Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN (EKOTUM) FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN DAN FENOLOGI PENGARUH FAKTOR IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

O L E H

Yulia (F05109031)

Kelompok : 2

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang diharapkan.Menurut Sutarno at all (1997) Studi tentang perilaku kejadian tiap organisme atau tumbuhan dalam hubungannya dengan perubahan-perubahan iklim disebut dengan fenologi. Untuk faktor iklim yang dipergunakan dalam penelitian fenologi pada umumnya adalah curah hujan hal ini adalah karena curah hujan secara langsung atau tidak langsung penting untuk pengaturan waktu dan ruang dalam pembentukan bunga dan buah pada tumbuhan tropis. Menurut Ashari (2006) sedikitnya ada 2 unsur yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu : 1. Curah hujan dan distribusi hujan 2. Tinggi tempat dari permukaan laut. Selain unsur iklim di atas, menurut Guslim (2007) Produksi tanaman juga dipengaruhi oleh Radiasi Matahari dan Suhu. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih.

Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk berbunga, sehubungan dengan ini terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan perubahan itu terjadi, yaitu suhu dan panjang hari (Nasution, Tanpa tahun). Pengaruh iklim terhadap tanaman yang perlu kita ketahui adalah : 1. Suhu Dikenal tiga macam suhu :

Suhu minimum : adalah suhu yang paling rendah dimana tanaman masih bisa hidup, sedangkan pada suhu di bawah minimum tanaman sudah tidak bisa hidup lagi.

Suhu maksimum : adalah suhu yang paling tinggi dimana tanaman masih bisa hidup, sedangkan pada suhu di atas maksimum tanaman sudah tidak bisa hidup lagi.

Suhu optimum : adalah suhu dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya. Pada temperature ini cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Untuk tanaman holtikultura berdasarkan kisaran temperature optimumnya dapat dikelompokkan menjadi > 1) Tanaman dengan kisaran temperature optimum yang rendah (cool season crops); 2) Tanaman dengan kisaran temperature optimum yang tinggi (warm season crops).

2. Sinar Matahari Pengaruh teriknya/kerasnya sinar matahari : setiap tanaman berbeda-beda responnya terhadap kerasnya sinar matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik pada tempat yang terbuka, sebaliknya ada tanaman yang tumbuh lebih baik pada tempat yang memakai peneduh atau di tempat yang teduh. Pengaruh lama/panjangnya sinar matahari terhadap tanaman : sidebut juga foto-periodisme. Perkembangan tanaman sehari-hari dipengaruhi oleh lama/panjangnya penyinaran. Perkembangan tanaman di daerah tropis berbeda dengan di daerah temperate. Menurut reaksi tanaman sesuai dengan panjangnya penyinaran maka dibedakan 3 jenis tanaman : (1) Tanaman membutuhkan penyinaran panjang. (2) Tanaman yang yang

membutuhkan penyinaran pendek. (3) Tanaman yang reaksinya netral. Kegagalan bagi beberapa tanaman yang dibibitkan di Indonesia seperti Paprika, jenis-jenis kubis disebabkan karena fotoperiodisme yang tidak sesuai.

3. Air Air merupakan kebutuhan terbesar bagi tanaman. Kandungan air tiap tanaman berbeda-beda, berkisar dari 90% untuk tanaman muda sampai kurang dari 10% untuk tanaman yang menua. Tanaman yang mengandung minyak kandungan airnya juga sedikit. Bagi tanaman keras atau tanaman menahun kandungan airnya akan menurun sesuai dengan umurnya. Air yang dibutuhkan oleh tanaman adalah air yang terdapat di dalam tanah yang ditahan oleh butir-butir tanah, air hujan dan air irirgasi. Tanaman lebih banyak memerlukan air pada masa pertumbuhan vegetatifnya. Bila pada masa mudanya tanaman menderita karena kekurangan air akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri. Oleh karena itu tanaman pada masa ini sangat peka terhadap kekurangan air. Masa ini disebut masa kritis, yang tidak sama untuk semua tanaman. Misalnya untuk kentang masa kritis itu pada masa umbi terbentuk.

4. Kelembaban Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan pada permukaan tanah dan penguapan pada daun. Bila kelembaban udara tinggi sangat menguntungkan tumbuhnya cendawan/fungi yang berarti merugikan petani. Tetapi kelembaban yang tinggi akan berpengaruh terhadap tumbuhnya organ vegetative.

