Anda di halaman 1dari 4

Para Mitra lan Kadang Carakankayun ingkang kinurmatan; Ada kabar gembira yang perlu saya sampaikan, bahwa

akhirnya Microsoft (Kantor Pusat di Amerika) merespons permasalahan Aksara Jawa / Carakan Unicode. Hal ini berkat bantuan perjuangan Pak Tony Seno Hartono dari Microsoft Indonesia yang saya kenal pada rapat Pembentukan Tim Pembantuan Sub Comitte di BSN pada bulan Juni yang lalu, yang dengan gigih memperjuangkan ke Kantor Pusat Microsoft. Sebagai informasi tambahan bahwa BSN adalah lembaga resmi yang mewakili Indonesia dalam pengurusan ISO (Internasional), ada beberapa Sub Komisi yang dibentuk untuk membantu menyiapkan bahan untuk Votting dari anggota ISO yang harus disampaikan pada sidang ISO. Secara kebetulan sub bidang Aksara dan Bahasa (JTC2) Indonesia sejak tahun lalu statusnya ditetapkan sebagai Participant (P) sementara sub bidang lainnya ditempatkan sebagai Observer (O), sebagai (P) konsekuensinya harus berperan serta secara aktif dan berhak mengikuti Vote, untuk itu selalu diberikan data tentang perkembangan usulan yang diajukan dalam penetapan ISO, untuk lainnya (O) hanya diberikan informasi sekedarnya. Khusus JTC 2, BSN menunjuk saya untuk mewakilinya dengan embel2 sebutan Pakar Aksara Jawa, saya agak keberatan dengan sebutan itu dan usul agar diganti saja dengan Praktisi saja, tetapi Pak Kris (Sekretaris ISO di BSN, menyatakan bahwa kepakarannya sudah teruji sewaktu pengurusan ISO 10646 - Carakan, yaitu BSN atas usulan rekomendasi saya, mengusulkan beberapa perbaikan Draft Final yaitu : Penyebutan Pangkon, Dirgamelik dan Posisi Akurat Wignyan, dan diterima di General Assembly ISO). Tahun ini posisi Indonesia utk. JTC-2 masih tetap sebagai (P), karena ada informasi bahwa akan ada pengajuan dari Unicode ke ISO untuk aksara Nusantara yaitu : Bugis, Batak, Rejang dan Sunda, seperti diketahui bahwa aksara2 tersebut meskipun sudah terregistrasi di Unicode tetapi belum mendapat ISO, aksara yang sudah mendapat ISO adalah : Aksara Bali dan Aksara Jawa / Carakan. Tetapi saya menyayangkan bahwa ternyata konsep pembentukan Sub Komisi JTC hingga sekarang Surat Keputusan-nya (SK) belum dikeluarkan, mungkin ini jadi penyebabnya yaitu tidak adanya anggaran (maklum plat merah) sehingga tidak dapat diselenggarakan rapat pembahasan draft Votting, pada hal sebagai (P) setiap bulan paling lambat setiap tanggal 20, harus mengembalikan formulir Vote ke ISO, tapi yaa wis ndak apa - apa, lha wong saya ndak kuasa. Kembali ke Upaya untuk membawa Carakan ke Microsoft, setelah perkenalan dengan Pak Tony Seno, kemudian saya dan Pak Tony bersepakat agar segera dilakukan action yang diperlukan, ada beberapa data yang diperlukan dan sudah saya sampaikan a.l. : 1. Basa dan aksara Jawa / Carakan masih exist dan sekarang masih digunakan oleh etnis Jawa, tidak saja digunakan di Jawa (Indonesia), tetapi juga oleh Etnis Jawa diluar Indonesia, jumlah penggunanya diperkirakan antara 70 s/d 100 juta orang (jumlah yang sangat besar dan potensial atau hampir sama dengan Thailand). 2. Basa dan Carakan masih diajarkan disekolah dari kelas III s/d kelas XII dan dibeberapa perguruan Tinggi Negeri / Swasta yang mempunyai jurusan FIB / Sastra Jawa di tatar

Jawa Tengah, Jawatimur dan DIY. 3. Dibeberapa tempat a.l. Solo - Yogya - Semarang, mengaplikasikan Carakan yang merupakan Aplikasi setelah ter-Registrasi Carakan di Unicode dengan membuat / menetapkan dengan Surat Keputusan Pemda dengan mengharuskan untuk menyesuaikan penggantian Papan Nama Jalan, Kantor, Hotel dan tempat2 umum dengan menggunakan Carakan dan Aksara Latin. 4. Beberapa Pemda tingkat I dan tingkat II menetapkan pada hari2 tertentu menjadi hari wajib berbahasa Jawa. 5. Masih banyak Naskah Kuna baik yang tersimpan di Perpustakaan Indonesia maupun yang tersimpan di Luar Negeri dan kebanyakan menggunakan aksara Carakan atau Kawi belum pernah dibuat Naskah Digital-nya, termasuk Motto / Slogan Negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika yang dikutip dari Naskah Lontar Tulisan Tangan karya Mpu Tantular. 6. Carakan yang telah di-Registrasi oleh Unicode dan mendapat alokasi memory sebanyak 96 glyph dengan alamat memory : A980 s/d A9DF - ISO 10646, ternyata setelah diaplikasikan mengalami kesulitan, karena masih terdapat beberapa lambang aksara yang belum dideklarasikan. 7. Upaya mengatasi kekurangan alokasi memory tersebut telah dicoba dengan menambahkannya dan menempatkan pada slot Private Area meskipun ini agak menyalahi aturan, namun yang terpenting adalah bahwa upaya ini untuk sementara berhasil guna mengatasi kendala tersebut diatas, hal ini dibuktikan bahwa dengan bantuan Engine K-Man dapat dibuat aplikasi Komputerisasi Carakan Jawa dan aplikasi pembuatan situs web ber aksara Jawa / Carakan yaitu adjisaka.com, sehingga dapat menulis Carakan dengan benar. 8. Pak Tony Seno dan teman2 dari Microsoft Indonesia telah melakukan uji coba atas font adjisaka.ttf diantaranya dengan menggunakan Software Microsoft MKLC (Make Keyboard Layout Creator), hasilnya ternyata membenarkan pendapat saya, bahwa dengan MKLC tidak dapat menampilkan Carakan secara benar. Tim Microsoft mengusulkan kepada saya agar memberikan data lambang aksara / glyph yang belum di-alokasikan, kemudian saya menyampaikan pada inti pokoknya bahwa menurut saya sebaiknya Carakan dapat diberikan jatah memory sebanyak minimal 485 glyph, data tersebut sedang saya persiapkan. 9. Tim Microsoft Indonesia setelah melakukan uji coba serta melihat tampilan di adjisaka.com kemudian memberikan saran usulan, kalau memang Kidemang merasa yakin telah terjadi kekurangan dan ternyata terbukti Kidemang juga dapat solving, yaa sudah meskipun agak nyalahi aturan dengan menggunakan Private Area, maka pindahkan saja Private Area tersebut dengan attribue Standard Nasional Indonesia SNI, maka saya spontan menjawab : Itu Surprise - langkah Smart dan Bijak, saya akan mencoba membuatnya dan mohon dukungan teman2 dari Microsoft Indonesia. 10. Berdasarkan data yang saya sampaikan seperti tersebut diatas, maka teman2 di Microsoft Indonesia meneruskannya ke Kantor Pusat Microsoft, beberapa cuplikan pembicaraan saya dengan Pak Tony, a.l. sbb. : Pak Sudarto, apa kabarnya ? Saya ingin menindaklanjuti mengenai dukungan terhadap Aksara Jawa di Windows. Waktu itu pak Sudarto pernah bilang bahwa aksara jawa yang sudah terdaftar di

