Anda di halaman 1dari 7

Bab 1 Filsafat Manusia 1. Mengapa istilah filsafat manusia lebih baik daripada psikologi rasional ?

Jawab : Karena istilah psikologi dalam psikologi rasional mengandung kesulitan kala u orang berpegang pada etimologinya saja (ilmu jiwa) karena seolah-olah hanya sa tu aspek dari manusia diperhatikan, yaitu jiwanya (psyche dalam bahasa Yunani). Oleh sebab itu, istilah filsafat manusia atau antropologi filosofis (anthropos dala m bahasa Yunani berarti manusia) tampak lebih eksak karena apa yang dipelajari d engannya adalah manusia sepenuhnya, roh serta badannya, jiwa serta dagingnya. 2. Mengapa dikatakan bahwa filsafat manusia tetap relevan dan penting sampai saa t ini? Jawab : Karena manusia adalah mahluk yang memiliki kemampuan dan kewajiban (samp ai batas tertentu) untuk menyelidiki arti yang dalam dari yang ada. Manusia memik irkan dan bertanya tentang segala hal. Maka, tidak heran bahwa ia cenderung seca ra spontan untuk bertanya: Apakah artinya menjadi manusia? Kerap kali, sejak usi a remaja, manusia merasa dalam dirinya sendiri yang paling pribadi ada suatu dor ongan yang, menurut Sokrates, telah didengarnya dibawah langit Delphi: Kenalilah dirimu sendiri! oleh karena itu filsafat manusia akan tetap relevan dan penting s ampai saat ini selama pertanyaan tentang eksistensi manusia yang utuh belum terj awab, dan hal ini memang suatu kemungkinan terbuka dan dinamis untuk mencapai ada yang sebenar-benarnya. Tiap orang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, meskipun ia tidak perlu m engenal dan mengerti segala hal, setidak-tidaknya ia harus mengenal dan mengerti dirinya sendiri secara cukup mendalam untuk dapat mengatur sikapnya dalam hidup ini. Walaupun untuk dapat mengerti diri, untuk dapat membedakan apa yang baik a tau buruk baginnya, ia harus sudah memperoleh pandangan yang cukup tepat tentang apa hakikat kodrat manusia itu: Kemampuan apa yang dimiliki oleh sifat manusiaw i itu dan apa yang dicita-citakannya serta apa yang benar-benar dapat mengembang kan serta menyempurnakannya. Ringkasnya anusia : 1. ada beberapa pertannyaan penting yang dapat dijawab oleh filsafat m

Apa yang memang khas bagi sifat manusiawi

2. Apa yang membuat manusia itu berkedudukan diatas mahluk-mahluk lainnya 3. Apa yang merupakan martabat manusia itu? Oleh karena itu filsafat manusia tetap relevan dan penting hingga kini karena ha nya filsafat manusia yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas s ecara luas dan lengkap, global dan universal. 3. Sebutkan tiga alasan yang rupannya, sepintas lalu, menjadikan filsafat manusi a tidak berguna lagi dewasa ini. Jawab : 1. Sudah banyak ilmu-ilmu tertentu yang masing-masing menggarap manusia dari sua tu sudut pandangan khusus : asal-usulnya, corak bentuknya, tindak-tanduknya, pre stasi-prestasinya terhadap lingkungan sekelilingnya, penyakit-penyakit dan keane han-keanehannya, dan lain-lain 2. Apa yang dikatakan oleh para filsuf hingga kini tentang manusia tidaklah tanp

a menimbulkan keragu-raguan. Mereka (para filsuf) telah menyajikan pelbagai ko nsepsi tentang manusia yang tampaknya saling bertentangan. 3. Para filsuf telah melakukan banyak kesalahan yang mengecewakan tentang sifat dasar manusia 4. Berikanlah beberapa contoh tentang pengaruh filsafat dalam bermacam-macam bid ang, seperti psikologi, kesusastraan, sosiologi dan lain-lain. Jawab : 1. Pengaruh filsafat pada ilmu-ilmu pengetahuan tentang manusia adalah kemampuan filsafat mengarahkan penyelidikannya terhadap segi yang lebih mendalam dari man usia. Filsafat mempertanyakan secara mendalam apakah yang pada dasarnya memberi corak khas kepada manusia, apakah yang memberinya sifat kesatuan, apakah yang me nyebabkan tindakan yang juga khas baginya. Karena bantuan filsafat maka pertanya an tersebut diatas akan menjadi lebih fundamental dan ontologis, maka sudutnya l ebih luas dan lebih mempersatukan, lebih global. Vokabuler yang khas baginya ada lah mengenai gagasan-gagasan universal dan terutama transendental, yang menggamb arkan sifat-sifat yang mempengaruhi segala realitas: kebenaran, kebaikan, keinda han, aktivitas, pasivitas, alteritas dan lain-lain. 2. Pengaruh filsafat pada Kesenian, Kesusatraan, dan Sinema adalah kemampuaannya dalam menarik secara langsung ketentuan-ketentuan universal yang ajek dari wata k-sifat manusia. 3. Pengaruh filsafat pada Psikologi adalah kemampuannya untuk mengeksakkan Psiko logi filosofis karena yang dipelajari dalam filsafat tentang manusia (filsafat m anusia) adalah keseluruhan manusia sepenuhnya, roh serta badannya, jiwa serta da gingnnya. 5. Apa artinya watak-sifat manusia sebagai sasaran filsafat manusia? Jawab : Artinya ada suatu kumpulan corak dan rangkaian bentuk dinamis yang khas dari wa tak-sifat manusia, sehingga dengan adanya watak-sifat ini dimungkinkan untuk mem bedakan manusia secara pasti dari mahluk-mahluk lain. Tanpa adanya watak-sifat y ang dimiliki bersama oleh semua orang, filsafat dan setiap ilmu pengetahuan tent ang manusia tidak akan mungkin berjalan. 6. Jelaskanlah keberatan terhadap adanya kodrat manusia yang objektif berdasarkan variasi-variasi historis tentang apa yang khas bagi manusia dan berdasarkan ken yataan bahwa kodrat itu masih dicari. Jawab : Secara Antropologis ada variasi-variasi tanpa henti berdasarkan waktu dan lingku ngan, adat kebiasaan, serta keadaan-keadaan setempat terhadap kodrat manusia Secara Eksistensialis (Contoh : Satre) ada penyangkalan terhadap watak-sifat ma nusia yang berlaku secara umum. Kodrat manusia bukan sesuatu yang kaku, melainkan bersifat dinamis-evolutif dan tidak dikapsulkan dalam beberapa konsep definitif karena pengetahuan kita selalu bersifat historis dan perspektival. Kodrat manusia itu pada dasarnya berkelanjutan dan terbuka terhadap kemungkinankemungkinan pemikiran filsafati baru. Pikiran manusia berbentuk temporal sehingg

