Anda di halaman 1dari 3

Rachmat Fauzi Hidayat 1006759044

1. Introduction Deformasi plastis disebabkan kebanyakan oleh dislokasi luncur, namun efek plastisitas yang disebabkan oleh transformasi (TRIP) ataupun yang disebabkan oleh twinning (TWIP) dapat terjadi tergantung dengan kandungan kima dan kondisi perlakuan termomekanik. Transformasi fasa ketika berdeformasi berkorelasi dengan stacking fault energy pada matrix austenitic. Nilai stacking fault energt yang kecil dapat mempengaruhi disosiasi dislokasi dari sempurna menjadi parsial, yang menghambat dislokasi luncur dan mengaktivkan berbagai mekanisme plastisitas. Stacking fault energy dengan value rendah menyokong transformasi (fcc) (hcp) dan value tinggi menghambat transformasi fasa. 2. Experimental Procedure Material yang digunakan penulis pada pengujian ini adalah baja lembar Fe-Mn-CTWIP dengan ketebalan 1.3 mm thickness. Nama alloy dari baka ini adalah X-IP 980 dan mengandung 22% Mn dan 0.6% C. Alloy ini stabil pada temperatur ruang dan tidak menampilkan transformasi fasa. Untuk melihat korelasi dari evolusi tekstur dari tensile test, pengujian dilakukan pada temperatur ruang pada sampel yang disiapkan dengan strain rate 0.003s-1, dengan total range reduksi 5-40%. Mikrostruktur dari sampel diinvestigasi dengan optical microscopy. Sifat microstructur dilihat dengan prosedur metallography standar dan etching dengan 5% Nital. Parameter yang digunakan untuk menghitung besar butir rata-rata adalah dengan mengambil rerata diameter lingkaran dari butir. Dan untuk mendapatkan tinggkat akurasi yang tinggi diambil sampel 1000 butir. Pengukuran tekstur dilakukan dengan X-ray diffractometer dengan radiasi Cu K. Tiga incomplete pole figures, (111), (200) dan (220) dihitung dengan mode refleksi dengan range dari jarak pole 0 sampai 80 . Penghitungannya dihitung tiap 5 selama 15 detik. Dari symmetry dari pole figures bahwa fungsi orientasi distribusi adalah orthorombic.

Rachmat Fauzi Hidayat 1006759044

3. Results and Discussion Baja X-IP 980 yang belum ditest menunjukkan mikrostruktur austenitic seperti yang dapat dilihat dengan difraksi X-ray seperti ditunjukkan pada Fig. 1. Dan pada Fig. 2, dapat dilihat bahwa mikrostrukturnya terdiri dari butir dengan besar rata-rata 11.50.2 m. Gambar ini juga menunjukkan adanya twins pada sebagian butir yang membuktikan value stacking fault energy dari X-IP 980 rendah. Pada Fig. 3 dapat dilihat true stress versus true plastic strain curve. Pada Fig. 3 dapat dilihat true stress, elongasi, strain hardening dapat dilihat dan semua ini berhubungan dengan dislokasi luncur dan twins. Pada figure 4. Dapat dilihat evolusi dari mikrostrukture pada tensile stress. Volume fraction bertambah sejajar dengan regangan plastis, dimana jarak rata-rata menurun. Tegangan ini bergantung pada deformasi twins. Pada baja austenitic dengan stacking fault energy rendah, deformasi pada butir bergantung pada arah tensile. Evolusi tekstur makro bergantung pada arah distribusi fungsi seperti yang bisa dilihat pada figure 5. rolling. Perubahan tekstur dapat lebih jelas lagi dilihat pada Fig. 6 dimana arah densitas memiliki pengaruh besar terhadap perubahan tekstur ketika deformasi 4. Conclusion Deformasi tensile dari X-IP 980 high manganese steels diakomodasi dari crystallographic slip dan mechanical twinning. Kontribusi dari tiap mekanisme untuk deformasi dari butir bergantung pada orientasi dari arah Dapat disimpulkan dari Fig. 5, tekstur ini berpengaruh pada kekuatan dan bergantung pada arah tarik dan arah

Rachmat Fauzi Hidayat 1006759044

uji tarik. Seiring dengan bertambahnya ketegangan, kepadatan dislokasi serta twins, bertambah dengan cepat dan pada waktu yang sama tekstur fiber dengan arah <111> dan <100> paralel dengan arah uji tarik bertambah kuat. Namun, twins tidak berkontribusi secara signifikan terhadap tekstur keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai