Anda di halaman 1dari 30

MATERI-14 ISLAM & LINGKUNGAN HIDUP

PERTAMA MANUSIA DAN

LINGKUNGAN HIDUP, KEDUA KESADARAN LINGKUNGAN KETIGA PEMANFAATAN LIMBAH.

A. MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP


LINGKUNGAN HIDUP Dari zaman ke zaman, manusia dan alam (lingkungan) hidup

saling memerlukan. Hewan diburu, ikan ditangkap, pepohonan dimanfaatkan. Namun karena populasi manusia makin bertambah dengan keperluan yang meningkat dan beragam, maka bumi dengan hutannya yang lebat, laut, sungai dan danau berubah menjadi gersang dan tercemar. Alam sebagai manhaj al-hayat memberikan kebutuhan manusia untuk hidup dan melangsungkan kehidupannya. Sistem lingkungan (ekosistem) harus dapat direspon secara positif oleh manusia sebagai penghuni sekaligus pemanfaat lingkungan.

QS. ar-Rum (30), 41: ..telah nampak kerusakan di

darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) Firman Allah di atas memberikan isyarat betapa tidak pedulinya manusia terhadap ekosistem karena kehendak manusia yang tak terbatas.

KESATUAN ALAM SEMESTA


Matahari, bulan dan planet-planet di tata surya kita ini

sangat erat kaitannya antara satu dengan lainnya Tanpa matahari dengan sinarnya kehidupan di muka bumi tidak akan ada. Sekalipun ada, tidak akan berkelanjutan seperti sekarang ini, mungkin semua akan beku menjadi gumpalan es raksasa. Adanya siang dan malam serta perubahan cuaca, semuanya sebagai bukti perlu adanya matahari. Tumbuhan hijau lalu menguning kemudian gugur ke tanah, mengalami proses naturalisasi menjadi unsur-unsur hara, dan tanah tetap subur. Dari pertautan sinar dan air ia kembali membentuk dan menghidupkan tumbuh-tumbuhan yang baru.

Bumi menjadi berkelanjutan melalui manfaat sinar

matahari air menguap dan terembukan kembali dan akhir turun kembali ke bumi sebagai hujan mengikuti arah angin. Teknologi canggih ini sebagai sunatullah QS. al-Anbiya (21), 30: ..dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?

MANUSIA DAN ALAM


Pada hakikatnya manusia dan alam itu satu, dan berada

dalam hukum atau aturan yang satu yakni hukum alam. Adapun bumi dan gunung, daratan, hutan dan padang pasir, sungai dan danau-danaunya, selat dan lautannya hanyalah bagian dari alam. Ketika manusia berbuat baik dengan lingkungan berarti berbuat baik kepada dirinya sendiri. QS. al-Qoshosh (28), 77: dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

BATAS ALAM SEMESTA


Batas alam dan Tuhan ditandai dengan perubahan.

Hal inilah yang sebenarnya membedakan antara sang

pencipta (Chaliq) dengan ciptaanNya (hamba). Alam selalu berubah, sedangkan Tuhan tidaklah demikian. Dia adalah pencipta dan pengubah alam. QS. al-Qoshosh (28), 88: ..janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan

MANUSIA DAN TUGAS Manusia lahir, hidup dan mati di bumi, namun sayangnya manusia

tidak tahu apa tugas tujuan mereka selama hidup di bumi. menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku

Alla berfirman dalam QS. adz-Dzariat (51), 56: dan aku tidak

Untuk mengabdi kepada Allah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu,

langsung kepada Allah (vertikal), melalui hubungan sesama manusia (horizontal) dan hubungan dengan alam semesta (diagonal).

QS. al-Maidah (5), 2: dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya
di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

QS. Al-Qoshosh (28), 77: dan janganlah kamu berbuat kerusakan

MANUSIA DAN KEMANDIRIAN Sesudah Adam (bapak manusia) dan pasangannya / Hawa?

(ibu manusia) teruji di surga, maka keduanya diperintahkan turun ke bumi sebagai Khalifah (wakil) Allah.

QS. Thaahaa (20), 123: 123. Allah berfirman: "Turunlah

kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka

Adam dan Isteri yang pada awalnya sebagai penghuni surga

dengan berbagai fasilitas yang ada, kemudian diturunkan ke bumi sebagai Khalifah di bumi dengan berusaha mengelola bumi dan turunannya kelak merupakan saingan (kompetisi) satu terhadap yang lain.

ALLAH MAHA KAYA


Allah Maha Kaya dan Kuasa, bijak dan alim; bagi-Nya

serba tidak terbatas. Perhatikan ciptaann-Nya di bumi, di luar, di perut bumi dan di udara; termasuk kekayaan alam dalam bentuk perubahan-perubahan yang terjadi karena cuca, warna yang silih berganti lewat perjalanan waktu dan seterusnya. Perhatikan pula, peredaran air. Air itu datang dan pergi, dia naik ke udara lalu dia dia turun kembali ke bumi atau hujan. Dengan itu maka tanah menjadi subur dan tumbuh bermacam-macam tanaman. Air akan tetap ke laut dengan cara meliuk dan mengalir.

QS. Faathir (35), 27: tidakkah kamu melihat bahwasanya

Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. QS. Faathir (35), 28: dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

B. KESADARAN LINGKUNGAN
1. KERUSAKAN ALAM
Kerusakan bumi sudah terjadi sejak lama.
Kerusakan bumi telah mewabah, sejak dari kawasan lokal,

regional hingga ketingkat internasional. Baru kini disadari secara merata oleh manusia. Banyak pembicaraan di kuliah-kuliah, seminar-seminar bahkan di pesantren dan masjid-masjid oleh para dai. Inti pembicaraan perupa pertanyaan mengapa terjadi kerusakan bumi, dan apa jalan keluarnya?

ALLAH PEMELIHARA Terciptanya siklus antara angin, air, temperatur udara dan sinar matahari sebagai wujud hukum alam. Air selalu mengalir ke bagian rendah, demikian halnya udara pun mengalir ke daerah yang bertekanan rendah. Gerakan putar bumi membuat arah angin yang bertiup belok ke kanan ke belahan Bumi Utara dan ke kiri ke belahan Bumi Selatan, karena adanya perubahan suhu. QS. al-Baqarah (2): 255 Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apaapa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

Melihat kenyataan lingkungan dibeberapa bagian

dunia makin rusak, juga menyadari masa depan penghuni bumi yang semakin terancam keselamatannya, maka pada Juni 1972 PBB mengadakan Konferensi Khusus Tentang Lingkungan Hidup, yang dihadiri wakil-wakil Pemerintah setingkat Menteri Negara seluruh dunia.

Dalam UU No. 4 Tahun1982 disebutkan bahwa:

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatatnan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi seseai dengan peruntukannya.

Sumber Kerusakan Alam:

(1) Fenomena alam (2) Perilaku manusia

Secara umum kerusakan dan pencemaran lingkungan bisa

diakibatkan karena dengan berbagai peristiwa antara lain: Gempa, banjir, badai (tsunami) Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan daya tampung (tempat tinggal) Perpindahan penduduk yang tidak teratur Kebodohan penduduk tentang arti kesehatan dan wawasan lingkungan Pengabaian limbah yang dihasilkannya Pembuangan limbah dengan sembarangan serta buangan bahan radioaktif dari PLTN Asap kendaraan dan endapan lumpur akibat erosi Rembesan chlorinated hydrocarbon dan pupuk dalam kegiatan pertanian dan kehutanan. dan sebagainya.

2. MEMPERBAIKI KERUSAKAN Kerusakan bumi sudah terjadi sejak lama. Di Indonesia sebenarnya kerusakan-kerusakan sumber

daya hutan dan lahan sudah berlangsung lama, yakni sudah sejak zaman penjajahan Belanda dulu. Banyak pembicaraan di kuliah-kuliah, seminarseminar bahkan di pesantren dan masjid-masjid oleh para dai. Melihat kenyataan lingkungan dibeberapa bagian dunia makin rusak, juga menyadari masa depan penghuni bumi yang semakin terancam keselamatannya, maka pada Juni 1972 PBB mengadakan Konferensi Khusus Tentang Lingkungan Hidup, yang dihadiri wakil-wakil Pemerintah setingkat Menteri Negara seluruh dunia.
Dibutuhkan perangkat PP dan Undang-Undang serta

implementasi dengan penuh tanggung jawab.

3. KEKAYAAN BUMI
Bumi, sangat kaya di laut, darat dan di udara, disana hidup

beragam jenis tumbuhan, hewan dan sampai kepada pohon-pohon dan hewan raksasa. Betapa banyaknya kekayaan bumi yang menyangkut keragaman hidup (biodiversitas), namun para ahli biologi di seluruh dunia hanya berhasil memberi nama sekitar 1,25 juta saja dari mahluk hidup, padahal mahluk hidup di planet bumi lebih dari 50.000.000 jenis, demikian menurut para ahli. Bahkan yang lebih menarik lagi sebagian besar mahluk tersebut hidup di hutan-hutan tropis, termasuk di hutanhutan Indonesia.