a signifikasi atau arti yang menghadiri suatu pikiran tetap tinggal terbuka terh adap aspek-aspek baru. Justru karena kodrat manusia itu sendiri, tidak mengheran kan bahwa kita masih dalam proses menemukan terus-menerus apa itu manusia secara keseluruhan. 7. Jelaskanlah perbedaan antara ilmu-ilmu pengetahuan tentang manusia dan filsaf at manusia; serta antara kesenian, sejarah, teologi, mitos dan filsafat manusia. Jawab : 1. Perbedaan antara ilmu-ilmu pengetahuan tentang manusia dan filsafat manusia adalah : pada tingkat kemampuannya dalam menyelidiki segi-segi tertentu dari manusia, ji ka ilmu-ilmu pengetahuan tentang manusia berdaya upaya untuk menemukan hukum-hu kum perbuatan manusia, sejauh perbuatan itu dapat dipelajari secara inderawi ata u bisa dijadikan objek introspeksi per ilmu hanya mempelajari satu saja dari tin dak-tanduk manusia atau bentuk fisiknya sedangkan filsafat manusia mampu mengara hkan penyelidikannya terhadap segi yang lebih mendalam dari manusia, filsafat da pat bertanya dasar-dasar dan penyebab sifat khas, sifat kesatuan, dan tindakan k has pada manusia. Karena lebih fundamental dan ontologis maka filsafat manusia l ebih global dibandinkan ilmu-ilmu pengetahuan tentang manusia lainnya . 2. Perbedaan antara filsafat manusia dengan kesenian, sejarah, teologi dan mito s adalah : pada kemampuannya dalam menarik suatu ketentuan-ketentuan dari watak-sifat ma nusia dimana filsafat manusia berupaya untuk menarik secara langsung ketentuan-k etentuan universal yang ajeg dari watak-sifat manusia sedangkan kesenian, sejara h, teologi dan mitos selalu bersifat lokal, kompleks, fleksibel dan dipengaruhi oleh daya perkembangan, tidak mewujudkan sekaligus segala kemampuannya, dan tida k mewujudkan diri dimana-mana dengan cara yang sama, ada variasi-variasi tanpa h enti berdasarkan waktu dan lingkungan, adat kebiasaan, serta keadaan-keadaan set empat. 8. Dari jenis pengetahuan dan pengalaman apakah, tentang manusia dan dunia, seor ang filsuf harus bertolak? Jawab : Dari jenis pengetahuan dan pengalaman Primordial ( pengetahuan dan pengalaman te ntang manusia dan dunia yang secara wajar ada pada setiap individu, yang dimilik i oleh semua orang secara bersama-sama, yang darinya ilmuwan, seniman, sejarawan , dan teolog berkarya ) yang mendahului perbedaan segala disiplin dan merupakan landasan bagi timbulnya semua disiplin masing-masing. Pengalaman ini memberikan kesatuan yang hidup dan terbuka terhadap suatu penyelesaian yang senantiasa tak tercapai. Terhadap kesatuan hidup inilah, juga terhadap jaringan hubungan-hubung an dinamis ini filsafat mengajukan pertanyaan-pertanyaannya. Dari hubungan perta ma dengan dunia dan dengan sesamanya itulah seorang filsuf harus bertolak. 9. Apa arti objek material dan objek formal filsafat manusia? Jawab : 1. Objek material filsafat manusia adalah manusia yang dijadikan bahan penyelidi kan secara falsafiah.

2. Objek formal filsafat manusia adalah segi khusus yang dipelajari dalam manus ia yang dijadikan bahan penyelidikan secara falsafiah. 10. Diantara semua sifat yang merupakan metode yang khas bagi filsafat, ringkask anlah sifat dialogal (dialektik), induktif, dan deduktifnya. Jawab : 1. Sifat dialogal (dialektik) filsafat adalah Menurut metoda Plato : suatu metode yang mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan f ilosofis melalui dialog atau diskusi antara guru dan murid lalu mereka maju seta pak demi setapak ke suatu pemecahan. Menurut metoda Aristoteles : hasil pengumpulan dan penilaian kritik dari semua o pini yang didapatkan tentang suatu masalah tertentu supaya apa yang benar dapat kita pergunakan dan kesalahan-kesalahan tidak terulang lagi. 2. Sifat Induktif filsafat adalah Metoda yang menggunakan simpulan dari satu atau beberapa fenomena struktural yan g mendasar. 3. Sifat Deduktif filsafat adalah Metoda penalaran yang ditarik dari satu atau beberapa kesimpulan umum / premis u ntuk mendapatkan suatu simpulan tertentu yang logis. Metoda penalaran deduktif menghubungkan premis-premis dengan simpulan tertentu, kalau semua premis itu benar , maka termanya menjadi jelas, dan aturan-aturan de duksi dapat disematkan, maka hasil akhirnya dapat dipastikan benar.

