Anda di halaman 1dari 22

Nama Kecil : Muhamad Zamrodji Nama : Jamrozi Tempat Tanggal Lahir : Jember, 09 Pebruari 1962 Agama : ISLAM Alamat

: Jln. Manyar No 28 Lingkungan Poreng Kelurahan Slawu RT 01 RW 02, Kec. Patrang Kab. Jember, Propinsi Jawa Timur HP : 081249995880 Kantor : Dinas Tenaga Kerja dan Tranrmigrasi Kab. Jember Jawa Timur Alamat : Jln. Kartini No 2 Jember telp. 0331 486177 Pendidikan : MIMA 3 Tahun Tahun 1971 SDN 3 tahun Tahun 1974 STN Listrik Tahun 1977 STM Bangunan Gedung dan Air Tahun 1981 S1 Ilmu Hukum Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Kontruksi Bangunan Dosen Luar Biasa di Fak. Teknik UNEJ Dosen Luar Biasa di Politeknik Negeri Jember Dosen Luar Biasa di FKM UNEJ Istri : 1 (satu) Anak : 3 (Tiga)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) YANG BERKAITAN DENGAN KONSTRUKSI


OLEH JAMROZI. SH NIP 19620209 199203 1 004 PENGAWAS KETENAGAKERJAAN SPESIALIS K3 KONSTRUKSI BANGUNAN DISNAKERTRANS KABUPATEN JEMBER

1. UU Uap Tahun 1930 dan peraturan UAP tahun 1930 2. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja pasal 2 ayat (1); pasal 2 ayat (2) huruf c, I, k, l; pasal 3 ayat (1) huruf a dan o 3. Undang-undang No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi Pasal 8, 9 dan 10 (persyaratan usaha, keahlian, dan ketrampilan) 4. Undang-undang No. 28 Tahun 2000 tentang bangunan gedung 5. UU No 21 Tahun 2003 tentang pengawasan industri dan perdagangan 6. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 86 ayat (1) huruf a, b, dan c; pasal 86 ayat (2); pasal 87 ayat (1) 7. SKB Menakertrans dan Men. PU No. KEP. 174 / MEN / 1986 dan No. 104 / KTPS /1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada tempat kegiatan konstruksi beserta pedoman K3 pada tempat kegiatan konstruksi

8.

9.

10.

11.

Surat Men. Pemukiman Prasarana wilayah No. UM. 03.05 Mn / 451 tanggal 14 september 2004 perihal pencegahan kecelakaan kerja pada pelaksanaan kegiatan konstruksi yang ditujukan kepada Bapak Gubernur, Bupati, Walikota diseluruh Indonesia Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE. 117 / MEN / PPK-PKK / III /2005 tanggal 3 maret 2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di pusat perbelanjaan, gedung bertingkat dan tempat-tempat publik lainnya yang ditujukan kepada Bapak Bupati, Gubernur, Walikota diseluruh Indonesia Surat Edaran Menakertrans No. SE. 321 / MEN / PPK-PNK3 / X / 07 tanggal 22 oktober 2007 tentang peningkatan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja pada kegiatan konstruksi yang ditunjukan kepada Bapak Gubernur, Bupati, Walikota diseluruh indonesia Surat keputusan dirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan No. KEP. 20 / DJPPK / 2004 tanggal 30 juni 2004 tentang Sertifikasi kompetensi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bidang konstruksi bangunan

12. Surat keputusan dirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan No. KEP. 31 / DJPPK /2005 tanggal 28 nopember 2005 tentang sertifikasi kompetensi ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bangunan tempat kerja 13. Pelaksanaan jasa konstruksi harus memiliki sertifikasi ahli keselamatan dan keaehatan kerja (K3) konstruksi dan untuk mendapatkan sertifikat tersebut harus melalui proses pelatihan.

A.

LATAR BELAKANG TIMBULNYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DITINJAU DARI SEJARAH PERKEMBANGANNYA.

B.

BEBERAPA HAL YANG MEMPENGARUHI ADANYA PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI SEKARANG INI Dengan dipergunakannya Mesin-mesin peralatan kerja, Instalasi-instalasi, produk berbahaya dan lain yang serba pelik serta beraneka ragam sumber bahayanya ditempat kerja, hal ini dapat mempengaruhi atau mendorong akan terjadinya proses kecelakaan kerja termasuk penyakit kerja ditempat kerja.

C.

UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA YANG SEMPURNA TERKAIT DENGAN SETIAP KASUS KECELAKAAN KERJA ATAU SAKIT AKIBAT KERJA YAITU ADA FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA:

Upaya yang dapat menghilangkan faktor penyebab tersebut secara preventif sebelum dapat menentukan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, harus didahului dengan upaya untuk meramalkan dan memperhitungkan terjadinya faktor penyebab kecelakaan kerja atau sakit akibat kerja, misalnya dengan melaksanakan penyelidikan kecelakaan kerja, statistik dan analisis kecelakaan kerja yang efektif sesuai dengan bentuk faktor penyebab yang bersangkutan.

D.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI TINJAU DARI SEGI

1). FILOSOFI Pemikiran dan upaya untuk menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada khususnya 2). KEILMUAN Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapannya yang mempelajari tentang cara pencegahan dan pengendalian kecelakaan kerja di tempat kerja 3). PRAKTIS Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja serta begitu pula bagi oarang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannya 4). HUKUM Merupakan himpunan ketentuan tentang pencegahan kecelakaan untuk melindungi tenaga kerja agar tetap selamat dan sehat

E.