unicode consortium glyph-nya kurang lengkap ? apakah ada contoh kalimat yang tidak bisa ditulis dengan unicode tersebut ? Saya lihat website bapak : http://www.adjisaka.com/index.php? option=com_content&view=article&id=279:purwaka-carakan&catid=34 kelihatannya unicode tersebut bisa menampilkan kalimat2 dengan benar (menggunakan firefox) Best regards, Tony Seno Hartono National Technology Officer Microsoft Indonesia ******************************** Pak Sudarto, Saya sudah diskusi dengan ahli font di Microsoft. Katanya aksara Jawa yang ada di unicode harusnya sudah cukup, karena kita menggunakan teknologi Uniscribe. Dengan teknologi ini maka unicode yang jumlahnya sedikit (96 karakter) bisa saling dikombinasikan untuk membentuk kombinasi baru. Cara ini sama dengan tulisan Arab. Font-nya sedikit, tetapi bentuknya berbeda2 tergantung posisi dsb. 11. Dari komunikasi per telepon dan email dengan Pak Tony saya mendapat penjelasan bahwa Ahli Font di Microsoft tersebut kenal baik dengan ME dan selalu mengikuti perkembangan peraksaraan di Unicode, kemudian saya menambahkan bahwa penjelasan yang disampaikan oleh Ahli Font tersebut memang benar adanya, jadi dalam Rendering harus digunakan methode cara ZWNJ dan ZWJ (Zero Width Non Joinning - Zero Width Joinning) sebagaimana telah dijelaskan oleh ME sewaktu di Solo dan Yogya, juga dapat dibaca di buku petunjuk Unicode 5.0, namun saya menjelaskan bahwa Methode tersebut tidak sepenuhnya dapat diberlakukan pada Carakan Unicode (saya menyampaikan secara berterus terang bahwa kemungkinan saya memang yang tidak tahu dan perlu diberi petunjuk), namun saya menjelaskan bahwa karakteristik Carakan itu memang Unik, sekilas memang sepertinya dapat menggunakan methode pada Aksara Arab, namun ada hal yang sangat spesifik pada Carakan yaitu misalnya : Carakan ditulis secara bertingkat menjadi rangkaian yang terdiri atas 3 susun (bahkan ada yang seolah olah terdiri dari 4 susun). Pada Carakan Unicode, terdapat hal spesifik khususnya untuk AKSARA PASANGAN, dan ini belum di deklarasikan di Unicode, ada beberapa aksara yang mengalami perubahan bentuk (berbeda dengan Nglegenanya) dan ada aksara yang juga berubah bentuk apabila pendapat pasangan Suku, Pengkal, Keret, contohnya pasangan BA, KA, TA, LA dan beberapa pasangan khusus saya menyebutnya dengan Komplex Struktur, yaitu gabungan dari beberapa pasangan seperti tersebut diatas. Pak Tony menyarankan saya mengumpulkan dan menginventaisasikan data tersebut dan saya menyanggupinya. 12. Kesimpulan dari pembicaraan tersebut diatas maka Pak Tony (Manajemen Microsoft Indonesia) mengusulkan langkah strategis, a.l. sbb.: a. Pada Prinsipnya Microsoft Indonesia menyetujui dan mendukung pelaksanaan Aplikasi Carakan di system Microsoft dan bersedia menjadi fasilitator.

b. Kidemang bersama tim Microsoft Indonesia akan menindak lanjuti dengan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan baik yang bersifat teknis termasuk pembuatan program dan pembiayaannya, Kantor Pusat Microsoft juga sudah berkomitmen akan membantu / bimbingan termasuk akan memberikan bantuan Software Khusus dalam pembuatan Font (belum di-realese). c. Tim yang akan dibentuk akan melakukan penelitian / survey lapangan, dari informasi yang saya terima, mungkin targetnya adalah Pemda. Jateng, Jatim dan DIY (nyuwun Pambiyantunipun Bapak Sutadi), kelihatannya survey ini focus bidang Market Plan dan seberapa besar dukungan yang akan didapat. Dari penjelasan tersebut diatas, saya nyuwun saran pamrayogi dari para mitra sedaya, namun menurut saya hal yang utama dan terutama adalah adanya dukungan, salah satu alternatifnya adalah mengaktifkan kembali fungsi Tim Regeistrasi Unicode kembali menjadi motor penggerak, kemudian dilanjutkan penyusunan rencana strategis guna menyikapi hal ini. Saya akan berupaya sebisanya dan sudah mulai saya lakukan, namun saya mengalami kendala dalam keterbatasan, saya dan teman2 Microsoft Indonesia hari2 mendatang mungkin akan sering bertemu untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan, yang pasti memerlukan pendanaan untuk itu, saya belum pasti apakah Microsoft berkenan membantu. Saya blakasuta mengaku bahwa pada bulan Mei yang lalu mengalami kejadian naas, ada pembantu baru (laki2) saya tinggal sebentar ternyata ngusungi alat bantu kerja saya a.l. yang ilang : HP dan LCD Monitor (dua-duanya paringannya Pak Bagiono), Ipod (alat perekam Audio utk Penelitian), Camera Digital (untuk bikin dokumentasi), sudah begitu ketambahan Printer kok juga ikut sulaya (rusak samasekali - saya bawa kebengkel, ongkosnya hampir sama beli baru), Laptop bukan Notebook saya yang Penthium II karena dimakan usia - LCD sudah mati. Dengan segala keterbatasan saya masih bersemangat untuk tetap melanjutkan, Nomor HP masih bisa diurus dan kembali menggunakan Nokia yang lama tapi memory nomor telponnya semuanya ilang, LCD saya ganti dengan Monitor Lama yang remang2 (gambarnya tinggal 75%), PC masih Penthium III yang gedenya sak hoohaah seperti yang pernah saya gotong dulu waktu di PPPG dan Balaikota Solo. Namun demikian meskipun terkendala dengan keterbatasan tersebut diatas, saya masih bersemangat untuk terus melanjutkan - mbuh sampai kapan. Demikian atur saya, matur nuwun dan nyuwun pangapunten. KDS.

Anda mungkin juga menyukai