Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN HYPNO TEACHING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Penyusunan Skripsi

Disusun Oleh: WAHYUDI NIM : 09410086

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012

PENERAPAN HYPNO TEACHING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM. A. B. C. D. E. F. Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Telaah Pustaka Landasan Teori 1. 2. 3. Pembelajaran Teori Belajar dan Tingkah Laku Motivasi Menurut Mc. Donald, motivation is a energy change within the person characterized by affective arausal and anticipatory goal reactin . Motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif ( perasaan ) dan reaksi untuk mencapai tujuan.1 4. 5. 6. Motivasi Dalam Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Belajar Hypnoteaching Hypnoteaching pada dasarnya adalah metode hypnosis yang di manfaatkan dalam upaya mengoptimalisasi kegiatan pembelajaran dalam dunia pendidikan, oleh karena itu tidak bisa tidak, untuk memahami hypnoteaching maka harus memahami hypnoss terlebih dahulu. Adapun uraian dari hypnosis adalah sebagai berikut:
1

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002 ), hlm. 114.

a.

Pengertian Hypnosis Secara etimologi, kata hypnosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu

dari kata hypnos yang artinya adalah tidur. Hipnos merupakan nama dewa tidur bagi orang Yunani.2 Oleh karena itu, apabila ada seseorang yang terhypnosis maka ia seolah-olah dalam keadaan tidur padahal sebenarnya tidak tidur. Adapun alasannya adalah orang tidur tidak dapat mendengarkan suara-suara yang ada disekitarnya, sedangkan orang yang terhypnosis maka ia masih dapat mendengarkan suara yang ada disekitarnya bahkan ia bisa lebih fokus terhadap suara tersebut. Adapun secara terminologi, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam tentang hypnosis, diantaranya adalah sebagai berikut : Hypnosis adalah suatu keahlian untuk memasukkan pesan kedalam diri orang lain yang mengakibatkan orang yang bersangkutan ( diberikan pesan ) akan tergerak dan termotivasi untuk melaksanakan pesan tersebut. 3 Adapun pesan yang dimaksud disini berupa rangkaian kalimat verbal yang diucapkan oleh hipnotis ( orang yang menghypnosis ) kepada suyet ( orang yang dihypnosis ) dengan tujuan supaya terjadi perubahan tertentu pada kondisi suyet, baik itu berupa perubahan secara fisik semisal gerakan anggota badan maupun non fisik semisal perubahan emosi. Sedangkan, para pakar hypnosis yang terkumpul dalam US Departement of Education Human Service division memberikan definisi, hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking . Hipnotis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti tertentu.4

Irfan F. Hipnoteraphy for Healthy and Happiness Life Menghipnotis Diri Untuk Meraih Kehidupan Yang Sehat, Bahagia, dan Sukses, ( Yogyakarta: Pustaka Larasati, Tanpa tahun terbit ), hlm: 11.
3

Ibid, hlm: 12.

Indra Madjid didalam bukunya Ibnu Hajar mendefinisikan hipnotis adalah suatu kondisi pikiran yang terpusat, sehingga tingkat sugestibilitas ( daya terima saran ) meningkat sangat tinggi. 5 Dengan kondisi semacam ini maka nantiya akan lebih memudahkan saran atau sugesti menjadi nilai baru bagi seseorang walaupun telah disadarkan dari kondisi hipnosa, disebut dengan post hypnosis suggestion. Freddy Faldy Syukur, hypnosis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak.6 Adapun kondisi gelombang otak ketika seseorang dalam kondisi hypnosis adalah antara alpha dan theta. Jadi pada dasarnya, hipnosis adalah suatu metode komunikasi untuk merubah kondisi pikiran seseorang dari kondisi normal kepada kondisi yang cenderung lebih sugestif sehingga dapat menerima saran-saran yang dapat berubah menjadi nilai baru. Adapun kondisi pikiran normal yang dimaksud disini adalah beta dan kondisi pikiran yang cenderung lebih sugestif adalah alpha atau theta. b. Gelombang Otak. Gelombang otak dapat diukur dengan alat yang bernama yang

electroencepalograph ( EEG ). Secara umum gelombang otak manusia dapat dibagi menjadi empat yaitu :7 1)
4

Beta ( 14 30 Hertz )

Ibnu Hajar, Hypno Teaching Memaksimalkan Hasil Proses Belajar-Mengajar dengan Hipnoterapi, ( Jogjakarta: Diva Press, 2011 ), hlm: 36.
5

Ibid, hlm: 34.

Freddy Faldy Syukur, Menjadi Guru Dahsyat Guru Memikat Melalui Pendekatan Teknologi Pikiran Bawah Sadar Hypnoteaching Dan NLP, ( Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010 ), hlm: 81.
7

Ibid, hlm: 86 90.

Gelombang otak ini mempunyai frekuensi yang paling tinggi diantara gelombang otak yang lainnya yakni antara 14 30 siklus per detik ( spd ) atau Hertz. Kondisi ini adalah kondisi dimana saat kita terjaga dan pikiran sadar kita benar-benar aktif. Keadaan beta merupkan kondisi dimana pikiran kita sangat analitis dan logis untuk melakukan banyak hal, namun juga mengakibatkan stres serta sulit fokus dan sulit berkonsentrasi pada satu hal, karena pada kondisi ini kecenderungan perhatian kita akan terbagi. 2) Alpha ( 8 13,9 Hertz ) Gelombang Alpha frekuensinya berada dibawah Beta yaitu antara 8 9 Hertz. Kondisi ini adalah kondisi dimana seseorang merasa lebih tenang , rileks dan santai. Gelombang ini timbul pada saat pikiran bawah sadar mulai aktif dan pikiran sadar mulai pasif. Hypnosis bisa dilakukan dalam kondisi ini, karena pada kondisi ini sugesti atau saran bisa langsung masuk kedalam pikiran bawah sadarnya untuk menjadi sebuah nilai yang baru dalam dirinya. Akan tetapi seseorang tersebut juga bisa menolak sugesti atau saran yang disampaikan juru hipnotis apabila nilai yang disampaikan tidak sesuai dengan keyakinan yang dianut atau diyakininya. 3) Theta ( 4 7,9 Hertz) Kondisi ini berada dibawah Alpha, sekitar 4 7 Hertz. Gelombang ini terjadi pada saat kesadaran manusia lebih mengarah kedalam dirinya ( internal ). Adapun keadaan ini bisa kita jumpai pada saat seseorang sangat mengantuk, saat itulah pikiran bawah sadar benar-benar aktif dan menggantikan kondisi sadar. Dalam kondisi ini seseorang masih mudah dibangunkan dan cukup peka terhadap rangsangan dari luar ( stimuli eksternal ), misalnya dering beker, bunyi telpon, bunyi klakson, dan lainlain.

Freddy Faldy Syukur menuturkan, kondisi theta adalah kondisi dimana seseorang menjadi kreatif dan inspiratif. Para seniman, pencipta musisi dan penemu banyak bekerja dalam kondisiini sehingga mereka menghasilkan karya-karya besar dan mengagumkan. Kondisi ini dapat diketahui saat mata melakukan gerakan REM ( Rapid Eye Movement ), yakni pergerakan mata yang cepat.8

4)

Delta ( 0,1 3,9 Hertz ) Delta merupakan gelombang otak paling lambat, kecepatannya

berkisar antara 0,5 3,5 putaran perdetik ( Hertz ). Kondisi ini terjadi pada saat seseorang tidur nyenyak dan tanpa mimpi. Adapun kalau seseorang mengalami kondisi koma maka gelombang otaknya berkisar kira-kira 0,5 putaran perdetik ( Hertz ). c. Tahapan Dalam Hypnosis Di dalam modul sertifikasi International Association of Trans Personal Hypnoterapy menyebutkan ada enam ( 6 ) tahap yang dilakukan dalam hypnosis, yaitu :9 1) Pre Induction Pre induction adalahsuatu proses untuk mempersiapkan suatu situasi dan kondisi yang bersifat kondusif antara seorang hipnotis dengan client / suyet. Pre induction dapat berupa percakapan ringan, saling berkenalan serta hal-hal lain yang bersifat mendekatkan seorang hipnotis secara mental dengan clien / suyet.

Ibid, hlm: 89.

International Association of Trans Personal Hypnoterapy, Fundamental Hypnotherapy and Advanced Hypnotherapy Private class, ( Tanpa tempat terbit, penerbit dan tahun terbit ), hlm: 19 27.

