Anda di halaman 1dari 4

NAMA NIM DOSEN

: DEWI FEBRIANI : 1042500858 : HIZKIA YOSI P

FAKULTAS : FISIP KELOMPOK : HI

TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL

LIBERALISME DAN EVOLUSINYA

Sumber : An Introduction to International Relations .. Australian Perspectives (eds) Richard Devetak, Anthony Burke and Jim George Pendahuluan Liberalisme adalah paham yang sangat menjunjung kebebasan individu, dimana sangat mengutamakan hak setiap individu. Asumsi-asumsi dasar liberalisme itu sendiri, antara lain (1) pandangan positif tentang sifat dasar manusia; (2) adanya keyakinan bahwa hubungan internasional dapat bersifat kooperatif daripada konfliktual; (3) bersikap optimis dan percaya terhadap kemajuan. Pengertian liberal sendiri juga percaya bahwa individu harus membebaskan diri ; bebas dari status kesewenang wenangan, penyiksaan, dan takhyul. Aktor yang berperan disini adalah state dan nonstate. Non-state disini kebebasan individu dalam melaksanakan kehidupan sendirinya, sedangkan state hanya sebagai alat. Aktor non-state berperan penting melakukan kerjasama melalui wadah organisasi atau institusi institusi non government misalnya seperti multinational coorporation, LSM dan sebagainya. Teori empiris liberal yaitu demokrasi, lembaga internasional dan saling ketergantungan. Prinsip adalah kebebasan, HAM, kemajuan, toleransi, norma norma konstituasional, dan demokrasi. Liberalisme dan evolusinya Istilah liberal muncul pada abad ke 19 namun pola ide ide nya terlebih dahulu muncul pada abad ke 17. Paham liberal merupakan kritikan dari paham realis yang menganggap bahwa perang adalah tidak logis, kekuatan tidak terkendalikan, hanya
1

memerankan kesombongan dan ambisi raja. Lalu muncullah paham liberal yang sangat menjunjung hak manusia dengan adanya kebebasan individu. Kebebasan untuk hidup, kebebasan untuk tidak disiksa atau ditindas mengutamakan hak tiap individu untuk bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Paham ini awalnya dianggap utopis karena tidak mungkin konflik dapat terhindarkan. Perang dunia dan perang dingin dianggap menunjukan dan membuktikan tesis realis bahwa hubungan internasional bersifat anarkhi. Realis membantah bahwa persediaan senjata-senjata nuklir lebih menjanjikan perdamaian daripada kekuasaan demokrasi. Namun, semenjak berakhirnya perang dingin negara-negara seolah berubah saling ketergantungan dan tidak ada ancaman satu sama lain. Menurut John Lock (1632-1704) kebebasan individu sangat penting. Negara harus memberikan kebebasan terhadap rakyatnya dan berhak melindungi rakyatnya. Adam Smith (17231790) menyimpulkan bahwa kebebasan dapat memberikan keuntungan. Ia menerapkan sistem laissez-faire yaitu perdagangan bebas. Menurutnya, perdagangan bebas dapat menambah kekayaan bangsa. Immanuel kant berpendapat bahwa proses natural pada kepentingan pribadi akan mendorong rasional individu untuk berperan sebagai wakil untuk membawa kedamaian. 1 Dua macam kebebasan, yakni negative freedom dan positive freedom. Negative freedom adalah kebebasaan yang terkendali oleh keadaan sedangkan positive freedom adalah peluang bagi semua masyarakat untuk mengembangkan kapasitas mereka sendiri. Adanya kebijaksanaan dalam liberal seperti perdagangan bebas, penurunan senjata, menganut hukum internasional dan menyebarkan paham liberal ke tempat lain. Paham liberal kemudian di revisi atas tanggapan dari paham neo-realis yang beranggapan bahwa dalam kerjasama juga dapat menimbulkan konflik karena adanya kecurangan dari negara lain demi kepentingan nasionalnya. Lalu paham liberal baru muncul dan melahirkan pandangan baru disebut dengan neo-liberalisme. Dalam implikasinya paham ini lebih sadis dibanding liberal klasik. Dimana sama sekali tidak ada intervensi dari negara. Negara hanya sebagai alat untuk melegalisasi kerakusan
1

Dunne,tim,dkk. International relations theories 2nd edition. 2010. oxford

kaum kapitalis. Dalam sistem ini fungsi negara hanyalah untuk merealisasikan kepentingan segelintir individu saja. Pada abad ke 19, neoliberalis mengadakan perdagangan bebas. Karena dianggap dapat memperbesar kemakmuran dan kesejahteraan individu individu. Tidak hanya perdagangan, tetapi juga deregulasi (mengurangi atau menghapus peraturan yang menghambat kepentingan mekanisme pasar), privatisasi ( tidak adanya proteksi, sehingga tidak ada satu pihak pun yang terlindungi agar mencapai efisiensi persaingan bebas) dan free market (tidak ada intervensi negara) guna menciptakan kondisi perekonomian yang kompetitif. Dengan adanya kebebasan ekonomis, individu dapat mengembangkan diri mereka sendiri dan mendapatkan kesempatan. Warisan liberal; pertama, menuntut kedaulatan demokrasi liberal terdiri dari pasar ekonomi, kepastian hukum dan perwakilan demokratis. Kedua, demokrasi liberal merupakan penahanan diri dan bentuk pemisahan daerah damai. Kantian berasumsi bahwa demokrasi tidak menimbulkan konflik karena demokrasi dinilai lebih damai. Menurut kantian demokrasi, ekonomi dan organisasi internasional adalah penting untuk mendorong perdamaian. 2 Kesimpulan Prinsip dasar liberalisme yang dapat saya ambil adalah bagaimana paham ini menekankan pada kebebasan; bahwa kebebasan adalah yang paling utama bagi tiap individu, kebebasan mereka untuk hidup tanpa konflik, mendapatkan haknya masingmasing. Kedua, yaitu hak asasi manusia;bahwa paham ini menjelaskan bahwa setiap individu berhak atas haknya. Perbedaan liberalisme klasik dengan neo-liberalisme ; liberalisme klasik menekankan bahwa manusia mementingkan dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tidak ada pembatasan. Sedangkan neo-liberalisme dalam aplikasinya lebih kejam, sebab tidak adanya intervensi dari negara. Negara hanya alat pelindung yang memberikan fasilitas dan kesejahteraan rakyat.
2

Ibid.hlm 102

Terkandungnya nilai demokratis dan kapitalisme dalam politik dan ekonominya yang mengedepankan kebebasan individu serta kebebasan perdagangan menunjukkan tanpa keanarkhian dan mengutamakan hak-hak atas kepemilikan dan kebebasan individual.

Anda mungkin juga menyukai