Anda di halaman 1dari 2

Dewi Gayuh Lestari 260110100153

Titrasi Argentometri Metode Mohr Prinsip : Metode mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat dengan penambahan larutan kalium kromat sebagai indicator. Pada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak klorida/perak bromida dan setelah tercapai titik ekivalen ( Cl-/Br- sudah habis bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3 ), maka penambahan sedikit perak nitrat akan bereaksi dengan kromat yang akan membentuk endapan perak kromat yang berwarna merah bata. Reaksi : Ion kloida Ag+ + Cl- AgCl (Putih) 2 Ag+ + CrO42- Ag2CrO4 (Merah Bata) Ion Bromida Ag+ + Br- AgBr (Kuning Pucat) 2 Ag+ + CrO42- Ag2CrO4 (Merah Bata)

Prosedur : Sampel mengandung ion klorida/Bromida Dilarutkan dalam aquadest Uji pH

Ditambahkan indicator kalium kromat (K2CrO4) Dititrasi dengan perak nitrat (AgNO3) (Endapan Putih (Cl-) / kuning pucat (Br-) endapan merah bata) Dicatat volume perak nitrat (AgNO3) yang digunakkan

Di awal titrasi : larutan sampel mengandung ion klorida/bromide, larutan indicator K2CrO4. Di tengah titrasi : terbentuk endapan AgCl/AgBr, larutan indicator K2CrO4. Titik Akhirr Titrasi : terbentuk endapan merah bata Ag2CrO4, sedangkan warna larutannya kuning.

Perhitungan Kadar : % Analit = Syarat metode mohr : pH larutan sampel harus netral Jika sampel terlalu asam maka kromat akan berubah menjadi bikromat. Sehingga dinetralkan dengan penambahan CaCO3 atau NaHCO3. Asam : 2 CrO42- + 2H+ CrO72- + H2O jika sampel terlalu basa maka Ag akan mengendap menjadi Ag2O (endapan hitam). Sehingga dinetralkan dengan penambahan asam asetat dan CaCO3. Basa : 2 Ag+ + 2 OH- 2 AgOH 2 AgOH Ag2O + H2O Endapan merah bata terbentuk karena ion Ag yang berlebih dari titran (AgNO3) bereaksi dengan ion kromat dari indicator K2CrO4. Penambahan indicator K2CrO4 0,005-0,01 M jangan terlalu banyak karena warna kromat adalah kuning, jika penambahan ion kromat terlalu banyak akan menutupi titik akhir titrasi yang sebenarnya. x 100%

Kerugian metode mohr : Bromida dan klorida kadarnya dapat ditetapkan dengan metode mohr akan tetapi untuk iodide dan tiosianat tidak memberikan hasil yang memuaskan, karena endapan perak iodide atau perak tiosianat akan mengadsorbsi ion kromat, sehingga memberikan titik akhir titrasi yang kacau. Adanya ion-ion seperti sulfide, fosfat, dan arsenat juga akan mengendap. Titik akhir titrasi kurang sensitif jika menggunakkan larutan yang encer.

Dapus :

Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman, Ahmad. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Wiryawan, Adam. 2011. Metode Mohr. Dapat diakses http://www.chem-istry.org/materi_kimia/instrumen_analisis/argentometri/metode-mohr/ ( diakses tanggal 17 juli 2012 )

Anda mungkin juga menyukai