5. Angin Angin merupakan unsure penting bagi tanaman. Karena angin dapat : a) Mengatur penguapan/temperature. b) Membantu penyerbukan, lebih-lebih penyerbukan silang. c) Membawa uap air, sehingga udara panas menjadi sejuk. d) Membawa gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Hal-hal tersebut ditinjau dari segi keuntungannya, tetapi dari segi kerugiannya adalah : a) Tanaman bisa terbakar karena angin. b) Penyerbukan karena angin, bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi. c) Dapat menyebarluaskan gulma. d) Membawa serangga tertentu ke mana-mana. e) Angin yang kencang dapat merebahkan tanaman.

Salah satu jalan untuk mengatasi pengaruh buruk angin, ialah dengan jalan menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin perlindungan sejauh 15-20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh 150-200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat kecapatan angin. Angin dengan kecepatan 4-5 sampai 6-7m/s sudah tidak mampu untuk merobohkan tanaman (Anonim, Tanpa tahun).

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara factor-faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman.

C. Permasalahan
Permasalahan: 1. Bagaimana hubungan antar factor iklim dengan pertumbuhan tanaman?

BAB II METODELOGI

A. Waktu dan Tempat


Hari/ tanggal Waktu Pelaksanaan Tempat : Selasa 11 Oktober 2011 5 Desember 2011 : 10.00 WIB : Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Untan

B. Alat dan Bahan


Alat : Pot Sekop Wadah merendam hijau. Ember/gayung ATK plastic biji untuk kacang Benang Penggaris Weather station Evaporimeter Termometer Dry & Wet Hygrometer

Bahan : Tanah Pasir Air Pupuk Kertas label Plastic

C. Cara Kerja
1. Siapkan 10 pot yang telah berisi 10 biji kacang hijau. 2. Lakukan penyiraman setiap hari dengan jumlah air yang sama. 3. Tempatkan 5 pot di lapangan terbuka, dan 5 pot lainnya di bawah naungan. 4. Lakukanlah pengukuran terhadap suhu udara dan tanah, kelembaban, cahaya, dan curah hujan pada kedua tempat setiap hari. 5. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap hari dan hitunglah pertambahan pertumbuhan tinggi tanaman tiap minggu (tiap tinggi mingguan). 6. Hitunglah rata-rata factor iklim mingguan berdasarkan data

temperature dan tanah, kelembaban, cahaya dan curah hujan. 7. Pengamatan dilakukan sampai mulai tahap generative (kira-kira 7-8 minggu). 8. Lakukan penghitungan statistic pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau dan bandingkan pertumbuhan tanaman di kedua tempat.

BAB III ANALISIS DATA

A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Faktor Iklim yang Diukur Suhu Tanah Suhu Udara Kelembaban (%) Minggu keLapangan Naungan Lapangan Naungan Lapangan Naungan 32,21 30,57 29,86 29,43 82,71 82,71 1 29,43 29 30 29,71 83,54 83,73 2 31,71 30,43 31,14 29,86 78,58 78,58 3 34,29 30,43 32,43 30,14 72,17 72,17 4 32 30,14 31,43 29,43 79,53 84,54 5 31,57 28,86 29,86 29,14 79,71 84,64 6 31,14 28,71 30,21 30,19 78,63 76,57 7 30,86 29,43 28,93 29,43 79,71 78,71 8 253.21 237.57 243.86 237.33 634.58 641.65 31.65125 29.69625 30.4825 29.66625 79.3225 Curah Hujan 37 77,17 37 55 41,48 69,2 67 383.85 Evaporasi (ml) 3,76 3,13 4,07 3,94 6,03 5,9 6,53 4,71 38.07 4.75875

80.20625 54.83571

Tabel 2. Pengamatan Rata-Rata Tinggi Tanaman Minggu Naungan Lapangan ke41.018 20.832 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Rata2 114.832 102.548 120.612 131.46 151.66 190.44 221.34 1073.91 134.2388 68.364 104.574 122.142 152.44 203 247.84 369.6 1288.792 161.099 Jumlah 61.85 183.196 207.122 242.754 283.9 354.66 438.28 590.94 2362.702 Rata-rata 30.925 91.598 103.561 121.377 141.95 177.33 219.14 295.47

Diagram 1. Perbandingan Tinggi Tanaman Kacang Hijau di Lapangan dan Naungan

Grafik Tinggi Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)


400 350 Tinggi Tnaman (Phaseolus radiatus) 300 250 200 150 100 50 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Minggu Ke-

Naungan Lapangan

B. Pembahasan
Pada praktikum ini, akan dilihat pengaruh factor iklim terhadap pertumbuhan tanaman. Digunakan Kacang hijau (Phaseolus radiatus) untuk pengamatan pada praktikum ini. Yang diamati adalah pertumbuhan tinggi tanaman, apakah dipengaruhi oleh factor iklim atau tidak. Factor iklim yang diukur adalah temperature udara, temperature tanah, kelembaban, curah hujan dan evaporasi. Dari hasil yang didapat, rata-rata tinggi tanaman pada naungan dan lapangan berbeda. Pada 2 minggu pertama, tinggi tanaman pada naungan lebih tinggi dibanding dengan tanaman yang tumbuh di lapangan. Sedangkan pada minngu ketiga dan keempat, rata-rata tinggi tanaman pada naungan dan lapangan kurang lebih sama. Tetapi, pada minggu kelima hingga terakhir, tinggi tanaman pada lapangan lebih tinggi daripada tanaman yang terdapat pada naungan. Hal ini dapat terjadi mungkin karena factor iklim yang berbeda antara naungan dan lapangan. Dari data yang didapat ternyata temperature udara dan temperature tanah naungan pada lebih rendah dari pada di lapangan, sebaliknya kelembaban lebih tinggi pada naungan daripada di lapangan. Suhu yang lebih rendah dan kelembaban lebih tinggi pada naungan disebabkan oleh sedikitnya cahaya matahari yang masuk, sehingga temperature menjadi lebih rendah. Sedikitnya cahaya yang masuk, merangsang bekerjanya hormone auksi, sehingga tumbuhan pada naungan dapat tumbuh lebih tinggi daripada tumbuhan pada lapangan. Tetapi, mulai minggu ketiga hingga terakhir, tinggi tanaman pada lapangan lebih tinggi. Hal ini disebabkan sering matinyanya tanaman pada naungan, sehingga harus diganti dengan yang baru. Kematian ini diakibat banyaknya dan kuatnya curah hujan yang didapat, sehingga menyebabkan tanaman tersebut patah ataupun busuk karena sering tergenang air. Maka, tanaman sering diganti dengan sulaman yang tingginya kurang lebih sama. Karena seringnya mati dan disulam, maka juga mempengaruhi tinggi tanaman yang diukur.

Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa pertumbuhan suatu tanaman dipengaruhi oleh factor iklim pada daerah tumbuh tanaman tersebut. Factor iklim tersebut juga mempengaruhi factor eksternal pada tumbuhan, seperti hormone pertumbuhan, sehingg dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. Maka, tidak semua tumbuhan dapat hidup pada iklim yang berbeda-beda pada semua tempat.

10

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah : 1. Factor iklim mampengaruhi pertumbuhan tanaman. 2. Factor iklim mempengaruhi factor eksternal pada tumbuhan, sehingga mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan tersebut. 3. Semakin rendah intensitas cahaya yang masuk, maka temperature udara dan tanah semakin rendah dan menyebabkan kelembaban yang tinggi. Sehingga mempengaruhi kerja hormone auksin.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diajukan, yaitu : 1. Ketelitian dalam pengamatan.

11

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tanpa tahun. Penagruh Faktor Iklim Terhadap Tanaman.

http://zonabawah.blogspot.com/2011/04/pengaruh-faktor-iklim-terhadaptanaman.html. Diakses; Kamis, 22 Desember 2011. Nasution, Ahmad Sasuni. Tanpa Tahun. Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan dan Tanaman.

http://sanoesi.wordpress.com/2009/01/29/hubungan-faktor-iklim-denganpertumbuhan-dan-produksi-tanaman/. Diakses, Kamis, 22 Desember 2011.

12

LAMPIRAN

Tabel 1. Faktor Iklim yang Diukur Suhu Tanah Suhu Udara Kelembaban (%) Minggu keLapangan Naungan Lapangan Naungan Lapangan Naungan 32,21 30,57 29,86 29,43 82,71 82,71 1 29,43 29 30 29,71 83,54 83,73 2 31,71 30,43 31,14 29,86 78,58 78,58 3 34,29 30,43 32,43 30,14 72,17 72,17 4 32 30,14 31,43 29,43 79,53 84,54 5 31,57 28,86 29,86 29,14 79,71 84,64 6 31,14 28,71 30,21 30,19 78,63 76,57 7 30,86 29,43 28,93 29,43 79,71 78,71 8 Tabel 2. Pengamatan Rata-Rata Tinggi Tanaman Minggu Naungan Lapangan ke41.018 20.832 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Rata2 114.832 102.548 120.612 131.46 151.66 190.44 221.34 1073.91 134.2388 68.364 104.574 122.142 152.44 203 247.84 369.6 1288.792 161.099 Jumlah 61.85 183.196 207.122 242.754 283.9 354.66 438.28 590.94 2362.702 Rata-rata 30.925 91.598 103.561 121.377 141.95 177.33 219.14 295.47 Curah Hujan 37 77,17 37 55 41,48 69,2 67 Evaporasi (ml) 3,76 3,13 4,07 3,94 6,03 5,9 6,53 4,71

13

Anda mungkin juga menyukai