11. Kapan filsafat bisa dikatakan kebijaksanaan? Jawab : Bila sang filsuf berusaha untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip visinya, fil safat akan menjadi kebijaksanaan. Prinsip-prinsip visi ini terbentuk dari filsafat yang mencoba mengerti apa yang fundamental dalam realitas, dan di dataran dasariah dimana semua bersatu padu la gi sehingga terbentuk sintesis bahkan sistem.

Bab 2 Bahasa 1. Diantara alasan-alasan mengapa kita mulai filsafat manusia dengan kegiatan be rbicara, jelaskanlah alasan yang berikut: Perbuatan berbicara memperlihatkan kes eluruhan manusia dalam kesatuan dinamiknya . Jawab : Perbuatan berbicara memperlihatkan keseluruhan manusia dalam kesatuan dinamiknya karena hal-hal berikut ini : 1. Dalam perbuatan berbicara sendiri seluruh pribadi manusia itu, tersangkut bad an serta jiwa, pancaindera dan roh yang merupakan manusia secara utuh dan kongkr et dalam sikapnya yang paling biasa dan dalam hubungannya dengan orang lain. 2. Berkat bahasa manusia hadir di dunia dan pikiran. Bahasa mewahyukan ada dari du nia, pikiran dan manusia itu sendiri sehingga memperlihatkan keseluruhan manusia dalam kesatuan dinamiknya. 3. Berbicara adalah tipe yang paling tepat dari perbuatan mengisyaratkan pada um umnya karena berbicara adalah suatu gejala yang terang, tema terpilih pada filsa fat kontemporer dan menggambarkan keseluruhan manusia secara utuh.

2. Apa artinya isyarat? Bagaimana struktur internnya? Jawab : 1. Isyarat adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai tanda atau alamat/maksud t ertentu, perbuatan mengisyaratkan secara umum adalah tindakan manusia dengan mem buat tanda-tanda, baik secara vokal maupun lainnya, untuk mengemukakan pikiran a tau perasaannya. 2. Struktur intern isyarat : Bila dijelaskan sebagai suatu sistem dari komunikas i simbolik, bahasa secara tradisional terdiri dari tiga bagian: isyarat, makna d an suatu kode menghubungkan isyarat dengan maknanya. Kajian dari proses semiotik , bagaimana isyarat dan makna digabungkan, digunakan dan diinterpretasikan diseb ut dengan semiotik. Isyarat-isyarat dapat dibentuk dari suara, gerak, huruf-huru f atau simbol, bergantung pada apakah bahasa tersebut diucapkan, diisyaratkan at au ditulis, dan mereka dapat digabungkan menjadi isyarat kompleks seperti kata-k ata dan frasa. Bila digunakan dalam komunikasi suatu isyarat disandikan dan dipi ndahkan oleh pengirim lewat suatu kanal kepada penerima yang menterjemahkannya. Beberapa properti yang membatasi bahasa manusia dengan sistem komunikasi lainnya adalah: kesembarangan dari isyarat linguistik, berarti bahwa tidak ada koneksi yang dapat diprediksi antara suatu isyarat linguistik dan maknanya; dualitas dar i sistem lingustik, berarti bahwa struktur linguistik dibangun dengan menggabung kan elemen-elemen menjadi struktur besar yang dapat dilihat sebagai lapisan-lapi san, misalnya bagaimana suara membentuk kata dan kata membentuk frasa; ciri-ciri dari elemen-elemen bahasa, berarti bahwa elemen-elemen pembangun dari isyarat l

inguistik adalah unit-unit diskrit, misalnya suara dan kata, yang dapat dibedaka n satu dengan yang lainnya dan disusun kembali dalam pola-pola berbeda; dan prod uktivitas dari sistem linguistik, yang berarti bahwa jumlah terbatas dari elemen -elemen lingustik dapat digabungkan secara teoritis menjadi sejumlah kombinasi t ak terbatas. Aturan-aturan mengenai isyarat mana yang dapat digabungkan untuk membentuk kata dan frasa disebut dengan sintaks atau tata-bahasa. Makna yang terhubung pada isy arat-isyarat tertentu, morfem, kata, frasa dan teks disebut semantik. Pembagian bahasa menjadi terpisah tapi sistem yang terhubung dari isyarat dan makna berawa l dari kajian linguistik pertama dari de Saussure dan sekarang digunakan hampir pada semua cabang dari linguistik. 3. Berikanlah suatu contoh dari isyarat analog. Jawab : Kursi = Partai meraih kursi Kepala = Kepala rumah tangga 4. Dalam arti apa lambang disebut isyarat analog? Jawab : Apabila lambang tersebut menerangkan dua hal atau lebih dalam arti yang berbeda.

5. Dalam bagian ketiga bab ini, dianalisis 6 perbedaan fundamental anatara bahas a binatang dengan manusia. Pilihlah 2 dari perbedaan tersebut dan perlihatkan ba gaimana perbedaan-perbedaan tersebut memberi kita pelajaran yang penting tentang manusia. Jawab : 1. Manusia memerlukan seseorang yang mengajarnya untuk berbicara sedangkan pada binatang bahasa adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan kelahirannya, yang bukan hasil pelajaran, yang berkembang sejalan dengan perkembangan organism enya. 2. Bahasa manusia mengalami kemajuan dan perubahan tanpa batas, bahasa hewan ti dak berkembang. 6. Pelajaran apa yang diberikan kepada kita oleh penemuan beberapa anak-manusiaserigala dan oleh penemuan beberapa anak yang lahir tuli-bisu-buta? Jawab : 1 Tentang anak-manusia-serigala dapat diperoleh pelajaran bahwa manusia memerluka n seseorang yang mengajarnya untuk berbicara, apabila dalam rentang waktu terten tu tidak ada atau bukan manusia yang mengajar maka anak tersebut akan kehilangan faktor yang mutlak dibutuhkan bagi perkembangan yang sungguh manusiawi. Kemamp uan berbahasa sangat penting karena hal tersebut akan menjadikan seseorang menja di seorang pribadi dan menjadi suatu diri.

2. Tentang tuli-bisu-buta dapat diperoleh pelajaran bahwa meskipun manusia tersebu t tuli, bisu atau buta namun apabila dalam rentang waktu tertentu ia mendapatkan pelajaran alternatif tertentu yang memungkinkan ia menguasai bahasa maka dapat dipastikan bahwa manusia tersebut mendapatkan kilat pikiran yang mampu menggantika n usaha inderawi dan meraba-raba saja digantikan dengan terang akal budi yang me mungkinkannya untuk mencari dan menemukan suatu penjelasan rasional. 7. Diantara sifat-sifat esensial dalam manusia yang diberitahukan kepada kita ol eh gejala bahasa, bicarakanlah secara khusus sifat-sifat yang berikut: a. manusia sebagai kesatuan substansial b.manusia sebagai mahluk yang memiliki interioritas c.manusia sebagai mahluk yang bisa memandang dunia secara obyektif d.manusia sebagai badan dan roh Jawab : 1. Manusia sebagai kesatuan substansial adalah : Manusia yang tetap ajek dengan dirinya sendiri yang unik yang sadar akan dirinya sendiri, yang lain dengan peng ertian yang mendalam atas pengalaman-pengalaman empiris ego ( Erik Erikson) 2. Manusia sebagai mahluk yang memiliki interioritas adalah : Manusia yang memil iki keterbukaan terhadap dunia serta kehadirannya pada orang-orang lain.

3. Manusia sebagai mahluk yang bisa memandang dunia secara obyektif adalah : Ma nusia yang mampu melihat dunia sekelilingnya sebagaimana adanya tanpa dipengaruh i oleh asumsi atau tendensi tertentu yang telah terbentuk sebagai akibat dari al am bawah sadar kolektif dan atau simpulan empiris individu itu sendiri. (Gilles Deleuze) 4. Manusia sebagai badan dan roh adalah : Manusia itu sekaligus memiliki badan y ang memungkinkannya mengubah materi dan membuatnya bersignifikasi serta roh untu k mengenal dan mengemukakan segala signifikasi.

Anda mungkin juga menyukai