Hampir setiap abad sekitar 90 jenis yang musnah, tetapi

itu adalah proses alami. Secara evolusi, kalau rusak karena alam atau proses evolusi maka jenis yang lain muncul. Tetapi yang jadi masalah adalah kerusahan biodiversitas yang sekarang yaitu sejak manusia mengenal teknologi, dimana kerusakan sebagian biodiversitas yang tidak berganti dengan biodiversitas yang baru. QS. ar-Rum (30), 41: ..telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,.

4. BUMI TELAH TUA RENTA


Sejak diciptakan manusia di muka bumi, maka manusia

melakukan eksploitasi bumi sesuai dengan kemampuan cara (teknologi) yang dimilki. Usia bumi yang lebih tua dari manusia keadaannya dewasa ini bagaikan seorang manusia yang sudah tua. Ciri-ciri ketuaan pada bumi yaitu seperti banyak bagian bumi yang kering, gersang dan tandus serta banyak permukaan yang mengalami pencemaran dan nyaris tidak memberikan daya dukung bagi mahluk hidup bahkan membahayakan. Padahal dulu ketika populasi manusia belum banyak dan belum terjadi eksploitasi bumi seperti sekarang ini keadaan bumi hijau, lebat, segar dan subur.

C. PEMANFAATAN LIMBAH
Teknologi Allah (sunatullah) pencipta

ekosistem yang mengagumkan:

Tetumbuhan berdaun muda, berbubga dan berbuah,

daun-daun kering jatuh ke tanah dan mengendap bersama bakteri dengan proses oksidasi lahirlah pupuk alam. Dari air hujan, hiduplah bumi, tumbuhlah ragam rerumputan dan tetumbuhan lainnya, disamping hewan liar dan binatang ternak yang serba guna sedangkan kotoran ternak (limbah) secara alamiah berubah menjadi pupuk.

Lewat penciptaan-Nya lahirlah zat (materi) yang

bermanfaat, bersama penciptaan lahirlah limbahlimbah dan yang bersamaan dengan limbah itu sendiri hadirlah penciptaan dan materi baru terus berlangsung tanpa henti-hentinya. Dalam berbagai perubahan (proses penciptaan) melalui tahapan-tahapan, disana terselip pengajaran Allah untuk manusia yang diberi kemampuan untuk meniru lewat ilmu Allah yang diberinya, walau sedikit. QS. al-Isra (17), 85: ..dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".

1. MANUSIA DARI LIMBAH


Tanah sebelum bercampur dengan air, tentu ada campuran

lain-lainnya, dan itulah sebangsa limbah yang diatur.

Dengan teknologi yang tinggi, dan prosesyang diatur,

Allah mengubah atau menciptakan manusia dari limbah, jadilah mahluk yang Ahsanu Taqwin, yakni manusia yang dipercayakan menjadi khalifah fil ardh.

Bila benar, bahwa manusia terbuat dari tanah liat, maka

tanah liat itu sendiri (menurut pengetahuan kini) terdiri selain air, pasir dan tanah payau yang tercampur.

Manusia yang terbuat dari limbah, ternyata ia diberi

kesempatan untuk berbuat menghasilkan produk, dan produknya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan melalui teknologi tinggi.

2. TEKNOLOGI BARANG BEKAS/LIMBAH


Masa kini, teknologi pengelolaan limbah sangat berperan.

Misal: Ampas limbah dari produsen tahu yang berbau sangat menyengat dapat dinetralisasi dan bahkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat jenis makanan baru untuk manusia seperti nata. Atau jika ampas tahu yang kasar dicampur dicampur dengan dedak dan rerumputan, dilebur menjadi makanan ternak (seperti untuk sapi, babi dan lain-lainnya). Limbah domestik (organik) diproses menjadi kompos. Kotoran ternak dapat diproses dan mengahsilkan biogas dan pupuk organik Pada dasarnya manusia berotak cerdas, berwatak kuat dan bermoral tinggi dapat pula mengubah berbagai barang bekas alias limabah menjadi barang lain dengan bantuan teknologi sederhana atau tinggi.

