Anda di halaman 1dari 5

KOMPUTASI DOSIMETRI RADIASI DENGAN METODE MONTE CARLO

Razali Rasvid Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda no.l0 Jakarta 13220

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan aspek-aspek fisis dari Terapi BNCT. penyusunjaringan dibuat untuk Pemodelan real<si-reaksiantara neutron dengan elemen-elemen menghitung serapan neutron dan dosisserapnyapada ketebalan kanker 2 cm dengan kedalaman kanker yang berbeda-beda 3 cm, 4 cm , dan 5 cm. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa boron sangat dontinan menyerap neutron. Jumlah neutron yang diserap kanker lebih besar dari jumlah neutron yang diserap oleh jaringan normal. Boron memberikan kontribusi sebesar 84 %o terhadap dosis yang diserap oleh jaringan dan diperoleh wahu total irradiasi sekitar 155,04 sampai190,47menit. Kata Kunci : Monre Carlo, BNCT l. Pendahuluan

Suatu metode terapi kanker yang baru yaitu terapi tangkapanneutron oleh boron (Boron Neutron Capture Therapy / BNCT) saat ini sedang dikembangkan di Jepang (Kanda dkk, 1983) BNCT merupakanriset multi disiplin dan di beberapa negara di Eropa (Moss, 1995).Riset-riset yang mencakup tiga bidang riset ; (a), Riset Sumber Neutron (mengembangkansumber neutron untuk terapi), (b) Riset Tissue equivalenl (mengembangkansuatu senyawa yang menyerupai teknik dan program komputasi jaringan sebenamya),(c) Rrse/ Dosimetri Radiasi (mengembangkan untuk memprediksi dosis serap jaringan pada terapi serta prediksi aspek-aspek medis lainnya sebelumsuatu terapi sesungguhnyadilakukan). Pada terapi BNCT, berkas neutron diiradiasikan / ditembakkan pada jaringan kanker. Dalam perjalan neutron menuju kanker, neutron berinteraksi dengan elemen- elemen penyusun jaringan (H, C, N, O, Ca, Cl, dll) dan apabilaterjadi reaksi tangkapanakan dilepaskansejumlah energi ke lingkungan jaringan. Oleh karena itu perlu diketahui tingkat keamanan terapi meliputi dosimetri radiasi sepanjang jaringan serta kontribusi boron dan elemen jaringan. Mengingat dosimetri radiasi neutron yang diserap jaringan tidak dapat diukur secaralangsung pada organ urbuh yang di terapi, maka diperlukan penelitian-penelitiandengancara membuat jaringan tiruan / jaringan setara(Tissue Equivalent ) dan melakukanperhitungandosimetri secarakomputasi. suatu komputasi dosimetri dengan metode Penelitian ini berfujuan untuk mengembangkan untuk memprediksi distribusi dosis serap digunakan Monte Carlo berbasis PC sehingga dapat jaringan, memprediksi kontribusi elemen dan boron dalam menyerap neutron, nutron sepanjang penelitian adalah ; sumber neutron memprediksi laju dosis dan waktu total terapi. Batasan-batasan cpithlrmal dengan 4 spektrum energi,jaringannya berbentuk slab dan isotropik, ketebalanjaringan normal 3 cm sampai 5 cm dan ketebalankanker 2 cm, jenis interaksi yang terjadi adalah tangkapan neutron dan tumbukan lenting sempurna,dan jumlah neutron yang disimulasikan sebanyak 100000 partikel neutron.

KomputasiDosimetri RadiasidenganMetode Monte Carlo

A - 41

2.
2.1

Pembahasan
Konsep Terapi Tangkapan Neutron

Keunggulan dari terapi BNCT dilandasi kenyataan bahwa komponen- komponen utama penyusun jaringan memiliki tampang lintang tangkapan neutron termal yang kecil. Sementara tampang lintang tangkapan neutron termal oleh boron-IO sangat besar (3838 barn). Sehingga probabilitas terjadinya tangkapan neutron oleh Boron lebih besar dibandingkan dengan elemenelemen penyusun jaringan. Sebelum di iradiasi dengan neutron termal, boron-IO disuntikan kedalam tubuh pasien dan telah dirancang secara farmasi agar boron-I0 terkumpul di daerah kanker. Setiap neutron yang berinteraksi denganboron akan menghasilkanreaksi ;

tlg * ltt r

+ia 'rt-r

(2,4Mey)

(l)

