Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar biasanya digunakan konsultasi untuk melakukan analisis dan perhitungan, membantu pengambilan keputusan dan lain-lain. Sistem pakar akan bertindak layaknya seperti seorang pakar. Sistem akan memberikan daftar harga sampai bisa mengidentifikasi suatu pekerjaan berdasarkan jawaban yang diterimanya. Jadi kerja sistem pakar adalah menganalisis suatu masalah. Tidak semua masalah dapat diselesaikan oleh sistem pakar, tetapi setidaktidaknya meringankan beban para pakar, sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada penyelesaian problematika manusia yang lebih rumit. Selain itu proses strukturisasi dan formulasi yang dibutuhkan untuk penggabungan sistem dapat lebih terarah bagi suatu penerobosan dari dominasi pengetahuan dengan kemungkinan-kemungkinan hasil sebuah model komplit realistis, dibandingkan dengan turun tanggannya setiap pakar pada kasus-kasus pemecahan masalah. Yang membuat sistem pakar ini berbeda dengan aplikasi-aplikasi komputer tradisional adalah kemampuannya menyelesaikan masalah yang nyata terjadi dengan menggunakan proses-proses aplikasinya seolah-olah seperti keputusan manusia beserta intuisinya. Sistem Pakar ini digunakan dalam bermacammacam aplikasi seperti perkiraan, diagnosis, peramalan, penterjemah, pengendalian dan lain sebagainya. Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Yang akan kami bahas disini adalah estimasi biaya/perkiraan biaya. Biaya merupakan salah satu aspek penting. Konsultan yang tidak mempunyai

pemahaman tentang komponen biaya, termasuk biaya tidak langsung akan meningkatkan risiko dan ekposure mereka terhadap kegagalan yang tidak perlu. Sebagai suatu bidang usaha yang dikategorikan beresiko tinggi, keberhasilan kegiatan-kegiatan konstruksi tentunya sangat peka terhadap perubahan biaya, dan hal ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan oleh para pelaku di bidang usaha tersebut. Dalam kondisi tersebut, maka kemampuan dan keberhasilan para konsultan untuk bertahan dalam industri yang ketat persaingannya ini akan sangat tergantung pada sebaik apa mereka mampu mengatasi ketidak pastian, khususnya dalam aspek biaya. Keberhasilan konsultan dalam persaingan ini tercermin dari kemampuannya memenangkan pelelangan dan menyelesaikan proyek-proyek konstruksi dengan tetap menghasilkan profit yang cukup.
Mengenai pemodelan estimasi komponen biaya tidak langsung. Proyek

konstruksi bangunan diperoleh suatu kesimpulan yaitu suatu pola karakteristik

konsultan dalam mengestimasi biaya tidak langsung. Mekanisme penetapan biaya tidak langsung pada konsultan besar dengan nilai tertentu dimana memiliki standar tersendiri diperusahaanya yang ditetapkan berdasarkan dua hal diantaranya berdasarkan pengalaman proyek sebelumnya dan perkiraan yang dilakukan oleh konsultan. Konsultan besar menghitung komponen biaya tidak langsung satu persatu yang pada akhirnya nilai tersebut dijadikan persentase terhadap biaya langsung sehingga setelah beberapa proyek diestimasi konsultan dapat menemukan suatu nilai yang menjadi gambaran kasar berupa prosentase biaya tidak langsung. Meskipun seorang pakar adalah orang yang ahli dibidangnya, namun dalam kenyataannya seorang pakar mempunyai keterbatasan daya ingat dan stamina kerja yang salah satu faktornya mungkin disebabkan karena usia dari seorang pakar. Sehingga seorang pakar dalam hal ini adalah konsultan bangunan, pada suatu ketika bisa saja melakukan kesalahan yang mungkin salah satunya melakukan kesalahan pada hasil perkiraan biaya tidak langsung yang bisa berlanjut pada kesalahan perhitungan biaya bangunan. Suatu pendekatan estimasi biaya dengan perkiraan faktor kapasitas adalah satu dimana biaya fasilitas baru berasal dari biaya fasilitas semacam itu dari

kapasitas yang diketahui. Itu bergantung pada kapasitas dan biaya. Pendekatan estimasi biaya dengan metode capacity factor dapat dilakukan dengan cepat dan cukup akurat khususnya untuk persiapan estimasi lebih awal selama perencanaan proyek. Metode ini membutuhkan data biaya historis dan data kapasitas untuk proses dan kegiatan yang sama. Selain itu pendekatan metode ini sering digunakan untuk estimasi akurat secara cepat dan sering digunakan untuk pengambilan keputusan pada masa pra perencanaan suatu proyek. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan nantinya bisa membantu pemilik untuk mengetahui berapa besar dana/uang yang akan di keluarkan untuk suatu bangunan. Oleh karena itu, maka akan dibuat aplikasi sistem pakar untuk estimasi pembiayaan bangunan bidang kontruksi pada PT. ACMC 1.2. Batasan Masalah a. Aplikasi sistem pakar ini dirancang dengan menggunakan pemrograman berbasis desktop. b. Aplikasi sistem pakar ini hanya sebatas perkiraan biaya tidak nyata c. Mempermudah pembuatan rencana anggaran bangunan (RAB) quantity surveyor. d. Perhitungan yang akan dibahas hanya mengunakan tiga master, yaitu analisa pekerjaan, matrial, dan upah. e. 1.3. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi disini dapat didefinisikan sebagai berikut : a. Bagaimana merancang sistem yang dapat digunakan untuk menghitung hasil sementara estimasi biaya kontruksi bangunan? b. Bagaimana membangun sebuah aplikasi berbasis desktop yang dapat digunakan untuk memperkirakan biaya secara tidak langsung pada suatu kontruksi bangunan?

1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah mengimplementasikan sistem pakar untuk membantu seorang konsultan dalam melakukan perhitungan biaya tidak langsung dan diserahkan ke managemen kontruksi untuk menjadi acuan dalam pembangunan. 1.4.2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah membangun aplikasi desktop berbasis sistem pakar seperti pakar atau ahli aslinya. 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Bagi Owner Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar ini, maka diharapkan dapat membantu melakukan perhitungan biaya tidak langsung. 1.5.2. Bagi Institusi Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan oleh konsultan untuk menjadi acuan dalam menentukan biaya tidak langsung. 1.5.3. Bagi Penulis Dapat dijadikan sebagai latihan untuk mengaplikasikan kembali teori-teori yang pernah dipelajari selama mengikuti perkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai