SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik
Erdorik Ramadani
NPM 1006807863
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
DEPOK
JANUARI 2013
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh
Nama
: Erdorik Ramadani
NPM
: 1006807863
Program Studi
: Teknik Mesin
Judul Skripsi
lingkungan
dan
gas
panas
dengan
DEWAN PENGUJI
Pembimbing
(.........................)
Penguji 1
(.........................)
Penguji 2
(.........................)
Penguji 3
(.........................)
Ditetapkan di
Tanggal
: 15 Januari 2013
ii
PERBANDINGAN
KARAKTERISTIK
MEDAN
ALIRAN
PADA
( Erdorik Ramadani )
NPM 1006807863
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr .Wb .
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunianya sehinggadapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul Perbandingan karakteristik medan aliran pada geometri
backward facing step dengan injeksi udara lingkungan dan gas panas dengan
menggunakan particle image velocimetri (PIV).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak baik secara keilmuan, moril, dan materiil rasanya mustahil penyusunan
skripsi berjalan dengan baik. Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati
maka di kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah penulis menghaturkan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng selaku dosen pembimbing.
2. Dr. Ir. Gandjar Kiswanto, M.Eng selaku penasehat akademis.
3. Staff dosen dan karyawan jurusan teknik mesin universitas indonesia.
4. Keluarga tercinta yang telah memberi dorongan semangat, moril, materiil.
5. Rekan-rekan tim skripsi dan program ekstensi teknik mesin 2010.
6. Guru dan karyawan SMK Mahadhika 4 yang telah memberikan dukungan
moril.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan skripsi ini, oleh karena itu segala kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan untuk langkah perbaikan. Penulis berharap
agar skripsi dapat bermanfaat untuk semua pihak dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan.
Jakarta, 15 Januari 2013
Penulis
v
FLOW FIELD CHARACTERISTICS COMPARISON ON BACKWARDFACING STEP GEOMETRY WITH AMBIENT TEMPERATURE AND
HEATED GAS INJECTION USING PARTICLE IMAGE VELOCIMETRY
(PIV)
ABSTRACT
Research on the recirculation flow channel geometry especially
Backward-facing step is one of the research in the field of fluid mechanics in
which to learn more about this phenomenon in order to get the flow terseparasi
flow recirculation. The purpose of this study was to compare the phenomena that
occur in channel geometry Backward-facing step using the external excitation
temperature of the air injection and injection of hot gas.
The research was conducted by the method of visualization techniques,
namely Particle Image velocimetry (PIV), and analyze data using DANTEC
Dynamic Studio software. The primary data to be used for comparison are
streamlines (flow lines), velocity field, vorticity and turbulence intensity. Things
that comparison is the effect of temperature changes on the ratio of injection and
Lf / h are kept constant to the phenomena that occur in the flow.
The results found that the injection temperature changes have an influence
on the recirculation length, the value of vortices and turbulence intensity on the
flow field in the channel geometry Backward-facing step.
Keywords:
Backward-facing
step,
Velocitimetry.
vi
Field
Flow,
Particle
Image
Nama
: Erdorik Ramadani
Backward-facing step adalah salah satu penelitian di bidang ilmu mekanika fluida
yang didalamnya lebih banyak mempelajari tentang fenomena aliran terseparasi
sehingga didapat aliran resirkulasi. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan
fenomena yang terjadi pada geometri kanal Backward-facing step menggunakan
eksitasi eksternal yaitu injeksi udara temperatur lingkungan dan injeksi gas panas.
Penelitian ini dilakukan dengan metode visualisasi yaitu dengan teknik
Particle Image Velocimetry (PIV) dan menganalisa data menggunakan software
Dantec Dynamic Studio. Data-data primer yang digunakan sebagai perbandingan
adalah streamlines (garis arus), medan kecepatan, vortisitas dan intensitas
turbulensi. Parameter yang dibandingkan adalah pengaruh perubahan suhu injeksi
pada rasio dan Lf/h yang dijaga konstan terhadap fenomena yang terjadi pada
aliran.
Hasil penelitian didapat bahwa perubahan suhu injeksi memiliki pengaruh
terhadap panjang resirkulasi, nilai vortisitas dan intensitas turbulensi pada medan
aliran pada geometri kanal Backward-facing step.
Kata Kunci : Backward-facing step, Medan Aliran, Particle Image
Velocitimetry.
vii
: Erdorik Ramadani
NPM
: 1006807863
Program Studi
: Teknik Mesin
Departemen
: Teknik Mesin
Fakultas
: Teknik
Jenis karya
: Skripsi
: Depok
Pada tanggal
: 15 Januari 2013
Yang Menyatakan
viii
Erdorik Ramadani
DAFTAR ISI
2. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 5
2.1 Separate reattaching flow............................................................................... 5
2.2 Backward facing step...................................................................................... 6
2.3 Zona Resirkulasi.............................................................................................. 7
3. METODOLOGI PENELITIAN............................................................................ 16
3.1 Peralatan pendukung penelitian....................................................................... 17
3.2 Peralatan Pengukuran...................................................................................... 26
3.3 Prosedur penelitian.......................................................................................... 27
3.4 Kondisi Pengujian........................................................................................... 27
xi
4.1.4 Perbandingan pola aliran pada kondisi rasio momentum 0,5 dan Lf/h = 2
dengan menggunakan injeksi panas dan isotermal....................................................... 48
4.1.4.1 Stream lines pada rasio momentum 0,5 dan Lf/h = 4.............................. 48
4.1.4.2 Vektor kecepatan pada rasio momentum 0,5 dan Lf/h = 4 .................... 50
4.1.4.3 Vortisitas pada rasio momentum 0,5 dan Lf/h = 4.................................. 52
4.2 Plot vektor kecepatan rata-rata melalui PIV........................................................... 54
4.2.1 Plot Vektor kecepatan pada injeksi udara lingkungan.................................. 54
4.2.1.1 Kecepatan U pada Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=4 dengan injeksi suhu
lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s)................................. 55
4.2.1.2 Kecepatan V pada Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=4 dengan injeksi suhu
lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s)................................. 56
4.2.1.3 Kecepatan U pada Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=4 dengan injeksi suhu
lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s)................................. 56
4.2.1.4 Kecepatan V pada Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=4 dengan injeksi suhu
lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s)................................. 57
4.2.1.5 Kecepatan U pada Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=4 dengan injeksi suhu
lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s)................................. 58
4.2.1.6 Kecepatan V pada Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=4 dengan injeksi suhu
lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s)................................. 58
4.2.1.7 Kecepatan U pada Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=4 dengan injeksi suhu
lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43 m/s)................................. 59
4.2.1.8 Kecepatan V pada Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=4 dengan injeksi suhu
lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43 m/s)................................. 60
4.2.1.9 Kecepatan U pada Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=2 dengan injeksi suhu
lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s)................................. 61
xii
4.2.1.10 Kecepatan U pada Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s)....................... 61
4.2.1.11 Kecepatan U pada Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s)....................... 62
4.2.1.12 Kecepatan V pada Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s)....................... 63
4.2.1.13 Kecepatan U pada Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s)....................... 63
4.2.1.14 Kecepatan V pada Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s)....................... 64
4.2.1.15 Kecepatan U pada Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43 m/s)....................... 65
4.2.1.16 Kecepatan V pada Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43 m/s)....................... 65
4.2.2 Plot vektor kecepatan rata-rata dengan injeksi gas panas melalui PIV...... 66
4.2.2.1
suhu 100oC.................................................................................................................... 67
4.2.2.2
suhu 100oC.................................................................................................................... 67
4.2.2.3
suhu 100oC.................................................................................................................... 68
4.2.2.4
suhu 100oC.................................................................................................................... 69
4.2.2.5
suhu 300oC.................................................................................................................... 69
4.2.2.6
suhu 300oC.................................................................................................................... 70
xiii
4.2.2.7
suhu 300oC.................................................................................................................... 71
4.2.2.8
suhu 300oC.................................................................................................................... 71
4.2.2.9
suhu 100oC.................................................................................................................... 72
4.2.2.10
suhu 100oC.................................................................................................................... 73
4.2.2.11
suhu 100oC.................................................................................................................... 73
4.2.2.12
suhu 100oC.................................................................................................................... 74
4.2.2.13
suhu 300oC.................................................................................................................... 75
4.2.2.14
suhu 300oC.................................................................................................................... 75
4.2.2.15
suhu 300oC.................................................................................................................... 76
4.2.2.16
suhu 300oC.................................................................................................................... 76
4.3 Karakteristik intensitas turbulensi melalui PIV............................................. 76
4.3.1 Karakteristik intensitas turbulensi pada injeksi udara lingkungan............. 77
4.3.1.1 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=4 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s)....................... 78
4.3.1.2 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=4 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s)....................... 79
xiv
4.3.1.3 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=4 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s)....................... 79
4.3.1.4 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=4 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43 m/s)....................... 80
4.3.1.5 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s)....................... 81
4.3.1.6 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s)....................... 81
4.3.1.7 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s)....................... 82
4.3.1.8 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43 m/s)....................... 83
4.3.2 Karakteristik intensitas turbulensi pada injeksi udara panas...................... 83
4.3.2.1 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=4 dengan injeksi
suhu 1000C................................................................................................................... 83
4.3.2.2 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=4 dengan injeksi
suhu 1000C................................................................................................................... 83
4.3.2.3 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=4 dengan injeksi
suhu 3000C................................................................................................................... 84
4.3.2.4 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=4 dengan injeksi
suhu 3000C................................................................................................................... 85
4.3.2.5 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu 1000C................................................................................................................... 85
4.3.2.6 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu 1000C................................................................................................................... 86
4.3.2.7 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,1 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu 3000C................................................................................................................... 87
xv
4.3.2.8 Intensitas Turbulensi Rasio momentum 0,5 pada Lf/h=2 dengan injeksi
suhu 3000C................................................................................................................... 87
5. PENUTUP................................................................................................................ 89
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 89
5.2 Saran................................................................................................................ 89
DAFTAR REFERENSI.............................................................................................. 90
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
xviii
Gambar 4.3 Stream lines pada momentum rasio 0,1 (suplai udara lingkungan
1,8 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s) dan Lf/h = 4.................................
30
Gambar 4.4 Stream lines pada momentum rasio 0,1 (suplai udara lingkungan
1,8 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s, 3000C) dan Lf/h = 4.....................
30 ............................................................................................................
Gambar 4.5 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,1 (suplai udara
lingkungan 1,4 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,49 m/s) dan Lf/h = 4.............
31
Gambar 4.6 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,1 (suplai udara
lingkungan 1,4 m/s dan injeksi udara panas 0,49 m/s , 1000C) dan Lf/h = 4.........
31
Gambar 4.7 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,1 (suplai udara
lingkungan 1,8 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s) dan Lf/h = 4.............
32
Gambar 4.8 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,1 (suplai udara
lingkungan 1,8 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s, 3000C) dan Lf/h = 4.
32
Gambar 4.9 Vortisitas pada momentum rasio 0,1 (suplai udara lingkungan 1,4
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,49 m/s) dan Lf/h = 4.......................................
33
Gambar 4.10 Vortisitas pada momentum rasio 0,1 (suplai udara lingkungan 1,4
m/s dan injeksi udara panas 0,49 m/s , 1000C) dan Lf/h = 4...................................
33
Gambar 4.11 Vortisitas pada momentum rasio 0,1 (suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s) dan Lf/h = 4.......................................
34
xix
Gambar 4.12 Vortisitas pada momentum rasio 0,5(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s, 3000C) dan Lf/h = 4...........................
34
Gambar 4.13 Stream lines pada momentum rasio 0,5 (suplai udara lingkungan
1,4 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,49 m/s) dan Lf/h = 4.................................
36
Gambar 4.14 Stream lines pada momentum rasio 0,5(suplai udara lingkungan 1,4
m/s dan injeksi udara panas 0,49 m/s , 1000C) dan Lf/h = 4...................................
36
Gambar 4.15 Stream lines pada momentum rasio 0,5(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s) dan Lf/h = 4.......................................
36
Gambar 4.16 Stream lines pada momentum rasio 0,5(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s, 3000C) dan Lf/h = 4...........................
37 ............................................................................................................
Gambar 4.17 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,5(suplai udara
lingkungan 1,4 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,49 m/s) dan Lf/h = 4.............
38
Gambar 4.18 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,5(suplai udara
lingkungan 1,4 m/s dan injeksi udara panas 0,49 m/s , 1000C) dan Lf/h = 4.........
38
Gambar 4.19 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,5(suplai udara
lingkungan 1,8 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s) dan Lf/h = 4.............
38
Gambar 4.20 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,5(suplai udara
lingkungan 1,8 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s, 3000C) dan Lf/h = 4.
39
xx
Gambar 4.21 Vortisitas pada momentum rasio 0,5(suplai udara lingkungan 1,4
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,49 m/s) dan Lf/h = 4.......................................
39
Gambar 4.22 Vortisitas pada momentum rasio 0,5(suplai udara lingkungan 1,4
m/s dan injeksi udara panas 0,49 m/s , 1000C) dan Lf/h = 4...................................
40
Gambar 4.23 Vortisitas pada momentum rasio 0,5(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s) dan Lf/h = 4.......................................
40
Gambar 4.24 Vortisitas pada momentum rasio 0,5(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s, 3000C) dan Lf/h = 4...........................
41
Gambar 4.25 Stream lines pada momentum rasio 0,1(suplai udara lingkungan 1,4
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,49 m/s) dan Lf/h = 2.......................................
42
Gambar 4.26 Stream lines pada momentum rasio 0,1(suplai udara lingkungan 1,4
m/s dan injeksi udara panas 0,49 m/s , 1000C) dan Lf/h = 2...................................
42
Gambar 4.27 Stream lines pada momentum rasio 0,1(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s) dan Lf/h = 2.......................................
43
Gambar 4.28 Stream lines pada momentum rasio 0,1(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s, 3000C) dan Lf/h = 2...........................
43 ............................................................................................................
Gambar 4.29 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,1(suplai udara
lingkungan 1,4 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,49 m/s) dan Lf/h = 2.............
44
xxi
xxii
Gambar 4.39 Stream lines pada momentum rasio 0,1(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s) dan Lf/h = 2.......................................
49
Gambar 4.40 Stream lines pada momentum rasio 0,1(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s, 3000C) dan Lf/h = 2...........................
49 ............................................................................................................
Gambar 4.41 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,1(suplai udara
lingkungan 1,4 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,49 m/s) dan Lf/h = 2.............
50
Gambar 4.42 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,1(suplai udara
lingkungan 1,4 m/s dan injeksi udara panas 0,49 m/s , 1000C) dan Lf/h = 2.........
51
Gambar 4.43 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,1(suplai udara
lingkungan 1,8 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s) dan Lf/h = 2.............
51
Gambar 4.44 Medan kecepatan pada momentum rasio 0,1(suplai udara
lingkungan 1,8 m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s, 3000C) dan Lf/h = 2.
51
Gambar 4.45 Vortisitas pada momentum rasio 0,1(suplai udara lingkungan 1,4
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,49 m/s) dan Lf/h = 2.......................................
52
Gambar 4.46 Vortisitas pada momentum rasio 0,1(suplai udara lingkungan 1,4
m/s dan injeksi udara panas 0,49 m/s , 1000C) dan Lf/h = 2...................................
53
Gambar 4.47 Vortisitas pada momentum rasio 0,1(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s) dan Lf/h = 2.......................................
53
xxiii
Gambar 4.48 Vortisitas pada momentum rasio 0,1(suplai udara lingkungan 1,8
m/s dan injeksi udara lingkungan 0,78 m/s, 3000C) dan Lf/h = 2...........................
54
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
20
Tabel 3.2
26
Tabel 3.3
27
Tabel 3.4
27
xxiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s)...................
55
Grafik 4.2
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s)...................
56
Grafik 4.3
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s)...................
56
xxv
Grafik 4.4
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s)...................
57
Grafik 4.5
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s)...................
58
Grafik 4.6
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s)...................
58
Grafik 4.7
suhu lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43 m/s)...................
59
Grafik 4.8
suhu lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43 m/s)...................
60
Grafik 4.9
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s)...................
61
Grafik 4.10
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s)...................
61
Grafik 4.11
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s)...................
62
Grafik 4.12
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s)...................
63
xxvi
Grafik 4.13
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s)...................
63
Grafik 4.14
suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s)...................
64
Grafik 4.15
suhu lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43 m/s)...................
65
Grafik 4.16
suhu lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43 m/s)...................
65
Grafik 4.17
suhu 100oC
...........................................................................................................
66
Grafik 4.18
suhu 100oC
...........................................................................................................
67
Grafik 4.19
suhu 100oC
...........................................................................................................
67
Grafik 4.20
suhu 100oC
...........................................................................................................
68
Grafik 4.21
suhu 300oC
...........................................................................................................
69
xxvii
Grafik 4.22
suhu 300oC
...........................................................................................................
69
Grafik 4.23
suhu 300oC
...........................................................................................................
70
Grafik 4.24
suhu 300oC
...........................................................................................................
71
Grafik 4.25
suhu 100oC
...........................................................................................................
71
Grafik 4.26
suhu 100oC
...........................................................................................................
72
Grafik 4.27
suhu 100oC
...........................................................................................................
73
Grafik 4.28
suhu 100oC
...........................................................................................................
73
Grafik 4.29
suhu 300oC
...........................................................................................................
74
Grafik 4.30
suhu 300oC
...........................................................................................................
75
xxviii
Grafik 4.31
suhu 300oC
...........................................................................................................
75
Grafik 4.32
suhu 300oC
...........................................................................................................
76
Grafik 4.33
injeksi suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s).......
77
Grafik 4.34
injeksi suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s).......
78
Grafik 4.35
injeksi suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s).......
79
Grafik 4.36
injeksi suhu lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43m/s).......
79
Grafik 4.37
injeksi suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 0,49 m/s).......
80
Grafik 4.38
injeksi suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,8 m/s dan injeksi = 0,78 m/s).......
81
Grafik 4.39
injeksi suhu lingkungan (kecepatan supply = 1,4 m/s dan injeksi = 1,09 m/s).......
81
xxix
Grafik 4.40
injeksi suhu lingkungan (kecepatan supply = 2,5 m/s dan injeksi = 2,43m/s).......
82
Grafik 4.41
xxx