Anda di halaman 1dari 2

Nama

: 1. Kiki Kurniawan (0853021030) 2. Ricko Wahyu Eka Prayuda (0853021043)

Mata Kuliah Tugas

: Bahasa Inggris Profesi : Artikel Tentang Matematika (Bahasa Inggris)

ILHAM MATEMATIKA MURNI, TERAPAN DAN ESTETIKA Matematika muncul pada saat dihadapinya masalah-masalah yang rumit yang melibatkan kuantitas, struktur, ruang, atau perubahan. Mulanya masalah-masalah itu dijumpai di dalam perdagangan, pengukuran tanah, dan kemudian astronomi; kini, semua ilmu

pengetahuan menganjurkan masalah-masalah yang dikaji oleh para matematikawan, dan banyak masalah yang muncul di dalam matematika itu sendiri. Misalnya, seorang fisikawan Richard Feynman menemukan rumus integral lintasan mekanika kuantum menggunakan paduan nalar matematika dan wawasan fisika, dan teori dawai masa kini, teori ilmiah yang masih berkembang yang berupaya mempersatukan empat gaya dasar alami, terus saja mengilhami matematika baru. Beberapa matematika hanya bersesuaian di dalam wilayah yang mengilhaminya, dan diterapkan untuk memecahkan masalah lanjutan di wilayah itu. Tetapi seringkali matematika diilhami oleh bukti-bukti di satu wilayah ternyata bermanfaat juga di banyak wilayah lainnya, dan menggabungkan persediaan umum konsep-konsep matematika. Fakta yang menakjubkan bahwa matematika "paling murni" sering beralih menjadi memiliki terapan praktis adalah apa yang Eugene Wigner sebut sebagai "Ketidakefektifan Matematika tak ternalar di dalam Ilmu Pengetahuan Alam". Mereka yang berminat kepada matematika seringkali menjumpai suatu aspek estetika tertentu di banyak matematika. Banyak matematikawan berbicara tentang keanggunan matematika, estetika yang tersirat, dan keindahan di dalamnya. Kesederhanaan dan keumumannya dihargai. Terdapat keindahan di dalam kesederhanaan dan keanggunan bukti yang diberikan, semisal bukti Euclid yakni bahwa terdapat tak-terhingga banyaknya bilangan prima, dan di dalam metode numerik yang anggun bahwa perhitungan laju, yakni transformasi Fourier cepat. G. H. Hardy di dalam A Mathematician's Apology mengungkapkan keyakinan bahwa penganggapan estetika ini, di dalamnya sendiri, cukup untuk mendukung pengkajian matematika murni.

INSPIRATION PURE MATHEMATICS, APPLIED AND AESTHETIC Mathematics arises when facing complex problems that involve quantity, structure, space, or change. At first, the problems encountered in the trade, land surveying, and later astronomy; nowadays, all sciences suggest problems studied by mathematicians, and many problems arise within mathematics itself. For example, the physicist Richard Feynman find quantum mechanics path integral formula using a combination of mathematical reasoning and physical insight, and today's string theory, a scientific theory is still developing that seeks to unify the four fundamental forces of nature, continues to inspire new mathematics. Some mathematics is only consistent in the area that inspired it, and is applied to solve further problems in that region. But often mathematics inspired by the evidence in the region proved useful also in many other areas, and incorporate common stock of mathematical concepts. Amazing fact that mathematics "purest" often turn to have practical applications is what Eugene Wigner called "Ineffectiveness is not ternalar Mathematics in the Natural Sciences". Those who are interested in the mathematics often encounter a certain aesthetic in many aspects of mathematics. Many mathematicians talk about the elegance of mathematics, aesthetics is implied, and the beauty in it. Simplicity and generality appreciated. There is beauty in the simplicity and elegance of the evidence provided, such as Euclid's proof that that there are infinitely many prime numbers, and in an elegant numerical method that the computation rate, the fast Fourier transform. G. H. Hardy in A Mathematician's Apology expressed the belief that these aesthetic penganggapan, in itself, sufficient to support the study of pure mathematics.

Anda mungkin juga menyukai