Keterkatan Antara Permasalahan Kesehatan Dengan Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas merupakan instrumen untuk kegiatan pengendalian, terutama dalam

pencapaian pelayanan publik. Dalam hubungan ini, diperlukan evaluasi kinerja untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil dan cara yang digunakan dalam proses pencapaian tersebut. Pengendalian sebagai bagian fundamental dalam manajemen akan menunjang tingkat akuntabilitas. Dengan kata lain, pengendalian tidak dapat berjalan secara fektif dan efisien bila tidak didukung dengan mekanisme akuntabilitas yang baik, dan demikian pula sebaliknya. Permasalahan pelayanan kesehatan yang terjadi di sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta telah membuktikan hal tersebut. Kualitas pelayanan yang buruk merupakan cerminan dari manajemen yang belum optimal. Program pemerintah DKI untuk meningkatkan akses kesehatan terhadap masyarakat golongan menengah ke bawah tidak sejalan dengan praktik langsung di lapangan. Seharusnya, sebelum program tersebut diluncurkan, pemerintah harus terlebih dahulu memastikan kesiapan semua elemen yang terkait. Dalam hal ini, yang harus diperhatikan antara lain, infrastruktur rumah sakit, kualitas tenaga medis, manajemen rumah sakit, interkoneksi puskesmas, dan kesiapan mental tenaga medis itu sendiri. Apa yang terjadi jika semua itu hanya siap sebagian dan seadanya ? Tentu saja niat bak pemerintah tadi tidak memberikan hasil yang optimal. Sekarang, mari kita kaitkan permasalahan pelayanan kesehatan dengan akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Salah satu sasaran yang ingn dicapai Dinas Kesehatan DKI Jakarta adalah dengan meningkatkan akses kesehatan terhadap masyarakat golongan menengah ke bawah. Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah mekanisme yang dicanangkan agar program bisa tepat sasaran. Diharapkan dengan adanya kartu tersebut, masyarakat yang sebelumnya terkendala biaya untuk berobat, bisa mendapatkan pengobatan dengan layak. Secara praktikal, pendistribusian kartu tersebut sudah berjalan dengan baik. Kemudian, yang paling penting adalah kegunaan dari kartu tersebut. Banyak warga mengeluh bahwa kartu tersebut hanya sekedar formalitas. Walaupun sudah memegang kartu, tetap saja pelayanan tidak berubah. Petugas yang tidak ramah, urusan administrasi yang berbelit-belit, perawatan yang setengah hati, dan obat yang tidak berkualitas adalah praktik nyata di rumah sakit selama ini.