Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN DISKUSI TUTORIAL

BLOK 1 SKENARIO 2

TUTOR :

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 A Ketua : Sekretaris I : Sekretaris II : Anggota:

Skenario 2

Pak Kundur Dirujuk


Pak Kundur 60 tahun seorang tuna rungu dirujuk ke rumah sakit dari Puskesmas, dengan keluhan tidak bisa kencing sejak kemarin malam. Setelah mendapat keterangan dari keluarga pasien, dokter melakukan pemeriksaan, pasien tampak kesakitan. Dokter menduga Pak Kundur menderita prostatic hypertrophy. Dengan menunjukan sikap empati dokter meletakkan tangan di punggung Pak Kundur dan berkata, sabar ya pak, kami akan menolong bapak. Kemudian dokter meminta perawat untuk memasang keteter agar urin bisa keluar dan mengkonsultasikan ke Bagian Bedah Urologi. Di Bagian Bedah, Dokter melakukan pemeriksaan dan merencanakan tindakan operasi. Dokter menerangkan penyakit yang diderita Pak Kundur kepada keluarganya serta menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, sehingga keluarga Pak Kundur merasa tenang. Setelah diadakan rapat keluarga yang dihadiri ninik mamak, semua sepakat untuk menyetujui operasi yang akan dilakukan pada Pak Kundur. Operasi akan dilaksanakan setelah istrinya menandatangani surat persetujuan tindakan medis. Bagaimana anda menjelaskan cara seorang dokter berkomunikasi dengan orang dan masyarakat disekitar tempat kerja serta dengan profesi yang terkait?

I.

Clarify unfamiliar terms (Terminology)


1. Prostatic hypertrophy: Pembesaran pada kelenjar prostat 2. Tuna rungu : kondisi fisik yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang dalam mendengarkan suara 3. Rujuk : pemindahan pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih baik untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik 4. Empati : memposisikan diri dalam keadaan yang sama jika kita mengalami suatu peristiwa 5. Keteter : sebuah tabung yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk mengeluarkan atau memasukkan cairan ke dalam tubuh 6. Urin : cairan sisa metabolisme yang dieksresikan oleh ginjal yang dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi 7. Bagian Bedah Urologi : bedah yang difokuskan pada kemih laki laki dan perempuan dan ginjal serta salurannya 8. Surat persetujuan tindakan medis : pernyataan yang diberikan oleh keluarga pasien mengenai tindakan medis selanjutnya yang akan dilakukan oleh dokter 9. Ninik mamak : orang yang dituakan dalam suatu kaum atau suku 10.Komunikasi : hubungan timbal balik antara komunikator dan komunikannya 11.Operasi : suatu tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh

II.

Define problem
1. Mengapa Pak Kundur perlu dirujuk kerumah sakit? 2. Mengapa dokter harus bersikap empati kepada pasiennya? 3. Bagaimana cara seorang dokter menunjukkan sikap empatinya? 4. Mengapa dokter harus mengkonsultasikan penyakit ke bagian bedah urologi? 5. Apa dampak sikap empati dokter kepada pasiennya?

6. Mengapa sebelum operasi keluarga pasien harus menandatangani surat persetujuan tindakan medis? 7. Apa penyebab dari penyakit prostatic hypertrophy? 8. Bagaimana cara komunikasi yang baik antara dokter dan keluarga Pak Kundur? 9. Bagaimana peran komunikasi dalam menangani suatu tindakan medis? 10.Mengapa harus dilakukan rapat persetujuan dengan keluarga?

III.

Brainstorm possible hypothesis or explanation


1. Agar Pak Kundur bisa mendapatkan pelayanan yang maksimal sesuai masalah yang ia derita 2. Agar dapat menimbulkan komunikasi yang baik antara pasien dan dokter sehingga dokter dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pasien 3. Dengan berbaur bersama pasien dengan melakukan kontak dengan pasien agar pasien merasa diperhatikan oleh dokter Memberikan pertanyaan terbuka Melakukan komunikasi dua arah 4. Karena prostatic hypertrophy adalah penyakit yang merupakan fokus dari bagian urologi 5. Pasien merasa nyaman sehingga pasien dan dokter dapat bekerja sama dalam menindaklanjuti penyakit pasien 6. Agar keluarga pasien mengetahui resiko pada pasien, meminimalisisasi tuntutan dari pasien dan keluarganya setelah persetujuan 7. Peningkatan hormon di kelenjar prostat karena proses penuaan Menyerang pria >40 tahun Peningkatan ukuran dan penambahan sel yang menyusun kelenjar prostat

8. Menerangkan bahwa penyakit tersebut dapat disembuhkan Menunjukkan rasa empati kepada pasien Menjelaskan secara rinci penyakit yang diderita pasien Komunikasi dua arah antara pasien dan dokter Melakukan anamnesis 9. Sangat penting dalam memberikan kejelasan kepada pasien tentang penyakitnya dan bagaimana cara menanganinya Mengurangi keraguan dari pasien agar pasien bisa menentukan tindakan medis selanjutnya Agar didapatkan diagnosa yang benar 10.Jika mengalami kekurangan dana pasien dapat meminta bantuan kepada ninik mamak Pasien dan keluarga membutuhkan dukungan moral dari keluarga besarnya Karena pengambilan keputusan ataupun rapat dengan ninik mamak merupakan budaya minangkabau

IV.

Kajian sistematis
Puskesmas

Rumah sakit

keluarga

Perawat
Komunikasi

Teman seprofesi

dokter

pasien
Ninik mamak

musyawarah

konsultasi

Hambatan Budaya Semantis Sosioantro-psiko No feed back Physical disatraction

Jenis Verbal Non - verbal

Bag. Bedah urologi

Surat persetujuan tindakan medis

operasi

V.

Define learning objective


1. Mengetahui filosofi komunikasi efektif 2. Mengetahui cara komunikasi efektif dan orang orang terkait -keluarga pasien -pasien -masyarakat -Perawat -teman seprofesi 3. Mengetahui hambatan dalam komunikasi 4. Mengetahui pengertian, langkah langkah, dan manfaat dari rujukan 5. Mengetahui filosofi konsultasi 6. Mengetahui filosofi dari empati 7. Mengetahui jenis komunikasi 8. Menjelaskan interaksi dan kerjasama antara dokter dan pihak pihak terkait 9. Mengetahui cara pengambilan keputusan di minangkabau 10.Mengetahui cara berkomunikasi dengan keluarga dan ninik mamak dalam budaya minangkabau

VI.

Share the results of information gathering and private study

VII.

Discuss and clarifying the information


Learning Objective
LO.1 ( Komunikasi efektif)

Komunikasi efektif

Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang lain,yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.

Tujuan komunikasi efektif:

Memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informasi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi. Agar pengiriman informasi dan umpan balik (feed back) dapat seimbang. Komunikasi dapat dikatakan efektif bila:
1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh

pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti

dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.


3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk

menindaklanjuti pesan yang dikirim. 5 pondasi yang membangun komunikasi efektif: 1. 2. 3. 4.


5.

Berusaha benar-benar mengerti orang lain. Memenuhi komitmen/janji. Menjelaskan harapan. Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan. Memperlihatkan integritas pribadi.

LO.3 (Hambatan dalam komunikasi) Hambatan dalam komunikasi: 1. Bahasa 2. Budaya 3. Kebenaran yang semu 4. Penipuan 5. Tujuan yang tidak jelas

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Salah paham Sisi historis atau pengalaman Menganggap enteng lawan bicara Mendominasi pembicaraan Hambatan sosio antro-psikologis Hambatan semantis Hambatan mekanis Hambatan ekologis

LO.4 (Rujukan) Rujukan Upaya melimpahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan kasus penyakit yang sedang ditangani oleh seorang dokter kepada dokter lain yang sesuai. Rujukan medis ada 2:
1. Rujukan medis Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk masalah kedokteran Jenis-jenis rujukan medis: a. Rujukan pasien b. Rujukan ilmu pengetahuan c. Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium 2. Rujukan kesehatan Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk masalah kesehatan masyarakat. Jenis-jenis rujukan keseahatan: a. Rujukan tenaga b. Rujukan sarana c. Rujukan operasional

Tata cara rujukan: 1. Terbatas hanya pada masalah penyakit yang dirujuk saja. 2. Komunikasi antara dokter konsultan dan dokter yang meminta rujukan. 3. Perlu disepakati pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing pihak. Manfaat rujukan: 1. 2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien akan terpenuhi.

LO.5 (Konsultasi) Konsultasi Upaya meminta bantuan profesional mengenai penanganan suatu kasus penyakit yang sedang ditangani oleh seorang dokter kepada dokter lainnya yang lebih ahli. Tata cara konsultasi: 1. Penjelasan lengkap kepada pasien alasan untuk konsultasi.

2. 3. 4.

Berkomunikasi secara langsung dengan dokter konsultan. Keterangan lengkap tentang pasien. Konsultan bersedia memberikan konsultasi.

LO.6 (Empati) Empati Kemampuan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Memiliki empati untuk pasien bukanlah sesuatu yang dokter harus lakukan hanya untuk menyenangkan.Sebuah studi menunjukkan bahwa ia juga mengarah ke hasil yang lebih baik dan harus dilihat sebagai komponen kunci dari kompetensi dokter. LO.7 (Jenis jenis komunikasi) 1. Komunikasi verbal Komunikasi yang menggunakan simbol-simbol verbal (bahasa). Setiap bahasa memiliki aturan-aturan: a. Fonologi : cara bagaimana suara dikombinasikan dengan kata. b. Semantik : cara bagaimana kata dikombinasikan membentuk kalimat. c. Sintaksis : arti kata d. Pragmatis : cara bagaimana bahasa digunakan. 2. Komunikasi non verbal Komunikasi yang menggunakan simbol-simbol non verbal. Fungsi komunikasi non verbal: a. Mengapresiasikan perasaan dan emosi b. Mengefisienkan pesan verbal Bentuk komunikasi non verbal: a. Paralanguage b. Penampilan c. Gesture d. Sentuhan LO.9 (Cara pengambilan keputusan di Minangkabau) Proses pengambilan keputusan dilakukan secara bertahap: 1. Musyawarah orang seperut (saparuik). 2. Musyawarah orang sekaum. 3. Musyawarah orang sekampung. 4. Musyawarah orang senagari Proses pengambilan keputusan dipimpin oleh anggota kerabat yang laki-laki: 1. Mamak 2. Mamak rumah tertua (tungganai) 3. Penghulu Pertemuan dapat terjadi di:

1. 2. 3.

Rumah gadang Rumah gadang kaum/suku Balai adat

Anda mungkin juga menyukai