Anda di halaman 1dari 11

1.

Riset (Research) Terlebih dahulu anda harus menggunakan mengadakan penelitian tentang perusahaan klien sebelum anda membuat video perusahaan. Riset bisa dengan cara : Wawancara dengan karyawan dan direksi Wawancara dengan Klien Perusahaan Membaca buku & brosur profil perusahaan Membuka website perusahaan Foto-foto dll. Yang penting anda harus mendapatkan data berupa angka, teks dan gambar. Tentu saja data tersebut bukan yang bersifat rahasia, namun yang bersifat umum. Dengan demikian anda akan mengetahui kondisi sebenarnya dari perusahaan tersebut, sehingga anda bisa merasakan dan menjiwai semangat kerja di perusahaan tersebut. Untuk melakukan riset memerlukan waktu kurang lebih 1 minggu. 2. Konsep Video Profil Perusahaan Setelah anda mempunyai bayangan umum terhadap perusahaan tersebut, kini anda seharusnya cukup percaya diri punya banyak bekal pertanyaan untuk sang klien. Tahap ini lebih banyak bertukar pikiran antara perusahaan / klien dan anda sebagai pembuat CD-i. Pembuat CD-i harus mengerti teknis dan detail pengerjaan CD-i agar keinginan klien bisa terpenuhi. Yang lebih penting keinginan klien bisa ditampung pihak pembuat CD-i. Namun tidak selalu keinginan klien kita terima 100%, akan lebih baik jika pihak pembuat CD-i bisa memberikan masukan berupa ide cerita, audio visual yang kreatif dll. Setelah berdiskusi panjang lebar, pihak pembuat CD-i bisa segera membuat skenario (berupa struktur CD-ini dan storyboard), sekaligus menghitung harga pembuatan proyek CD-i ini. a. Struktur Menu Struktur menu CD-i lebih mirip flow chart. Interface terdiri dari tombol, teks, gambar,

suara dll, agar pengguna bisa menggunakan CD-i dengan mudah, komunikatif dan menyenangkan. Dari Struktur menu ini bisa terlihat seberapa rumit proyek CDi anda. b. Storyline Storyline lebih mirip cerita pendek. Storyline dibuat jika ada pembuatan video profile dalam CD-i. Oleh karena itu perlu ide cerita yang kreatif, konsep visual yang menarik, teks yang informatif, komunikatif, sehingga menjadi Skenario yang berkesan bagi yang menyaksikannya. Proses pembuatan Video Company Profile adalah tahap yang paling rumit, biaya produksi tertinggi ada di tahap ini. Ada baiknya anda buat juga versi VCD / VideoCD nya selain CDi agar bisa dijalankan di CD/DVD Player rumahan tanpa harus selalu menggunakan komputer Membuat film kita lebih OK!. Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam membuat film pendek. Dengan mengikuti langkah-langkah yang akan diuraikan ini, maka kita dapat mengurangi beberapa hal yang tidak seharusnya kita lakukan. Meskipun begitu, ini merupakan saran-saran saja, dan dapat dikembangkan berdasarkan keahlian dan pengalaman. Take a look.. 1. Apakah film Anda layak ditonton Sebelum semuanya dimulai, maka selayaknya kita bertanya: apakah semua orang pasti menonton film yang akan kita buat ?. Jawabnya, No!. Artinya tidak semua orang pasti akan menonton film kita. Sebelum menulis skenarionya, mari tanyakan kepada diri sendiri terlebih dahulu; mengapa orang harus menonton film yang akan kita buat. 2. Jangan mulai produksi tanpa adanya budget Film, meskipun sederhana sangat membutuhkan biaya!. Besar biaya memang tidak terbatas, bisa besar bisa kecil. Dengan membuat prakiraan biaya (budget), maka kita akan lebih tahu apa yang harus kita lakukan dengan uang yang dimiliki. Produksi tanpa budget menyebabkan rencana-rencana tidak bisa diprediksi. Apalagi

jika uang yang tersedia tidak mencukupi, bisa-bisa film yang sedang dikerjakan tidak selesai-selesai. 3. Minta persetujuan pihak-pihak yang terlibat Sebelum shooting dilakukan, ada baiknya meminta persetujuan tertulis dari pihakpihak yang terlibat didalam film, seperti aktor/aktris, music director, artwork, sponsor, atau siapa saja yang ingin berkontribusi. Bereskan dulu semua ini!. Karena kalau memintanya saat shooting dimulai, maka kemangkiran-kemangkiran dari pihak-pihak tersebut akan terasa sulit dimintakan pertanggung jawabannya. Maka, do it Now!. 4. Buatlah film pendek yang memang pendek! Penulis naskah dan/atau sutradara harus bisa memenuhi standar yang menyatakan bahwa sebuah film adalah film pendek. Bertele-tele dalam penyajiannya akan membuat penonton bosan. Jika itu film pendek..maka harus pendek. Meskipun sulit, tapi memang harus begitu. Standar film pendek adalah maksimal berdurasi 30 menit!. 5. Jika memakai aktor yang tidak professional, maka lakukan castingTidak lepas kemungkinan film pendek dibintangi oleh aktor/aktris yang tidak professional (amatir). Ini sih wajar-wajar saja. Apalagi mereka (mungkin) tidak dibayar. Tapi untuk memilih karakter-karakter pemain yang sesuai, wajib melakukan pemilihan peran (casting). Jangan memilih orang sembarangan apalagi casting baru akan lakukan beberapa saat menjelang shooting. Berbahaya!. 6. Tata suara sebaik-baiknya Tata suara yang buruk pada kebanyakan film pendek (meskipun memiliki konsep cerita menarik) menyebabkan tidak nyaman ditonton. Gunakan perangkat pendukung tata suara seperti boom mike untuk mendapatkan hasil yang baik. Kalau gak punya, iya beli lah atau minimal pinjam aja 7. Yakin OK saat shooting, jangan mengandalkan post-production Saat ini semua film kebanyakan dikerjakan dengan kamera digital. Maka tidak sulit

untuk memeriksa apakah semua hasil shooting sudah memenuhi sarat atau belum dengan melakukan playback. Periksa semua! frame dialog, tata suara, pencahayaan atau apa saja. Apakah sudah sesuai dengan kualitas yang diinginkan ?. Sangat penting; periksa setelah shooting, bukan pada saat pasca produksi. 8. Hindari pemakaian zoom saat shooting Kameraman yang baik adalah yang bisa mengurangi zooming. Kecuali bisa dilakukan dengan sebaik mungkin. Mendapatkan gambar lebih dekat ke objek sangat baik menggunakan dolly, camera glider, atau lakukan cut and shoot!. 9. Hindari pemakaian efek yang tidak perlu Sebuah film pendek banyak mengandalkan efek-efek seperti; memulai film dengan alarm hitungan mundur (ringing alarm clock), transisi yang berlebihan seperti dissolves/wipe, dan credit titles yang panjang. Pikirkan dengan baik, apakah hal-hal ini perlu ditampilkan atau tidak. Pilihan yang sangat bijak jika semua itu tidak terlalu berlebihan. 10. Hindari shooting malam di luar ruang Suasana gelap adalah musuh utama kamera (camcorder). Pengambilan gambar diluar ruang pada malam hari sangat membutuhkan cahaya. Apabila tidak menggunakan lighting yang cukup maka hasilnya akan jelek sekali. Meskipun dapat melakukan color correction pada saat editing, tapi sudah pasti dapat menyebabkan noise dan kualitas gambar menjadi drop. Paling baik adalah merubah skenario menjadi suasana siang hari. Tidak akan mengganggu cerita toh?. 14 langkah membuat film sendiri !!! Akhir-akhir ini, banyak yang memprotes para produsen sinetron Indonesia yang dianggap telah kehilangan daya kreatif sehingga akhirnya menyadur film yang diproduksi orang luar. Tapi, sebenarnya, bagaimana sih cara membuat film itu? Posting ini bukan sebuah pembelaan, dan bukan pula sebuah hujatan baru. Hanya ingin menunjukkan Begini lho, caranya membuat film. Pada dasarnya, membuat film itu dapat dibagi ke dalam 14 tahapan. Apa saja?

1. IDE Idealnya, IDE ini harus unik dan original. Tapi, memutuskan untuk menyadur sebuah karya orang lain itu juga termasuk sebuah IDE lho Untuk mencari IDE, banyak cara yang bisa dilakukan. Melakukan pengamatan terus-menerus, jalan-jalan ke tempat yang aneh dan belum pernah didatangi manusia, nangkring di pohon asem di pinggir jalan sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang, atau bahkan duduk santai di sebuah food court di suatu plaza atau mall. Melamun sendirian di dalam kamar (atau di kuburan) juga bisa mendatangkan ide, kok 2. Sasaran Setelah mendapatkan IDE, tentukan sasaran dari film yang akan dibuat. Koleksi pribadi? Murid SMU? Komunitas S&M? Para Otaku? Para Blogger? Siapa yang akan menonton film itu nantinya? Itu juga harus ditentukan dengan jelas di awal. Jangan sampai terjadi, film tersebut ditujukan untuk anak SMU tapi karena tidak disosialisasikan dengan jelas, akhirnya dipenuhi adegan berantem penuh darah ala film 300 nya Zack Snyder. 3. Tujuan IDE dan Sasaran sudah ditetapkan. Yang harus dipastikan selanjutnya adalah tujuan pembuatan film. Ingin menggugah nasionalisme seperti Naga Bonar? Ingin mengajarkan betapa pentingnya keluarga? Ingin menyampaikan pesan terakhir sebelum nge-bom atau pesan anti-perang dalam Platoon? Ingin mendapatkan kepuasan pribadi seperti pembuatan film Passion of the Christ? Atau mengajarkan tentang harga dari sebuah kesombongan dalam Titanic?Apa & Kenapa? 4. Pokok Materi Berikutnya adalah menyusun pokok materi. Apa sih pesan yang ingin disampaikan? Ungkapan cinta? Sekedar pesan mengingatkan bahaya merokok? 5. Sinopsis Sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. Semacam

ide awal gitu loh. Dari sinopsis ini, nantinya bisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih detil. 6. Treatment Tahapan ini adalah penggambaran adegan-adegan yang nantinya akan muncul dalam cerita. Tidak mendetil. Contoh treatment itu seperti ini Ada seorang perokok yang sedang merokok dengan santainya. Kemudian tiba-tiba dia batuk-batuk dengan hebat dan agak lama. Sebelum beranjak pergi, orang itu membuang rokoknya sembarangan. Tiba-tiba muncul api 7. Naskah Naskah adalah bentuk mendetil dari cerita. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan yang mendukung cerita (seting environment, background music, ekspresi, semuanya). Contoh naskah itu, seperti ini FS. Ali mengayuh becak. Ais duduk merenung, tidak mempedulikan Ali yang bolakbalik menatapnya. Ali : Dak usah dipikir lah, Mbak Ais : (kaget) Heh? Apa, Bang? Tapi sebuah naskah juga harus disertai yang namanya dialog. Jangan njelaskan kesana-kemari tapi percakapannya nol (kecuali film bisu, tapi karena kita tidak sedang bicarain film bisu, kita tidak usah membicarakannya disini). Banyak sekali tipe dialog, tapi yang pasti, dialog yang baik adalah dialog yang yang bisa menjelaskan/menggambarkan suasana hati, keadaan, dan situasi yang dialami para karakternya, yang sedang terjadi dalam suatu scene adegan. Ada dialog yang sangat sederhana, sampai dialog yang sangat dalam hingga kita seakan-akan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh para pemain film yang bersangkutan, bahkan tak sedikit terdapat dialog yang konyol dan terkesan membodohi audiensnya. Banyak sekali macamnya. Tergantung kita ingin memakai yang seperti apa. Contoh dialog bawah ini adalah potongan dialog dalam film Batman Begins, dimana kebanyakan dialog yang bertebaran sepanjang keseluruhan durasi film ini memiliki kekuatan di atas rata-rata & menurut saya ini adalah salah satu film dengan bahasa berat namun mudah dicerna, memiliki banyak makna dalam setiap scene adegannya,

plot twist, serta jumping scene yang maju mundur, namun kita, para audiensnya, saya yakin bisa menerimanya atau bahkan ikut larut terbawa arus penceritaan didalamnya. Adapun potongan dialog tersebut adalah sbagai brikut: (Sebuah scene di sebuah lift di dasar terowongan BatCave, ketika api menjilat-jilat panas nun jauh di atas sana) Alfred : kenapa kita jatuh, Tuan Wayne? Bruce Wayne : (diam keheranan sambil menatap Alfred) Alfred : (Sambil tersenyum, ia menjawab) Supaya kita bisa belajar bangkit kembali. Bruce Wayne : Belum hilangkah keyakinanmu padaku? Alfred : (menjawab dengan suara lantang dan penuh rasa optimis, dengan tetap tersenyum) Tidak pernah. 8. Pengkajian Pengkajian disini, adalah yang dilakukan oleh seorang ahli isi (content) atau ahli media. Yang dikaji, adalah apakah naskahnya sudah sesuai dengan tujuan semula? Dan hal-hal yang mirip seperti itu 9. Produksi Prototipe Proses ini dibagi jadi 3 sub-tahap, yaitu pra-produksi (penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatan story board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunan kerabat kerja), produksi (pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan improvisasi sutradara), purna-produksi (intinya adalah editing). 10. Uji coba Uji coba ini dilakukan dengan memutar prototipe di hadapan sekelompok kecil orang. Kalau produsen film besar, biasanya melakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon dari calon audiens. 11. Revisi Setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan. Karena itu lah,

banyak film yang memiliki deleted scenes. Itu diakibatkan proses uji coba dan revisi ini. 12. Preview Preview itu adalah pemutaran perdana, di hadapan para ahli isi, ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dan semua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuan dari preview ini adalah untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuai rencana atau ada penyimpangan. Bisa dikatakan, bahwa preview ini adalah proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah film diluncurkan secara resmi. 13. Pembuatan Bahan Penyerta Bahan Penyerta itu adalah poster iklan, trailer, teaser, buku manual (jika film yang dibuat adalah sebuah film tutorial), dan lain sebagainya yang mungkin dibutuhkan untuk mensukseskan film ini. 14. Penggandaan Tahap terakhir adalah penggandaan untuk arsip dan untuk didistribusikan oleh para Joni (-inget Film Janji Joni-, tapi ini terjadi pada jaman dulu kala, waktu format film digital masih ada di angan-angan). Nah, demikian lah proses produksi sebuah film. Dari awal sampai akhir, siap untuk didistribusikan. Jadi, apa lagi yang ditunggu? Mari kita produksi film-film berkualitas agar tidak dikatakan bahwa sineas Indonesia telah kehilangan kreatifitas dan tidak bisa memproduksi karya orisinil lagi. SEMANGAT!!! N.B: Saya persembahkan hasil pemikiran saya selama setahun terakhir ini buat mereka, para MovieFreak & Moviegoers sejati. Saya merangkum dan menulis secara diam-diam blog saya ini tanpa sepengetahuan siapapun, sebelum saya add ke FS saya pribadi. Saya menyadari bahwa saya hanyalah mahasiswa yang peduli terhadap perfilman, bukan asli insan film, sehingga jika masih terdapat banyak kekurangan, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Walaupun begitu, inilah tulisan saya, inilah kumpulan artikel yang saya rangkum dan saya perdalam sendiri, dari berbagai media

dengan segala keterbatasan waktu, pikiran, dan tenaga saya. Semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. 1. Riset (Research) Terlebih dahulu anda harus menggunakan mengadakan penelitian tentang perusahaan klien sebelum anda membuatvideo perusahaan. Riset bisa dengan cara : Wawancara dengan karyawan dan direksi Wawancara dengan Klien Perusahaan Membaca buku & brosur profil perusahaan Membuka website perusahaan Foto-foto dll. Yang penting anda harus mendapatkan data berupa angka, teks dan gambar. Tentu saja data tersebut bukan yang bersifat rahasia, namun yang bersifat umum. Dengan demikian anda akan mengetahui kondisi sebenarnya dari perusahaan tersebut, sehingga anda bisa merasakan dan menjiwai semangat kerja di perusahaan tersebut. Untuk melakukan riset memerlukan waktu kurang lebih 1 minggu. 2. Konsep Video Profil Perusahaan Setelah anda mempunyai bayangan umum terhadap perusahaan tersebut, kini anda seharusnya cukup percaya diri punya banyak bekal pertanyaan untuk sang klien. Tahap ini lebih banyak bertukar pikiran antara perusahaan / klien dan anda sebagai pembuat CD-i. Pembuat CD-i harus mengerti teknis dan detail pengerjaan CD-i agar keinginan klien bisa terpenuhi. Yang lebih penting keinginan klien bisa ditampung pihak pembuat CD-i. Namun tidak selalu keinginan klien kita terima 100%, akan lebih baik jika pihak pembuat CD-i bisa memberikan masukan berupa ide cerita, audio visual yang kreatif dll. Setelah berdiskusi panjang lebar, pihak pembuat CD-i bisa segera membuat skenario (berupa struktur CD-ini dan storyboard), sekaligus menghitung harga pembuatan proyek CD-i ini. a. Struktur Menu Struktur menu CD-i lebih mirip flow chart. Interface terdiri dari tombol, teks, gambar,

suara dll, agar pengguna bisa menggunakan CD-i dengan mudah, komunikatif dan menyenangkan. Dari Struktur menu ini bisa terlihat seberapa rumit proyek CDi anda. b. Storyline Storyline lebih mirip cerita pendek. Storyline dibuat jika ada pembuatan video profile dalam CD-i. Oleh karena itu perlu ide cerita yang kreatif, konsep visual yang menarik, teks yang informatif, komunikatif, sehingga menjadi Skenario yang berkesan bagi yang menyaksikannya. Proses pembuatan Video Company Profile adalah tahap yang paling rumit, biaya produksi tertinggi ada di tahap ini. Ada baiknya anda buat juga versi VCD / VideoCD nya selain CDi agar bisa dijalankan di CD/DVD Player rumahan tanpa harus selalu menggunakan komputer Keguanaan Dan Manfaat Company Profile Kegunaan dan manfaat dari company profile sangat banyak salah satunya yaitu sebagai alat marketing untuk memperoleh klien, dan disetiap manfaat dan kegunaannya nanti dipengaruhi oleh bentuk desain dan kelengkapan data. Sehingga pada dasarnya company profile yang menariklah yang akan banyak pengunjung/klien, baik menarik dari segi image maupun tulisan. Ada banyak jenis dan ukuran dalam pembuatan company profile, ada company profile online (website), company profile flash dan company profile cetak. Setiap company profile ini mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda sesuai dengan tujuan dan targetan yang akan dicapai, namun ada satu poin yang sama yaitu harus mempunyai daya tarik, apapun jenisnya company profile harus menarik. Dan company profile bukan hanya dimiliki oleh perusahaan besar, perusahaan apapun itu bahkan instansi pendidikan dapat membuat company profile yang menarik untuk instansinya. Masih bingung dengan company profile yang menarik seperti apa??? Dalam membuat company profile harus ada usaha yang mampu menarik setiap waktunya yaitu yang disebut dengan daya tarik, dimana usaha yang harus dilakukan adalah membuat gaya yang berbeda yang lebih kreatif dan inovatif. Ada dua macam daya tarik yang harus diperhatikan yaitu daya tarik marketing dan daya tarik desain. Daya tarik marketing dapat kita peroleh dengan mengubah gaya penulisan, penyampaian isi yang berbobot dan menarik sesuai kebutuhan target pasar. Sedangkan untuk daya tarik desain digunakan untuk mempengaruhi emosi pembaca, menarik untuk dikunjungi, meningkatkan image, menambah tingkat kepercayaan klien tentang usaha Anda. Dari bentuk desain maupun warna dapat juga digunakan sebagai identitas perusahaan Anda. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan diatas, bukanlah suatu hal yang gampang seperti membolak balikkan telapak tangan, disini dibutuhkan beberapa keahlian baik dari segi marketing, desain, fotografer, menulis, dsb. Oleh karena itu Kami Bikinprofil

Dot Com sebagai solusi bagi perusahaan Anda. Kami didirikan dan beroperasi sejak 8 Agustus 2008. Bikinprofil Dot Com dikelola oleh professional yang terdiri dari konseptor, scriptwriter, storyboarder, videografer, fotografer, narator, website developer, animator, graphic designer, dan internet marketer profesional dengan pengalaman menangani beragam klien dari berbagai perusahaan. Potensi ide kreatif dan solusi dari kami siap dituangkan dalam media corporate identity, website dan company profile. Kami fokus dan konsisten mengelola bisnis di bidang corporate identity, website dan company profile, dan kami siap menjadi solusicompany profile perusahaan anda yang menarik tentunya.

Anda mungkin juga menyukai