Anda di halaman 1dari 6

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan 1. Benzena (C6H6) Fungsi: sebagai senyawa hidrokarbon Tabel 3.1 Sifat Fisika dan Kimia Benzena Sifat Fisika 1. Tidak berwarna 2. Titik didih 80,1 oC 3. Titik lebur 5,5 oC Sifat Kimia 1. Bersifat karsinogenik 2. Merupakan senyawa nonpolar 3. Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga 4. Memiliki bau yang khas 4. Mengalami reaksi sulfonasi apabila dipanaskan dengan asam sulfat pekat sebagai pereaksi. 5. Densitas 0,88 gr/cm3 5. Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi. (Latief, 2008)

2. N-Heksana (C6H14) Fungsi: sebagai senyawa hidrokarbon Tabel 3.2 Sifat Fisika dan Kimia N-Heksana Sifat Fisika 1. Titik leleh -91 oC 2. Titik didih 99 oC Sifat Kimia 1. Sukar bereaksi dengan senyawa lain 2. Dalam oksigen berlebih dapat terbakar menghasilkan kalor 3. Berfasa cair 4. Berat molekul 100
3

3. Dapat bereaksi dengan unsur halogen 4. Merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air

5. Kerapatan 0,684 gr/cm

5. Semakin banyak atom C, semakin besar titik didihnya

(Sukarmin, 2009)

3. Parafin (CnH2n+2) Fungsi: sebagai senyawa hidrokarbon Tabel 3.3 Sifat Fisika dan Kimia Parafin Sifat Fisika 1. Titik didih tinggi dengan tambah atom C 2. Berat jenis naik dengan penambahan jumlah unsur C 2. Sumber utama bagi gas alam dan petroleum Sifat Kimia 1. Sukar bereaksi dengan atom lainnya

3. Pada tekanan dan temperatur 3. Mudah larut dalam pelarut non polar normal berwujud cair 4. Afinitas kecil 4. Merupakan hidrokarbon jenuh

5. Tidak memiliki konduktivitas 5. Tidak memiliki ikatan rangkap (Sukarmin, 2009)

4. Asam Sulfat (H2SO4) Fungsi: sebagai pereaksi dalam tes asam sulfat Tabel 3.4 Sifat Fisika dan Kimia Asam Sulfat Sifat Fisika 1. Bentuk cair Sifat Kimia 1.: Dengan cair basa membentuk garam dan : 98,08 g/mol air. 2. Berat molekul 98,08 g/mol 2. Dengan alkohol membentuk eter dan air. 3. Titik didih 336,85 oC

3. Dapat bereaksi dengan asam dan basa.

4. Titik leleh 10,34 oC 5. Densitas pada 45 oC 1,8 g/cc

4. Dapat bereaksi dengan logam.

5. Higroskopis

(Insana, 2008 dan Disty, 2012)

5. Natrium Hidroksida (NaOH) Fungsi: sebagai pereaksi dalam tes NaOH Tabel 3.5 Sifat Fisika dan Kimia Natrium Hidroksida No 1. 2. 3. 4. Sifat Fisika Densitas 2,13 g/cm Titik leleh 318 oC Titik didih 1390 oC Padatan lembab cair bening yang berwarna putih 5. Hidratnya mengandung 7, 5, 3.5, 3, 2 dan 1 molekul air (Daintith, 1999)
3

Sifat Kimia Larut dalam air dan etanol Tidak larut dalam eter Menyerap gas yang bersifat asam Larutannya sangat korosif terhadap jaringan tubuh Dahulu dibuat melalui pengolahan natrium karbonat dengan kapur

6. Natrium Karbonat (Na2CO3) Fungsi: sebagai pereaksi dalam tes bayer Tabel 3.6 Sifat Fisika dan Kimia Kalium Permanganat Sifat Fisika 1. Berat molekul 106 g/mol Sifat Kimia 1. Reaksi antara natrium karbonat dan kalsium hidroksida menghasilkan kalsium karbonat dan natrium hidroksida 2. Berwujud padat 2. Ammonium karbonat direaksikan dengan natrium klorida menghasil natrium karbonat 3. Densitas 1,311g/cm3 4. Titik leleh 851 oC 3. Dibentuk melalui tiga tahapan proses 4. Semua karbonat akan cepat bereaksi dengan asam kuat membentuk garam karbonat 5. Impuritis 0,22 % 5. Reaksi antara natrium sulfat dan kalsium karbonat dilakukan pada temperatur tinggi (Tobing, 2010)

7. Kalium Permanganat (KMnO4)

Fungsi: sebagai pereaksi dalam tes bayer Tabel 3.7 Sifat Fisika dan Kimia Kalium Permanganat Sifat Fisika 1. Tidak berbau 2. Berasa agak manis Sifat Kimia 1. Sangat reaktif dengan bahan organik 2. Dapat bereaksi hebat dengan logam 3. Akan terbakar spontan apabila kontak 3. Berat jenis 2,7 4. Berat molekul 158,03 g/mol 5. Berwarna ungu (Adinugraha, 2012) 3.2 Peralatan Percobaan 1. Tabung reaksi Fungsi : sebagai tempat untuk larutan melakukan reaksi 2. Pipet tetes Fungsi : untuk mengambil larutan dalam jumlah yang kecil 3. Corong gelas Fungsi : untuk memasukkan larutan 4. Erlenmeyer Fungsi : sebagai tempat larutan yang telah dipisahkan atau wadah larutan 5. Rak tabung Fungsi : untuk meletakkan tabung reaksi 6. Gelas ukur Fungsi : sebagai pengukur volume larutan yang akan digunakan dengan ethylene glycol 4. Reaktif dengan mengurangi agen 5. Bersifat korosif

3.3 Flowchart Percobaan

1. Tes NaOH Mulai

1 ml sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi

Ditambahkan 3 ml NaOH 10%

Diaduk

Diamati dan dicatat hasil yang diperoleh

Selesai Gambar 3.1 Flowchart Percobaan Tes NaOH 2. Tes Asam Sulfat Mulai

1 ml sampel dimasukkan ke tabung reaksi

Ditambahkan 3 ml asam sulfat

Diaduk

Diamati dan dicatat hasil yang diperoleh

Selesai Gambar 3.2 Flowchart Percobaan Tes Asam Sulfat 3. Tes Bayer

Mulai

1 ml sampel dimasukkan ke tabung reaksi

Ditambahkan 3 ml KMnO4 0,5%

Ditambahkan 3 ml Na2CO3

Diaduk

Diamati dan dicatat hasilnya

Selesai Gambar 3.3 Flowchart Percobaan Tes Bayer

Anda mungkin juga menyukai