Salah satu yang dilakukan di dalam pre induction adalah tes sugestivitas. Tes sugestivitas adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui tingkat sugestivitas alamiah dari clien / suyet, dan selanjutnya hipnotis dapat melakukan hypnotic training yang biasanya dapat meningkatkan tingkat sugestivitas ini. Adapun contoh dari tes sugestivitas, misalnya arm rising and falling test, catalepsy of the eyes, dan lain-lain. 2) Induction Induction adalah teknik atau sarana untuk membawa seseorang berpindah dari pikiran sadar ( conscious mind ) ke dalam pikiran bawah sadar ( sub-conscious mind ). Hal ini juga berarti membawa seseorang dari kondisi gelombang otak Beta kepada gelombang otak Alpha atau Theta. Di dalam hypnosis, kebanyakan, induction menggunakan bahasa verbal atau yang disebut verbal induction. Verbal induction adalah suatu rangkaian sugesti yang dibawakan secara persuasif, sehingga membawa seseorang berpindah dari conscious mind ke sub-conscious mind. Adapun teknik komunikasi di dalam induction ada dua macam yaitu authoritarian yakni bersifat memerintah dan permissive yakni bersifat ajakan dan pemberdayaan. Ada banyak metode induksi yang bisa digunakan misalnya flying hand, body rocking, progressive relaxation, dan lain-lain. Adapun contohkan scrip induksi progressive relaxation adalah : Saya akan memandu anda untuk melakukan relaksasi ........... Silahkan duduk dengan posisi yang santai...... Dan kita akan memulai..... Baiklah tutup mata anda, singkirkan dahulu beban pikiran anda untuk sementara waktu.... Tarik nafas dalam..., Hembuskan yang panjang..... Terus lakukan... Dan rasakan anda semakin rileks dan santai..... Tarik nafas lebih dalam lagi... Tahan 3 hitungan...satu, dua, tiga.... Hembuskan lagi lebih panjang..... Rasakan anda semakin santai dan semakin rileks....... Dan sekarang rasakan anda mulai mengantuk..... Bagus sekali, lepaskan saja.... Lepaskan semua

pikiran yang menggangu.... Karena ini tandanya anda sudah dalam kondisi sangat rileks.....Oke.... Terus tarik nafas dan hembuskan yang panjang...... Rasakan, kini anda semakin rileks dan semakin santai..... Dan bilamana anda merasa mengantuk.... Biarkan saja, ini tandanya anda sudah sangat rileks dan tenang.... Baiklah, sekarang saya meminta anda untuk menghitung mudur, dari sepuluh ke satu.. Secara perlahan, dalam hati , bersamaan dengan anda menarik nafas...... Sebelumnya saya meminta anda untuk meniatkan dalam hati: Setiap kali saya menghitung....Maka saya akan semakin rileka dari sebelumnya...., ya katakan dalam hati. Baiklah, kita akan mulai menghitung mundur..... Tarik nafas... Dan hitung sepuluh....Hembuskan nafas... Dan tarik nafas lagi sambil menghitung sembilan..... Dan silahkan melanjutkan sendiri.... Dan rasakan bahwa setiap anda menghitung.... Maka anda akan menjadi semakin santai.... Dan nyaman..... 3) Deepening Depeening adalah proses yag berupa panduan imajinasi untuk membawa klien / suyet yang telah diinduksi untuk masuk pada keadaan trance lebih dalam. Konsep dasar dari deepening adalah membimbing subyek clien / suyet untuk berimajinasi melakukan sesuatu kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh clien / suyet. Standar deepening misalnya adalah lift, tangga, alam / tempat pribadi, ingatan peristiwa masa lalu, dan lain-lain. Adapun contoh scrip untuk alam misalnya adalah Saya akan menghitung dari 10 ke 1.... Dan tepat ketika hitungan saya mencapai angka 1.... Saya minta anda mangimajinasikan bahwa anda berada di suatu tempat yang sangat nyaman untuk anda.... Tempat itu boleh saja alam... Pegunungan.... Pantai.... Atau bahkan rumah anda.... Kamar tidur anda.... Atau tempat apapun juga yang membuat anda nyaman...

Baiklah..... Sepuluh.... Silahkan mulai bayangkan tempat itu.... Sembilan..... Rasakan bahwa tempat tersebut semakin jelas.... Delapan.... Tempat tersebut semakin nyata.... Tujuh.... Anda benar-benar dapat merasakan berada disitu..... Enam..... Anda benar-benar dapat mengamati keadaan sekeliling... Lima... Semakin nyata dan semakin jelas.... Empat... Anda benar-bear menikmatinya.... Tiga.... Rasakan bahwa hal itu sangat nyata.... Dua.... Anda benar-benar berada disitu... Dan satu.... Silahkan anda menikmatiya.... Merasakannya.... Sangat nyata.... Sangat jelas.. Dan anda sangat menyenanginya..... 4) Depth Level Test Tahap ini merupakan test untuk melihat seberapa jauh kesadaran seseorang sudah berpindah dari conscious mind ke sub-conscious mind. Artinya tahap ini adalah tahap untuk mengetahui seseorang sedang berada pada gelombang otak alpha, theta atau bahkan mungkin masih beta. Adapun kebutuhan depth level berbeda-beda, tergantung dari maksud dan tujuan proses hypnosis. Misalkan: depth level untuk hypnosis panggung sangat berbeda dengan hypnotherapy atau hypnoteaching. Secara sederhana depth level test adalah suatu sugesti-sugesti tertentu yang dalam kondisi kesadaran penuh dianggap sebagai suatu yang tidak masuk akal. L. Davis dan R. Husband pada tahun 1931 menulis skala kedalaman trance seseorang ketika dihipnosis dalam bukunya yang berjudul A Study of Hypnotic Susceptibilyty in Relation to Personality Traits. 10 Beliau menyebutkannya sebagai berikut : a)
10

Hypnoidal ( Trans Sangat Ringan ) Relaksasi. Kelopak mata bergetar.