Energi tersebut bila dilepaskan dilingkungan sel akan menyebabkanrusaknya sel kanker iKobayashi dan Kanda, 1983). Keunggulan lain dari terapi BNCT adalah fraksi energi yang diserap oleh boronjauh lebih besar dari fraksi energi yang diserap elemenpenyusunjaringan. 2.2 Komputasi BNCT denganMetode Monte Carlo

Metode Monte Carlo adalah metode yang menggunakan random walk atau langkahlangkah acak dalam menjelaskan proses-prosesfisis. Dalam penelitian ini, simulasi Monte Carlo dibuat untuk mensimulasi perjalanansetiap neutron didalam jaringan yang bersifat acak. Langkah acak atau random walk yang disimulasikan meliputi ; Lankahacak l. Menentukankeadaan awal neutron; posisi awal cosinusarah awal energi awal neutron

: : :

Xo: (random),Yo: 0, Zo : (random) y:0 Coso: 0 , Co sB : l, Co s < <0,25 0 1 spektrum , energi e' 0,25 < (' < 0,50 , energi 2 spektmm 0,50 < (' <0,75 , energi spektrum 3 < < 0,75 (' 1,00 ,energispektrum4 (dimana (' adalah random)

posisipertama Langkah acak2. Menentukan neutron. pada suatu kedudukan Peluang te{adinya tumbukan ataufungsi distribusipeluangf(L) neutron adalah (2) , 0<L< o -f (L): E e -z t Sedangkanpeluang terjadinya tumbukan sepanjanglintasan tersebut atau fungsi distribusi komulatip F(L) adalah;
F(L) =l - e-Et

(3)

Untuk L yang kontinyu makaF(L) berdistribusi seragam dalam interval (0,1). Sehingga F(Z) dapatdiwakili olehsuatubilangan (0,1).Dengan acak( yang berdistribusi seragam demikiannilai L dapat dinyatakan dalambilangan acak sebagaiberikut;

1 = _ 7 tn ( e

(4)

A-42

Proceedings,Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT

C@ AuditoriumUniversitas

4r

secarafisis,Ladalahjarakbebasrata-rata/meanprepathyangmenyatakanpanjang posisi pertama neutron adalah ; neutron sebelum rreut o'n bertumbukan. sehingga = X t : X s, Y t : Y s* L, danZ t Z o Langkah acak 3. SelEksi elemen yang akan ditumbuk' tumbukan terdapat-sejumlah n elemen yang berlainan, maka Apabila di dalam *"oiu1989); akan terjadi denganelemenke-k menurut (Breismeister'
k - lnJ \ as
k= t

L L'*

nt

Ty
*=1 *=l

Nilai dari lrr dihitung sebagaiberikut ;

L*@) = (No)r @,k) + o,(e))o


k dan No adalahjumlah atom adalahtotal tampanglintang makroskopis elemenke dimana, X11 selang0 sampai 1. elemenke_k. sedangkan(" adalahbilangan acak dalam

interaksi' Lanskahacak4' Seleksijenis neutron' tumbukanelastisatautangkapan adalah random secara yangAipififr Jenisinteraksi 1989) iebagaiberikut(Briesmeister, seleksinyaadaiah
attt <

maka secara berurutan program Jika pilihan langkah acak adalah tumbukan elastis, setelah terhambur' *"rrgiritur,g arah Lamburan neutron dan posisi neutron maka riwayat neutron berakhir dan |lt' Jika pilihan langkah acak adalah tangkapan neutron, elemen yang menangkap neutron, koor'il direkam kelompok data tangkapan neutron mengenai jaringan' terjadinya tangkapandan energiyang diserap Lanekah acak 5. Menentukanarah hamburanneutron' dilakukan secararandom dengan Penentuan arah hamburan setelahterjadi tumbukan dan sudut azimut { hamburan, cosinus sudut hambur cos ) (dalam koordinat pusat massa)

c o s O : Z -4 (, , "

d a n $ : 2 rre " "

beberapa Setelahneutron terhambur,maka neutronakan bergeraklurus menjadi; dari L, sehingga PosisinYa Xnt : X i* Lcosa, Y nt - Y i* L c o s B , Z n t : Zi * Lcosy

terhambur' energineutronsetelah Sedangkan

Er=E,

f \ i+ Mz + 2 M c o s @) (M + t )' z

KomputasiDosimetri RadiasidenganMetode Monte Carlo

A-43

denganM adalah massarelatip elemen dan Cos @ adalahcosinus sudut hambur dalam sistem pusat massa 3. Hasil Penelitian

