Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS III INTERVENSI LANSIA DIMASYARAKAT

Di susun oleh : Kelompok 1 : 1. Agita Iklima 2. Anggi Ratih 3. Anggi Riski Wulandari 4. Ari Taman 5. Atika Intan 6. Azhar Rizky H. 7. Bayu Arista P. 8. Budi Harianto

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SATRIA BHAKTI NGANJUK 2013

A. Diagnosa keperawaan 1. Fisik/biologis a. Ketidakseimbagan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kelemahan otot yang berfungsi utuk meelan dan mengunyah. b. Ketidakseimbanan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubunga dengan asupan yang berlebihan terhadap kebutuhan metabolic. c. Gangguan persepsi sensorik : Penglihatan, pendengaran, pengecapan, peraba, pnciuman berhubungan dengan perubahan resepsi, ransmisi, dan/ intregasi sensori. d. Kurannya perawatan diri : mandi/hygiene berhubungan dengan penurunan motivasi, kelemahan, dan intoleransi akivitas. e. Hambatan mobulitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan, kendali, atau massa otot dan hilangya intregita struktur tulang.

B. Intervensi 1. Fisik/biologis a. Ketidakseimbagan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kelemahan otot yang berfungsi untuk menelan dan mengunyah. Tujuan dan kriteria hasil Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan dalam waktu 6x24 BB lansia naik dan lansia mendapatkan gizi, asupan makan, dan cairan yang adekut. Kriteria hasil : 1) Selera makan : Lansia mempunyai keinginan untuk makan ketika dalam kadaan sakit atau sedang menjalani pengobatan. 2) Perawatan diri : makan : Lansia mampu untuk mempersiapkan dan mengingesti makanan dan cairan secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu. Intervensi 1. Observasi kemampuan kognitif dan fungsisonal yang dapat mengganggu kemampuan lansia untuk mempersiaokan makanan dan memakan makanan ( misalnya, kemampuan untuk mencapai rak tempat makanan disimpan, utnuk membuka kaleng, untuk berdiri didekat kompor, kondisi gigi geligi atau gigi palsu). 2. Observasi apakah lansia dapat membeli makanan yang cukup. 3. Jika lansia hidup seorang diri, bantu dalam menemukan sumber bantuan komunitas yang menyediakan makanan untuk lansia setidaknya satu kali sehari atau minimal, daftarkan pasien untuk program Meals on Wheels. 4. Atur trasportasi untuk membeli makanan, jika diperlukan. 5. Observasi lansia terhadap kurang protein dan energy, yang umum terjadi pada lansia. 6. Atur untuk memperoleh suplemen tinggipritein sesuai kebutuhan ; tawarkan suplemen cair, jika diperlukan 7. Observasi apakah depresi menjadi penyebab kehilangan selera makan 8. Observasi kemungkinan efek samping obat yang mungkin menyebabkan kehilangan selera

makan

b. Ketidakseimbanan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan yang berlebihan terhadap kebutuhan metabolic. Tujuan dan kriteria hasil Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan dalam waktu 7x24 jam lansia dapat Kriteria hasil : 1) Pengendalian berat badan : Tindakan personal untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal. 2) Lansia mengerti tentang diet yang seimbang untuk dikunsumsi. Intervensi 1. Observasi adanya factor resiko kenaikan berat berat badan 2. Membantu dan menyediakn asupan makanan an ciran dengan diet seimbang 3. Manjemen berat badan : a. Tentukan berat badan ideal individu b. Tentukan presentase lemak tubuh individu yang ideal 4. Berikan informasi kepaa lansian dan keluarga mengenai sumber komunita yang tersedia, sperti konseling diet, program latihan fiisk. 5. Diskusikan mengenai risiko yang berhubungan dengan berat badan yang berlebihan 6. Banu dalam mengembangkan rencan makan yang konsisten sesuai dengan tingkat penggunaan energy 7. Bauntu lansia untuk meghindari makanan gula sederhana, makanan siap saji, kafein, dan minuman ringan.

c. Gangguan persepsi sensorik : Penglihatan, pendengaran, pengecapan, peraba, pnciuman berhubungan dengan perubahan resepsi, ransmisi, dan/ intregasi sensori. Tujuan dan kriteria hasil Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan lansi Intervensi 1. Indentifikasi factor yang menimbulkan gangguan persepsi sensori, seperti deprivasi

mampu menunjukkan status neurologis sehingga tidak terjadi gangguan. Kriteria hasil : 1) Lansia mampu mengidentifikasi orang, tempat, dan waktu secara akurat 2) lansia dapat meningkat stimulus terhadap kulit dirasakan dengan tepat 3) kemampuan sistem saraf pusat lansia untuk mengoordinasi akivitas otot untuk pergerakan tubuh

tidur, ketergantungan zat kimia, terapi, ketidakseimbangan elektrolit, dan sebaginya 2. Dorong keluraga melakukan stimulus sensori jika perlu ( misalnya, foto, sentuhan) 3. Bantu lansia memperkuat jaringan social 4. Memfasilitasi penggunaan grakan dan pastur yang tepat pada aktivitas sehari-hari untuk mencegah keletihan dan ketegangan muskulokeletal atau cedera 5. Peningkatan komunikasi : defisit pendengaran (NIC) a) Tinggikan volume suara jika diperlukan b) Tarik perhatian lansia melalui sentuhan c) Hindari berteriak pada lansia yang mengalami ganggan komunikasi d) Untuk lansia yang mengalami ganggan pendengaran, rekomendasikan pemasangan alat, seperti amplifier telepon 6. Peningkatan komunikasi : Defisit penglihatan a) Tingkatkan penglihatn lansia yang masih tersisa b) Indentifikasi diri anda saat masuk kamar lansia c) Jangan memindahkan barang-barang lansia didalam kamar lansia tanpa memberitahukan lansia

d. Kurannya perawatan diri : mandi/hygiene berhubungan dengan penurunan motivasi, kelemahan, dan intoleransi akivitas. Tujuan dan kriteria hasil Tujuan : Setelah diberikan Intervensi 1. Observasi kemampuan untuk melakukan AKS

tindakan keperawatan dalam waktu 4x24 jam lansia mampu merawat dan meningkatkan perawatan diri. Kriteria hasil : 1) Perawatan diri : aktivitas kehidupan shari-hari(AKS) : Lansia mampu melakukan tugas fisik paling dasar dan aktivitas perawatan pribadi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu 2) Perawatan diri : Mandi : Lansia mampu membersihkan tubuh sendiri secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu 3) Perawatn diri : Higiene : Lansia mampu mempertahankan pribadi dan penampilan yangbrapi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu 4) Perawatan diri : HIgiene Oral : Lansia mampu merawat mulut dan gigi secara mendiri dengan atau tanpa alat bantu

secar mandiri 2. Observasi dan akomodasi perubahan fisik atau kognitif yang dapat menyebabkan defisit perawatan diri 3. Dorong berjalan dan latihan fisik untuk membentuk kekuatan 4. Pastikan terdapat susur tangan dan permukaan antiselip dikamr mandi 5. Gunakan pembersih tanpa detergen, bukan sabun, gunakan air hangat-hangat kuku 6. Pertahankan ingkungan mandi hangat, dan pajankan hanya area tubuh yang sedang dimandikan 7. Mandikan dan keringkan perlahan untuk meindungi kulit rapuh 8. Tingkatkan kemendirian seoptimal mungkin, sesuai kemampuan lansia 9. Libatkan keluarga dalam pemberihan asuhan

e. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan, kendali, atau massa otot dan hilangya intregita struktur tulang. Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan dalam waktu 5x24 jam lansia dapat memperlihatkan bagaiman mengatur kesimbangan dan koordinasi dengan baik. Kriteria hasil : 1) Ambulasi : Lansia mampu berjalan dari satu tempat ketempat lain secara mandiri dengan atau tanpa alat 2) Mobilitas: Pasien mampu bergerak secar bertujan dalam lingkungan secara mandiri 3) Performa berpindah : Pasien mampu mengubah letah secara mandiri

1. Observasi komplikasi imobulitas (misalnya, pneumonia, ulkus dekubitus ) yang terjadi lebih cepat pada individu lansia 2. Evaualsi adanya depresi dan gangguan kognisi 3. Observasi hipotensi ortostatik saat membantu lansian bangun dari tenpat tidur, minta lansia untuk duudk menjuntaikan kakinya sebelum berdiri 4. Ajarkan lansia tentang dan observasi penggunaan alat bantu mobilitas (misalnya, tongkat, kruk, dan kursi roda),jika diperlukan 5. Lakukan dan ajarkan latihan aktif dan pasif pada lansia, misalnya waktu istrahat atau waktu-waktu tertentu 6. Membantu lansia untuk mengubah posisi tubuh 7. Membantu dan meningkatkan dalam berjaan untuk mempertahankan atau mengembalikan fungsi tubuh

Anda mungkin juga menyukai