Ibid, hlm: 15

b) c) d)

Mata terpejam. Relaksasi fisik sempurna. Mata terkunci. Light Trance ( Trans Ringan ) Tungkai menjadi kaku. Kekakuan menyeluruh. Anestesia telapak tangan bertingkat. Amnesia pasca hypnosis parsial. Medium Trance ( Trans Cukup ) Amnesia pascahypnosis. Perubahan kepribadian. Delusi indra perasa. Amnesia total oleh sugesti. Deep Trance ( Trans Dalam ) Trans dengan mata terbuka. Bertindak menurut sugesti pascahypnosis. Somnambulisme total. Halusinasi penglihatan positif. Halusinasi pendengaran positif. Amnesia tersistematisasi pascahypnosis.

Halusinasi penglihatan negatif. Halusinasi pendengaran negatif. Hyperestesia / kepekaan yang sangat tinggi dan mampu menimbulkan fenomena-fenomena metafisik yang hingga sekarang masih dilakukan riset lebih lanjut.

5)

Suggestion Sugestion atau sugesti adalah suatu kalimat saran yang disampaikan

oleh hipnotis ke alam pikiran bawah sadar objek. Sugesti yang diharapkan menjadi nilai baru bagi seorang klien / suyet walaupun telah disadarkan dari kondisi hypnosis disebut dengan Post Hypnosis Sugesstion ( PHS ). Adapun PHS tidak akan bertahan lama bilamana tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai dasar dari klien / suyet. Dalam hypnoteaching maupun hypnotherapy, PHS merupakan bagian yang sangat penting, karena PHS merupakan inti dari tujuan hypnoteaching atau hypnotherapy yang dilakukan. 6) Termination Termination adalah suatu tahapan untuk mengakhiri proses hypnosis. Konsep dasar dari termination adalah membentuk sugesti atau perintah agar seorang client / suyet tidak mengalami kejutan psikologis ketika terbangun dari kondisi tidur hypnosis. Standar dari proses termination adalah membangun sugesti positif yang akan membuat tubuh klien / suyet lebih segar dan rileks, kemudian diikuti regresi beberapa dettik untuk membawa klien / suyet pada kondisi normal kembali. 7) Post Hypnotic Post hypnotic adalah keadaan seorang klien / suyet setelah ia dibangunkan dari tidur hypnosys melalui termination. Di dalam post

hypnotic ini ada istilah yang namanya anchor. Anchor adalah post hypnotic sugesstion yang menerapka simbol-simbol tertentu ( Visual, Auditorial, maupun kinestetik ) yang dapat menimbulkan suatu efek atau reaksi tertentu. Anchor ini berasal dari sugesti yang diberikan pada waktu klien / suyet mengalami trans. d. Hypnoteaching Secara etimologi kata hypnoteaching terdiri dari dua kata yaitu hypno dan teaching, sedangkan kata hypno yang dimaksud disini adalah hipnotic atau hypnosis. Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya hipnosis secara bahasa diartikan keadaan serupa tidur. Sementara teaching adalah mengajar. Muhammad Noer mengartikan hipnoteaching adalah proses pengajaran yang dapat memberikan sugesti kepada para siswa. 11 Heriyanto Nur Cahyo di dalam Ibnu Hajar mengemukakan definisi dari hypnoteaching adalah seni berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti agar para siswa menjadi lebih cerdas.12 Dalam hypnoteaching, guru berperan sebagai hipnotis yitu orang yang menghypnosis sedangkan siswa menjadi suyet yaitu orang yang dihypnosis. Guru selaku hipnotis tidak perlu menidurkan siswa selama proses pembelajaran. e. f. Langkah-langkah melakukan hipnoteching Penerapan Hypnoteaching

G. H.

Hipotesis Metode Penelitian


11

Muhammad Noer, Hypnoteaching for Succes Learning, ( Yogyakarta, Pedagogia, 2010 ), hlm: 117 118.
12

Ibnu Hajar, Hypnoteaching........................., hlm: 75.

I.

Sistematika Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai