MATERI KELAS X
Macam –
1.1. Bilangan Asli Himpunan bilangan asli dilambangkan dengan huruf A, dan ditulis A = (1,2,3,4, ….) 1.2. Bilangan Cacah Gabungan bilangan nol dan bilangan asli disebut bilangan cacah Himpunan bilangan cacah dilambangkan dengan huruf C, dan ditulis (0,1,2,3, ….) 1.3. Bilangan Bulat Gabungan bilangan negative dan bilangan cacah disebut bilangan bulat Himpunan bilangan bulat dilambangkan dengan huruf B, dan ditulis B = (…, -2,-1,0,1,2, …) 1.4. Bilangan Rasional Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai , dengan a,b B dan b ≠ 0 , jadi himpunan bilangan rasional ditulis : Q = ( / a,b B, dan b ≠ 0)
1.5. Bilangan Irasional Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai , dengan a,b B dan b ≠ 0 Himpunan bilangan dilambangkan dengan huruf I, contoh – contoh bilangan irasional adalah , , log 2, π, dsb. 1.6. Bilangan Real Gabungan bilangan rasional dan bilangan irasional disebut bilangan real. Operasi pada bilangan bulat 2.1. Penjumlahan Bilangan Bulat 2.1.1. a+b=b+a a,b B 2.1.2. a + (b + c) = (a + b) + c a,b, c B 2.2. Pengurangan bilangan bulat 2.2.1. a – b = a + (-b) 2.3. Perkalian bilangan bulat 2.3.1. axb=bxa a,b B 2.3.2. a x (b x c) = (a x b) x c a,b, c B 2.3.3. a x (b + c) = (a x b) = (a x b) + (a x c) a,b, c B 2.3.4. a x (b – c) = (a x b) – (a x c) a,b, c B 2.4. Pembagian bilangan bulat Bilangan positif : bilangan positif = bilangan positif Bilangan positif : bilangan negatif = bilangan negatif Bilangan negatif : bilangan negatif = bilangan positif
Page 1
Perbandingan 5.1. = 5.2. = Contoh : Perbandingan senilai. Contoh : harga buku dengan jumlah buku Perbandingan berbalik nilai
Jumlah pekerja dengan lama waktu menyelesaikan pekerjaan Waktu dengan kecepatan
a.
Jika a suatu bilangan real dan n suatu bilangan bulat positif, maka a sebanyak n factor. a = a x a x a x a x . . . x a sebanyak n factor b. Jenis Pangkat Suatu Bilangan
Pangkat sebenarnya a x a = a
Bukti : a x a
Page 2
a : a Bukti : a : a
(a
= a
Bukti : (a )
= (a x a = a = a
xa
x ...xa
a Bukti : a a Bukti : a
= 1 = a =
Jika a = =1 n
= a x
Pangkat Pecahan ü Pangkat pecahan a Bukti : Jika x = a , maka = atau x = Jika x = a , maka = atau x = Jika x = a , maka = atau x = ü Pangkat pecahan a = a =( ) Pangkat dari perkalian bilangan Jika n bilangan bulat positif dan a,b R, maka berlaku ketentuan sebagai berikut : (axb) = a x b Bukti : (axb) = (axb) (axb) (axb)x ...x (axb) = (axaxax...xa)x(bxbxbxbx...xb) = a x b
=a =a =a
untuk n
2 dan n
bilangan asli
Page 3
Pangkat dari pembagian bilangan Jika n bilangan bulat positif dan a,b = , b 0 Bukti : = x x x x...x = = R, maka berlaku ketentuan sebagai berikut :
a.
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dibentuk menjadi desimal tidak terhingga. Contoh : , , b. Bentuk Akar
Bentuk akar adalah akar bilangan rasional yang penggantinya bukan bilangan rasional. Contoh : = 1,414213 . . . bentuk akar = 3 bukan bentuk akar 2.1 Menyederhanakan bentuk akar Dalam menyederhanakan bentuk akar menggunakan sifat : = . Bukti : = ( a.b ) = a . b = . 2.2 Operasi aljabar bentuk akar 2.2.1 Penjumlahan dan pengurangan bentuk akar Bentuk akar dapat dijumlahkan dan dikurangkan apabila masing-masing suku sejenis, artinya bilangan itu mempunyai akar pangkat dan basis yang sama, maka berlaku ketentuan sebagai berikut : a b = (a b) a b = (a b) 2.2.2 Perkalian dan pembagian bentuk akar 2.2.2.1 x = 2.2.2.2 x = 2.2.2.3 c x d = (c x d ) 2.2.2.4 = 2.2.2.5 = 2.2.2.6 = a 2.2.3 Merasionalkan Penyebut pecahan bentuk akar Merasionalkan penyebut suatu pecahan, berarti mengubah pecahan tersebut menjadi pecahan baru yang ekuivalen, dengan penyebut bilangan rasional. 2.2.3.1 Pecahan berbentuk Jika a dan b bilangan bulat dan b 0, maka berlaku ketentuan sebagai berikut : = x = 2.2.3.2 Pecahan berbentuk
Page 4
Page 5
3. Penyelesaian pertidaksamaan linier 4.1. Pertidaksamaan linier dengan satu peubah, cara penyelesaiannya : Memindahkan variable keruas kiri dan konstanta keruas kanan Menyelesaikan masing – masing ruas 4.2. Pertidaksamaan linier dengan dua peubah Untuk x, y R, penyelesaian pertidaksamaan linier dengan dua peubah berupa daerah yang diasir pada system koordinat.
Page 6
BAB II PERRSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN 1. Pengertian Persamaan Linier 1.1. persamaan linier dengan satu peubah mepunyai bentuk umum : ax + b = 0 dengan a,b R dan a ≠ 0 1.2. Persamaan linier dengan dua peubah mempunyai bentuk umum : ax + by + c = 0 , a,b,c R , a,b ≠ 0
2.. PERSAMAAN GARIS Persamaan garis yang melalui titik ( ) dan gradien Persamaan garis yang melalui titik dan adalah : SMART : Persamaan garis yang melalui dan adalah
adalah : ,
SMART persamaan garis lurus Persamaan garis melalui Persamaan garis melalui Maka x dan sejajar garis adalah (ab ab) dan tegak lurus garis adalah (ba ba)
jenis
jenis akar
real berlainan (punya 2 akar real) bila real bila kembar (punya 1 akar real) bila tidak real(tidak punya penyelesaia bilangan real) bila
Page 7
jumlah (
dan
ABC
Melengkapkan kuadrat
6. hubungan Diskriminan dengan jumlah dan hasil kali akar akar jika kedua akar adalah real dan positif, maka D > 0 ; ; jika kedua akar adalah real sama maka D > 0 ; ; jika kedua akar adalah real sama, maka D = 0 jika kedua akar adalah real sama dan berlawanan tanda, maka D > 0 ; jika kedua akar berkebalikan maka D > 0 ; jika salah satu akar nol ,maka D > 0 ; c = 0
Persamaan linier dua variabel Bentuk umum persamaan linier dua variabel [ Pengertian pertidaksamaan Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda pertidaksamaan ” < , >,
”
Pertidaksamaan linier adalah suatu pertidaksamaan yang mempunyai variabel dengan pangkat tertingginya satu Bentuk umum pertidaksamaan linier adalah ax + b” < , >, ” 0 dengan a,b R dan a ≠ 0
Page 8
2.
Pertidaksamaan linier dengan satu peubah, cara penyelesaiannya : Memindahkan variabel keruas kiri dan konstanta keruas kanan Menyelesaikan masing – masing ruas
3.
Untuk x, y R, penyelesaian pertidaksamaan linier dengan dua peubah berupa daerah yang diasir pada system koordinat.
Bab III Program linear Definisi : Program linier merupakan cabang ilmu Matematika, yang bertujuan untuk memaksimumkan atau meminimumkan fungsi obyektif (fungsi sasaran). Langkah – langkah penyelesaian : Tentukan model matematika yang sesuai. Gambarlah grafik dari model matematika tersebut. Tentukan daerah fisibel (yang mungkin). Tentukan titik vertex. Cari nilai optimal dari fungsi obyektif pada titik – titik vertex.
Page 9
atau ax + by = ab
Page 10
dan
adalah
BAB IV. Matriks Penjumlahan dan Pengurangan Matriks : Jika A = dan B = , maka : 1. A + B = + = 2. A – B = Perkalian Matriks : Jika A = , maka kA = k = Jika A = , dan B = , maka AB = = Matriks A dapat dikalikan dengan matriks B jika memenuhi :
–
Sifat - Sifat Matriks : 1. A + B = B + A 2. Jika A = , maka Transpose matriks A adalah 3. Jika , maka matriks A disebut matriks Simetris 4. Jika A I = I A = A, maka I disebut matriks identitas perkalian dan Determinan Matriks :
Jika A = , maka determinan A = det(A) = = = ad – bc Jika A = , maka det(A) = = = (aei + bfg + cdh) – (bdi + afh + ceg) atau dengan menggunakan minor kofaktor, yaitu : Jika A = , maka det(A) = = a – b + c Jika Determinan matriks A sama dengan nol, maka matriks A disebut matriks Singular, sebaliknya jika Determinan matriks A tidak sama dengan nol, maka matriks A disebut matriks non Singular.
Invers Matriks ordo 2 x 2 : 1. Jika A = , maka invers matriks A adalah = adjoint A = 2. Jika AX = B, maka X = B dan jika XA = B, maka X = B
Page 11
jika … )
Page 12
~p
~q
Page 13
Page 14
Page 15
Tabel kebenarannya :
1.
4.
7.
Page 16
2.
5.
8.
3.
6.
Implikasi, Konvers, Invers, dan Kontra Posisi : 1. Implikasi : (ekuivalen dengan) 3. Kontra Posisi : 2. Inversi : (ekuivalen dengan) 4. Konversi :
Kalimat berkuantor : 1. artinya : Semua, atau Setiap (dalam fakta tidak ada yang tidak masuk pernyataan). 2. artinya : Ada, beberapa, sebagian, atau lebih dari satu (dalam fakta boleh ada yang tidak masuk dalam
Page 17
1.
Negasi Konjungsi
~ (p Ù q) º p v ~ q
3.
Negasi Implikasi
~ (p
q) º p Ù ~ q
2.
Negasi Disjungsi
~ (p v q) º ~ p Ù ~ q
4.
Negasi Biimplikasi
Page 18
Modus Ponens
Modus Tollens
Silogisme
p p \q
p ~q \~ p
p q
q r
Page 19
Negasi untuk Kalimat berkuantor : 1. dibaca : “Tidak benar bahwa semua x adalah p” atau “Ada x yang tidak p” 2. dibaca : “Tidak benar bahwa ada x yang p”
Page 20