Menghitung Evapotranspirasi
Menghitung Evapotranspirasi
Untuk menghitung kebutuhan air daerah irigasi Sungai Cihea dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Mencari data iklim selama 10 tahun untuk daerah irigasi yang ditinjau. Untuk
daerah irigasi sungai Cihea data iklim diambil dari data stasiun meteorologi
Tasikmalaya. Adapun data-data yang diperlukan adalah:
a. Temperatur rata-rata (T) oC
b. Kelembaban rata-rata (Rh) %
c. Kecepatan angin rata-rata (U) knot
d. Penyinaran matahari rata-rata (n/N) %
2. Dari data-data dicari nilai rata-rata setiap bulannya, maka dapat dilakukan
perhitungan evatransporasi potensial setiap bulannya. Untuk menghitung nilai
evapotranspirasi potensial (ET0) digunakan metode Penman Modifikasi.
Catatan: Persamaan-persamaan yang digunakan dalam perhitungan kebutuhan air
akan disajikan sekaligus dengan contoh perhitungan di bawah ini.
Bulan
No.
Keterangan
Jan.
Febr.
Mar.
Apr.
Mei
Juni
Juli
Agus.
Sept.
Okt.
Nov.
Des.
Nama/Simbol
Satuan
Data
22,125
22,200
22,325
22,625
22,750
21,850
21,675
22,225
22,667
23,100
22,725
22,900
Ea
mbar
tabel + interpolasi
26,968
27,101
27,323
27,861
28,087
26,486
26,182
27,145
27,936
28,727
28,041
28,360
Rh
Data
84,200
83,400
84,400
83,200
81,600
79,400
75,400
74,600
75,500
75,800
81,400
82,250
Ed
mbar
(2)*(3)
22,707
22,602
23,060
23,180
22,919
21,030
19,742
20,250
21,092
21,775
22,826
23,326
(ea-ed)
mbar
(2)-(4)
4,261
4,499
4,262
4,681
5,168
5,456
6,441
6,895
6,844
6,952
5,216
5,034
km/hari
Data
240,138
284,608
266,820
222,350
213,456
240,138
240,138
249,032
222,350
204,562
204,562
244,585
f(U)
0,27 * (1+(6)/100)
0,918
1,038
0,990
0,870
0,846
0,918
0,918
0,942
0,870
0,822
0,822
0,930
tabel + interpolasi
0,694
0,695
0,696
0,698
0,699
0,692
0,691
0,695
0,699
0,702
0,699
0,701
(1-w)
1 - (8)
0,306
0,305
0,304
0,302
0,301
0,308
0,309
0,305
0,301
0,298
0,301
0,299
10
(1-w)*f(U)*(ea-ed)
mm/hari
1,196
1,425
1,283
1,229
1,315
1,543
1,830
1,981
1,795
1,702
1,290
1,402
11
Ra
mm/hari
tabel + interpolasi
15,900
16,025
15,575
14,600
13,300
12,700
13,000
13,900
14,975
15,725
15,825
15,800
12
n/N
Data
42,200
47,250
42,000
48,500
63,500
61,750
63,500
72,800
56,750
55,200
49,750
50,500
13
0,461
0,486
0,460
0,493
0,568
0,559
0,568
0,614
0,534
0,526
0,499
0,503
14
Rs
(11) * (13)
7,330
7,792
7,165
7,191
7,548
7,096
7,378
8,535
7,993
8,271
7,893
7,940
15
Konstanta
Konstanta
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
16
Rns
5,497
5,844
5,373
5,393
5,661
5,322
5,533
6,401
5,995
6,204
5,920
5,955
17
f(T)
15,164
15,178
15,203
15,262
15,286
15,110
15,075
15,183
15,270
15,355
15,281
15,316
18
f(ed)
0,130
0,131
0,129
0,128
0,129
0,138
0,145
0,142
0,138
0,135
0,130
0,127
19
f(n/N)
0,480
0,525
0,478
0,537
0,672
0,656
0,672
0,755
0,611
0,597
0,548
0,555
20
Rnl
mm/hari
0,948
1,043
0,935
1,049
1,328
1,370
1,463
1,628
1,286
1,234
1,086
1,083
21
Rn
mm/hari
(16) - (20)
4,549
4,801
4,438
4,344
4,333
3,953
4,070
4,773
4,708
4,969
4,833
4,872
22
w * Rn
mm/hari
(8) * (21)
23
Rhmax
24
25
ETO
mm/hari
mm/hari
tabel + interpolasi
mbar
3,159
3,337
3,089
3,034
3,031
2,735
2,811
3,318
3,290
3,489
3,379
3,413
86,000
86,000
86,000
87,000
84,000
84,000
80,000
78,000
82,000
86,000
86,000
85,000
tabel + interpolasi
0,973
0,965
0,957
0,978
0,990
0,968
0,974
0,996
0,995
1,008
1,001
0,985
4,239
4,594
4,185
4,170
4,302
4,141
4,522
5,278
5,061
5,234
4,673
4,743
Data
mm/hari
Contoh perhitungan
a. Data klimatologi:
Rerata temperatur : T = 24,43C
Rerata kelembaban udara : Rh =80,096%
Rerata penyinaran matahari : n/N = 54,48%
Rerata kecepatan angin : U = 5,3 knots = 238,062 km/h
b. Tekanan uap jenuh pada temperatur rata-rata udara(ea) (interpolasi) :
Tabel 4.6.2 Tabel Interpolasi ea
Tabel Harga ea
Temperatur
ea (mbar)
6.1
6.6
7.1
7.6
8.1
8.7
9.3
10
10.7
11.5
Temperatur
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
12.3
13.1
14
15
16.1
17
18.2
19.4
20.6
22
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
23.4
24.9
26.4
28.1
29.8
31.7
33.6
35.7
37.8
40.1
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
42.4
44.9
47.6
50.3
53.2
56.2
59.4
62.8
66.3
69.9
ea (mbar)
Temperatur
ea (mbar)
Temperatur
ea (mbar)
T vs ea
80
y = 0.0402x2 - 0.0144x + 7.6084
R = 0.9985
70
60
50
40
T vs ea
30
Poly. (T vs ea)
20
10
0
0
10
20
30
40
50
T rata-rata
22,125
22,200
22,325
22,625
22,750
21,850
21,675
22,225
22,667
23,100
22,725
22,900
ea
26,968
27,011
27,232
27,767
27,992
26,399
26,097
27,055
27,842
28,629
27,947
28,264
Contoh perhitungan :
ea = 0,04 * 22,1252 - 0,014*22,125 + 7,608 = 26,968
ea = 26,968 mmHg
d. Selisih ea dan ed :
(ea-ed) = 26,968
= 4,261 mmHg
( )
)
)
( )
0.43
0.46
0.49
0.52
500
0.45
0.48
0.51
1000
0.46
0.49
2000
0.49
0.52
3000
0.52
4000
0.55
10
12
14
16
18
0.55
0.58
0.61
0.64
0.66
0.54
0.57
0.6
0.62
0.65
0.67
0.52
0.55
0.58
0.61
0.64
0.66
0.69
0.55
0.58
0.61
0.64
0.66
0.69
0.71
0.55
0.58
0.61
0.64
0.66
0.69
0.71
0.73
0.58
0.61
0.64
0.66
0.69
0.71
0.73
0.76
Ketinggian tempat
Temperatur
20
22
24
26
28
30
32
34
36
Ketinggian tempat
0
0.68
0.71
0.73
0.75
0.77
0.78
0.8
0.82
0.83
500
0.7
0.72
0.74
0.76
0.78
0.79
0.8
0.82
0.84
1000
0.71
0.73
0.75
0.77
0.79
0.8
0.82
0.83
0.85
2000
0.73
0.75
0.77
0.79
0.81
0.82
0.84
0.85
0.86
3000
0.75
0.77
0.79
0.81
0.82
0.84
0.85
0.86
0.88
4000
0.78
0.79
0.81
0.83
0.84
0.85
0.86
0.88
0.89
Nilai w bergantung pada temperature dan ketinggian stasiun iklim. Karena ketinggian
daerah Cihea adalah 300 mdpl, maka digunakan ketinggian pada saat 500 meter
(diasumsikan perbadaan nilai w antara50 0 mdpl dan 300 mdpl tidak berbeda terlalu jauh)
Tabel 4.6.4 w500 vs T
Temperatur
nilai w 500 mdpl
10
12
14
16
18
0.45
0.48
0.51
0.54
0.57
0.6
0.62
0.65
0.67
Temperatur
20
22
24
26
28
30
32
34
36
0.7
0.72
0.74
0.76
0.78
0.79
0.8
0.82
0.84
Dilakukan interpolasi nilai w terhadap suhu untuk mendapatkan nilai w yang tepat.