3. BATUBARA DI ZAMAN KINI


Batubara yang kini dijadikan bahan bakar, dulunya pada masa

prasejarah adalah tetumbuhan yang terpendam (sampah). Dalam masa yang lama, dengan kepadatan yang semakin bertambah, zat arang amorf dengan senyawa hidrokarbon, organik komplek dan bahan lain yang non organik, tetumbuhan itu tertimbun dalam usianya yang diketahui lewat perhitungan lapisan-lapisan dengan batu-batuan sedimen lainnya. Dari jenis-jenis batubara yang diketahui (lewat ukuran panas dan zat arabg yang tetapnya), bahwa jauh sebelum ia menjadi batubara, dia juga tergolong limbah. Teknologi tinggilah yang mengubahnya dari limbah ke batubara yang berpotensi masa kini dan masa depan. Bila kita hubungkan batubara yang berapi dengan tetumbhan hijau, kiranya sangat relevan dengan firman Allah swt, QS. Yasin (36), 80: .. Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, Maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu".

4. LARVA DARI LIMBAH


Alam bekembang, semuanya mengandung pelajaran bagi manusia.

Para cendekiawan dengan akal pikirannya menimba ilmu yang diajarkan Allah lewat alam sekitar, alam yang selalu mengubah diri lewat teknologi Allah. QS. Ali Imran (3), 190: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal di kolam-kolam atau di siring-siring, ternyata tak semua air terserap pohon dan tanah, dan sisanya langsung ke laut (danau). Dari endapan air lahirlah larva (suatu bentuk mahluk hidup), seperti: Jazad renik dan jentik-jentik, nyamuk, lalat, agas, larva, kupu-kupu, lundi, larva serangga kumbang, kecebong atau berudu, larva katak dan sebagainya.

Hujan turun membasahi bumi, ketika air mengendap di sawah-sawah,

QS. al-Qoshosh (28), 68: dan Tuhanmu menciptakan apa yang

Dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka[1134]. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).

5. TEKNOLOGI BAGI LIMBAH INDUSTRI Saat ini, pertumbuhan pabrik dan industri sangat pesat.

Satu sisi telah membawa kemajuan di berbagai komponen keperluan hidup, namun sisi lain, pemilik dan pengelola sering mengabaikan limbahnya dan merusak lingkungan lewat pencemaran limbah. Kini, seakan berpacu, teknologi moderen pengolahan limbah hingga sampai ke batas ambang tak berbahaya menjadi sampai kepada istilah limbah bermanfaat. Dalam hal ini, Allah seakan memberi petunjuk kepada manusia, bagaimana Allah memanfaatkan limbah yang seharusnya lebih berbahaya, Dia turunkan kadar bahayanya dengan menguraikan limbah kepada berbagai larva.

6. TEKNOLOGI HUJAN
Di udara terdapat titik air yang sangat kecil, sekitar 10 micron

(10-3 cm) disebut dengan cumulus. Pada keadaan temperatur dinginnya di bawah titik beku, maka dalam waktu singkat akan terjadi kejenuhan, dan membuat titik-titik air itu tidak mengembang dan tidak menguap. Jika ada kristal es di sekitar titik air, maka dengan mudah terjadi uap jenuh di sekeliling titik air dengan kristal es. Uap itu akan menempel dan menempel lagi pada kristal es, hingga kristal es semakin membesar dan semakin menyerap uap air di sekelilingnya. Titik-titik air di sekitarnya juga akan lebih banyak lagi dan terus menguap, sampai pada waktunya maka semua titik air yang berada di awan itu akan menguap, sementara yang membeku lainnya akan mencair lalu turun menjadi hujan. (Teori hujan oleh Thar Bergeron , ahli metrology Norwegia 1993, artikel Muhammad Ali)

Demikian proses demi proses yang berantai antara titik

air yang menguap dengan air yang diserap oleh kristal es yang semakin besar, sehingga sampai ukuran besar untuk jatuh ke bawah. Menariknya, bahwa sembari es kristal turun, iapun menarik pula uap air yang ada sebelah menyebelah bagian bawahnya. Maka terjadila titik-titk air di bagian bawahnya, sementara bagian lain membeku dan membentuk kristal es baru, sebagai akibat benturan kristal es yang bergerak turun. Terjadilah proses berantai pada bagian bawah awan. Sementara gerakan udara menaikkan suhu kristal-kristal es yang sejak tadi membesar. Es pun akan mencair dan iapun turun pula sebagai tetesan hujan.

Teori Bergeron tersebut mengingatkan kita kepada

pemberitahuan Allah swt QS. (24), 43: tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gununggunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkanNya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan.

Anda mungkin juga menyukai