BEBERAPA ISTILAH YANG SERING DIPAKAI DALAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ANTARA LAIN:
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki yang dapat menimbulkan kerugian harta benda dan atau korban manusia termasuk penyakit akibat kerja. Aman atau selamat adalah bebas dari malapetaka (bebas dari bahaya) Tindakan Bahaya adalah perbuatan yang menyimpang dari tatacara atau prosedur aman Kondisi berbahaya adalah keadaan lingkungan kerja yang memberikan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Sehat adalah suatu kondisi seseorang yang terbebas dari penyakit

1.

2. 3. 4. 5.

6.

7.

Penyakit akibat kerja adalah keadaan terganggunya kesehatan seseorang yang diakibatkan oleh pekerjaan atau lingkungan Nilai Ambang Batas (NAS) adalah kadar tertinggi suatu zat dilingkungan kerja yang tidak akan mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap pekerja terpapar terus menerus selama 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.

F.
1. 2. 3.

TUJUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan

G.
1. 2. 3. 4. 5.

SASARAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ADALAH


Mencegah, mengurangi kecelakaan, bahaya peledakan dan kebakaran. Mencegah dan mengurangi timbulnya penyakit akibat kerja Mengamankan material-material bangunan, mesin/ pesawat dan lain-lain. Mencegah pemborosan tenaga kerja dan moral Meningkatkan produksi dan jaminan tempat kerja sehat dan aman

H.

FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI/ MENDORONG TERJADINYA PENYAKIT AKIBAT KERJA ADALAH: FAKTOR FISIK seperti kebisingan, suhu, penerangan, dan lain-lain. FAKTOR BIOLOGIS dikarenakan bakteri. FAKTOR KIMIA seperti debu, gas, uap logam dan lainlain FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ERGONOMI FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PSIKOLOGIS

1. 2. 3. 4. 5.

I.

SEBAB-SEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA INDUSTRI DIKELOMPOKKAN MENJADI DUA BAGIAN YAITU KONDISI BAHAYA DAN PERBUATAN BERBAHAYA
1. Kondisi berbahaya yang selalu bertalian dengan: a. Mesin-mesin peralatan kerja dan lain-lain b. lingkungan kerja c. proses produksi d. sifat pekerjaan e. cara kerja Perbuatan berbahaya, yang dalam beberapa hal dapat dilatar belakangi faktor-faktor: a. kurangnya pengetahuan dan keterampilan b. cacat tubuh yang tidak kentara c. keletihan dan kelesuhan d. sikap dan tingkah laku yang tidak aman e. dan lain-lain

2.

J.
A.

KERUGIAN-KERUGIAN YANG TIMBUL AKIBAT KECELAKAAN KERJA INDUSTRI


Kerugian yang bersifat ekonomi baik langsung maupun tidak langsung 1. kehancuran/kerusakan mesin peralatan kerja, pesawat dll. 2. biaya pengobatan dan perawatan 3. tunjangan kecelakaan kerja 4. menurunnya jumlah maupun mutu produksi 5. dan lain-lain Kerugian yang bersifat non ekonomi yaitu berupa penderitaan pada umumnya dan si korban pada khususnya, baik itu merupakan kematian, luka/cedera berat maupun ringan termasuk penderitaan kehilangan keluarga korban apabila korban meninggal dunia atau cacat total.

B.

K. Pencegahan kecelakaan kerja


Adanya konsesus bahwa kecelakaan merupakan resiko yang melekat pada setiap usaha produksi adalah modal utama dari program pencegahan Pencegahan kecelakaan pertama-tama haruslah diusahakan untuk mengenal dan menemukan sebab-sebabnya atau sumber kecelakaan dan selanjutnya mengamankan dan mengendalikan sumber bahaya

L. Rentetan Kejadian Kecelakaan (Teori Domino)


Manajemen Kurang Pengawasan Asal Mula Sebab dasar Sympton Kontak Kerugian Cidera kerusakan

Sebab Tak Langsung

Kecelakaan

M.

LANGKAH-LANGKAH YANG DAPAT DITEMPUH UNTUK MENANGGULANGI KECELAKAAN KERJA INDUSTRI ADALAH DENGAN: Peraturan Perundangan Standarisasi Inspeksi atau Pengawasan Riset teknis, medis, psikologis dan statistik Pendidikan dan Pelatihan Persuasif Asuransi Penerapan-penerapan tersebut diatas secara langsung ditempat kerja

A. B. C. D. E. F. G. H.

1.

2. 3.
4. 5. 6. 7.

N. LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA KHUSUS DI SEKTOR KONSTRUKSI: Mengevaluasi dan menilai dokumen pekerjaan konstruksi bangunan; Mengevaluasi dan menganalisa sistem K3/ sefety plan; Memeriksa dan menguji persyaratan K3 pekerjaan persiapan konstruksi; Memeriksa dan menguji persyaratan K3 pekerjaan penggalian dan pembongkaran; Memeriksa dan menguji persyaratan K3 pondasi; Memeriksa dan menguji persyaratan K3 struktur (baja, beton, kayu); Memeriksa dan menilai penerapan persyaratan K3 dalam pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing(MEP);

8.
9.

10. 11. 12.


13.

14. 15.

Memeriksa dan menguji persyaratan K3 perancah dan tangga; Memeriksa dan menguji persyaratan K3 finishing dan arsitektur; Mengevaluasi dan menilai pekerjaan lain; Memeriksa dan menilai penerapan persyaratan lingkungan kerja dan house keeping serta APD pada pekerjaan konstruksi; Memeriksa dan menilai penerapan persyaratan kesehatan kerja pada pekerjaan konstruksi; Memeriksa dan mengevaluasi kecelakaan kerja di pekerjaan konstruksi bangunan; K3 merupakan budaya kerja; K3 harus ada komitmen dari semua pihak;

Anda mungkin juga menyukai