Anda di halaman 1dari 11

MODUL 1

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH (3 SKS)


Oleh: Rahmawati,SE,MM

RERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI


Rerangka Konseptual diharapkan merupakan seperangat tujuan dan fondasi sebagai suatu sistem yang koheren/runtut yang akan mendorong terciptanya standar-standar akuntansi yang konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan-batasan akuntansi dan laporan keuangan. Oleh karena itu, Rerangka Konseptual bisa dipandang sebagai suatu upaya untuk memberikan rerangka teoretis bagi akuntansi keuangan. Rerangka Konseptual tertuang dalam Statement of Financial Accounting Concepts (1-6) yang terbit dari 1978-1985. SFAC No.: 1. Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises (1978). 2. Qualitative Characteristic of Accounting Information (1980). 3. Elements of Financial Statements of Business Enterprises (1980). 4. Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations (1980). 5. Recogniton and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises (1984). 6. Elements of Financial Statements (1985), pengganti SFAC No. 3 yang juga mencakup amendemen SFAC No. 2. SFAC tidak menetapkan "prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara

umum/universal" tetapi dipandang bersifat tentatif/sementara. Hal ini mungkin merupakan kelemahan yang akan menyebabkan statemen konsep ini hanya memiliki efek kosmetik semata-mata. Akan tetapi, hal tersebut juga memberikan beberapa manfaat penting: 1. Kemungkinan krisis yang timbul dari kegagalan mematuhi statemen tersebut bisa dihindari. 2. Pencapaian struktur teoretis yang bermanfaat dalam praktik harus dipandang sebagai proses evolusioner dan lambat.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Oleh karena itu, SFAC merupakan proses dan hasil trial and error dan sangat mungkin diubah apabila diperlukan. SFAC No. 1OBJECTIVES OF FINANCIAL REPORTING BY BUSINESS ENTERPRISES SFAC No. 1 berkenaan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis. Tujuan menyeluruh pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Dari tujuan ini jelas bahwa SFAC No. 1 berorientasi pengguna. Meskipun SFAC No. 1 mengakui heterogenitas kelompok-kelompok pengguna eksternal, tetapi SFAC juga menyatakan bahwa karakteristik inti yang umum dari semua pengguna eksternal adalah ketertarikan/minat mereka terhadap jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan (future cash flows). Oleh karena itu, SFAC. No. 1 berpihak kepada pandangan bahwa sifat laporan keuangan adalah bertujuan umum (general purpose), meskipun investor, kreditor dan penasehatnya dikhususkan di antara para pengguna eksternal lainnya. SFAC. No. 1 juga berpandangan bahwa pengguna informasi akuntansi harus diasumsikan memahami/mengerti informasi dan pelaporan keuangan dan juga diasumsikan memiliki autoritas yang terbatas untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan. Beberapa pertimbangan nilai (value judgements) yang penting yang dibuat pada SFAC. No. 1 adalah: 1. Informasi tidak tersedia secara cuma-cuma, sehingga manfaat penggunaannya harus melebihi kos untuk menghasilkannya. 2. Laporan akuntansi bukanlah sumber informasi satu-satunya tentang perusahaan. 3. Akuntansi akrual sangat berguna dalam menilai dan memprediksi earning power dan arus kas suatu perusahaan. 4. Informasi yang diberikan sifatnya membantu, dan pengguna sendirilah yang membuat prediksi dan penilaian. SFAC No. 2QUALITATIVE CHARACTERISTIC OF ACCOUNTING INFORMATION Pengambilan keputusan yang ditempatkan paling atas menunjukkan orientasi kegiatan/fungsi akuntansi keuangan, yaitu untuk melayani kebutuhan keputusan para pengguna. Karena informasi akuntansi diarahkan untuk bertujuan umum, dan para

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

pengguna diasumsikan memahami/mengerti informasi keuangan, understandability dianggap sebagai user-specific quality. SFAC No. 2 mengakui adanya pervasive constraintbenefits > costsdalam penyediaan informasi akuntansi, .Sementara itu, decision usefulness mengacu kepada kualitas-kualiatas khusus yang memperjelas penekanan kepada pengambil keputusan dan kebutuhan-kebutuhannya.

Relevance Informasi yang relevan dikatakan sebagai "yang mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu pengguna membentuk prediksi mengenai hasilhasil dari kejadian-kejadian masa lalu, sekarang, dan yang akan datang, atau membantu pengguna mengkonfirmasi dan mengkoreksi pengharapan. Relevance memiliki 2 aspek utamapredictive value dan feedback value, dan 1 aspek minor, timeliness. Predictive Value Kegunaan informasi akuntansi adalah sebagai input bagi proses prediksi (misalnya prediksi arus kas atau earning power); informasi akuntansinya sendiri tidak membuat prediksi tersebut.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Feedback Value Feedback value berkenaan dengan mengkonfirmasi atau mengkoreksi pengharapan sebelumnya dari para pengambil keputusan. Oleh karena itu, kualitas ini mengacu kepada penilaian di mana perusahaan sekarang berdiri (posisi) dan seberapa baik manajemen melaksanakan fungsinya (akuntabilitas). Jika dilihat secara luas, feedback value memang erat terkait dengan akuntabilitas. Akhirnya, informasi yang memberikan feedback value pasti juga mempengaruhi nilai prediksi. Timeliness Timeliness sebenarnya merupakan constraint atas 2 aspek sebelumnya. Untuk menjadi relevan, informasi harus tepat waktu, yang berarti informasi harus "tersedia bagi para pengambil keputusan sebelum kehilangan kemampuannya mempengaruhi keputusan." Timeliness dan 2 aspek relevance lainnya saling bertentangan karena informasi bisa lebih lengkap dan akurat jika batasan waktunya longgar. Oleh karena itu, suatu trade-off sering terjadi antara timeliness dengan kedua aspek lainnya. Reliability Reliability terbentuk dari 3 komponen: verifiability, representational faithfulness, dan neutrality. Verifiability Verifiability mengacu kepada derajat/tingkat kosensus di antara para pengukur. Artinya, semakin kecil variasi hasil pengukuran yang diperoleh oleh para pengukur yang berbeda atas suatu atribut yang sama menunjukkan pengukuran yang semakin verifiable. Tidak seperti aspek-aspek relevance, verifiablity memiliki unsur kuantitatif. Meskipun demikian, pengukurannya bisa dipastikan sangat sulit dilakukan . Karena itulah, SFAC. No. 2 tidak mengatakan lebih jauh dalam penentuan sejauh mana derajat verifiability tersebut seharusnya. Representational Faithfulness Representational faithfulness mengacu kepada gagasan bahwa pengukuran itu sendiri harus sesuai dengan fenomena yang ingin diukurnya. Sebagai contoh, penilaian terhadap semua aset tetap mungkin dikalkulasi dengan menggunakan depresasi garis lurus untuk 20 tahun umur ekonomik dengan tanpa nilai sisa. Pengukuran ini akan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

menghasilkan derajat verifiability yang sangat tinggi tetapi menghasilkan nilai yang tidak menggambarkan atribut yang sebenarnya ingin digambarkan, jika kos yang belum didepresiasi dianggap menunjukkan proporsi/bagian kos historis yang masih memiliki kegunaan ekonomik. Skedul depresiasi yang ditentukkan secara tersendiri untuk setiap aset tetap mungkin menghasilkan nilai yang lebih baik untuk menggambarkan atribut kos yang belum didepresiasi dengan definisi tersebut. Pertentangan antara verifiability dengan representational faithfulness juga jelas terlihat sehingga diperlukkan trade-off antar keduanya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Neutrality Mengacu kepada keyakinan/kepercayaan bahwa proses penetapan kebijakan seharusnya terutama concern dengan relevance dan realiability bukan terhadap efek suatu standar/aturan terhadap kelompok pengguna atau perusahaan tertentu. Karakteristik kualitatif ini terkait langsung dengan sikap pembuat kebijakannya dan merupakan upaya sadar untuk menghindari campur tangan kelompok-kelompok kepentingan terhadap laporan keuangan dan standar akuntansi yang mendasarinya. Conservatism Conservatism tidak tampak dalam gambar tetapi dibahas dalam SFAC. No. 2 yang disebutnya sebagai convention. SFAC No. 2 tidak mendukung understatement yang disengaja atas aset dan income, sebagaimana juga overstatement, karena hal tersebut bertentangan dengan representational faithfulness, dan kedua aspek relevance yang utama. Dalam hal ini, conservatism terkait dengan "pelaporan yang hati-hati" untuk menginformasikan pembaca di manakah letaknya ketidakpastian dan risiko. Oleh karena itu, conservatism sebenarnya tampak lebih terkait dengan disclosure. Comparability and Concistency Diartikan dengan cara yang sama dengan bab sebelumnya. Materiality Juga sama dengan bab sebelumnya. Pertanyaan yang harus diajukan adalah apakah suatu item cukup besar untuk mempengaruhi keputusan para pengguna. Materiality cenderung dianggap sebagai karakteristik kuantitatif, meskipun profesi akuntansi belum siap mengimplementasinya. Materiality juga merupakan konsep relatif bukan absolut. SFAC No. 3ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS OF BUSINESS ENTERPRISES SFAC No. 3 memberikan definisi atas 10 elemen laporan keuangan: assets, liabilities, equity, investements by owners, distributions to owners, comprehensive income, revenues, expenses, gains, dan losses. Karena definisi-definisi ini diamendemen dalam SFAC No. 6, pembahasannya akan diberikan lebih lanjut dalam tinjauan atas SFAC No. 6.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