Grafik Tabel 4.6.2 Hasil Perhitungan w vs T
w Vs T
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
10
15
20
25
30
35
40
21,675
22,225
22,667
T (*C)
Temperatur
22,125
22,200
22,325
22,625
22,750
21,850
23,100
22,725
22,900
0,694
0,695
0,696
0,698
0,699
0,692
0,691
0,695
0,699
0,702
0,699
Contoh perhitungan :
w = -0,0002*(22,1252 )+0,0171*22,125 + 0,4139 = 0,694
w = 0,694
Jan.
Febr.
Mar.
Apr.
Mei
Juni
Juli
Agus.
Sept.
Okt.
Nov.
Des.
Ra
15,9
16,025
15,575
14,6
13,3
12,7
13
13,9
14,975
15,725
15,825
15,8
Ra = 15.9 mm/hari
i.
Rs
(
j.
)
)
0,701
10
12
14
16
18
f(T)
11
11.4
11.7
12
12.4
12.7
13.1
13.5
13.8
14.2
20
22
24
26
28
30
32
34
36
f(T)
14.6
15
15.4
15.9
16.3
16.7
17.2
17.7
18.1
T( C)
T( C)
f (T)
20
y = 0.1965x + 10.816
R = 0.9966
15
f (T)
10
Linear (f (T))
5
0
0
10
20
30
40
22,125
22,200
22,325
22,625
22,750
21,850
21,675
22,225
22,667
23,100
22,725
22,900
f(t)
15,164
15,178
15,203
15,262
15,286
15,110
15,075
15,183
15,270
15,355
15,281
15,316
Contoh perhitungan ;
f(T) = 0,196 * 22,125+10,81 = 15,164
f(T) = 15,164
l.
)
)
) (
o. Rn
Uday
(m/s)
12
1.02
1.06
1.1
1.1
0.85
0.92
1.01
1.05
0.72
0.82
0.95
0.62
0.72
0.87
0.96
Nilai C bergantung pada Rs dan U day. Dilakukan interpolasi Rs dan U day untuk
mendapatkan nilai C yang tepat. Data besar nilai U day berkisar antara 0 sampai
3. Dilakukan interpolasi C ketika Uday=0 dan C ketika Uday=3 terhadap terhadap
Rs. Lalu diinterpolasikan besar Rs terhadap U day.
Tabel 4.6.4 Hasil Perhitungan ET0
C0
C3
Poly. (C 0)
0.4
Poly. (C 3)
0.2
0
0
10
15
7,33
7,79
7,16
7,19
7,55
7,10
7,38
8,53
7,99
8,27
7,89
7,94
C(0)
1,08
1,09
1,08
1,08
1,08
1,08
1,08
1,09
1,09
1,09
1,09
1,09
C(3)
0,96
0,98
0,96
0,96
0,97
0,96
0,97
0,99
0,98
0,99
0,98
0,98
2,78
3,29
3,09
2,57
2,47
2,78
2,78
2,88
2,57
2,37
2,37
2,83
0,97
0,96
0,96
0,98
0,99
0,97
0,97
1,00
1,00
1,01
1,00
0,99
Contoh perhitungan :
C(0)
C(3)
= 0,973
q. Evapotranspirasi :
[
(
[
) ( )(
)]
(
Hal yang pertama kali harus kita tentukan adalah kapan kita akan mulai menanam padi.
