Anda di halaman 1dari 35

JENIS WACANA

Felicia N. Utorodewo

TUJUAN dan JENIS WACANA

Bercerita, baik berdasarkan pengamatan maupun perekaan dan banyak menghimpun Menggambarkan bentuk objek pengamatan, sifatnya, rasanya, atau coraknya dengan mengandalkan pancaindera. Memberikan informasi, penjelasan, keterangan, atau pemahaman Meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau membujuk pihak lain agar pendapat pribadi diterima
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

NARASI

DESKRIPSI
EKSPOSISI

ARGUMENTASI

NARASI (KISAHAN)
Penulisan yang bertujuan untuk menceritakan kembali suatu peristiwa dengan cara menghimpun informasi faktual berdasarkan pengamatan, liputan, wawancara, dan informasi realistis berdasarkan bacaan atau dokumen.
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

SUSUNAN KERANGKA NARATIF

Urutan kejadian Urutan waktu Urutan sebab akibat

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

SYARAT NARASI
Memiliki kalimat awal/teras yang menarik perhatian Memiliki alur dengan rangkaian adegan yang berawal dan berakhir Memiliki alur yang membangun klimaks Memiliki alur yang dibangun atas peristiwa-peristiwa yang disusun secara berurutan dan logis Memiliki pemeran atau pelaku dalam peristiwa yang dilaporkan

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

SUDUT PANDANG
Narasi memiliki sudut pandang: 1. Sudut pandang orang pertama (pencerita berpartisipasi dalam cerita) 2. Sudut pandang orang ketiga (pencerita bertindak sebagai pengamat dan menceritakan kejadian tanpa melibatkan diri ke dalamnya)

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

ALAT BAHASA
Narasi yang baik dipertahankan dengan alat bahasa:
Keterangan waktu Keterangan aspek Kata-kata penghubung yang menyatakan Kaitan pikiran Kaitan waktu Hasil Pertentangan dsb

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

EKSPOSISI (PAPARAN)
Penulisan yang bertujuan memberikan informasi, penjelasan, keterangan, atau pemahaman berupa
Perincian khusus Penalaran Contoh

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Eksposisi berusaha
Memberi penjelasan atau informasi Menguraikan sebuah proses, melukiskan proses pembuatan sesuatu yang belum diketahui pembaca atau proses kerja suatu benda Menyingkapkan buah pikiran, perasaan, atau pendapat penulis untuk diketahui pembaca

Memberi simpulan atau saran yang akan mengakhiri tulisan tersebut


penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

SYARAT EKSPOSISI
Mendaftarkan perincian secara bertahap Mengawali uraian dengan kalimat topik yang jelas dan mantap yang mengarahkan pembaca kepada hal yang akan dijelaskan Menggunakan kata-kata penghubung untuk merangkaikan pernyataan-pernyataan atau merangkaikan langkah-langkah dan prosedur pelaksanaannya.

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

JENIS-JENIS EKSPOSISI
Menjelaskan prosedur atau proses Memberikan dan menguraikan definisi atau pandangan Menerangkan arah Menjelaskan dan menafsirkan gagasan Menerangkan bagan atau tabel Mengulas suatu hal atau peristiwa

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

DESKRIPSI (PERIAN)
Penulisan yang bertujuan untuk menggambarkan bentuk objek pengamatan, rupanya, sifatnya, rasanya, atau coraknya dengan mengandalkan pancaindera Penulisan yang bertujuan untuk menggambarkan perasaan atau suasana, seperti sedih, gembira, bahagia, takut, sepi melalui pencerapan pancaindera
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

FUNGSI DESKRIPSI
Membantu pembaca untuk membayangkan suasana, orang, keadaan, benda dan untuk memahami suatu sensasi atau emosi, melalui imajinasi yang terbentuk melalui ungkapan bahasa.

Ehem

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

DESKRIPSI YANG BAIK


Didasarkan pada penggambaran yang dominan yang diletakkan pada KALIMAT TOPIK Didasarkan pada pengamatan dan pencerapan pancaindera yang cermat dan penyusunan yang tepat Ditandai oleh suasana hati yang jelas Diikuti oleh pengembangan yang logis
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

DESKRIPSI YANG BAIK

Membangun minat pembaca


Membiarkan pembaca menyimpulkan sendiri suatu hal Membangun suasana sehingga pembaca terhibur atau dapat memperluas wawasan
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

OBSERVASI
Reporter harus menuliskan hasil observasi secara deskriptif dan tidak interpretatif Reporter harus menghindari penyimpulan, interpretasi Reporter harus disiplin mencatat kejadian di lapangan secara lengkap dan terperinci. Reporter harus dapat menentukan bilamana menulis secara terperinci dan bilamana ia tidak perlu berlebih-lebihan Reporter harus membuat pembaca mampu memvisualkan situasi yang diamati
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

OBSERVASI
Tindakan mengawasi suatu perbuatan (kegiatan, keadaan) seseorang atau benda dengan penuh perhatian yang dapat dilaksanakan dalam jangka waktu pendek (sesaat) dan jangka waktu panjang.
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

JANGKA PENDEK
Pengamatan dalam waktu yang singkat dan terbatas
Hal yang pokok perhatian adalah kegiatan, perilaku, suara dalam pertemuan sesaat pada saat pertemuan atau wawancara dilaksanakan.
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

JANGKA PANJANG
Pengamatan yang terjadi dalam waktu yang agak panjang (beberapa hari, minggu, bulan, bahkan tahunan) Pengamatan jangka panjang akan terlihat dari penggunaan kata, seperti biasanya,

setiap, setiap kali, sering kali, kadang kala.


penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

DESKRIPSI:
adalah tulisan yang berusaha untuk menggambarkan bentuk obyek pengamatan: rupanya, sifatnya, rasanya, atau coraknya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

merupakan penulisan yang menggambarkan perasaan, seperti bahagia, takut, sepi, sedih, atau gembira.

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

DESKRIPSI:

bertalian dengan pelukisan kesan yang tertangkap oleh pancaindera penulis berkaitan dengan sebuah objek atau peristiwa

membantu pembaca untuk membayangkan seseorang, merasakan suatu suasana, atau memahami suatu sensasi atau emosi melalui imajinasi yang terbentuk dari ungkapan bahasa

merupakan hasil observasi yang menggunakan semua alat indria peneliti

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

DESKRIPSI:

merupakan penggambaran yang dominan yang dituangkan dalam sebuah kalimat topik dalam paragraf menggunakan pilihan kata yang baik sehingga suasana hati tertandai
bertumpu pada pengembangan paragraf yang baik: a) efektif b) masuk akal atau logis, dan c) dipikirkan dan dirancang dengan cermat dan teliti.

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Deskripsi ekspositoris
deskripsi yang sangat logis yang isinya merupakan daftar perincian yang disusun menurut sistem atau urutan logis dari obyek yang diamati
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Deskripsi impresionistis
deskripsi yang menggambarkan imprasi penulis atau untuk menstimulir pembaca yang lebih menekankan kesan pada saat penulis melakukan observasi. Urutan yang digunakan adalah urutan menurut kuat atau lemahnya kesan penulis terhadap obyek yang ditulis.
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

DESKRIPSI MENCAKUP:
Deskripsi latar, tempat, lokasi Deskripsi kegiatan yang berlangsung Orang-orang yang terlibat Makna kejadian Pendekatan secara induktif
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Deskripsi tempat
Apakah gambaran diberikan atas dasar pencerapan seluruh pancaindera atau hanya berdasarkan penglihatan? Apakah penggambaran dilakukan pada satu saat tertentu? Apakah perincian ditata dalam urutan yang logis?
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Apakah sudut pandang yang konsisten dipertahankan selama deskripsi dilakukan? Apakah penggunaan kata sifat dalam deskripsi tersebut jelas dan tepat? Apakah kata kerja yang digunakan memberikan gambaran yang tepat? Apakah kata benda yang digunakan betul-betul khusus?
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Deskripsi orang
Penampilan seseorang Moral atau etika yang dianut seseorang Perilaku seseorang terutama dalam saat tertentu atau genting

Sifat seseorang Suara dan cara seseorang berbicara Sikap seseorang terhadap orang lain
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Deskripsi waktu
Keterangan waktu yang tepat Pengurutan yang kronologis dan logis Mengandung gabungan unsur perian orang dan tempat.
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Wawancara
percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Wawancara informal Wawancara dengan pedoman umum Wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Penulisan hasil wawancara


Penulisan hasil wawancara berkaitan dengan penulisan kutipan: Kutipan langsung Kutipan tidak langsung
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Kutipan Langsung:
Diapit oleh tanda kutip Ditulis sesuai dengan aslinya, tanpa perubahan Bersifat memberi penekanan atau fokus terhadap masalah yang sedang dibahas

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Kutipan Tidak Langsung:


Tidak diapit oleh tanda kutip Dibuat jika informan tidak lancar menjawab pertanyaan, terlalu banyak distorsi Dikumpulkan dari berbagai narasumber
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

ARGUMENTASI

adalah penulisan yang bertujuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau bahkan membujuk pihak lain agar pendapat pribadi penulis diterima bentuk argumentasi ini tidak dianjurkan, dalam berita, karena berita harus disajikan secara obyektif dan tidak mengandung opini penulis
penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Argumentasi dibangun dengan menyusun alasan secara logis untuk menunjang sebuah kalimat topik dalam paragraf.

Alasan disusun berdasarkan penjelasan atau kutipan dan faktafakta yang tepat

penyusun Felicia N. Utorodewo, Mei 2007

Anda mungkin juga menyukai