Anda di halaman 1dari 9

Nama : Puteri Islamiaty Kelas : X Ph 1 No : 24 No Judul Artikel 1 2 Aksi anarkis yang terjadi pada saat demonstrasi penolakan kenaikan

BBM Siswa SMA Jadi Dalang Pencurian Motor Mahasiswa UKI dan YAI Tawuran di Salemba

Pelanggaran Norma Norma Hukum Norma Sosial

Tanggapan Menyampaikan aspirasi, bisa dilakukan dengan musyawarah Perlunya perhatian dari orang tua

Norma Hukum

Penusukan di Kemang, Polisi Periksa 5 Saksi

Norma Hukum

TKI Diperkosa, Pemerintah RI Diminta Tekan Malaysia

Norma Kesusilaan

Buang Sampah ke Sungai Harus Dihentikan Pemerkosaan di Angkot Terjadi Lagi

Norma Kesopanan

Norma Kesusilaan

Konsumsi miras didominasi kalangan Pelajar

Norma Agama

10

Korupsi Hambalang Mulai Terkuak Tak Boleh Ada Ampun Bagi Pengedar Narkoba

Norma Hukum

Membentuk anak yang berakhlak sangat baik dilakukan dari usia dini, perlu mengenali kelebihan anak dari usia dini lalu mendukung mereka, kenali kekurangan anak dari usia dini lalu terimalah kekurangan itu dan mendorong mereka maju semampu mereka bukan semau kita. Maka anak dengan sendirinya memiliki pribadi yang sehat secara psikologis Hati Hati dengan perkataan anda, jangan sampai menyakiti perasaan orang lain. Apalagi orang yang diajak berbicara dalam keadaan pengaruh alkohol. Karena perilakunya diluar kendali kesadaran. Penegak Hukum yang seharus memberikan keamaan pada setiap warga negara, ini justru melakukan hal yang tak sepantasnya dilakukan oleh seorang anggota kepolisian. Perlunya kesadaran dari setiap masyarakat dan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan. Agar masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Tingkatkan kewaspadaan di tempat umum, terutama seorang wanita. pakailah pakaian yang sopan, agar tidak menimbulkan hal hal yang tidak diinginkan. Pentingnya perhatian dari orangtua, yang harus mengawasi anaknya. serta pembekalan pemahaman akan bahaya minuman keras, serta dukungan dari masyarakat sekitar agar tak terjerumus ke arah yang tidak baik. Penegak hukum selalu lambat setiap menangani kasus korupsi Berikan sanksi seberat-beratnya bagi pengedar Narkoba, karena dapat merusak generasi bangsa

Norma Hukum

Siswa SMA Jadi Dalang Pencurian Motor


Besar Kecil Normal TEMPO.CO , Tangerang - Kepolisian Sektor Ciputat, Tangerang Selatan sedang memburu Endang alias Bule, siswa kelas II SMA di Bogor, Jawa Barat yang diduga terlibat dalam aksi pencurian sepeda motor di wilayah di Tangerang Selatan. "Tersangka kabur saat dikepung warga," kata Kepala Kepolisian Sektor Ciputat, Komisaris Alif, Sabtu 1 September 2012. Menurut Alif, Bule yang masih berusia 16 tahun ini diduga menjadi otak atau dalang aksi pencurian sepeda motor yang terjadi disejumlah wilayah di Tangerang Selatan. Dalam aksinya, Bule dibantu beberapa temannya yang sebagian sudah ditangkap. "Selain dia, kami juga memburu tersangka lain bernama R, remaja putus sekolah yang turut membantu aksi pencurian," ujarnya. Menurut Alif, identitas tersangka Bule terungkap setelah salah seorang rekannya, Supri alias Saprol, 21 tahun tertangkap tangan oleh warga saat melakukan pencurian sepeda motor di Kampung Jombang Kramat, Kecamatan Ciputat, Selasa malam 28 Agustus 2012. Saat itu, Saprol sempat dihakimi masa kemudian diamankan di Polsek Ciputat. Kepada polisi, Saprol mengaku sudah tiga kali mencuri sepeda motor di wilayah Tangerang Selatan bersama dengan Bule. "Terakhir kami mencuri motor Yamaha Mio di kawasan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren," ujar warga Kampung Babakan, Desa Batu Jajar, Cigudeg, Kabupaten Bogor ini.

Mahasiswa UKI dan YAI Tawuran di Salemba


K. Yudha Wirakusuma - Okezone JAKARTA - Aksi Tawuran antara mahasiswa di Jalan Salemba Raya kembali terjadi. Kali ini kelompok mahasiswa UKI dan YAI terlibat aksi saling serang. "Ya tadi ada keributan, dan aksi lempar batu sedikit," kata Kapolsek Senen Jajang Hasan, saat berbincang dengan Okezone, Rabu (17/10/2012). Dia menuding ada pihak-pihak yang melakukan aksi provokasi kepada mahasiswa, sehingga tawuran terjadi. "Tadi hanya sebentar pukul 19.15 WIB," terangnya. Lebih lanjut Jajang menambahkan bahwa tawuran tersebut sempat menyebabkan arus lalu lintas dari arah Cikini, menuju Salemba tersendat. "Saat ini sudah mereda. Kita melakukan lobi dan merusaha mendinginkan suasana," tukasnya. Aksi tawuran yang terjadi melibatkan puluhan orang, namun tak satupun dari mahasiswa yang menggunakan senjata tajam. "Hanya lemparan batu saja," tutupnya.

Penusukan di Kemang, Polisi Periksa 5 Saksi


Korban sempat beradu mulut dengan seorang lelaki yang terlihat mabuk
Minggu, 18 November 2012, 10:28 Syahid Latif, Siti Ruqoyah
Seorang Pria ditusuk di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu dini hari (VIVAnews/Faddy Ravydera)

BERITA TERKAIT

VIVAnews - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan masih memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penusukan yang mengakibatkan tewasnya Ahmad Zaedani Noor di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu pagi. Aparat kepolisian sendiri masih mendalami motif penusukan tersebut. "Lima saksi sudah didata kemudian diminta keterangan oleh penyidik. Dari keterangan saksi, pacar korban, saat di kafe tidak ada permasalahan dan pelaku tiba-tiba saja menyerang," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Hermawan saat dihubungi VIVAnews, Minggu 18 November 2012. Polisi, lanjut Hermawan, masih menyelidiki kasus penusukan tersebut. Barang bukti berupa senjata tajam tidak ditemukan di lokasi kejadian. Kronologi peristiwa penusukan bermula saat korban bersama dengan kekasihnya bernama Sara dan rekan bisnisnya Nirmal Balakrisnnan usai bertemu di dalam kafe itu memutuskan pulang sekitar pukul 03.30 WIB. "Namun sesampainya di halaman parkir, korban ditegur seorang laki-laki dari komunitas Ambon dan terlihat mabok. Korban sempat adu mulut dorong-dorongan dengan mereka. Setelah itu datang sekitar 10 orang mendekati korban," ujar Hermawan. Ditambahkannya, saat didatangi belasan orang tersebut, korban mengaku tidak kenal dengan mereka. Tibatiba saja korban ditusuk dibagian dada sebelah kiri. Korban tidak melawan, dan pelaku langsung kabur meninggalkan tempat serta membawa barang bukti berupa senjata tajam. "Kemudian pacarnya langsung membawa korban ke rumah sakit untuk pertolongan, tetapi belum sampai rumah sakit korban sudah meninggal dunia karena mengalami pendarahan," kata Hermawan. (adi)

TKI Diperkosa, Pemerintah RI Diminta Tekan Malaysia


BERITA TERKAIT Migran Care Kecam Lepasnya 3 Polisi Pemerkosa TKI

Polisi Pemerkosa TKI Terancam 20 Tahun Bui dan Cambuk Kemlu: Pelaku Pemerkosa & Penganiaya TKI di Malaysia Ditangkap "Stop Kirim TKI Informal ke Malaysia" TKI di Malaysia, Perlukah Moratorium Lagi?

VIVAnews Ketua Komisi I Bidang Pertahanan dan Luar Negeri DPR, Mahfudz Siddiq, menyatakan harus ada tekanan tinggi dari pemerintah Indonesia terkait proses penegakan hukum terhadap pelaku perkosaan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia. Kalau cuma tekanan dari Duta Besar RI di Malaysia, tidak akan berdampak besar. Level menteri juga sama. Ini butuh tekanan kepala negara, kata Mahfudz, Rabu 14 November 2012. Bila tidak, ia pesimistis pemerintah Malaysia serius mengusut dua kasus perkosaan TKI itu. Penyelesaian hukum yang tidak tegas, ujar politisi PKS itu, merupakan indikasi bahwa hubungan kedua negara secara politis tidak bermakna. Di sisi lain, keberadaan TKI di sektor informal yang kebanyakan berprofesi sebagai pembantu rumah tangga mencapai 2 juta orang. Pemerintah Indonesia tidak akan mampu mengawasi dan merespons berbagai kasus kekerasan terhadap mereka, kata Mahfudz. Namun, itu bukan alasan kejadian kekerasan terhadap TKI terus berulang. Untuk itu Mahfudz meminta pemerintah mengambil kebijakan radikal. Kebijakan radikal itu yaitu menghentikan pengiriman TKI di sektor informal. Ini bukan soal yakin bisa dilakukan atau tidak, tapi soal mau atau tidak, berani atau tidak. Martabat bangsa ini dipertaruhkan. Harga diri bangsa hancur lebur di hadapan negara lain, ujar Mahfudz. Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa telah menyurati Menlu Malaysia terkait kasus perkosaan yang menimpa TKI. Beliau (Menlu Malaysia) menyampaikan, pemerintah Malaysia tegas mengutuk kejadian itu, dan akan bekerja sama dengan pihak Indonesia agar pelaku dapat mempertanggungjawabkannya, kata Natalegawa. Seperti diketahui, setelah perkosaan yang menimpa TKI SM di Penang, kini terungkap adanya perkosaan lain terhadap TKI di Negeri Sembilan, Malaysia. Ia diperkosa majikan prianya dan dianiaya majikan perempuannya. Kini pasangan majikan itu berstatus buron dan terus diburu kepolisian Malaysia. Sementara tiga oknum polisi Malaysia yang memerkosa TKI SM di kantor polisi Penang akan mulai disidang Jumat ini, 16 November 2012, di pengadilan. Ketiganya terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara dan hukuman sebat (pukul). (umi)

Buang Sampah ke Sungai Harus Dihentikan


Jumat, 05/10/2012 - 06:56 BANDUNG, (PRLM).- Jawa Barat membutuhkan keseriusan penanganan penyimpangan membuang sampah dan limbah ke sungai. Penyimpangan yang menjadi kebiasaan banyak orang ini sangat menyusahkan makhluk hidup lainnya yang menerima aliran sampah. Akibatnya, air yang tercemar membunuh ternak sedangkan sampah yang terbawa arus merusak saluran irigasi. Demikian pernyataan Sekretaris Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Zulfakar Chalid di Bandung, Kamis (4/10). Hal ini disampaikan menyusul banyak terjadi kasus seperti itu. Semisal, di Bogor, Bekasi, dan Sukabumi yang dialiri Sungai Cisadane, Sungai Cikaniki, dan Sungai Ciliwung. Sampah berupa plastik, kursi bekas, hingga kasur bekas acap kali ditemukan bersama warga. Untuk program ketahanan pangan, sekalipun ada benih dan teknologi yang bagus, tanpa air menurut Zulfakar tidak ada artinya. GP3A saat ini mengalami kesulitan pengairan. Kendalanya dalam irigasi ini adalah sampah. Keberadaan para petani yang sebagian besar berada di hilir membuat mereka menerima sampah dari mana saja. Dampaknya, saluran dan irigasi tersumbat dan bangunannya rusak. Kalau saya hitung, pemerintah pun mungkin tidak mampu mengatasinya. Sebisa mungkin kami atasi dan sebagian yang kami hanyutkan kembali, sebenarnya kasian lagi yang lebih hilir. Mau tidak mau. karena tempatnya tidak ada, alatnya tidak ada. Kalau dibiarkan jadi polusi dan penyakit. Kalau di Cirebon ada plastik, kami menemukan kursi bekas, kasur bekas yang kalau sudah basah, berempat pun tidak bisa diangkat, katanya. Zulfakar mendorong pemerintah membuat suatu konsep yang dijalankan se-Jabar. Pasalanya, masalah sungai yang tercemar ini tidak lagi hanya dirasakan petani tetapi juga peternak, dll. Air yang sudah tercemar limbah menurut Zulfakar, membawa akibatnya sangat fatal. Sungai Cikaniki di Bogor itu sudah kena merkuri akibat tambang emas Antham, sehingga kerbau di Kec. Leuwiliang Bogor setahun belakangan sudah ada delapan yang mati bergelimpangan setelah minum air Cikaniki. Saya mohon ada perhatian pemerintah terkait sampah dan limbah ini, kata Zulfakar yang juga menjabat sebagai Ketua Forum GP3A Bogor. Sampah yang sulit terurai menurutnya menjadi faktor lain yang membuat sampah sangat sulit ditangani. Zulfakar bingung dan heran melihat hal ini terjadi terus menerus padahal ada peraturan yang memiliki sanksi. Namun, sanksi dari peraturan itu tidak pernah diterapkan. Kalau keadaan ini terus dibiarkan menurut Zulfakar dapat mengancam produksi padi, ikan, dan ternak.(A-199/A-89)***

Pemerkosaan di Angkot Terjadi Lagi JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerkosaan di angkutan kota terjadi lagi. Korban akhirnya menemukan tersangka pelaku, setelah laporannya beberapa tak ditanggapi polisi. "Iya, pelakunya sudah kami tangkap, ada empat orang. Sekarang masih proses pemeriksaan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Budi Irawan, Rabu (14/9/2011).

Menurut Budi, pemerkosaan terjadi di salah satu angkot yang melintasi kawasan Cilandak di Jalan TB Simatupang, Jumat (9/9/2011) lalu. Korban adalah seorang karyawati swasta, RS (28). Menurut pengakuan korban, dia diperkosa oleh dua laki-laki di dalam angkot tersebut.

Kisah RS sesuai dengan hasil pemeriksaan polisi. Peristiwa berawal dari korban yang menumpang angkot Jumat malam lalu, untuk menuju kembali ke rumahnya dari tempatnya bekerja. "Ia tidak curiga, ketika masuk angkot dan di dalamnya sudah ada beberapa penumpang lakilaki. Tidak tahunya, baik sopir maupun penumpang, yang kemungkinan adalah teman-teman si sopir, justru memerkosa korban. Setelah selesai, korban diturunkan begitu saja di tengah jalan," kata Budi.

Kisah RS justru menjelma menjadi cerita heroik, ketika ia kesal karena laporan kasusnya di kepolisian tidak juga berbuah dengan ditangkapnya pelaku. Cari pelaku sendiri Pada hari Selasa (13/9/2011), RS yang masih trauma, memberanikan diri menunggu angkot yang sama di jalan. Saat naik ke angkot tersebut ia kemudian mengenali salah satu wajah pelaku dan segera berteriak keras, sehingga menarik perhatian polisi lalu-lintas.

Saat ini, keempat pelaku menjalani pemeriksaan. Menurut Budi, dari empat pelaku, dua diantaranya adalah pemerkosa. Kedua pemerkosa adalah si sopir, Y, dan A alias Putaw.

Korupsi Hambalang Mulai Terkuak JAKARTA, KOMPAS.com- Dugaan korupsi proyek pembangunan komplek olahraga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, mulai terkuak. Komisi Pemberantasan Korupsi mulai mencurigai adanya permainan dalam penunjukan perusahaan sub kontraktor dalam proyek tersebut.

KPK memeriksa istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Athiyah Laila, yang pernah tercatat sebagai komisaris di PT Dutasari Ciptalaras.

