Anda di halaman 1dari 19

Asas-asas hukum acara pidana

Apa itu asas/ prinsip?


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Asas adalah sesuatu yang menjadi landasan berpikir atau dasar yang dijadikan pedoman untuk berbuat. Dengan demikian, asas hukum acara pidana diartikan sebagai dasar patokan hukum yang melandasi KUHAP dalam penerapan penegakan hukum. (Lihat M. Yahya Harahap, 2008: 35)

Landasan KUHAP
KUHAP muncul tahun 1981 menggantikan HIR setelah melalui perjalanan panjang. KUHAP memiliki beberapa landasan: Landasan Filosofis (Pancasila); Landasan Konstitusional (UUD 1945); Landasan Operasional; (Lihat Yahya Harahap, 2008: 19)

Tujuan Landasan KUHAP


Inti dari landasan berlakunya KUHAP tersebut adalah untuk menjamin hak asasi manusia dalam proses hukum acara pidana dan memberikan perlindungan hukum bagi seluruh warga Indonesia.

Penjelasan Umum KUHAP menyebutkan:


ketentuan materi pasal atau ayat tercermin perlindungan terhadap hak asasi manusia asas yang mengatur perlindungan terhadap keluhuran harkat serta martabat manusia telah diletakkan di dalam UU kekuasaan kehakiman

Asas-asas hukum acara pidana


1. Peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan; 2. Praduga tak bersalah; 3. Asas Akusator; 4. Asas Legalitas dan Oportunitas; 5. Pelakuan sama di muka hukum;

Asas-asas hukum acara pidana (lanjutan)


6. Pemeriksaan pengadilan terbuka untuk umum; 7. Pemeriksaan secara langsung; 8. Asas keseimbangan; 9. Asas ganti rugi dan rehabilitasi; 10.Pemeriksaan tersangka/ terdakwa dengan didampingi penasihat hukum;

Peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan


Prinsip ini sudah dirumuskan di dalam Pasal 4 ayat (2) UU 14/ 1970 (saat ini ada di dalam Pasal 4 ayat (2) UU 48/ 2009). Prinsip ini menjiwai pasal-pasal dalam KUHAP diantaranya mengenai: 1. Batas waktu penahanan: Pasal 24 - 29 2. Hak-hak tersangka dan terdakwa: Pasal 50 3. dll

Praduga tak bersalah


Seseorang harus dinyatakan tidak bersalah sampai ada putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap. Prinsip ini juga sudah diatur dalam Pasal 8 UU 14/ 1970 (sekarang diatur dalam Pasal 8 ayat (1) UU 48/ 2009) Prinsip ini juga secara nyata diatur dalam Penjelasan umum angka 3 KUHAP

Asas Akusator
Dalam hukum acara pidana dikenal prinsip/ asas akusator (aqusatoir) dan prinsip/ asas inkusator (inquisatoir). Perbedaannya adalah: Akusator: pemeriksaan dengan meletakkan tersangka/ terdakwa sebagai subjek pemeriksaan; Inkusator: pemeriksaan dengan meletakkan tersangka/ terdakwa sebagai objek pemeriksaan. Lihat Pasal 52, Pasal 55, Pasal 65 dll

Asas Legalitas dan Oportunitas


Dalam hukum acara pidana, asas legalitas tidak sama dengan asas legalitas dalam hukum pidana. Dalam hukum acara pidana, asas legalitas adalah kewajiban penuntut umum untuk menuntut setiap perkara. Asas oportunitas adalah hak penuntut umum untuk menuntut atau tidak menuntut suatu perkara. Lihat Pasal 137 Bandingkan dengan Pasal 35 huruf c UU 16/2004

Perlakuan sama di hadapan hukum


Dikenal juga dengan prinsip Equality before the law. Seperti halnya prinsip-prinsip sebelumnya, secara umum prinsip ini sudah diatur dalam Pasal 5 ayat (1) UU 14/ 1970 (sekarang diatur dalam Pasal 4 ayat (1) UU 48/ 2009) Bagaimana kenyataannya?

Pemeriksaan terbuka untuk umum


Pada prinsipnya persidangan harus terbuka untuk umum, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153 ayat (3) KUHAP. Konsekuensi apabila persidangan tidak dilakukan terbuka untuk umum adalah, batalnya putusan demi hukum (Pasal 153 ayat (4) KUHAP) Sidang dinyatakan tertutup untuk perkara anakanak dan kesusilaan.

Pemeriksaan secara langsung


Prinsip pemeriksaan terdakwa secara langsung dengan kehadiran terdakwa (in presentia). Selain kepada terdakwa, pemeriksaan secara langsung dilakukan terhadap saksi. Lihat Pasal 153 ayat (2)

Asas keseimbangan
KUHAP harus memperhatikan keseimbangan antara: 1. Perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia dengan 2. Perlindungan terhadap kepentingan dan ketertiban masyarakat Lihat Pasal 50 Bandingkan dengan Pasal 153 ayat (5)

Asas ganti rugi dan rehabilitasi


Prinsip ini untuk melindungi kepentingan masyarakat jika ternyata terdapat kesalahan dalam proses hukum acara pidana. Prinsip ini sudah dikenal dalam Pasal 9 UU 14/ 1970 (sekarang diatur dalam Pasal 9 UU 48/ 2009) Lihat Pasal 95 dst KUHAP.

Bantuan Hukum
Tidak hanya di dalam KUHAP, prinsip ini merupakan prinsip umum yang diatur dalam konvensi internasional tentang hak sipil dan politik. Prinsip umum tentang bantuan hukum adalah: 1. Dapat didampingi di semua tingkat pemeriksaan (Pasal 54); 2. Dapat memilih sendiri penasihat hukumnya (Pasal 55); 3. Wajib diberikan bantuan hukum secara Cuma-Cuma untuk terdakwa dengan ancaman pidana mati/ pidana penjara 15 tahun/ bagi yang tidak mampu dengan ancaman pidana penjara 5 tahun lebih

Daftar Bacaan 1. Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, 1996 2. M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Penyidikan dan Penuntutan, 2008 3. Mohammad Taufik Makarao dan Suhasril, Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktek, 2004

Omnium rerum Principia Parva Sunt


Joyo-joyo wijayanti, manggiho nugroho dateng kito sami

_/|\_
File bisa diunduh di http://te-effendi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai