REVIEW
MATERI
PENGENALAN LABORATORIUM FARMAKOLOGI EKSPERIMEN-EKSPERIMEN DASAR 1 EKSPERIMEN-EKSPERIMEN DASAR 2 ANALGETIKA DAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON ANASTETIKA UMUM ANTIINFLAMASI ANTIDIABETES MIDRIATIK-MIOTIK
Kelinci
KONVERSI DOSIS
Untuk Konversi
Berat Spesies Badan Referensi Kisaran BB Luas Permukaan Tubuh dosis dalam mg/kg ke dosis dalam mg/m2, dikalikan dengan km di bawahnya Manusia Dewasa Anak Mencit Hamster Tikus Ferret Marmot Kelinci Anjing Primata Monyet Monyet kecil Squirel Monkey Babon 3 350 600 12 1.4-4.9 0.140-0.720 0.290-0.970 7-23. 0.25 0.06 0.09 0.6 12 6 7 20 60 20 0.02 0.08 0.15 0,300 0.4 1.8 10 0.011-0.034 0.047-0.157 0.080-0.270 0.160-0.540 0.208-0.700 0.9-3.0 5-17. 1.62 0.8 0.007 0.016 0.025 0.043 0.05 0.15 0.5 37 25 3 5 6 7 8 12 20
EKSPERIMEN DASAR
RUTE PEMBERIAN FAKTOR YANG MEMPENGRUHI EFEK OBAT PERBEDAAN JENIS KELAMIN MANIFESTASI OBAT YANG DIBERIKAN KEPADA HEWAN COBA
ZAT AKTIF : DIAZEPAM DOSIS : MANUSIA : 5-12 mg EFEK : SEDATIV KONSENTRASI : 5mg/ml
ZAT AKTIF : METAMIZOLE Na DOSIS : MANUSIA : 16,67 mg/kg-41,67 mg/kg EFEK : ANALGETIK KONSENTRASI : 500 mg/ml
ANASTETIKA UMUM
TAHAP MANIFESTASI ANASTESI UMUM DAN TAHAP PEMULIHAN HEWAN COBA : TIKUS ZAT AKTIF : ETER DAN KLOROFORM
ANTIINFLAMASI
MEKANISME TERJADINYA INFLAMASI METODE UJI : METODE EDEMA PADA TELAPAK KAKI TIKUS
% edema =
% inhibisi udem =
HEWAN UJI : TIKUS RUTE PEMBERIAN : SUBPLANTAR ZAT PENGUDEM : KARAGENAN 1% ZAT AKTIF ANTIINFLAMASI - KETOROLAC DOSIS : 10-30 mg/60kg KONSENTRASI : 10 mg/ml
ANTIDIABETES
METODE UJI : UJI TOLERANSI GLUKOSA HEWAN COBA : TIKUS RUTE PEMBERIAN : ORAL BAHAN :
GLUKOSA 50% METFORMIN DOSIS 500 mg/60 kg
Konsentrasi 5mg/ml
MIDRIATIK-MIDROTIK
HEWAN UJI : TIKUS ZAT AKTIF MIDRIASIS : ATROPIN SULFAT 2% MIOSIS : PILOKARPIN HCL 1%
TERIMAKASIH
MAY 2013
silmaawalia
UJI SITOTOKSIK
Uji sitotoksik dapat dilakukan dengan dua metode : a. Metode MTT Metode MTT menggunakan garam kuning tetrazolium, seperti MTT [3-(4,5Dimethylthiazol-2-yl)-2,5-Diphenyltetrazolium Bromide]. MTT akan direduksi oleh mitokondria pada sel yang hidup menjadi senyawa formazan berwarna ungu (Gambar 4) dan tidak larut dalam air oleh sistem suksinate tetrazolium reduktase. Absorbansi larutan berwarna ini kemudian dapat diukur menggunakan ELISA reader pada panjang gelombang antara 500 dan 600nm
b. Metode Perhitungan Langsung Uji sitotoksik dilakukan secara manual dengan menghitung jumlah sel hidup dibandingkan dengan kontrol. Perhitungan sel hidup secara manual dilakukan dengan pengecatan menggunakan biru tripan. Sel yang mati akan menyerap warna biru tripan sedangkan sel yang hidup tidak, hal ini disebabkan sel yang mati mengalami kerusakan pada membran selnya, sehingga protein dalam sel keluar dan berikatan dengan biru tripan. Perhitungan jumlah sel yang hidup dilakukan langsung pada hemocytometer.
3. Bioluminisensi radikal
Jumlah radikal 02 yang dibebaskan akibat kontak mitogen dengan granulosit atau makrofag, merupakan ukuran besarnya stimulasi yang dicapai. 4. Uji transformasi limfosit T
Suatu populasi limfosit T diinkubasi dengan suatu mitogen. Timidin bertanda ( 3 H) akan masuk ke dalam asam nukleat limfosit 1. Dengan mengukur laju permbentukan dapat ditentukan besarnya stimulasi dibandingkan dengan fitohemaglutinin A (PHA) atau konkanavalin A (Con A).
UJI EFEKTIVITAS IMUNOMODULATOR KOMBINASI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN KAPUR SIRIH TERHADAP AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS SERTA PERUBAHAN NILAI AKTIVITAS ENZIM ASAM FOSFATASE SEL MAKROFAG PERITONEUM MENCIT
Biasa digunakan dalam komponen menyirih Daun Sirih
Kandungan : flavonoid, minyak atsiri, alkaloid, tanin, triterpenoid/steroid, kumarin, dan saponin
Pemberian sampel uji (ekstrak etanol daun sirih+kapur sirih) kepada mencit selama 14 hari per oral
Penyuntikan suspensi bakteri uji kedalam mencit secara intraperitoneum Pengambilan sel makrofag peritoneum mencit Pengukuran nilai aktivitas dan kapasitas fagositosis Pengukuran enzim asam fosfatase
Analisa data dengan metoda Kruskal Wallis