SFAC No. 4OBJECTIVES OF FINANCIAL REPORTING BY NONBUSINESS ORGANIZATIONS SFAC No. 4 berkenaan dengan pelaporan keuangan organisasi nonprofit. Organisasi nonprofit memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Menerima sejumlah besar sumber daya dari penyandang dana yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang sebanding dengan sumber daya yang diberikan. 2. Tujuan utama operasinya bukan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan mengharapkan profit. 3. Tidak ada ketentuan mengenai kepentingan kepemilikan yang bisa dijual, ditransfer, atau diperoleh kembali, atau yang mengharuskan pembagian sisa sumber daya jika organisasi dilikuidasi. SFAC No. 4 juga menegaskan bahwa organisasi nonbisnis tidak memiliki suatu indikator tunggal mengenai kinerjanya seperti pengukuran income dalam sektor profit. Karena lingkup pembahasan mata kuliah teori akuntansi terbatas pada sektor profit, SFAC No. 4 tidak akan ditelaah lebih jauh. SFAC No. 5RECOGNITON AND MEASUREMENT IN FINANCIAL STATEMENTS OF BUSINESS ENTERPRISES SFAC No. 5 berkenaan dengan isu-isu pelik mengenai pengakuan (recognition) dan pengukuran (measurement). Pengakuan terkait dengan kapan suatu aset (assets), kewajiban (liabilities), biaya (expenses), pendapatan (revenues), untung (gains), atau rugi (losses) harus dicatat dalam akun-akun terkait. Kriteria pengakuan yang mendasar dari SFAC-SFAC sebelumnya meliputi: Definisi (definitions): Item yang diakui memenuhi definisi suatu elemen laporan keuangan. Keterukuran (measurability). Item tersebut memilki atribut relevan yang bisa diukur secara cukup andal (reliable). Relevansi (relevance). Informasi mengenai item tersebut mampu membuat perbedaan dalam keputusan pengguna.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Keandalan (reliability). Informasi tersebut menggambarkan dengan tepat (represantationally faithful), teruji (verifiable), dan netral (neutral). Penerapan kriteria pengakuan atas pendapatan dan untung berarti pendapatan diakui ketika aset yang diterima dalam kegiatan pendapatan telah terealisasi ( realized) atau dapat direalisasi (realizable) dan pendapatan tersebut harus tengah terhimpun (being earned). Sementara itu, pengakuan atas biaya dan rugi terjadi ketika aset habis dikonsumsi atau ketika tidak ada manfaat lebih lanjut yang diharapkan. Lima atribut pengukuran yang tengah mengemukan waktu itu juga dibahas dalam SFAC No. 5: historical cost, current cost (replacement cost), current market value (exit value), net realizable value (harga jual dikurangi kos penyelesaian/pelepasan aset), dan present (discounted) value dari arus kas masa depan. Akan tetapi, SFAC No. 5 menghindari pembahasan mengenai kemungkinan perubahan dan menyarankan terus digunakannya metode pengukuran yang lazim dalam praktik saat ini serta menyerahkan perubahan kepada proses evolusioner. Kenyataan ini mengecewakan banyak pihak yang menghendaki perubahan dalam akuntansi. SFAC No. 6ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS SFAC No. 6 merupakan pengganti (bukan revisi) SFAC No. 3 yang diperluas sehingga mencakup organisasi nonprofit. Statemen ini juga mencakup karakteristik kualitatif sebagaimana diuraikan dalam SFAC No. 2 dengan perluasan ke organisasi nonprofit. Dengan kata lain, SFAC No. 6 tidak menambahkan hal baru bagi perusahaan yang berorientasi profit. Definisi mengenai 10 elemen laporan keuangan menurut SFAC No. 6 adalah sebagai berikut: 1. Assets are probable future economic benefits obtained or controlled by a particular entity as a result of past transactions or events (Aset adalah potensi manfaat ekonomik di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu). 2. Liabilities are probabe future sacrifices of economic benefits arising from present obligations of a particular entity to transfer assets or provide services to other entities in the future as a result of past transactions or events (Kewajiban adalah potensi pengorbanan manfaat-manfaat ekonomik di masa depan yang timbul dari

