PERTEMUAN 2
MOTIVASI
Ide perilaku manusia termotivasi subjek filsuf. Awalnya, perilaku dapat terbangkitkan dan diarahkan akibat kekuatan supernatural atau demon. Awal abad 20, filsuf Prancis, Henri Bergson mengajukan ide lan vital atau creative force ada dalam setiap organisme.
Motivasi
Motif dapat berarti dorongan, rangsangan, daya, tenaga yang bersifat internal yang menyebabkan individu bertingkah laku Motivasi adalah kekuatan dorongan yang menghasilkan perilaku persisten mengarah pada goal tertentu (Morgan) Motivasi movere to move the energizer of behavior determinan perilaku
Aspek-aspek motivasi
Pengaturan (regulasi) Pengarahan (direksi) Tujuan (goal)
Motif
Sifat-sifat motif
1. Tidak tampak, hanya diketahui melalui tingkah laku yang ditampilkan 2. Majemuk, tidak bersifat tunggal 3. Dapat berubah, tergantung kebutuhan 4. Berbeda-beda, tergantung : umur, jenis kelamin, sosiokultural
Sifat penentu
1. Biologis (kebutuhan biologis) Sering juga dikatakan survival need / kebutuhan primer / dasar yang digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Contoh : makan, minum, udara segar, istirahat,dll 2. Bersifat mental (psikologis) Disebut juga kebutuhan sekunder yang dapat dipelajari, diperoleh dalam lingkungan atau karena interaksinya dengan lingkungan.
Motif Dasar
ATKINSON motif dasar adalah motif yang tidak dipelajari, dimiliki oleh manusia dan hewan. Terdiri dari : 1. Survival (lapar, haus) 2. Kebutuhan sosial (seks, maternal) 3. Ingin tahu SANTROCK 5 motif penting : 1. Lapar (motif biologis) 2. Sex (Gabungan antara motif biologis dan sosial kognitif) 3. Achievement 4. Affiliation motif sosial kognitif 5. Well being
MOTIVASI BIOLOGIS
Berasal dari kondisi fisiologis tubuh Diantaranya : lapar, haus, sex, regulasi suhu tubuh, tidur, menghindari rasa sakit, kebutuhan oksigen Hal-hal yang dapat membangkitkan motivasi biologis : a. Sebagian dipicu oleh kondisi keseimbangan fisiologis tubuh mengacu pada konsep HOMEOSTASIS b. Hormon2 tertentu sex c. Stimulus sensorik atau insentif pain
MOTIF SOSIAL
Morgan & King (1986) Social motives are the complex motive states, or needs, that are the wellsprings of many human actions. Sosial dipelajari di lingkungan sosial khususnya di keluarga dan berkaitan dgn orang lain. Sifatnya umum dan berbeda dari satu individu ke individu lain.
Karakteristik N Achievement
General - ingin tampil lebih baik, meningkatkan performance Arousing situation - tugas menantang yg sifatnya moderat Related activities - memilih dan tampil lebih baik pada tugas yang menantang, menyukai tanggung jawab pribadi, mencari dan menggunakan feedback dari kualitas performa, berinovasi untuk meningkatkan diri.
Karakteristik N Affiliation
General - membentuk, mempertahankan dan memperbaiki hubungan pertemanan. Arousing situation - kesempatan untuk bersama dgn teman. Related activities - menelpon, mengunjungi, mendapatkan persetujuan, tidak suka berselisih dgn orang asing, mendapatkan nilai yg lebih baik dari guru yang hangat.
Karakteristik N Power
General - memiliki pengaruh, reputasi dan berkuasa Arousing situation - situasi yang berhirarki atau berpengaruh Related activities - mengumpulkan hal-hal yg sifatnya prestisius, berusaha meyakinkan orang lain, petugas di organisasi yg sifatnya volunteer, bermain olah raga yg kompetitif, banyak minum minuman keras.
Safety needs
Physiological needs
EMOSI
DEFINISI
Emosi emovere to stir up menggerakkan, mendorong, menimbulkan TL.
Emosi adalah perasaan, atau afeksi yang melibatkan keterbangkitan fisik, pengalaman sadar dan ekspresi perilaku (Santrock, 2005).
Perubahan Fisik
Keadaan emosi disertai perubahan2 fisik. Denyut jantung bertambah cepat (takut, marah) Peredaran darah cepat (marah) Pupil mata membesar (kaget) Menarik nafas panjang (kecewa) Bulu roma berdiri (takut, geli) Kerongkongan terasa kering (marah) Otot bergetar (marah)
- Khususnya pada emosi2 yg tidak menyenangkan terjadi dalam waktu lama bpengaruh negatif pada tubuh.
- Alat untuk mengukur keterbangkitan emosi : - GSR (Galvanic Skin Response) aliran listrik di kulit saat aktifitas kelenjar keringat meningkat. - Polygraph deteksi kebohongan perubahan detak jantung, pernafasan dan respon elektrodermal.
Klasifikasi emosi
Robert Plutchik Emosi memiliki 4 dimensi : 1. Positif / negatif (senang / sedih) 2. Primer / campuran (marah / cemburu) 3. Berlawanan (sedih >< bahagia) 4. Intensitas
Intensitas Emosi
Emosi dapat diatur berdasarkan intensitas yg dimilikinya. - sympathy dan love - disgust dan hate - anger dan rage - sadness dan despair - worry, fear dan paranoia - happiness dan elation - disgust dan distaste
Sumber persepsi emosi : 1. Suara (apa dan bagaimana) 2. Gerakan badan termasuk ekspresi wajah 3. Konteks
Sosiokultural
Emosi khususnya ekspresi wajah emosi diyakini memiliki dasar biologis yang kuat. Paul Ekman mengobservasi bahwa sejumlah ekspresi emosi wajah tidak jauh berbeda antara satu budaya dengan budaya lain. Displays rules beragam. Displays rules adalah standar sosiokultural yg menentukan kapan, dimana dan bagaimana seharusnya emosi diekspresikan.
Mengontrol emosi yaitu kemampuan untuk bereaksi thd emosi secara benar. Mengolah emosi yaitu kemampuan untuk mengelola emosi. Mis : Sso memiliki tekanan = beban diubah menjadi tantangan menimbulkan motif menghadapi tantangan.