Anda di halaman 1dari 4

Hal 1 dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI MOLEKULER

Judul: PERCOBAAN PENGAMBILAN SPESIMEN
DAN ISOLASI DNA MAMALIA
Tanggal praktikum : 25 Maret 2013




Disusun oleh:

Ghina Khalda Nabila
10613034





LABORATORIUM BIOLOGI MOLEKULER
PRODI FARMASI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Semester Genap Tahun Akademi 2012/2013

Hal 2 dari 4






I. Judul : Percobaan Pengambilan Spesimen dan Isolasi DNA
Mamalia

II. Tujuan :

Mahasiswa mengetahui jenis spesimen dan dapat mengisolasi
DNA manusia


III. Latar belakang :

Metode pengendapan DNA yang paling banyak dilakukan adalah
pengendapan dengan etanol yang mengandung natrium klorida pada suhu -
20 c. Konsentrasi DNA dapat diukur dengan spektrofotometri UV. A
260nm
= 1
yang berarti setara dengan 50m/ml DNA untai ganda. Kemurnian larutan
DNA dapat dilihat bahwa larutan DNA murni mempunyai rasio A260/A280
adalah 1,8. Jika rasio kurang dari 1,8 menunjukkan ada pengotor protein atau
fenol. Sedangkan jika rasio lebih dari 1,8 menunjukkan adanya RNA
(6)
.
(1) Sudjadi.2008. Bioteknologi Kesehatan. Kanisius: Yogyakarta. 93-94



IV. Metode

A. Bahan dan Alat
Darah mamalia
Etanol 96 % dan 70 %
Guanidin Isothosianat 4M
Kloroform
NaCl 6M
TE Buffer
10xRed Blood Cell Lysis Buffer = RBCLB Ph 7,4
10x SE Buffer Ph 8,0


B. Cara Kerja

1. Ambil 2-3 ml darah, masukkan dalam Falcon Tube
2. Tambahkan 8-12 ml RBCLB lalu homogenkan, kemudian letakkan
pada es selama 20 menit
Hal 3 dari 4

3. Lakukan sentrifugasi campuran dengan kecepatan 5000 rpm selama
10 menit
4. Apabila buffycoat masih berwarna merah, ulangi langkah no. 1 dan
diinkubasi lagi pada suhu 4 C selama 10 menit
5. Lakukan sentrifugasi campuran dengan kecepatan 5000 rpm (750
gram) selama 10 menit
6. Buang supernatan, bersihkan dinding tube dengan cara membalikkan
tube ke tissue
7. Tambahkan 100l buffer ke dalam pelet, kocok hingga larut
8. Pindahkan larutan pada tabung Ependorf 1,5ml
9. Tambahkan 100l guanidin isothosianat 4M, campur menggunakan
pipet
10. Tambahkan 700l kloroform
11. Tambahkan 400l NaCl
12. Homogenkan cairan tersebut secara berhati-hati
13. Lakukan sentrifugasi campuran dengan kecepatan 10000 rpm selama
10 menit
14. Setelah sentrifugasi, akan tampak 3 lapisan pada larutan :
a. Lapisan atas : transparan mengandung DNA
b. Lapisan tengah : berwarna seperti susu mengandung protein
c. Lapisan bawah : transparan
15. Pindahkan lapisan atas kedalam tabung ependorf 1,5 ml menggunakan
pipet, catat volume supernatannya.
16. Tambahkan 1 ml etanol absolut, campurkan perlahan dengan
membolak balikkan tabung DNA akan tampak dalam larutan sebagai
benang-benang atau endapan berkabut
17. Benang DNA yang muncul diambil dengan menggunakan mikropipet 1
ml dan dipindahkan ke tabung ependorf steril dan bersih
18. Apabila benang DNA tidak muncul, lakukan sentrifugasi campuran
dengan kecepatan 10000 rpm selama 2 menit. DNA akan terbentuk
sebagai pelet setelah dI sentrifugasi.
19. Jika dilakukan tahap no 17, benang DNA dicuci dengan etanol 70%
sebanyak 500l.
20. Lakukan sentrifugasi campuran dengan kecepatan 10000 rpm selama
5 menit pada suhu 4 c
21. Buang supernatan, bersihkan cairan pada dinding tabung dengan
kertas tissue (jangan menyentuh pelet DNA)
22. Keringkan pelet DNA pada suhu kamar selama 15 menit (atau dalam
oven pada suhu 55 c selama 4-5 menit)
23. Tambahkan buffer TE sebanyak 50-200 l
24. Simpan larutan sampel pada suhu 20 c.




V. Hasil dan Pembahasan

VI. Kesimpulan


VII. Daftar Pustaka
Hal 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai