Anda di halaman 1dari 25

salisilat

Salisilat

- analgesik dan anti inflamasi OTC; analgesik, cold preparation, topical keratolitik(metil salisilat) Sering terjadi pada anak-anak & dewasa Dielimisai terutama konyugasi dengan glisin membentuk asam salisiurat. Ekskresi menurun jika jumlah total salisilat di dalm tubuh tinggi.Jika metabolisme hati sudah jenuh, ekskresi renal menjadi jalur utama

Mekanisme toksisitas
Stimulasi pusat pernapasan ------> hiperventilasi-------> respiratori alkalosis----->secondary effect:dehidrasi, metabolik asidosis kompensasi Efek intraseluler;fosforilasi oksidatif, metabolisme asam lemak, glukosa --->metabolik asidosis Alterasi platelet, prothrombin time

farmakokinetik
Absorbsi : lambung dan usus halus Vd; 0.1-0.3 L/kg T1/2 eliminasi:2-4.5 jam, tetapi jika overdosis: 18-36 jam

Dosis toksik
Biasanya dosis tunggal: 10 mg/kg dan 4060 mg/kg/hari Tablet aspirin mengandung: 325-650 mg asam asetil salisilat Akut: 150-200 mg/kg: toksik ringan 300-500 mg/kg: toksik berat Kronik:> 100 mg/kg/hari selama 2 hari

Gejala klinik
Akut; vomiting, hyperpnea, tinnitus, lethargy, alkali respiratori, metabolik asidosis, , koma, kejang, hipoglikemia, hiperthremia Kronik; confusion, dehydration, metabolik asidosis, sepsis, pneumonia, gastroenteritis

Diagnosis
-riwayat Kadar serum ; akut:salisilat:>90-100 mg/dl(9-00-1000 mg/L atau 6.6-7.3 mmol/L) kronik: pasien artritis:100-300 mg/L(1030 mg/dL)

Terapi

Open airway, ventilation Treat koma, kejang, hyperthremia, pulmonary edema Treat metabolik asidosis; IV sodium bikarbonat: 20 -50 mEq dalam waktu 5 menit; jika setelah 10 menit urin tidak alkali diberikan 15 mEq dan diulang setiap 10 menit tujuannya: meninggikan pH urine diatas 7.4 sehingga reabsorpsi salisilat menurun dan ekskresi salisilat meningkat pada pH alkali

Setelah urine menjadi alkali, diberikan natrium bikarbonat 10 mEq per 100 ml dextrosa 5 % Setelah aliran urine baik , kadar kalium serum dimonitor, dan ditambahkan 30 mEq jika perlu pada setiap liter cairan

Diuresis paksa Amfetamin, fensiklidin, kuinidin-----asam

INH, fenobarbital, salisilat-------basa

Organosfosfat
- insektisida, ; malation, paration, tetraetilpirofosfat(TEPP), oktametil pirofosforamida(OMPA) Dapat tertelan, terhirup napas, terabsorpsi lewat kulit, mata,

mekanisme
Inhibit AChE( enzim asetilkolin esterase) dan menyebabkan akumulasi asetilkolin pada reseptor muskarinik, nikotinik dan CNS Inhibit sel darah merah dan butirilkoloinesterase(pseudokilinesterase atau plasma kolinesterase) dalam darah

gejala
Penglihatan kabur, sakit kepala, keringat banyak, kram perut, mual dan muntah Tremor, lemah,Distres pernapasan, kejang, sianosis, syok, koma Pemeriksaan fisik; adanya miosis, dalam keadaan terminal midriasis Riwayat pajanan 6 jam atau kurang

Pemeriksaan spesifik; RBC AChE TERAPI: - open airway, ventilasi -treat kejang, koma -bilas lambung; arang aktif Antidotum spesifik; atropin IV 0.5-2 mg IV atau 0.05 mg/kg kemudian dosis ganda setiap 5 menithingga atropinisasi terlihat( berkurang sekresi, wheezing, meningkat laju pernapasan)

Atropin will reverse muscarinic but not nikotinic effects

2. Pralidoksim (protopam chloride) Mengaktifkan kembali kolinesterase 1-2 g dosis awal (20-40 mg/kg pada anak-anak)IV , ulangi setiap 8 sampai 12 jam untuk tiga dosis jika kelemahan otot masih ada

Logam berat
Timbal: Pajanan industri, pekerja cat, pengecoran logam Diagnosis; foto abdomen: radioopak di lambung, pada kasus kronis, foto tulang-tulang panjang menperlihatkan garis-garis timbal Anemia mikrositik, koproporfirin ditemukan dalam urine Kadar timbal dalam darah: > 50 ug/100 ml

Terapi: -dekstrosa 1--20 ml/kg dalam waktu 2 jam Dimerkaprol (BAL) 4 mg/kg IM Jika ada edema; manitol, larutan 20% dengan dosis awal 3 ml/kg dan deksametason IV 20 mg

Besi
Pada vitamin Gejala; mual muntah , nyeri, pucat , diare, asidosis, syok Terapi: deferoksamin 10 - 15 mg/kg/jam

Merkuri: garam-garam merkuri Gejala: ada lesi tenggorok, esofagus, muntah , diare,

Terapi; bilas lambung; susu Arang aktif 1 g/kg Dimerkaprol 3 mg/kg setiap 4 jam dalam 2 hari. Kemudian setiap 6 jam selama 4 kali , dan 12 jam selama 12 hari

metanol
Toksisitas: Metabolisme metil alkohol menjadi asam format dan formaldehid oleh alkohol dehidrogenase toksik pada organ khususnya sel retina FK; asam format: t1/2 3-20 jam

Toksik dosis: 30 -240 ml (20 -150 g) Minimum toksik dosis: 100 mg/kg

Gejala: sakit kepala, mual, penglihatan kabur Berat: sianosis, takipnea, hipotensi, dan koma, asidosis metabolik Urin: keton

terapi

- spesifik: Fomepizole atau etanol untuk saturasi enzim alkohol dehidrogenase dan mencegah metabolit toksik metanol 1-1.5 ml/kg per oral (50%), 10% iv awal; Dan 0.5 sampai 1 ml/kg setiap 2 jam Kadar etanol dalam darah: 100-200 mg/dl Asam folat 1 mg/kg (up 50 mg) IV setiap 4 jam dapat meningkatkan konversi format menjadi karbondioksida dan air

Food poisoning
seafood Gejala; mual, muntah, diare, panas, respiratory paralisis, gastroenteritis Terapi: Maintain an open airway Replace fluid dan electrolite Antihistamin; dipenhidramin dan cimetidine 300 mg IV

dipenhydramin

pruritus Dosis; 25-50 mg PO ssetiap 4-6 jam (anak-anak:5 mg/kg/hari dalam dosis bagi) Usual dose 6-12 th 12.5 - 25 mg setiap 4 sampai 6 jam(maks50 mg) dan 2-6 th 6.25 mg setiap 4-6 jam(maks 37.5 mg; ) Maks dewasa:300 mg

*Pretreatment before antivenom administration: 50 mg (anak-anak 0.5-1 mg/kg)iV, 15 -20 mnit sebelum antivenom Tidak boleh lebih dari 25 mg/menit *drug-induced extrapyramidal symptoms 50 mg(anak2 0.5-1 mg/kg)IV

Anda mungkin juga menyukai