Perusahaan yang melakukan pekerjaan sub kontraktor diragukan kapasitas dan kemampuannya. Meski demikian, perusahaan sub kontraktor tersebut tetap diberi pekerjaan oleh salah satu kontraktor utama proyek Hambalang, yakni PT Adhi Karya, karena kedekatannya dengan politikus dan penguasa. Perusahaan sub kontraktor yang dicurigai KPK dalam proyek Hambalang adalah PT Dutasari Ciptalaras. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengakui, keraguan terhadap PT Dutasari Ciptalaras bukan tanpa alasan. "Itu kan disubkonkan. Persoalannya, apakah sudah melalui penilaian? Apakah sesuai dengan tugas Adhi Karya? Jika tidak, ini pelanggaran. Kerjanya tidak profesional," katanya. PT Dutasari Ciptalaras, menurut Wakil Ketua KPK lainnya Bambang Widjojanto, mendapatkan pekerjaan sub kontraktor dari PT Adhi Karya sebesar Rp 300 miliar. PT Dutasari mengerjakan proyek Hambalang di bidang konstruksi. Nilai pekerjaan di bidang konstruksi proyek Hambalang sendiri menurut Bambang sebesar Rp 1,1 triliun. Kecurigaan KPK terhadap PT Dutasari Ciptalaras ini terbukti dengan adanya sejumlah pemeriksaan terhadap petinggi dan mantan petinggi perusahaan ini. KPK telah memeriksa istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Athiyah Laila yang pernah tercatat sebagai komisaris di PT Dutasari Ciptalaras. Selain Athiyah, KPK juga memeriksa pemegang saham PT Dutasari Ciptalaras, Munadi Herlambang yang merupakan petinggi Partai Demokrat.

Hasyim: Tak Boleh Ada Ampun Bagi Pengedar Narkoba


Misbahol Munir - Okezone

JAKARTA Banyak pihak mengecam pembatalan vonis mati oleh Mahkamah Agung (MA) terhadap pemilik pabrik narkotika Hengky Gunawan. Menurut mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi, pengedar narkotika tidak boleh diampuni dan harus dihukum seberatnya. Karena telah merusak generasi bangsa. Bahkan, kata dia pemilik hukuman yang pantas bagi Hengky Gunawan adalah hukuman mati. Kenapa justru dibatalkan, kata Hasyim terheran-heran dengan putusan Peninjauan Kembali (PK) MA, saat berbincang dengan Okezone, Kamis (4/10/2012). Kata Hasyim, penegakan hukum yang tidak adil oleh pemerintah ini disebabkan pemerintah tidak seimbang dalam melihat persoalaan. Seharusnya kata dia, MA tidak semata-mata memutuskan berdasarkan yuridis-formilnya saja melaikan hal yang harus dipertimbangkan adalah dampaknya. MA itu tidak hanya memutuskan berdasarkan yuridis-formil. Tapi dampaknya juga harus dipikirkan, apakah keputusan itu akan membuat jera atau tidak. Kalau produsen hukuman mati tidak boleh ditolerir. Tak boleh diampuni, kata dia. Sebagaimana diberitakan, pemilik pabrik ekstasi, Hengky, ditangkap pada 23 Mei 2006 pukul 17.00 WIB di Yani Golf Jalan Gunung Sari Surabaya. Ia diciduk polisi karena terlibat memproduksi dan mengedarkan ekstasi dalam jumlah besar. Lantaran perbuatannya itu, Hengky di jatuhi hukuman selama 15 tahun penjara oleh PN Surabaya. Di tingkat banding, Pengadilan Tinggi Surabaya memperberat hukuman menjadi selama 18 tahun penjara. Di tingkat kasasi hukuman dimaksimalkan menjadi hukuman mati. Namun, MA menganulir dan mengubah hukuman mati Hengky menjadi 15 tahun penjara. Peninjauan Kembali MA yang diketok pada 16 Agustus 2011 silam berbunyi, "Hukuman mati bertentangan dengan pasal 28 ayat 1 UUD 1945 dan melanggar pasal 4 UU No 39/1999 tentang HAM," demikian bunyi putusan MA tersebut.

Anda mungkin juga menyukai