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

kewajiban-kewajiban saat ini dari suatu entitas tertentu untuk mentrasfer aset atau memberikan jasa kepada entitas-entitas lainnya di masa yang akan datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu). 3. Equity or net assets is the residual assets of an entity that remains after deducting its liabilities. In the business enterprise, the equity is the ownership interest. In a not-for-profit organization, which has no ownership interest n the same sense as a business enterprise, net assets is divded into three classses base on presence or absence of donor-imposed restrictionspermanently restricted, temporarily restricted, and unrestricted net assets (Ekuitas atau aset bersih adalah aset residual (sisa) dari suatu entitas yang masih ada setelah dikurangi kewajiban-kewajibannya. Dalam perusahaan, ekuitas adalah kepentingan kepemilikan. Dalam organisasi nonprofit, yang tidak memiliki kepentingan kepemilikan dalam arti yang sama dengan yang ada dalam perusahaan, aset bersih dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya pembatasan-pembatasan yang dikenakan oleh donor aset bersih dengan pembatasan permanen, pembatasan sementara, atau tanpa pembatasan). 4. Investements by owners are increases in equity of a particular business enterprise resulting from transfers to it from other entities of something valuable to obtain or increase ownership interests (or equity) in it. Assets are most commonly received as investements by owners, but that which is received may also include services or satisfaction or conversion of liabilities of the enterprise (Investasi dari pemilik adalah peningkatan ekuitas suatu perusahaan yang diakibatkan oleh pengalihan sesuatu yang berharga dari entitas lain ke perusahaan; bagi entitas yang berinvestasi, pengalihan ini dimakudkan untuk memperoleh atau meningkatkan kepentingan kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan. Aset adalah yang paling lazim diterima oleh perusahaan sebagai investasi dari pemilik, tetapi yang diterima bisa juga mencakup jasa atau kepuasan atau pengubahan kewajiban perusahaan tersebut). 5. Distributions to owners are decreases in equity of a particular business enterprise resulting from transferring assets, rendering services, or incurring liabilities by the enterprise to owners. Distributions to owners decrease ownership interest (or equity) in an enterprise (Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuitas suatu perusahaan yang diakibatkan oleh pengalihan aset,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban dari perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik menurunkan kepentingan kepemilikan (atau ekuitas) dalam suatu perusahaan). 6. Comprehensive income is the change in equity of a business enterprise during a period from transactions and other event and circumstances from nonowner sources. It includes all changes in equity during a period except those resulting from investements by owners and distrbutions to owners (Income komprehensif adalah perubahan ekuitas suatu perusahaan selama suatu periode dari transaksi-transaksi dan kejadian serta keadaan-keadaan lainnya yang bukan berasal dari pemilik. Income komprehensif mencakup semua perubahan ekuitas selama suatu periode selain yang berasal dari investasi oleh dan distribusi kepada pemilik.). 7. Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of its liabilities (or a combination of both) from delivering or producing goods, rendering services, or carrying out other activities that constitute the entitiy's ongoing major or central operations (Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan-peningkatan lainnya dalam aset suatu entitas atau penyelesaian kewajibannya (atau kombinasi keduanya) yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyelenggaraan jasa, atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan operasi utama entitas tersebut yang berlangsung terus-menerus). 8. Expenses are outflows or other using up of assets or incurrences of liabilities (or a combination of both) from delivering or producing of goods, rendering services, or carrying out other activities that constitute the entity's ongoing major or central operations (Biaya adalah arus keluar atau dikonsumsinya aset atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyelenggaraan jasa, atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan operasi utama entitas tersebut yang berlangsung terus-menerus). 9. Gains are increse in equity (net assets) from peripheral or incidental transactions of an entity and from all other transactions or other events and circumstances affecting the entity except those that result from revenues or investements by owners (Untung adalah peningkatan ekuitas (aset bersih) dari transaksi-transaksi yang bukan kegiatan utama atau insidental dari suatu entitas dan dari transaksi-

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

10

transaksi pemilik).

atau

kejadian-kejadian

lainnya

serta

keadaan-keadaan

yang

mempengaruhi entitas selain yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi dari 10. Losses are decreses in equity (net assets) from peripheral or incidental transactions of an entity and from all other transactions or other events and circumstnces affecting the entity except those that result from expenses or distributions to owners (Rugi adalah penurunan ekuitas (aset bersih) dari transaksi-transaksi yang bukan kegiatan utama atau insidental dari suatu entitas dan dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lainnya serta keadaankeadaan yang mempengaruhi entitas selain yang diakibatkan oleh biaya atau distribusi kepada pemilik).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

11

Anda mungkin juga menyukai