Anda di halaman 1dari 19

BAB III SISTEM MANAJEMEN INDUSTRI

3.1 3.1.1

SISTEM MANAJEMEN DI ANTAM Struktur Organisasi PT. ANTAM Tbk. UBPE Pongkor Pengorganisasian merupakan suatu fungsi manajemen yang dipandang sebagai alat yang dipakai oleh anggota atau kelompok organisasi untuk mencapai tujuan bersama secara efektif. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai rangkaian hubungan diantara individu-individu dalam suatu kelompok. Struktur ini kemudian dilukiskan ke bagian organisasi atau diagram yang menunjukan garis-garis besar hubungan-hubungan tersebut sesuai dengan fungsinya, baik buruknya organisasi dapat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai rencana perusahaan yang telah ditetapkan.

Gambar 3.1 Bagan struktur organisasi

3.1.2

Uraian Jabatan 32

a. b.

Satuan Kerja Bidang Operasi berperan untuk melaksanakan dan mengembangkan operasional dan pengolahan emas Satuan Kerja Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia berperan mengelola dan mengawasi seluruh aktifitas keuangan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat mendukung strategi bisnis dan operasi perusahaan sesuai dengan kebijakan yang tidak ditetapkan oleh perseroan

c. d.

Satuan Kerja Penambang berperan melaksanakan operasional produksi emas sesuai dengan penggarisan yang ditetapkan oleh perusahaan Satuan Kerja Pengolahan Emas berperan melaksanakan pengolahan bijih emas melalui teknologi proses sehingga menjadi bullion untuk selanjutnya diproses menjadi logam mulia

e. f. g. h.

Satuan Kerja Penunjang operasi mengelola distribusi dan pemeliharaan listrik perkerjaan sipil dan bengkel umum, serta operasi peralatan Satuan Kerja Engineering berperan melakukan kajian rekayasa dan mengkoordinasikan pemecahan masalah pada bidang operasi Satuan Kerja Pengawasan Kualitas berperan mengelola pekerjaan pengawasan kadar dan laboratorium Satuan Kerja Keuangan berperan melakukan seluruh aktifitas keuangan untuk mendukung strategi bisnis dan operasi perusahaan sesuai dengan penggarisan yang ditetapkan perusahaan

i.

Satuan Kerja Sumber Daya Manusia berperan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada setiap jenjang jabatan guna terciptanya nilai-nilai perusahaan agar setiap pegawai mempunyai kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan

j.

Satuan

Kerja

Pengembangan

Kemasyarakatan

dan

Humas

berperan

melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasi penambangan dan mengelola komunikasi terhadap pelanggan di lingkungan Unit Binis Pertambangan Emas k. Satuan Kerja Pusat Kesehatan berperan mengelola pelayanan kesehatan pegawai di lingkungan Unit Bisnis Pertambangan Emas guna menunjang peningkatan produktifitas pegawai l. Satuan Kerja Pemasaran berperan mengembangkan dan mengimplementasikan strategi bisnis dan bidang pemasaran yang dirancang untuk memperluas 33

pemasaran sehingga memungkinkan perusahaan untuk merencanakan kegiatan usahanya untuk jangka pendek dan jangka panjang m. Satuan Kerja Pengadaan berperan melakukan negosiasi dengan rekanan guna penyediaan kebutuhan barang dan jasa untuk keperluan operasional, pelayanan umum, dan satuan kerja lainnya dalam perusahaan n. Satuan Kerja Audit Operasional berperan mengevaluasi kinerja operasional, keuangan perusahaan dan memberikan masukan kepada manajemen untuk meningkatkan kualitas kinerja sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan o. Satuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Pertambangan berperan mengelola aspek keselamatan kerja dan lingkungan pertambangan wilayah Unit Bisnis Pertambangan Emas

3.2

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak terkecuali Antam, adalah potensi ancaman kerusakan lingkungan yang bisa mengganggu ekosistem di sekitar lokasi penambangan. Kenyataan ini sangat disadari perusahaan sehingga mereka berupaya agar operasional penambangan di seluruh unit bisnis Antam dijalankan sesuai praktik penambangan yang baik dan sejalan peraturan yang berlaku, baik sejak perencanaan maupun setelah selesai (pasca tambang). Kebijakan lingkungan Antam mencakup : 1. 2. Mengembangkan dan menerapkan suatu sistem manajemen lingkungan yang mengacu kepada peraturan perundangan dan standar yang berlaku Mengupayakan penggunaan sistem, metode, peralatan, bahan yang memiliki dampak negatif minimal bagi lingkungan dalam setiap kegiatan pertambangan 3. Menggunakan sumber daya alam secara optimal dalam rangka konservasi dan minimasi limbah 4. Memiliki, melaksanakan dan memenuhi ketentuan dokumen lingkungan dalam setiap kegiatan operasional

3.2.1 Kebijakan ANTAM Terhadap Lingkungan

34

5.

Melakukan upaya pencegahan dan meminimalkan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan

6.

Meminimasi lahan terganggu dan merehabilitasi sesuai dengan peruntukannya termasuk menjaga dan memelihara flora dan fauna di dalamnya

7.

Memiliki prosedur tanggap darurat bagi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lingkungan

8.

Memiliki rencana penutupan tambang (mine closure) pada setiap kegiatan pertambangan tahap operasi/produksi

9.

Melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan Melalui pengelolaan lingkungan yang baik, Antam berhasil memperoleh

penghargaan bagi sebagian besar unit-unit bisnisnya. Penghargaan yang diraih adalah Peringkat PROPER Hijau untuk Unit Bisnis (UB) Pertambangan Emas di Pongkor, Jawa Barat, dan tiga (3) unit lainnya memperoleh Peringkat PROPER Biru yaitu untuk Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara, Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara, dan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Dengan mendapatkan PROPER Hijau berarti Antam telah berhasil menerapkan pengelolaan lingkungan melebihi persyaratan peraturan yang telah ditetapkan, melakukan konservasi dan pemanfaatan sumberdaya melalui prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Recovery) dan mengimplementasikan program CSR dengan baik. Sementara PROPER Biru berarti Antam telah menaati semua ketentuan dan kriteria yang dipersyaratkan peraturan perundangan yang berlaku. Selain itu, pada tahun 2004 PT Antam Tbk. UBPE Pongkor telah memperoleh sertifikat ISO 14001 yaitu sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan. 3.2.2 Pengelolaan Lingkungan A. Program Pengembangan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNHGS) Direktur Utama Antam, Alwinsyah Lubis, mengatakan: "Kami berkomitmen untuk melestarikan flora dan fauna Indonesia, terutama yang berada di sekitar daerah operasi kami. Keberadaan kami di Pongkor memberikan kesempatan bagi kami untuk berkontribusi lebih jauh bagi program pelestarian 35

alam. Hal ini merupakan bagian dari misi kami untuk meminimalkan dampak operasi pertambangan bagi habitat lokal dan keanekaragaman hayati melalui pengelolaan lingkungan yang tepat dan penerapan good mining practice." Antam dan SMG bekerja sama dengan manajemen TNGHS untuk mengembangkan Masterplan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati untuk seluruh wilayah TNGHS. David Makes, Chairman of SMG, mengatakan: "Hal ini penting untuk memahami dorongan nyata terhadap pengrusakan habitat, serta untuk mendengarkan dengan cermat kebutuhan masyarakat setempat. Jika kita dapat membangun mata pencaharian dan kesempatan alternatif, maka perambahan ke dalam taman akan berhenti. SMG telah menunjukkan bahwa hal ini dapat dilakukan di Taman Nasional Bali Barat, di mana rusa sekarang berkembang, aman dari pemburu. Di Gunung Halimun Salak, kami memiliki beberapa spesies endemik terancam, termasuk Garuda Indonesia (Javan Eagle Hawk) itulah sebabnya kami mendirikan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati." B. Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati Pertama di Indonesia Dalam dua tahun terakhir, Antam dan SMG telah memulai serangkaian inisiatif untuk membangun ketahanan bioregion ini, seperti pembentukan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati pertama di Indonesia (www.pkkhtngh.or.id). SMG berkomitmen untuk memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan bagi masalah lingkungan, dengan melibatkan ahli terbaik, baik di Indonesia maupun internasional, untuk membangun Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati di Pongkor, yang terletak di dalam TNGHS. Untuk mengembangkan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Antam dan SMG bekerja sama dengan Departemen Kehutanan. Pada tanggal 27 Desember 2010 Menteri Kehutanan telah meresmikan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati di TNGHS. Kolaborasi ini juga telah melibatkan universitas-universitas terkemuka di Indonesia, dan memulai program yang akan melibatkan masyarakat lokal dalam perlindungan terhadap hutan; sehingga dapat menciptakan mata pencaharian alternatif. Pendekatan kolaboratif ini menunjukkan implementasi nyata kemitraan dengan publik swasta ( Public

36

Private Partnerships). Sejauh ini kolaborasi Antam dan SMG telah mencapai hal-hal sebagai berikut:

Segala sesuatu yang dilakukan berdasarkan pada ilmu pengetahuan. Kami telah membangun jaringan produktif dengan para peneliti terbaik Indonesia dari UI, IPB dan UGM untuk mengembangkan cara-cara baru untuk melindungi ekosistem

Kami telah menyelenggarakan serangkaian seminar untuk berbagi praktek terbaik dalam mengelola taman nasional dan kawasan konservasi

Kami telah mengembangkan Masterplan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati untuk pengelolaan Cluster Antam dalam Gunung Taman Nasional Halimun Salak, termasuk restorasi lahan rusak dan pengembangan ekowisata

Kami telah memulai proses rehabilitasi dengan mendirikan pembibitan dengan lebih dari 500.000 bibit, cukup untuk menanami 1.000 ha

Kami telah mendirikan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati pertama di Indonesia di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dengan fokus pada perlindungan Owa Jawa, Elang Jawa dan flora asli penting

Kami telah memilih lokasi untuk Keanekaragaman Hayati Hutan dan Program Agroforestry

C. Mengelola Kawasan Konservasi secara Berkelanjutan Proyek ini bersifat berkelanjutan karena memberikan manfaat bagi masyarakat melalui pengembangan mata pencaharian lokal. Berdasarkan Masterplan, Antam dan SMG akan memberikan pelatihan dalam pengelolaan hutan, membantu membangun usaha mikro dan mengembangkan proyek-proyek ekowisata. Kolaborasi di TNGHS akan mengembalikan lahan rusak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai habitat bagi spesies terancam, serta menciptakan lapangan pekerjaan dalam bidang agroforestri dan ekowisata.

37

Antam dan SMG percaya bahwa ekowisata dan pengelolaan lingkungan dapat berperan dalam melestarikan warisan alam Indonesia, dan pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. SMG telah mengembangkan proyek-proyek yang membuktikan bahwa ekowisata dapat menghasilkan peluang bisnis yang menguntungkan sekaligus melindungi dan mengembalikan habitat yang terancam. Manajemen SMG dari Taman Nasional Bali Barat telah melihat penurunan perburuan dan perburuan liar dan telah menciptakan pekerjaan baru dan pendapatan bagi masyarakat sekitar. Selain pengelolaan limbah PT. ANTAM Tbk. tanggung jawab terhadap lingkungannya cukup besar, diantaranya dengan melakukan program pasca tambang yaitu dengan melakukan penghijauan lahan yang ada disekitar area pertambangan.

D. Upaya Kinerja Sosial ANTAM Tantangan membangun keberlanjutan dalam mengelola bisnis

pertambangan, diwujudkan Perseroan dengan Rencana Induk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Master Plan CSR) Antam. Rencana ini difokuskan pada kinerja pembangunan sosial yang langsung dipantau oleh Direktorat Umum dan CSR. Dalam rencana induk ini, ada dua strategi yang membagi seluruh kegiatan CSR, layaknya dua sisi mata uang. Di satu sisi, strategi dilakukan untuk memenuhi kewajiban hukum terhadap pemangku kepentingan. Hal ini mendorong Perseroan, sebagai BUMN, untuk melakukan pengelolaan dampak positif maupun negatif dari kegiatan operasi usaha, sesuai dengan peraturan Pemerintah, yakni PERMEN BUMN No 05/MBU/2007. Selain itu, kegiatan CSR Antam juga merujuk pada prinsip ISO 26000. Di sisi lainnya, strategi kegiatan CSR direalisasikan melalui prinsip keterlibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders inclusivity) dan pembangunan masyarakat. Dalam hal ini kegiatan CSR dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan yang disesuaikan dengan kemampuan Perseroan, termasuk menghormati hak komunitas, mengetahui karakteristik komunitas dalam berinteraksi, mengakui 38