Penentuannya berdasarkan kapan (pada bulan apa) curah hujan daerah sawah kita relatif tinggi
dibanding bulan-bulan lainnya. Untuk menentukan waktu tersebut, kita gunakan grafik R80 dari
PART 3 STEP 2, karena padi yang kita tanam akan mengandalakn Re80.
Kurva curah hujan di Indonesia umumnya berbentuk seperti pelana. Bagian yang dilingkari
merupakan bulan-bulan ketika curah hujan mulai naik kembali, biasanya sekitar September
sampai November.
Pada kasus ini, curah hujan mulai naik ketika bulan Oktober dan November, dengan curah hujan
November lebih tinggi dibanding Oktober. Oleh karenanya, kita pilih bulan November sebagai
awal waktu cocok tanam kita.
Hal penting yang perlu diingat, pola tanam yang kita lakukan pada daerah irigasi kita, tidak
serentak dimulai pada bulan yang kita pilih, tetapi waktu dimulainya penanaman dibagi ke dalam
tiga golongan. Golngan-golongan tersebut yakni Golongan A yang dimulai pada waktu yang kita
pilih, Golongan B yang dimulai pada h+15 dari waktu yang kita pilih, dan Golngan C yang
dimulai pada h+30 dari waktu yang kita pilih.
Sebagai contoh, dengan bulan November yang kita pilih sebagai awal waktu tanam kita,
Golongan A dimulai pada awal November, Golongan B dimulai pada pertengahan November,
dan Golongan C dimulai pada awal Desember.
STEP 2 THE CROPPING PATTERN AND CROP COEFFICIENT
Sangat penting menentukan pola tanam dan tanaman mana yang kita pilih, karena berpengaruh
terhadap lama tanam dan kebutuhan air. Tanaman yang dipilih antara lain Padi Unggul (U), Padi
Biasa (B), dan Palawija (P). Pola tanam yang dapat dipilih merupakan kombinasi penanaman
tamanan-tanaman tersebut.
Pada tugas besar ini, kita gunakan pola tanam UUP (Unggul-Unggul Palawija). Kedua tanaman
memiliki masa tanam 6 periode (1 periode = bulan). Nilai-nilai koefisien tanam tertera pada
tabel di bawah ini, dengan mengacu pada Tabel 2.1 Buku Bagian Penunjang Standar
Perencanaan Irigasi.
Periode
Koefisien tanam
Padi Varietas
Palawija
Unggul (standar
FAO)
1,1
0,5
1
1,1
0,75
2
1,05
1,0
3
1,05
1,0
4
0,95
0,82
5
0
0,45
6
Koefisien tanam merupakan angka pengali Evapotranspirasi potensial. Angkanya berubah-ubah
sesuai dengan umur tanaman karena tanaman bertranspirasi dengan rate yang berbeda tergantung
kepada umur tanaman tersebut.
STEP 3 CROP CYCLE SCHEME
Pertama-tama, kita mulai dengan membuat tabel untuk 24 periode tanam (jumlah bulan dikali 2).
Bulan Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Kemudian, untuk penanaman Golongan A yang dimulai awal Bulan November, sebelum kita
letakkan koefisien tanam, kita bagi terlebih dahulu golongan ini ke dalam kelompok tanam,
yakni C1, C2, dan C3. Perbedaan dari ketiga kelompok tanam ini adalah masa LP (Land
Processing) yang berbeda-beda: C1 satu periode, C2 dua periode, dan C3 tiga periode.
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Bulan
Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
C1
LP
C2
LP LP
C3
LP LP LP
Setelah LP masuk, kita masukkan angka-angka koefisien tanaman ke setiap kelompok tanam.
Sampai tahap ini, kita telah mendapatkan U dari pola tanam UUP.
Nov
Dec
Jan
Feb
Mar
Bulan
Periode I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
C1
LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
C2
LP LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
C3
LP LP LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
Apr
I
II
May
II
Jun
I
Jul
II
Aug
II
Sep
II
Oct
II
II
Setelah itu, kita masukkan kembali LP yang lamanya masih berbeda-beda untuk setiap kelompok
tanam. LP tidak boleh dimasukkan segera setelah masa tanam habis, namun tunggu sampai masa
tanam kelompok terakhir habis. Kemudian seperti biasa, kita masukkan koefisien tanam padi
unggul.
Nov
Dec
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Bulan
Periode I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
C1
LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
C2
LP LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
LP LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
C3
LP LP LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
Aug
I
Sep
II
Oct
II
II
Sampai tahap ini kita telah mendapatkan UU dari pola tanama UUP kita. Untuk huruf P-nya, kita
akan memasukkan palawija. Tidak sepeti memasukkan U yang membutuhkan LP terlebih
dahulu. Setelah habis masa tanam padi unggul kedua, langsung saja masukkan P.
Nov
Dec
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Bulan
Periode I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
C1
LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45
C2
LP LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
LP LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45
C3
LP LP LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45
Terakhir, kita rata-ratakan koefisien tanamannya untuk setiap periode (setiap kolom). Khusus
untuk kolom yang ber-LP, nilai reratanya menjadi LP.
Gol. A
Bulan
Periode
C1
C2
C3
C
I
LP
LP
LP
LP
Nov
II
1.10
LP
LP
LP
Dec
Jan
Feb
II
II
1.10
1.10
LP
LP
1.05
1.10
1.10
1.08
1.05
1.05
1.10
1.07
0.95
1.05
1.05
1.02
II
Mar
II
0.00
LP
0.95 0.00
LP
1.05 0.95 0.00 LP
0.67 0.48 0.00 LP
Apr
May
II
II
1.10
LP
LP
LP
1.10
1.10
LP
LP
1.05
1.10
1.10
1.08
1.05
1.05
1.10
1.07
Jun
Jul
Aug
Sep
II
II
II
0.95
1.05
1.05
1.02
0.00
0.95
1.05
0.67
0.50
0.00
0.95
0.48
0.75
0.50
0.00
0.42
1.00
0.75
0.50
0.75
1.00
1.00
0.75
0.92
0.82
1.00
1.00
0.94
Oct
II
II
0.45
0.82 0.45
1.00 0.82 0.45
0.76 0.64 0.45
Jadilah UUP golongan A. Utuk golongan B yang dimulai satu periode setelah Golongan A,
tinggal geser saja satu kolom. Gitu juga dengan golongan C.
Gol. B
Nov
Bulan
Periode I
II
C1
LP
C2
LP
C3
0.45 LP
C
0.5 LP
Gol. C
Nov
Bulan
Periode I
II
C1
C2
0.45
C3
0.82 0.45
C
0.6 0.5
Dec
I
Jan
II
1.10
LP
LP
LP
LP
LP
LP
LP
II
Mar
II
Apr
I
Dec
I
Feb
II
Jan
II
1.10
LP
LP
LP
Feb
II
II
Mar
II
II
1.10
LP
LP
LP
II
Jun
I
Jul
II
Aug
II
Sep
II
Oct
II
II
1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45
LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82
LP
1.1 1.1
1 0.7 0.5 0.4 0.8 0.9 0.9 0.8 0.6
Apr
I
May
II
May
II
1.10
LP
LP
LP
Jun
I
Jul
II
Aug
II
Sep
II
Oct
II
II
1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82
LP
1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00
LP
1.1 1.1
1 0.7 0.5 0.4 0.8 0.9 0.9 0.8