikasi dari Avicenia marina tidak memperlihatkan senyawa yang diketahui mermiliki aktivitas tokolitik maupun yang secara langsung bertindak sebagai agen kontrasepsi. teridentifikasi lebih bersifat antibiotik mupun antirnikroba. Senyawa-senyawa yang Analisis komposisi kirnia tiga jenis daun mangrove (A. marina, A. alba dan A.lanata) dimaksudkan untuk melihat potensi bahan tersebut sebagai bahan pakan ternak (hijauan) serta mengetahui kandungan mineralnya Secara umum hasil analisis menunjukkan bahwa daun mangrove tersebut memiliki kadar protein dan kadar serat serta karbohidrat yang cukup tinggi dan cocok sebagai bahan hijauan ternak dengan nilai nutrisi yang cukup baik. Kadar abu yang tinggi juga mencerrninkan adanya komposisi mineral yang bervariasi dan masing-masing nilainya cukup tinggi. Dengan dernikian dapat disimpulkan bahwa daun mangrove dari berbagai jenis umumnya berpotensi sebagai sumber serat dan hijauan serta sumber mineral bagi bahan pakan temak. Komposisi hasil analisa dari bagian daun tanaman mangrove menunjukkan bahwa bagian daun mengandung komponen terbesar serat sebanyak 8.7% dan

karbohidrat sebanyak 13%, sehingga pemanfaatannya sesuai untuk sumber hijauan pada pakan ternak. Sumber serat bermanfaat untuk pakan ternak dan karbohidrat sebagai sumber energi bagi hewan ternak. Senyawa mineral yang teridentifikasi pada daun adalah kalsium kalium, dan natrium dalam jumlahyang tinggi. Adanya mineral makro tersebut, dapat memperkaya kandungan nutrisi pakan temak. Berdasarkan analisis proximate dari daun dan biji tanaman api-api (Avicennia marina), khususnya kadar lemak bahan yang eukup rendah maka kuat dugaan bahwa dalam bahan tersebut tidak mengandung vitamin-vitamin yang sifatnya larut dalam lemak (A,D,E,K) tetapi diduga kuat ada kandungan vitamin yang sifatnya larut dalam air seperti vitamin B ,dan C. Hasil uji terhadap Kadar vitamin B dan C pada daun Avicennia marina menunjukkan hasil sebagai berikut : Kandungan vitamin B pada daun sebesar 2,64 mg/100g bahan dan kandungan vitamin C nya sebesar 15,32 mg/100 g bahan. Sebagai bahan pakan ternak, kandungan vitamin B dan C juga ini diperJukan juga dalam nutrisi temak. Komposisi hasil analisa dari bagian tanaman mangrove api-api menunjukkan bahwa bagian biji tanaman banyak mengandung protein sebanyak 10.8% dan karbohidrat sebanyak 21.4%, sehingga biji tanaman tersebut dapat dijadikan altematif sebagai bahan pangan. Protein dapat dimanfaatkan dalam tubuh sebagai sumber nutrisi sel untuk tumbuh dan berkembang. Di lain pihak, karbohidrat dapat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh. Dengan sedikitnya kandungan lemak pada biji, maka kecil kemungkinan untuk mendapatkan kandungan vitamin larut lemak (A, D, E, dan K). Sebaliknya kandungan air yang tinggi pada biji api-api memungkinkan untuk mendapatkan kandungan vitamin larut air (B dan C) lebih besar. Hasil uji terhadap Kadar vitamin B dan C pada biji Avicennia marina menunjukkan hasil yang lebih tinggi, yaitu sebagai berikut : Kandungan vitamin B pada biji sebesar 3,74 mg/100g bahan dan kandungan vitamin C nya sebesar 22,24 mg/100 g bahan. Kandungan kedua vitamin ini

menunjukkan bahwa biji sebagai bahan pangan temyata juga dapat memenuhi kebutuhan sebagian vitamin B dan C yang diperlukan oleh tubuh. REFERENSI Jurnal :

Perbanyakan Mangrove dengan Sistem Cangkok dalam Upaya Regenerasi Mangrove


Oleh: Sumedi (Peneliti KeSEMaT)

Jurnal : Agrobio/Volume 2/ Nomor 2/ Nopember 2010 ISSN : 2085 - 1995


JURNAL PERTANIAN & BIOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA 72

PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KAB. DELI SERDANG
Ferdinand Susilo1), Isdradjad Setyobudiandi2), Ario Damar 3) 1) Fakultas Biologi Universitas Medan Area; 2)Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor ; 3) Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Jurnal: PENGELOLAAN POTENSI HUTAN MANGROVE SECARA BERKELANJUTAN Oleh: Syaiful Eddy, S.Si*

Anda mungkin juga menyukai