Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS

I.

Identitas Nama Umur Jenis Kelamin Suku Pekerjaan Alamat Agama : Tn. S.R : 78 tahun : laki-laki : Minahasa : petani : Likupang : Kristen Protestan

Tanggal pemeriksaan: 11 april 2013 II. Anamnesis Keluhan utama : Gatal dan nyeri pada kedua kelopak mata. Riwayat Penyakit Sekarang : Gatal dan nyeri pada kedua kelopak mata dialami pasien sejak kurang lebih 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien juga merasa panas pada kedua kelopak mata. Pada pagi hari mata terasa lengket disertai banyak kotoran putih kekuningan di tepi kelopak mata serta bulu mata sering rontok. Pasien juga mengeluh kelopak mata sedikit bengkak Benjolan pada kelopak mata (-), mata berair (-), tak tahan cahaya (-). III. Pemeriksaan Fisik Status Generalis : Dalam batas normal

Status Oftalmologis : VOD VOS TIOD TIOS : 6/30 : 6/30 : 13,4 mmHg : 17,3 mmHg

Segmen anterior ODS: Palpebra : Edema (+), hiperemis (+), krusta (+) kekuningan.

Konjungtiva palpebra: Hiperemis (+) Sklera Kornea COA : Tidak ada kelainan : Jernih : Dalam

Iris Pupil Lensa

: Tidak ada kelainan : Bulat ishokor diameter 3 mm : Jernih

Segmen posterior ODS : Refleks fundus (+), uniform, papil bulat batas tegas. Makula refleks fovea (+) Retina : ateosklerosis (-), perdarahan (-), eksudat (-) IV. Diagnosis : Blefaritis okulus dekstra et sinistra V. Terapi : Eyelied hygiene Doksisiklin 2 x 100 mg chloramphenicol zalf 3x1 app ODS VI. Prognosis : dubia ad bonam

Pembahasan

Diagnosis blefaritis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis serta pemeriksaan fisik. Dari ananmnesis didapatkan keluhan gatal dan nyeri pada kedua kelopak mata yang dialami pasien sejak kurang lebih 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa blefaritis merupakan suatu peradangan pada margo palpebra. Selain itu pasien juga mengeluh adanya rasa panas pada kedua kelopak mata, rasa lengket pada kedua mata terutama pada pagi hari disertai adanya krusta di margo palpebra, bulu mata juga rontok. Gambaran ini sesuai dengan gambaran klinik blefaritis teutama blefaritis ulseratif. Rasa lengket pada mata disebabkan oleh adanya krusta dan rontoknya bulu mata disebabkan adanya destruksi pada folikel rambut di tepi palpebra yang menyebabkan tidak ada pertumbuhan bulu mata yang baru. Pada pemeriksaan fisik generalis tidak didspatkan kelainan. Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus mata kiri dan kanan mengalami penurunan yaitu 6/30. Hal ini tidak berhubungan langsung dengan blefaritis kemungkinan disebabkan karena adanya kelainan refraksi yaitu presbiopia dimana pasien ini berusia 78 tahun. Pada palpebra didapatkan adanya edema, palpebra hiperemis, serta krusta warna kekuningan di pangkal rambut palpebra. Hal ini sesuai dengan gambaran klinik blefaritis ulseratif yang disebabkan oleh infeksi stafilokokus. Pada pasien ini tidak ditemukan adanya penyulit seperti hordeolum, kalaizon, keratitis maupun konjungtivitis. Pengobatan pada pasien ini meliputi kebersihan margo palpebra dengan membersihkan tepi palpebra dengan kain kasa hangat, dimana saat membersihkannya, kelenjar di tekan- tekan untuk mengeluarkan isinya. Selain itu diberikan antibiotik dalam bentuk tablet dan salep untuk menghilangkan infeksi. Selain itu kebersihan secara umum juga perlu diperhatikan. Prognosis pada pasien ini dubia ad bonam, dimana jika ditangani dengan baik akan mengalami penyembuhan yang cepat. Jika tidak di diobati blefaritis ini akan berlangsung lama dan bisa menimbulkan penyulit seperti kerusakan pada kornea karena adanya trikiasis.

Anda mungkin juga menyukai