MODUL V ADC DAN INTERFACEING

A. TUJUAN 1. Mengetahui dan memahami prinsip kerja ADC serta mengimplementasikan dalam program mikrokontroller. 2. Memahami teknik interfacing dengan komputer secara transmisi data serial, serta mengaplikasikannya dengan komputer.

B. DASAR TEORI 5.1 Analog to Digital Converting(ADC) ADC digunakan sebagai rangkaian yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Dengan menggunakan ADC, kita dapat mengamati sinyal-sinyal dari perubahan-perubahan sinyal analog seperti perubahan temperatur, kepekatan asap, tekanan udara, kecepatan angin, berat benda, kadar asam dan lain-lain yang semuanya dapat diamati melalui sensornya masing-masing. Hal yang paling penting dalam suatu rangkaian ADC adalah resolusi, yaitu besaran analog terkecil yang masih dapat dikonversi menjadi satuan digital. Resolusi dari sebuah converter menunjukkan banyaknya nilai diskrit yang dapat dihasilkan pada skala tegangan tertentu. Resolusi biasanya dinyatakan dalam bit (binary digit). Sebagai contoh, sebuah ADC yang yang mengkodekan sebuah masukan analog menjadi salah satu dari 256 nilai diskrit mempunyai resolusi 8 bit karena antar muka antara mikrokontroller dengan komputer, dilakukan dengan cara memasang rangkian komunikasi serial, sehingga ada tautan antara mikrokontroller dengan komputer, misal, suatu sensor yang dibaca oleh mikrokontroller, dapat diamati di komputer yaitu data 8 bit, sehingga data yang tertampil dalam komputer dapat terlihat secara realtime. Rumus ADC n-bit: ADC=(Vin*2n)/Vref Antarmuka antara mikrokontroller dengan komputer, dilakukan dengan cara memasang rangkian komunikasi serial, sehingga ada tautan antara mikrokontroller dengan komputer, misal, suatu sensor yang dibaca oleh

mikrokontroller, dapat diamati di komputer, sehingga data yang tertampil dalam komputer dapat terlihat secara real-time. Pada prinsipnya, komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi paralel seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak. Beberapa contoh komunikasi serial ialah mouse, scanner dan system akuisisi data yang terhubung ke port COM1/COM2.

Gambar 5.1 rangkaian serial Rangkaian serial yang dapat digunakan untuk komunikasi mikrokontroller ke komputer ditunjukkan pada Gambar 4.4, dimana port serial (DB 9) dipasang pada komputer dan yang masuk ke mikrokontroller adalah kabel yang menuju kaki 14 (RXD) dan kaki 15 (TXD). Data receiver dari mikrokontroller menerima inputan dari transceiver komputer, dan data receiver komputer menerima data transceiver dari mikrokontroller. C. PERALAT PERCOBAAN 1. Module minimum system dan komunikasi serial 2. Downloader LPT DB-25 3. Komputer dengan parallel port 4. CodeVision AVR C Compiler D. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Antarmuka Serial Mikrokontroller dengan Personal Computer (PC) Buat program untuk menyalakan dan mematikan led di PORTC.1 dengan cara menekan tombol 1 di keyboard untuk menyalakan LED dan tombol 0 untuk mematikan LED.

1) Buat rangkaian di proteus seperti pada gambar berikut.

RXD TXD RTS CTS

U1
1 2 3 4 5 6 7 8 14 15 16 17 18 19 20 21 13 12 9 PB0/T0/XCK PB1/T1 PB2/AIN0/INT2 PB3/AIN1/OC0 PB4/SS PB5/MOSI PB6/MISO PB7/SCK PD0/RXD PD1/TXD PD2/INT0 PD3/INT1 PD4/OC1B PD5/OC1A PD6/ICP1 PD7/OC2 XTAL1 XTAL2 RESET ATMEGA8535 PA0/ADC0 PA1/ADC1 PA2/ADC2 PA3/ADC3 PA4/ADC4 PA5/ADC5 PA6/ADC6 PA7/ADC7 PC0/SCL PC1/SDA PC2 PC3 PC4 PC5 PC6/TOSC1 PC7/TOSC2 40 39 38 37 36 35 34 33 22 23 24 25 26 27 28 29

D1
LED-GREEN

AREF AVCC

32 30

Gambar 5.2 Komunikasi Serial di Proteus 2) Buka CodeVision AVR dan atur port yang akan digunakan sebagai input dan output. Klik USART dan centang receiver dan transmitter. Jika sudah klik file/generate, save, and exit.

Gambar 5.3 Mengatur Fungsi USART 3) Tulis program berikut di CodeVision AVR ................ printf("\n\rprogram test komunikasi serial"); printf("\n\rkirim data dari komputer ke ATmega8535");

printf("\n\rterima data dan kembalikan data ke komputer"); printf("\n\rsilahkan tekan 1 jika menyalakan led \r& 0 jika mematikan led"); while (1) { unsigned char c; c=getchar(); if(c=='1'){ PORTC.1=1; } if(c=='0'){ PORTC.1=0; } // Place your code here 4) Download program yang telah dibuat kedalam ATmega8535. Untuk mendownload program dari CodeVision AVR kedalam ATmega8535 di proteus dengan cara sebagai berikut: Klik 2x symbol ATmega8535 yang ada di rangkaian yang telah dibuat diproteus. Pada menu program file, path dimana program yang telah dibuat disimpan. Program yang telah di path berformat .hex Pada menu CKSEL fuses, pilih (0100)Int. RC 8 Mhz. selanjutnya klik OK

Gambar 5.4 Download Program dari AVR ke Proteus 5) Run rangkaian 6) Variasi port keluaran dan karakter yang diinginkan.

2. ADC (Analog Digital Converter) Buat program untuk mendapatkan data digital dari nilai temperature analog dengan sensor LM35 yang dihubungkan ke ADC channel 0 (resolusi 10 bit). PORTB dihubungkan ke LCD. 1) Buat rangkaian seperti pada gambar berikut di proteus.
LCD1
LM016L 1

U2
27.0 LM35

U1
1 2 3 4 5 6 7 8 14 15 16 17 18 19 20 21 13 12 9 PB0/T0/XCK PB1/T1 PB2/AIN0/INT2 PB3/AIN1/OC0 PB4/SS PB5/MOSI PB6/MISO PB7/SCK PD0/RXD PD1/TXD PD2/INT0 PD3/INT1 PD4/OC1B PD5/OC1A PD6/ICP1 PD7/OC2 XTAL1 XTAL2 RESET ATMEGA8535 PA0/ADC0 PA1/ADC1 PA2/ADC2 PA3/ADC3 PA4/ADC4 PA5/ADC5 PA6/ADC6 PA7/ADC7 PC0/SCL PC1/SDA PC2 PC3 PC4 PC5 PC6/TOSC1 PC7/TOSC2 40 39 38 37 36 35 34 33 22 23 24 25 26 27 28 29

VSS VDD VEE

RS RW E 4 5 6

1 2 3

AREF AVCC

32 30

Gambar 5.5 Rangkaian ADC di Proteus 2) Buka CodeVision AVR dan atur port yang akan digunakan sebagai input dan output. PORTA.0 atau ADC.0 sebagai input dari LM35 dan output ditampilkan di LCD di PORTC. Aktifkan pula fitur ADC dengan mencentang ADC enable 3) Tulis program seperti berikut: #include <mega8535.h> #include <studio.h> . // Declare your global variables here unsigned int x; float y; unsigned char z[16]; .. while (1) { x=read_adc(0); y=0.49*x; lcd_gotoxy(0,0); sprintf(z, "temp=%f",y); lcd_puts(z); // Place your code here Ganti display LCD dengan komunikasi serial.

7 8 9 10 11 12 13 14

D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7

VOUT