nilai kerja dalam bermitra dan berinvestasi sosial untuk menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat. Kesemuanya ini terangkum dalam Rencana Induk CSR Antam untuk merespon dampak dari setiap tahapan kegiatan Perseroan, mulai dari tahap eksplorasi, konstruksi dan operasi, hingga penutupan tambang serta pasca tambang. Realisasi dari kinerja sosial ini adalah melalui kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No.PER05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Selain itu juga ada program pengembangan masyarakat (community development atau comdev), yang pelaksanaannya sesuai dengan arah kebijakan Perseroan. Program Kemitraan dijalankan dengan basis penguatan ekonomi lokal melalui pemberian bantuan dana pinjaman bergulir untuk usaha mikro dan kecil (UMK) Pemberian dana ini dibarengi dengan pembinaan, termasuk pelatihan manajemen usaha dan promosi. Penyaluran Dana Program Kemitraan dilakukan langsung atau bekerjasama dengan pihak lain. Pelaksanaan Program Bina Lingkungan dan Comdev meliputi beberapa bidang utama, antara lain bantuan di bidang penyediaan sarana/prasarana umum, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, sarana ibadah dan kegiatan keagamaan, pelestarian alam, bencana alam, pelestarian budaya, serta bantuan di bidang sosial budaya lainnya. Realisasi penggunaan dana program BL ditetapkan mengacu pada Peraturan Menteri BUMN PERMEN No. 05/ MBU/2007, yakni penyisihan 2 persen dari laba Perseroan. Total realisasi Bina Lingkungan di tahun 2011 adalah sebesar Rp27,83 miliar.

3.3

SISTEM MANAJEMEN MUTU Antam menerapkan sistem gugus kendali mutu dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk hasil tambangnya. Sistem gugus kendali mutu ini berfungsi untuk mengurangi biaya operasi, dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kualitas produksi.

39

Sebagai perusahaan nasional yang bertaraf internasional, Antam telah memiliki sertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan London Bullion Market Association (LBMA), yakni kelayakan produk untuk dijual pada tingkat nasional dan internasional. Dengan ketaatan pada aturan kelayakan produk yang dijual ini, Antam tidak pernah menghadapi adanya tuntutan pelanggaran peraturan ataupun kode etik penjualan produk. Untuk menjaga kualitas dan mengukur kepuasan konsumen, setiap tahun Antam mengadakan penilaian kepuasan pelanggan melalui customer satisfaction index (CSI). Dan pada tahun 2008 PT Antam Tbk. UBPE Pongkor berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001.

3.4

SISTEM KETENAGAKERJAAN Pengembangan sumber daya manusia Antam ditujukan pada pembentukan Insan Antam yang memiliki komitmen, kompetensi dan unjuk kerja terbaik guna mendukung pencapaian visi perusahaan di tahun 2020. Guna mendukung pencapaian tersebut maka Antam menetapkan sasaran strategis Human Capital (HC) Excellence sebagai dasar pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dengan atribut BEST. BEST meliputi beberapa aspek yaitu Beyond expectations, Environment awareness, dan Synergized partnership yang dibangun dari nilai-nilai yang dianut Insan Antam serta atribut kepemimpinan yang efektif. Nilai-nilai tersebut tercakup dalam PIONEER (Professionalism, integrity, global mentality, harmony, excellence, reputation) sebagai nilai-nilai perusahaan dan SENSE (Speed, Energize, reSpect, couragE) sebagai atribut kepemimpinan yang menjiwai perilaku Insan Antam sehari-hari. Praktik penambangan yang baik (good mining practices) yang menjadi syarat utama operasional Antam baik di semua unit bisnis penambangan, mengharuskan terselenggaranya keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Semua peraturan tentang K3 ini tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Untuk mewujudkannya, Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara konsisten serta berkesinambungan. Dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya, implementasi dan program K3 didukung oleh unit teknis Kesehatan Kerja dan unit teknis Keselamatan Kerja. Selain itu, untuk membuktikan kepedulian 40

perusahaan pada keselamatan dan kesehatan kerja para pegawai, pada tahun 2007, PT Antam Tbk. UBPE Pongkor telah memperoleh sertifikat OHSAS 18001. Sistem ketenagakerjaan yang diterapkan di perusahaan ANTAM memiliki prosedur di antaranya : a. Sistem Penerimaan Karyawan Penerimaan pengangkatan pegawai baru merupakan hak dan wewenang pengusaha yang didasarkan secara strategi dan kebutuhan perusahaan sesuai dengan formasi yang ditetapkan secara transparan tanpa membedakan golongan, suku, agama, ras dan jenis kelamin. Setiap pelamar serendah-rendahnya berusia 18 tahun, setinggi-tingginya 40 tahun b. Klasifikasi Karyawan Karyawan PT. ANTAM Tbk. UBPE Pongkor, terdiri dari karyawan shift dan non shift karyawan shift bekerja sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan yaitu bekerja berdasarkan dengan peraturan jam kerja shift c. Jam Kerja Dalam jam kerja PT. ANTAM memiliki prosedur yang diterapkan di perusahaan sebagai tersebut : 1. 2. Hari kerja perusahaan disesuaikan dengan keperluan setiap unit kerja perusahaan yaitu 5 (lima) atau 6 (enam) hari dalam satu minggu Waktu kerja pada unit kerja perusahaan yang memberlakukan 5 (lima) hari kerja dalam satu minggu tidak boleh melebihi 8 (delapan) jam kerja dalam satu hari dan 40 (empat puluh) jam kerja dalam satu minggu 3. Waktu kerja pada unit kerja perusahaan yang memberlakukan 6 (enam) hari kerja dalam satu minggu tidak boleh melebihi 7 (tujuh) jam kerja dalam satu hari dan 40 (empat puluh) jam kerja dalam satu minggu 4. Pegawai diberi waktu untuk beristirahat minimal setengah jam setelah bekerja secara terus-menerus 4 (empat) jam kerja tapi waktu istirahat tersebut tidak termasuk waktu kerja 5. Pegawai yang melakukan kerja Shift harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

41

Group shift yang menggantikan group shift yang akan digantikan, harus sudah siap ditempat pekerjaan selambat-lambatnya 10(sepuluh) menit sebelum waktu penggantian shift berikutnya

Dalam hal pekerjaan yang bersifat khusus, apabila pegawai pengganti untuk shift berikutnya belum datang, pegawai yang bertugas sebelumnya diwajibkan untuk meneruskan pekerjaan tersebut sampai penggantiannya datang, kecuali atas seizinpengawas group shift berikutnya

6.

Dalam hal adanya perubahan waktu kerja dan waktu istirahat melebihi ketentuan yang berlaku, pengusaha wajib mengajukan izin kepada instansi yang berwenang

d. Kerja Lembur 1. Pegawai yang melaksanakan pekerjaan melebihi hari dan waktu kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang amat mendesak yang tidak dapat ditunda, maka kelebihan hari atau waktu kerja diperhitungkan sebagai kerja lembur 2. Kerja lembur hanya dapat dilakukan oleh pegawai atas perintah atasan langsung pegawai yang bersangkutan 3. Kerja lembur dilaksanakan pada tempat biasa, kecuali karena sifat dan atau macam pekerjaan yang tidak memungkinkan dilaksanakan di tempat kerja biasa 4. Batasan maksimum jumlah jam kerja lembur perbulan adalah 56 (limapuluh enam) jam dan bila melebihi 56 (lima puluh enam) jam harus mendapat persetujuan direksi/kuasa direksi 5. Perhitungan upah kerja lembur mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku e. Jumlah Karyawan Jumlah karyawan ANTAM Tbk UBPE Pongkor yang merupakan karyawan tetap sebanyak 670 orang dan KPO sebanyak 853 orang dan sedangkan tenaga kerja honorer full time sebanyak 3 orang. Jadi keseluruhan yang kerja di perusahaan ANTAM kurang lebih sebanyak 1.526 orang. Pegawai tetap 670 orang, KPO 853 orang, dan Tenaga Honor Full Time 3 orang f. Peraturan Tentang Cuti Peraturan tentang cuti yang diberikan di ANTAM Tbk UBPE Pongkor : Cuti Tahunan 42

Cuti tahunan yang pertama diberikan kepada pegawai yang telah bekerja secara terus-menerus selama 12 bulan pada perusahaan Cuti Haid Cuti ini diberikan pada pegawai wanita yang dalam masa haid merasakan sakit tidak wajib bekerja pada hari pertama dan hari kedua pada waktu haid Cuti Gugur Kandungan Pegawai wanita yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1,5 (satu setengah) bulan Cuti Bersalin Pegawai wanita yang menjalankan cuti hamil dan bersalin, penghasilan bulanan tetap dibayarkan dengan tidak membatasi kelahiran, kecuali komponen penghasilan yang menghubungkan dengan kehadiran dan pencapaian target produksi Cuti Sakit Pegawai yang sakit selama 1 atau 2 hari kerja berhak atas cuti sakit dengan syarat yang bersangkutan wajib memberitahukannya kepada atasan langsung secara tertulis Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5(lima) tahun secara terus menerus, dapat diberi cuti diluar tanggungan perusahaan dengan alasan pribadi yang penting dan mendesak, bukan untuk bekerja di lembaga atau badan hukum lain g. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Perusahaan ANTAM memiliki jaminan sosial tenaga kerja yang diberikan kepada seluruh karyawan ANTAM, yaitu : 1. Seluruh Pegawai diikut sertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, meliputi : 2. Jaminan kecelakaan kerja (JKK) Jaminan Kematian (JK), dan Jaminan Hari Tua (JHT)

Jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) untuk pegawai diselenggarakan sendiri oleh pengusaha secara lebih baik dari pada jaminan pemeliharaan 43

kesehatan dasar (JPKD). Hak-hak yang diberikan kepada peserta program jaminan sosial tenaga kerja tidak dapat dipindahtangankan, dialihkan, dijual, digadaikan. Sebagai pelaksanaan keputusan pengadilan.

3.5 UPAYA ANTAM MENUJU PRODUKSI BERSIH Produksi bersih secara umum didefinisikan sebagai penerapan strategi lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu terhadap proses, produk dan jasa, dengan tujuan untuk meningkatkan eko-efisiensi dan mengurangi risiko bagi manusia dan lingkungan. Produksi bersih bertujuan mengurangi secara progresif dampak lingkungan dari proses, produk dan jasa melalui cara pendekatan yang bersifat preventif, dan tidak melalui pengendalian dan pengelolaan polutan dan limbah setelah terbentuk. Metode ini berfokus pada efisiensi ekonomi dan ekologi, dan membantu mengurangi risiko terhadap lingkungan. Secara garis besar, prinsip-prinsip produksi bersih adalah : a. Dirancang secara komprehensif dan pada tahap sedini mungkin. Produksi Bersih dipertimbangkan pada tahap sedini mungkin dalam pengembangan proyekproyek baru atau pada saat mengkaji proses atau aktivitas yang sedang berlangsung b. c. Bersifat proaktif, harus diprakarsai oleh industri dan kepentingan-kepentingan yang terkait Bersifat fleksibel, dapat mengakomodasi berbagai perubahan, perkembangan di bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi dan kepentingan berbagai kelompok masyarakat d. Perbaikan berkelanjutan Produksi bersih bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam (bahan mentah, energi dan air) secara lebih efisien, dan mengurangi terbentuknya limbah dan emisi sejak dari sumbernya. Ini biasanya dapat dicapai melalui kombinasi dari modifikasi produk, substitusi input, modifikasi teknologi, pemeliharaan yang baik dan daur ulang dan pemanfaatan ulang yang baik di lokasi. PT ANTAM UBPE Pongkor menerapkan teknologi produksi bersih yang meliputi :

44

I.

Pemanfaatan Tailing Pemanfaatan tailing berguna untuk mengurangi jumlah tailing yang masuk ke tailing dam, caranya digunakan sebagai keperluan lain. Pemanfaatan tailing yang dilakukan harus meminimalkan dampak operasi terhadap lingkungan sekitar. Adapun proses pemanfaatan tailing yang diusulkan adalah sebagai berikut : Backfilling Proses Backfilling adalah pengisian kembali rongga di stope tambang yang telah diambil batuan bijihnya, dengan material filling yang berasal dari tailing. Tailing ini digunakan untuk lantai kerja sekaligus penyangga batuan di sekelilingnya agar tidak mudah runtuh. Total backfill merupakan upaya mengembalikan tailing ke ruang kerja bawah tanah. Untuk itu di masa yang akan datang semua tambang bawah tanah diwajibkan mengembalikan sebanyak mungkin buangan tambang (waste rock dan tailing) ke ruang tambang bawah tanah. Dengan melakukan pengembalian kembali buangan tambang ke bawah tanah akan mengurangi biaya rehabilitasi pada masa post mine closure dan capital cost untuk penyimpanan tailing.

Batako Batako yang dihasilkan dari proses pemanfaatan kembali tailing masih digunakan untuk keperluan internal perusahaan. Batako merupakan campuran dari berbagai agregat (pasir atau tailing) dengan bahan perekat yang biasa digunakan yaitu semen. Tailing yang diambil untuk pembuatan batako ini padatan dari tailing dam yang kemudian dikurangi kadar airnya dan dicampur dengan agregat. Untuk beberapa hal, pada batako sering ditambahkan bahan aditif seperti polimer. Batako ini harus aman untuk digunakan termasuk konsentrasi logam yang tersisa dan berpotensi terlepas jika terkena air atau larutan asam. Untuk mengetahui keamanan batako ini didasarkan pada uji TCLP. Jika dari uji TCLP menyatakan tailing aman, maka batako ini juga dapat dikategorikan aman untuk digunakan sebagai bahan bangunan.

45

Analisa Kadar Logam Dalam Batako Dari hasil analisa sampel batako baik dari hari pertama hingga hari ketiga diketahui konsentrasi logam dalam batako nilainya rendah. Beberapa unsur logam yang terdapat di dalam batako adalah timah hitam (Pb), tembaga (Cu), Mangan (Mn), seng (Zn), dan besi (Fe) sementara kadmium (Cd) berada pada konsentrasi sangat rendah (trace). Hasil analisa sampel batako ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 1 Hasil Analisis sampel Batako UBPE Pongkor

No 1 2 3

Jenis Batako H1 Batako H2 Batako H3 Rata-rata Pb 0,01 0,08 0,05 0,04 Cu 0,16 0,13 0,12 0.87

Parameter Logam (ppm) Mn Zn 2,41 0,46 2,40 0,22 2,09 0,27 2,30 0,32

Fe 50,32 47,12 45,78 47,78

Cd 0,005 0,001 * 0,003

* Konsentrasi berada dibawah Nilai Batas Pengukuran Instrumen (0,01mg/L)

Dari data tabel di atas dapat diketahui logam tertinggi yang terdapat di dalam batako yang terbuat dari tailing ini adalah besi (Fe). Hal ini karena secara alamiah, mineral pembawa emas yang terdapat di UBPE Pongkor memang mengandung besi dalam jumlah cukup tinggi. Hanya logam besi dan mangan yang hadir dalam nilai konsentrasi di atas 1 mg/L, sedangkan konsentrasi logam lainnya berada pada nilai di bawah 1 ppm, bahkan untuk Cd dan Pb, nilai konsentrasinya mendekati trace (<0,01 mg/L). Konsentrasi logam yang rendah jika dibandingkan dengan baku mutu (PP RI NO.18 tahun 1999 Jo PP No.85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3) ini memungkinkan pemanfaatan tailing untuk digunakan sebagai batako, dari PP ini dengan kode limbah D210 dijelaskan bahwa sludge dari IPAL Tambang berpotensi menjadi sumber pencemar dengan pencemar utama adalah logam berat terutama arsen, timah hitam, kadmium, seng dan torium. Konsentrasi maksimum yang diizinkan dari baku mutu ini adalah As sebesar 0,2 mg/L, Cd sebesar 0,05 mg/L, 2,5 mg/L untuk Pb dan 2,5 mg/L untuk Zn.

46

Kekuatan dan Kelemahan Batako dari Tailing a. Kekuatan Batako Batako dari Pongkor ini cenderung tidak terlalu kuat. Dari uji kuat tekan yang dilakukan diketahui bahwa kuat tekan minimal yang distandarkan oleh SNI adalah sebesar 240 kg/cm2, sedangkan batako dari Pongkor ini hanya memiliki kuat tekan sebesar 130 kg/cm 2. Kekuatan batako yang masih kurang ini menjadi kendala untuk dapat dimanfaatkan secara komersial. Kendala ini disebabkan karena ukuran partikel tailing dan semen yang terlalu halus sehingga tingkat kerekatannya jadi berkurang. Seperti yang disebutkan bahwa tailing yang halus ditempatkan ke dalam tailing dam sementara yang berukuran kasar akan dikirimkan ke backfill dam. Tailing yang berukuran halus inilah yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan batako. Untuk memperkuat batako ini, lebih baik jika komposisi bahan baku ditambahkan pasir sehingga komposisinya menjadi semen : pasir : tailing dengan perbandingan 1:1:5. b. Kelemahan Batako Batako yang dihasilkan oleh UBPE Pongkor ini memiliki kelemahan yaitu berat sekitar 7 kg/batako. Berat ini adalah campuran dari komposisi 6 kg bagian tailing dengan 1 kg bagian semen. Berat batako umum adalah sekitar 2 kg per buahnya. Berat batako ini menjadi kendala saat transportasi, batako ini tidak dapat ditransportasikan dalam jumlah banyak karena keterbatasan transportasi.

II.

Pengolahan emas dengan metode In Leach Reactor PT. Aneka Tambang Tbk UBPE Pongkor sejak tahun 2010 telah menggunakan metode baru untuk mengolah emas dengan menggunakan alat yang bernama In leach Reaktor (ILR). Alat ini berfungsi sebagai tempat terjadinya proses leaching emas dan perak dengan menggunakan pelarut Natrium Sianida dengan oksidator Hidrogen Peroksida. Penggunan Hidrogen Peroksida sebagai oksidator disebabkan 47

oleh kebutuhan oksidator dalam reactor ini sebesar 10 ppm dimana jika digunakan oksigen yang disuplai dari udara khanya mampu mensuplai oksigen sampai 8,26 ppm sehingga penggunaan Hidrogen peroksida ini mutlak diperlukan. Kelebihan dari reactor ini adalah ekonomis, waktu yang dibutuhkan untuk pengolahan relatif lebih cepat, dan kemampuan recovery emas yang lebih besar + 15% dibandingkan dengan proses leaching secara konvensional. Pada dasarnya alat ini prinsip kerjanya sama dengan prinsip kerja pada roll bottle yaitu suatu alat yang biasa digunakan di laboratorium untuk meleaching emas dan perak. Berikut diagram alir proses leaching emas-perak dengan metode ILR :
Slurry

Magscreen

FALC ON Feed Cone

Solution Storage Tank Flokulan

NaCN

In Leach Reaktor Sump SST Eluat e

H2O2 48

Gambar 3.2 Diagram alir proses leaching emas-perak menggunakan ILR

III.

Teknologi Plasma di Unit Detoxifikasi sebagai Oksidator CN- menjadi CNO Dalam sistem proses PT. ANTAM UBPE Pongkor, sianida digunakan pada proses leaching emas dan perak. Sianida tersebut sangat optimal dan bermanfaat dalam proses tersebut, namun di satu sisi yang lain sianida menyebabkan keracunan pada manusia dan lingkungannya. Untuk mengurangi potensi tersebut dilakukan berbagai cara untuk penghancuran sianida. Proses detoksifikasi digunakan untuk mengurangi konsentrasi senyawa beracun dalam tailing, dilusi (pelemahan), removal (pemindahan) dan konversi menjadi bentuk kimia yang lebih aman seperti CNO-. Namun PT. ANTAM UBPE Pongkor melakukan inovasi terbaru dalam menghancurkan sianida yaitu dengan teknologi plasma. Dimana dalam teknologi ini melibatkan ozon sebagai proses oksidasi lanjutan.

Advanced Oxidation Process (Proses Oksidasi Lanjutan) Ozon merupakan oksidan kuat dan mampu mengoksidasi sianida bebas dan WAD menjadi sianat, amoniak dan nitrat. Keuntungan proses ini antara lain laju reaksi oksidasi ozon cepat umumnya dibatasi oleh laju di mana ozon diabsorb ke dalam larutan, efektif hingga konsentrasi sianida yang kecil, mampu mengoksidasi besi sianida menjadi sianat dan amoniak menjadi nitrat pada pH basa. Selain itu ozon juga dapat mengoksidasi Thiosianat melalui dua tahapan proses yaitu tahap pertama thiosianat dioksidasi menjadi sulfat dan gas HCN : SCN- + O3 + OH- HCN + SO42Pada kondisi asam (pH < 5), gas HCN bersifat inert pada oksidasi lanjutan dan potensial untuk direcycle, netralisir dan digunakan kembali pada proses leaching. 49

Produksi ozon yang mahal menyebabkan proses AOP masih jarang digunakan pada skala industri. Pada kondisi basa, terjadi reaksi oksidasi sianida menjadi sianat : CN- + O3 CNO- + O2 Dasar pertimbangan dalam pengoperasian Sianidation Detoxification tersebut antara lain : a. Kondisi di dalam Terganggunya Material Balance di Pabrik Terganggunya Material Balance di Bacfill Silo Fluktuasi kadar bijih dan gangguan Pabrik Biaya untuk penurunan Limbah Cyanide baik Instalasi Pengolahan Limbah Cikaret atau IPAL Tambang b. Kondisi di luar Volume genangan Tailing Dam Padatnya penduduk di sekitar Perusahaan Umur pipa pemompaan slurry Tingginya curah hujan

50

Anda mungkin juga menyukai