Dari hasil komputasi dosimetri dengan variabel kedalaman letak kanker yang berbeda (3 cm,4 cm dan 5 cm) dan tebal kanker 2 cm diperoleh informasi dosimetri ; l. Pada perhitungan distribusi neutron berdasarkanspektrum energinya, pada kedalaman 2 cm jumlah niutron yang memiliki energi (0,152-0,003) eV sama denganjumlah neutron mula-mula untuk spektrum tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa neutron yang memiliki energi diatas (1,520,003) eV akan berkurang energinya menjadi (0,152-0,003)eV. Menurut Moss (1995), neutron epitermal akan menjadi neutron termal pada kedalaman sekitar 2 cm. Dapat pula diamati bahwa denganmenggunakansumber neutron epitermal yang polikromatik distribusi neutron dalam kanker semakindatar jika letak kanker semakin dalam. 2. Walaupun prosentaseboron hanya 0,001 % dalam jaringan normal dan 0,003 .Vodalam kanker, tetapi boron sangat dominan menyerap neutron dibandingkan dengan hidrogen dan nitrogen. Sedangkankarbon dan oksigen sangat sedikit menyerap neutron. Jumlah neutron rata-rata yang diserapkanker lebih besar daripadajumlah neutron rata-ntayang diserapjaringan normal-

Gambar I. Perbandingan Distribusi DosisSerapyang ditimbulkan oleh Boron dengan elemen jaringan. 3. Dari perhitungan distribusi dosis serap neutron, neutron memberikan kontribusi sekitar 84 % terhadap dosis yang diserap jaringan. Sedangkan menurut Brownell (1963) kontribusi boron sebesar86 7o. Sumber neutron yang polikromatik memberikan distribusi dosis serapyang semakin datarpada kanker jika letak kanker semakin dalam. Suatu keadaanyang menguntungkandari terapi karena akan memberikan distribusi dosis serap yang rata. Dihubungkan dengan dosis total untuk mematikan kanker (Allen,1991) sebesar 40 Gy, maka diperlukan waktu total terapi dari hasil simulasi sebagaiberikut ; 'abel 1. l(aktu Total Laju Dosis KedalamLetakKanker (Gv / s)

No I 2
J

Waktu Total Terapi

3cm 4cm 5cm

4'3 1 3,8 l 0-7 3 . 5 l 0' 7

ment 155,04 I75,44 ment ment 190.47

4.

Kesimpulan

A-44

Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002) Proceedings, Auditorium UniversitasGunadarma,Jakarta,21 - 22 Agustus 2002

kesimpulansebagaiberikut ; Dari penelitian dapatdiambil beberapa l. Boron paling dominan menyerap neutron yang diikuti oleh hidrogen dan nitrogen, karbon dan oksigen sangatsedikit menyerapneutron. sedangkan Semakin dalam letak kanker, distribusi jumlah neutron berdasarkan spektrum energinyasemakin datar. 3 . Boron memberikan kontribusi sekitar 84 % terhadap dosis yang diserap jaringan normal dan kanker. 4. Untuk kedalaman kanker 3 cm sampai 5 cm diperoleh laju dosis serap sebesar 4,3 . l0-7 Gy sampai 3,5 . l0-7 Gy yang'memberikanwaktu total terapi 155 menit sampai 190menit

5. t1]

Daftar Pustaka Allen, B.J., 1991,"Neutron Sourceand Clinical Trials in Boron Neutron CaptureTherapy", 75,609-6I L Am.J.Roentgenol, and Dosimetry at TheMedical TherapyFacility Brownell, G.L, 1963,Neutron Spectroscopy Vienna. vol.I, of MIT Reactor, Neutron Dosimetry Fairchild, R.G, t965, "Development and Dositmetry of an Epithermal Neutron Beam for *, PossibleUse in Neutron CaptureTherapy Phys.Med.Biol.vol:I0, 491-504. Hatanaka,Sweet, 1979, "Slow-Neutron Captue Therapy for Malignant Tumours ", IAEA-

t7l

t3]

t4]

t48-173, sM-193, in Japan". Therapy Capture Neutron "Experience of Boron 1983, K, Kobayashi, Kanda,
on Radiation, JAERI, 1258-1265. Proceedingsof The Sixth International Corzference Moss, R.L, 1995, Boron Neutron Capture Therapyat European ResearchReactor. Intemational Meeting on ReducedEnrichment for Researchand Test Reactors,Paris.

t5]
t6]

Anda mungkin juga menyukai