Anda di halaman 1dari 18

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan Masyarakat di daerah Sumatera bagian Selatan telah mengenal Listrik sejak zaman penjajahan Kolonial Belanda, namun yang dapat menikmati listrik baru sebagian kecil atau kelompok orang-orang tertentu saja. Untuk mengetahui sejarah dan data-data yang lengkap dalam penulisan sejarah ini sangat sulit sebab sebelum ada catatan khusus, meskipun demikian upaya tetap dilaksanakan yaitu dengan mencari data dari hasil wawancara terhadap beberapa orang pegawai senior yang pada umumnya saat ini sudah menjalani masa pensiun yang diperkuat dengan berbagai arsip atau dokume lama yang masih ada.

2.1.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Sejarah PT. PLN (persero) : Adapun sejarah berdirinya PT PLN (Persero) dari beberapa periode : 2.1.1 Periode Tahun 1924 s/d 1942 Pada tahun 1942 telah berdiri perusahaan swasta Belanda yang mengelolah kelistrikan di kota Palembang yaitu : NV NIGEM yang memiliki mesin pembangkit tenaga merek Sulzer sebanyak dua unit dan mesin pembangkit ini mulai di operasikan pada tahun 1927. Perusahaan ini mempunyai anak perusahaan di Tanjung Karang yang berdiri pada tahun 1927 dan mulai dioperasikan tahun 1929. Mesin pembangkit tenaga listrik yang dimiliki adalah SLM WINTHERTOUR 4 DN sebanyak dua unit dengan daya 180 KW kemudian ditambah dengan mesin 6 DN daya 400 KW yang mulai beroperasi tahun 1939, Lahat tahun 1931, Muara Enim tahun 1931, Baturaja dan Bengkulu tahun 1931. Sebelum pecah perang dunia II NV.NIGEM berubah nama menjadi NV.OGEM. 2.1.2 Periode Tahun 1942 s/d 1945

Pada masa pecahnya perang dunia II, di mana tentara Jepang banyak mendapatkan kemenangan dalam perang di Asia termasuk Indonesia. Dengan demikian perusahaan listrik di Palembang dikuasai pula oleh Jepang dan di beri nama Denky Kyoky. Tapi Denky Kyoky tidak bertahan lama sebab Jepang menyerah pada sekutu. Selama dikuasai Jepang kelistrikan di Palembang tidak mengalami perkembangan kecuali Tanjung Karang di mana sentral pembangkit listrik yang diledakkan Belanda dapat diperbaiki oleh Jepang. Belanda kembali masuk ke Indonesia dan perusahaan listrik Denky Kyoky diserahkan pada Belanda dengan nama NV.OGEM. 2.1.3 Periode Tahun 1945 s/d 1959 Setelah Indonesia merdeka dan berdaulat penuh senjak tahun 1945 Belanda masih menguasai dan mengelolah perusahaan listrik (NV OGEM), pada tahun 1998 pemerintahan Republik Indonesia menerbitkan UU No 86 tahun 1958 tanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi perusahaan milik Belanda termasuk NV OGEM di ambil alih oleh Republik Indonesia yang di kenal P3LG. Pemerintahan Indonesia langsung dipisah penguasa perusahaan listrik dan gas Sumatra Selatan dan di atur di dalam PP No 16 tahun 1959, kemudian P3GL dialikan dipisah Naungan departemen pekerja umum dan tenaga (DPUT) berdasarkan surat keputusan Mentri Pekerja umum dan tenaga (PUT) No. Ment 1/U/24 tanggal 16 juni 1959 listri dikelolah oleh perusahaan negara di Jakarta (PLNB). 2.1.4 Periode tahun 1960 s/d juli 1972 Setelah terbit keputusan Mentri PUT No Mentri 16/4/10 tanggal 6 juni 1960 maka terbentuknya struktur organisasi perushaan umunm listerik Negara Ekspolitas yang meliputi daerah kerja Sumatra Selatan, Bangkulu, Lampung, dan Riau. Berdasarkan surat keputusan Mentri pekerja umum pada tahun 1965 di adakan perubahan daerah karja PLN Eksploitasi II yaitu meluputi Sumatra Selatan, Lampung,

Bangkulu, dan Jambi sedangkan Riau di serahkan kepada PLN Eksplotasi XIV yang berdukungan di barat listrik di daerah Jambi setelah dinasionalkan dikelolah oleh kota Pradja Jambi. 2.1.5 Periode tahun 1975 s/d 1994 Nama PLN Ekspolitasi IV ini pun tidak bertahan lama dengan diterbitkannya peraturan Mentri pekerjaan umum dan Negara No. 13/PRT/1975 tanggal 19 Desember 1975 merubah PLN Ekspolitasi IV menjadi PLN wilayah IV dengan wilayah kerja meliputi Sumatra Selatan, Lampung, Bangkulu, dan Jambi dengan kantor wilayah berkedudukan di palembang dan satuan kerjanya yang terdiri dari : PT PLN (persero) wilayah IV cabang Palembang, PT PLN (persero) wilayah IV cabang Tanjung Karang, PT PLN (persero) wilayah IV cabang Jambi, PT PLN (persero) wilayah IV cabang Bengkulu, PT PLN (persero) cabang Lahat, PT PLN (persero) cabang Tanjung Pandang, PT PLN (persero) cabang Bangka. 2.1.6 Periode Tahun 1996 s/d 2000 Berdasarkan keputusan direksi PT PLN (persero)No 079 K/023/dir/1996 tentang organisasi dan tata kerja PT PLN (persero) pembangkit penyaluran Sumatera bagian Selatan bahwa sebagai tinjak lanjut keputusan direksi PT PLN (persero) No 022.K.023 /DIR/1995, tentang organisasi dan tata kerja perusahaan perseroan PT PLN (persero) maka di pandang perlu membentuk peorganisasian unit bisnis oprasional.

Bahwah di dalam rangka Ektifitas dan Efiensi perusaahaan perluh membentuk pembangkit dan penyaluran Sumatera bagian Selatan kepada PT PLN (persero), pembentukan pembangkit dan penyaluan bagian Selatan ditetapkan sebagaimana telah di putuskan dengan surat keputusan diatas yang memutuskan, membentuk pembangkitan dan penyaluran bagian Selatan dilingkungan PT PLN (persero).

Berdasarkan surat keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.022.K.023/95 maka PT PLN Wilayah IV di bagi atas :

1. PT PLN Wilayah IV Keramasan 2. PT PLN Wilayah IV Unit Pengatur Beban 3. PT PLN Wilayah IV Sektor Bukit Asam 4. PT PLN Wilayah IV Sektor Bandar Lampung 5. PT PLN Wilayah IV Pembangkit dan penyalur Sumatera bagian Selatan

2.1.7 Periode tahun 2000 sekarang Setalah menjadi PT PLN wilayah IV ubah nama menjadi PT PLN(Persero) wil.UBSJB21, namun unit bisnis ini tetap membawahi tujuh cabang unit sebelumnya. Pada tahun 2002, berdasarkan surat keputusan direksi No.08/010/DIR/2002 hal perubahan pengoperasian Unit Bisnis di lingkungan PT PLN(Persero) bahwa dengan telah dibentuknya Unit Bisnis kelistrikan baru wilayah kerja provinsi Riau, Bangka Belitung, Lampung, NTT,NTB dan Kalimantan Timur maka perlu ditetapkan perubahan pengoperasian Unit Bisnis di lingkungan PT PLN(Persero). Pada keputusan ini, PT PLN(Persero) Unit Bisnis Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung(UB-SJB21) Berubah nama menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB). Meliputin empat cabang yaitu: cabang palembang, cabang Jambi, cabang Bengkulu,cabang Lahat. PT PLN(Persero) WS2JB Cabang Palembang terdiri dari enam ranting dan empat rayon yaitu :

Ranting Kayu Agung, Ranting Sekayu, Ranting Mariana, Ranting Pangkalan Balai, Ranting Indralaya, Ranting Tugu Mulyo, Rayon Rivai, Rayon Ampera,Rayon Kenten 2.2 Pembagian Tugas dan Wewenang di PT. PLN (Persero) Rayon Indralaya Pembagian Tugas dan Wewenang masing-masing bagian pada PT. PLN (Persero) Rayon Indralaya adalah sebagai berikut :

2.3. Rayon Mengelola dan melaksanakan kegiatan Penjualan tenaga listrik, Pelayanan Pelanggan, Pengoperasian dan Pemeliharaan Pembangkit dan Jaringan Distribusi tenaga listrik di Wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang baik berdasarkan kebijakan kantor induk untuk mengahsilkan pendapatan perusahaan yang didukung dengan pelayanan, mutu dan keandalan pasokan yang memenuhi kebutuhan pelanggan, serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan unit asuhan dibawahnya.

2.4 Uraian dan Tanggung Jawab Unit Organisasi Uraian dan tanggung jawab unit organisasi pada PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Palembang Rayon Sukarami terbagi menjadi beberapa bidang, yaitu :

1. Bidang Perencanaan Bertanggung jawab atas tersusunnya perencanaan kerja, sistem manajemen kerja, perencanaan investasi, dan pengembangan aplikasi sistem informasi untuk mendukung upaya pengusaha tenaga listrik yang memiliki efisiensi, mutu dan keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka acuan pelaksanaan kerja. 1. Menyusun perencanaan umum wilayah : a. RUPTL (Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik) b. RJP (Rencana Jangka Panjang) c. RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) d. Rencana pengembangan Sistem Ketenaga Listrikan 2. Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerja. 3. Menyusun metoda evaluasi kelayakan investasi dan melakukan finansialnya. 4. Menyusun program pengembangan aplikasi sistem informasi : a. Rencana Pengembangan Aplikasi b. SOP pengolahan aplikasi

5. Menyusun dan mengelola manajemen mutu 6. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik

2. Bidang Teknik Bertanggung jawab atas tersusunnya startegi, standarisasi dan penerapan sistem pengelola jaringan distribusi serta penerapan manajemen lingkungan dan keselamatan ketenaga listrikan untuk mendukung upaya pengusaha tenaga listrik yang memiliki efisiensi, mutu dan keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka acuan pelaksanaan kerja. 1. Menyusun dan membina penerapan sistem penggelolaan jaringa distibusi: a. Strategi pengoperasian dan pemeliharaan. b. Standar operasi dan pemeliharaan serta, standar peneraan dan pengujiaan peralatan. c. Standar desain dan cerita konstruksi. d. Manajemen pengadaan dan pembekalan. e. Pengendalian susut energi listrik dan gangguan serta usulan perbaikan. f. Ketentuan data induk jaringan distribusi. 2. Menyusun rencana kegiatan kontruksi dan administrasi pekerjaan serta membina penerapannya. 3. Menyusun kebijakan dan membina penerapan manajemen lingkungan dan keselamatan ketenaga listrikan. 4. Penyusunan usulan RKAP yang terkait dengan bidangnya. 5. Menyusun dan mengelola manajemen mutu. 6. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. 7. Menyusun laporan manajemen bidangnya.

3. Bidang Niaga Bertanggung jawab atas upaya pencapaiaan target pendapatan dari penjualan tenaga listrik, pengembangan pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan serta transaksi pembelian tenaga listrik yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan, serta ketersediaan standar pelaksanaan kerja dan keterciptanya interaksi kerja yang baik antar unitunit pelaksana. 1. Menyusun : a. Ketentuan dan strategi pemasaran b. Rencan penjualan energi dan rencana pendapatan

2. Mengevaluasi harga jual energi listrik. 3. Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik. 4. Menegosiasikan harga jual-beli tanaga listrik. 5. Menyusun : a. Strategi dan pengembangan pelayanan pelanggan b. Standar dan produk pelayanan c. Ketentuan data induk pelanggan (DIL) dan data induk saldo d. Konsep kebijakan sistem informasi pelayanan pelanggan 6. Melakukan pengendalian DIS dan opname saldo piutang. 7. Mengkoordinasikan pelaksanaan penagihan kepada pelanggan tertentu, antara lain TNI/POLRI dan instansi pertikal. 8. Mengkaji pengelolaan pencatatan meter dan menyusun rencana penyempurnaannya. 9. Menyusun mekanisme interaksi antar unit pelaksana. 10. Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta pengaturannya. 11. Membuat usulan RKAP yang terkait dengan bidangnya. 12. Menyusun dan mengelola manajemen mutu. 13. Menerapkan tata kelola peruisahaan yang baik.

4. Bidang Keuangan Bertanggung jawab atas penyelenggaraan anggaran dan keuangan unit usaha sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen dan keuangan yang baik, pengelolaan pajak dan asuransi yang efektif serta penyajian laporan keuangan dan akutansi yang akurat dan tepat waktu. 1. Menyusun kebijakan anggaran dan proyeksi keuangan perusahaan. 2. Mengendalikan anggran investasi dan anggaran operasi. 3. Mengendalikan aliran kas pendapatan. 4. Mengendalikan aliran kas pembiayaan. 5. Melakukan pengelolaan keuangan. 6. Melakukan analisis dan evaluasi laporan keuangan unit-unit. 7. Menyusun laporan keuanga konsolidasi. 8. Menyusun laporan rekonsiliasi keuangan. 9. Menyusun dan menganalisa kebijakan resiko dan penghapusan asset. 10. Melakukan pengelolaan pajak dan asuransi. 11. Membuat usulan RKAP bersama dengan bidang perencanaan dan bidang lainnya. 12. Menyusun dan mengelola manajemen mutu.

13. Menerapkan tat kelola perusahaan yang baik. 14. Menyusun laporan manajemen bidangnya.

5. Bidang Sumber Daya Manusia Bertanggung jawab atas penyelenggraan pengeloleen manajer SDM dan organisasi, administrasi kepegawaian dan hubungan industrial untuk mendukung kelancaran kerja organisasi : 1. Mengelola : a. Pengembangan organisasi dan manajemen b. Pengembangan SDM c. Manajemen SDM d. Administrasi dan data kepegawaian 2. Melakukan analisis dan evaluasi jabatan. 3. Membina hubungan industrial. 4. Membuat usulan RKAP yang terkait dengan bidangnya. 5. Menyusun dan mengelola manajemen mutu. 6. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. 7. Menyusun manajemen bidangnya.

6. Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan administrasi kesekretariatan, komunikasi masyarakat dan hukum, pengelolaan keamanan, sarana dan prasarana kantor serta pembinaan lingkungan untuk mendukung kelancaran kerja organisasi. 1. Mengelola : a. Sertifikasi asset b. Dokumen dan perpustakaan c. Administrasi kesekretariatan, protocol dan rumah tangga kantor induk 2. Mengelola : a. Komunikasi kemasyaraktanm dan pelanggan b. Fasilitas dan prasarana kerja c. Sistem keamanan dan pengamanan kantor 3. Mengelola program bina/perduli lingkungan. 4. Melakukan advokasi hukum dan peraturan-peraturan perusahaan. 5. Membuat usulan RKAP yang terkait dengan bidangnya.

6. Menyusun dan mengelola manajemen mutu. 7. Menerapkan tata kelole perusahaan yang baik. 8. Menyusun laporan manajemen bidangnya.

7. Auditorial internal Bertanggung jawab atas penyelenggraan audit tahunan sesuai program kerja pemeriksaan tahunan dan pemantauan tindak lanjut hasil temuan, pembinaan dan penyempurnaan sistem manajemen dan operasioanal untuk mendukung terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik. 1. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan sesuai program kerja perusahaan. 2. Melaksanakan audit internal yang meliputi audit keuangan, teknik manajemen dan SDM. 3. Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses manajemen dan operasional. 4. Memonitor tindak lanjut temuan audit internal. 5. Menyusun laporan manajemen bidangnya.

2.5 Uraian Tugas Disetiap Bagian Ditempat Magang 2.5.1 Bagian Peneraan (Pengujiaan) kWh Meter Mempunyai tugas pokok, yaitu : 1. Untuk mengatur dan mengarahkan kegiatan peneraan (pengujiaan) KWH meter. 2. Melakukan pengujiaan kelayakan KWH meter sebelum dugunakan untuk pengukuran energi listrikpelanggan. 3. Melakukan penyegelan KWH meter sebelum digunakan oleh pelanggan.

2.5.2 Bagian pemeliharaan Distribusi Mempunyai tugas pokok, yaitu : 1. Untuk menyusun kegiatan, membagi tugas dan membimbing bawahan. 2. Mengevaluasi hasil kerja bawahan. 3. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan jaringan distribusi guna meningkatkan kontinuitas dan keandalan jaringan.

2.5.3 Bagian Operasi Distribusi Mempunyai tugas pokok, yaitu :

1. Untuk mengatur dan mengarahkan pelaksanaan menuver jaringan yang berkaitan dengan gardu induk. 2. Modifikasi dan perluasan jaringan agar keandalan pendistribusian tenaga listrik dapat tetap terjag

2.6 Makna Logo PLN Logo suatu perusahaan merupakan simbol yang mencerminkan perusahaan tersebut. Logo pun merupakan bagian dari identitas perusahaan (corporate identity), identitas tersebut merupakan suatu hal yang memungkinkan perusahaan dapat dikenal dan memiliki perbedaan dengan perusahaan lain. PT PLN (Persero) mempunyai logo atau lambang yang dijadikannya sebagai identitas perusahaan dengan tujuan agar pelanggan, konsumen atau publiknya pada umumnya dapat mengenal dan mengingat perusahaan. Adapun logo yang dimiliki PT PLN (Persero) adalah Petir yang telah lama digunakan oleh PT PLN (Persero) beserta satuannya. Warna lambang diartikan sebagai berikut: a. Warna kuning keemasan melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, serta agungnya kewajiban PT PLN (Persero). b. Warna merah darah melamabangkan keberanian dan dinamika dalam melaksanakan tugas untuk mencapai sasaran pembangunan. c. Warna biru melambangkan kesetiaan dan pengabdian pada tugas untuk menuju, mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia seperti dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972.

Gambar 2.1 logo PLN

Bentuk Lambang Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

2.6.1 Element-element Dasar Lambang a. Gambar lambang PT PLN (Persero) tercantum dalam suatu bidang datar. b. Berwarna kuning keemasan c. Berbentuk segi empat. Berskala ukuran lebar : panjang = 3 : 4 d. Tanpa garis pinggir bila diperlukan penggambaran segi empat dapatdigunakan garis pinggir sebagai batas.Tanpa tulisan Listrik Negaradi dalamnya.

Gambar 2.2 Bidang Persegi Panjang Berwarna kuning

Bidang Persegi Panjang Vertikal Menfadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lalnnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

Gambar 2.3 Petir atau Kilat

Lambang petir atau kilat telah lama digunakan oleh PT PLN (Persero) dan satuannya. Menurut surat keputusan No. 13/DIR/1976 penggunaan lambang PT PLN (Persero) memiliki arti sebagai berikut: Petir atau Kilat Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

Gambar 2.4 Tiga Gelombang

Tiga buah gelombang sejajar diartikan 3 sikap karyawan PT PLN (Persero) dalam melaksanakan tugas Negara yaitu bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat. Artinya yang lain bahwa pelaksanaan distibusi tenaga listrik harus serempak. Selain itu juga Tiga Gelombang Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya

3.1 Pengertian Gardu Induk Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik,atau merupakan satuke satuan dari sistem penyaluran (transmisi) penyaluran (transmisi) Penyaluran(transmisi) merupakan subsistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik.Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan. Dalam pembahasan ini difokuskan pada masalah gardu induk yang pada umumnya terpasang diIndonesia, pembahasannya bersifat praktis (terapan) sesuai konsttruksi yang terpasang dilapangan. 3.2 Klasifikasi Gardu Induk a. Mentransformasikan daya listrik: Dari tegangan ekstra tinggi ketegangan tinggi (500KV/150KV) Dari tegangan tinggi ketegangan yang lebih rendah (150KV/70KV). Dari tegangan tinggi ketegangan menengah (150KV/20KV,70KV/20KV). Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz). b. Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik. c. Pengaturan pelayanan beban kegardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan kegardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan melalu ipenyulang-penyulang (feeder-feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk. d. Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan istilah SCADA. 3.3 Peralatan Dan Fasilitas Gardu Induk SWITCH YARD (SWITCHGEAR) aAdalahbagiandarigarduindukyangdijadikansebagaitempatpeletakan komponenutamagarduinduk. aPemahamantentangswitchyard,padaumumnyaadalah: 9Jikakomponenutamagarduindukterpasangdiareaterbukayangluas,maka disebutswitchyarddisebutswitchyard. 9Jikakomponenutamagarduindukterpasangdiareaterbatas(sempit)dandi dalamgedung,makadisebutswitchgear.

9Sebenarnyayangdimaksudswitchgearadalahperalatanyangadadiswitch9Sebenarnyay ng dimaksud switchgear,adalah peralatanyang adadiswitch yard. aJdidikdithddlhditkkbidaJadiyangdimaksudswitchyard,adalahnamayangdiperuntukkanbagigardu konvensional. aSedangkanswitchgear,adalahnamayangdiperuntukkanbagiGasInsulated Substation(GIS). TRANSFORMATOR DAYA aBerfungsimentranformasikan dayalistrik,denganmerubah besarantegangannyasedangkanbesarantegangannya,sedangkan frequensinyatetap. aTranformatordayajugaberfungsi tkttuntukpengaturantegangan. aTransformatordayadilengkapi dengantrafopentanahanyanggpyg berfungsiuntukmendapatkan titikneutraldaritrafodaya. PeralataninidisebutNeutral CurrentTransformer(NCT). aPerlengkapanlainnyaadalah pentanahantrafo,yangdisebut NeutralGroundingResistance Gambar 6 : Transformator Daya Pada GIKonvensional g (NGR). NEUTRAL GROUNDING RESISTANCE (NGR) aKdiaKomponenyangdipasangantara titikneutraltrafodengan pentanahan. aBerfungsiuntukmemperkecilarus gangguanyangterjadi.

Gambar 7 a : Neutral Grounding Resistance (NGR) aDiperlukanproteksiyangpraktisdan biasanyatidakterlalumahal,karena kktitikldihilhkarakteristikrelaydipengaruhioleh sistempentanahanneutral.Gambar 7 b : Neutral Grounding Resistance (Liquid)

CIRCUIT BREAKER (CB) aAdalahperalatanpemutus,yang berfungsiuntukmemutus rangkaianlistrikdalamkeadaan berbeban(berarus). aCBdapatdioperasikanpadasaat jaringandalamkondisinormaljaringandalamkondisinormal maupunpadasaatterjadi gangguan. aKarenapadasaatbekerjaCBaKarenapadasaatbekerja,CB mengeluarkan(menyebabkan timbulnya)busurapi,makapada CBdilengkapidenganpemadam busurapi.busurapi. aPemadambusurapiberupa: 9Minyak(OCB). b9Udara(ACB). 9Gas(GCB). Gambar 8 : Circuit Breaker (CB) ISCONNECTING SWITCH (DS) aAdalahperalatanpemisahyangaAdalahperalatanpemisah,yang berfungsiuntukmemisahkan rangkaianlistrikdalamkeadaan tidakberbeban.

aDalamGI,DSterpasangdi: 9TransformatorBay(TRBay). 9TransmissionLineBay(TL Bay). 9Busbar. 9BusCouple9BusCouple. aKarenaDShanyadapat dioperasikanpadakondisidioperasikanpadakondisi jaringantidakberbeban,maka yangharusdioperasikanterlebih dahuluadalahCB.Setelah rangkaiandiputusolehCBbaru DS di operasikan IGHTNING ARRESTER (LA) aBerfungsiuntukmelindungi (pengaman)peralatanlistrikdi garduindukdariteganganlebih akibatterjadinyasambaranpetir (lightningsurge)padakawat transmisi,maupundisebabkan olehsuryahubung(switching sge)surge). aDalamkeadaannormal(tidak jdi)LAbifterjadigangguan),LAbersifat isolatifatautidakbisa menyalurkanaruslistrik. aDalamkeadaanterjadigangguan yangmenyebabkanLAbekerja, makaLAbersifatkonduktifatauGambar10:makaLAbersifatkonduktifatau menyalurkanaruslistrikkebumi. Gambar 10 : Lightning Arrester (LA) mm

Anda mungkin juga menyukai