Anda di halaman 1dari 4

Hasil Pengamatan

UJI/TES

PROSEDUR

PENGAMATAN

Molisch Barfoed

Larutan karbohidrat + Pereaksi molisch + asam sulfat pekat Larutan karbohidrat + Pereaksi barfoed + Dipanaskan

Seliwanof Iodin

Pereaksi seliwanof + larutan gula + Dipanaskan Tabung I : Larutan amilum + air + iodin + dipanaskan Tabung 2 : Larutan amilum + HCL + iodin + dipanaskan

Terbentuk cincin berwarna ungu Terbentuk endapan merah bata pada karbohidrat fruktosa dan galaktosa sedangkan pada karbohidrat yang lain tidak terbentuk endapan Terbentuk warna merah bata muda

Warna Biru

Warna biru muda

5. Pembahasan Karbohidrat dapat didefinisikan sebagai senyawa polihidroksialdehida atau polihidroksiketon, serta senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Hal ini disebabkan karena karbohidrat mengandung gugus hidroksil (-OH), gugus aldehida atau gugus keton. Sir Walter Norman Howarth yaitu ahli kimia inggris berpendapat bahwa pada molekul glukosa kelima atom karbon yang pertama dengan atom oksien dapat membentuk cincin segi enam. Oleh karena itu struktur karbohidrat sebagai bentuk cincin furan atau piran. Berdasarkan hal tersebut maka struktur dan konfigurasi karbohidrat ditulis berdasarkan bentuk cincin sikliknya yaitu: golongan furanosa (karbohidrat mempunyai cincin beranggota lima) dan golongan piranosa (karbohidrat mempunyai cincin beranggota enam). Furan Piran

Atom karbon suatu molekul gula dinomori mulai dari ujung yang paling dekat dengan aldfehid atau keton. Bentuk glukosa dan fruktosa utama dalam larutan bukanlah rantai terbuka melainkan dalam bentuk cincin.

Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan jumlah monomer penyusunnya. Berdasarkan penggolongan ini karbohidrat dibagi menjadi 3 yaitu: Monosakarida, Disakarida (Oligosakarida) dan Polisakarida. Adapun yang dilakukan pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Molisch

Uji Molisch adalah uji umum unuk karbohidrat. Uji ini efektif untuk senyawa senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa furfural yang tersubstitusi, seperti Hidroksimetil furfural. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua karbohidrat menghasilkan cincin berwarna ungu. Warna yang terjadi disebabkan oleh kondensasi furfural atau derifatnya dengan a-Naftol menghasilkan senyawa berikut: Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat dalam hal ini uji karbohidrat diatas, monosakarida menghasilkan furfural atau derifatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah: reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Pertanyaan 1. 2. 3. Warna cincin yang terbentuk adalah ungu Gugus karbohidrat yang memberikan uji molisch adalah hidroksimetilfurfural Karena pereaksi molisch merupakan pencampuran atas larutan a-Naftol dalam alkohol atau reaksi antara a-Naftol dengan furfural. Uji Barfoed

2.

Pereaksi Barfoed Dibuat dari larutan Coper Asetat dan asam asetat dalam air. Pereaksi ini digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan jalan mengontrol kondisi kondisi, seperti pH dan waktu pemanasan. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa pada saat pencampuran larutan berwarna biru tua dan setelah proses pemanasan warna campuran menjadi biru terang. Untuk karbohidrat golongan fruktosa dan galaktosa (Monosakarida) terbentuk endapan merah bata. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada disakarida. Oleh Tauber dan Kleiner membuat modifikasi pereaksi dan ternyata menghasilkan warna biru yang menunjukkan adanya monosakarida. Jawaban pertanyaan 1. Karbohidrat golongan monosakarida yaitu fruktosa dan galaktosa

2.

Pemanasan yang terlalu lama akan menyebabkan endapan merah bata yang terbentuk akan semakin banyak. Pereaksi Barfoed dapat digunakan pada uji gula dalam urine hal ini disebabkan karena pereaksi barfoed terdiri atas Koper Asetat dan asam asetat dalam air. Uji Seliwanof

3.

3.

Reaksi spesifik lainnya untuk karbohidrat tertentu adalah uji seliwanof. Reaksi seliwanof disebabkan perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asal levulinat dan hidroksimetilfurfural, selanjutnya kondensasi hidroksimetilfurfural dengan resorsinol menghasilkan senyawa berikut: Sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi gluosa dan fruktosa, memberi reaksi positif dengan uji seliwanof. Pada pendidihan lebih lanjut, aldosa aldosa memberikan warna merah dengan reagen seliwanof karena aldosa aldosa tersebut diubah oleh HCl menjadi Ketosa. Warna merah bata yang dihasilkan pada percobaan ini menandakan bahwa larutan gula tersebut positif mengandung senyawa ketosa. Warna tersebut disebabkan karena terjadinya reaksi kondensasi resorsinol dengan furfural atau hidroksimetilfurfural. Jawaban Pertanyaan 1. 2. Karbohidrat jenis ketosa Uji seliwanof tidak dapat digunakan dalam membedakan fruktosa dengan sukrosa karena memerlukan waktu yang lama dalam pembentukan warna. Jika larutan glukosa atau maltosa dipanaskan dalam pereaksi seliwanof dengan jangka waktu yang cukup lama maka akan terbentuk warna merah. Hasil ini menunjukkan bahwa tes tersebut negatif karena dalam pereaksi seliwanof hanya membutuhkan waktu cepat untuk mengalami perubahan warna. Uji Iodin

3.

4.

Uji iodin dipakai untuk membedakan amilum dari glikogen. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa tabung yang berisi 3 mL larutan amilum yang ditambahkan dengan 2 tetes air dan iodin menghasilkan warna biru sedangkan pada tabung yang berisi 3 mL larutan amilum yang ditambahkan dengan 2 tetes HCl dan iodin menghasilkan warna biru muda. 6. Kesimpulan Uji Molsch memberikan hasil positif pada semua karbohidrat Uji Barfoed memberikan hasil positif pada monosakarida yaitu galaktosa dan fruktosa.

Uji Seliwanof memberikan hasil positif pada karbohidrat yang mengandung senyawa ketosa 7. Kemungkinan Kesalahan Pada saat mereaksikan larutan Pada saat pemanasan larutan Pada saat pengukuran larutan Pada saat pengamatan warna

Daftar Pustaka

Chairil Anwar. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi: Yogyakarta. Kusnawidjaya, Kurnia. 1983. Biokimia. Penerbit Alumni : Bandung Martoharsono, Soeharsono. 1975. Biokimia. Gadjah Mada University Press.: Yogyakarta Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar Dasar Biokimia. UI-Pres: Jakarta Team teaching, 2007. Penuntun Praktikum Biokimia. Jurusan Pendidikan Kimia F. MIPA UNG: Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai

  • Substitusi Aromatik Elektrofilik
    Substitusi Aromatik Elektrofilik
    Dokumen2 halaman
    Substitusi Aromatik Elektrofilik
    Ftimah Eliyani
    Belum ada peringkat
  • Kelinci
    Kelinci
    Dokumen5 halaman
    Kelinci
    Ftimah Eliyani
    Belum ada peringkat
  • Anti Jamurgg
    Anti Jamurgg
    Dokumen3 halaman
    Anti Jamurgg
    Ftimah Eliyani
    Belum ada peringkat
  • Minyak Jagung
    Minyak Jagung
    Dokumen1 halaman
    Minyak Jagung
    Ftimah Eliyani
    Belum ada peringkat
  • Agar
    Agar
    Dokumen7 halaman
    Agar
    Ftimah Eliyani
    Belum ada peringkat
  • Enkainid
    Enkainid
    Dokumen1 halaman
    Enkainid
    Ftimah Eliyani
    Belum ada peringkat
  • Obat Ikan
    Obat Ikan
    Dokumen2 halaman
    Obat Ikan
    Ftimah Eliyani
    Belum ada peringkat
  • Fumigasi
    Fumigasi
    Dokumen2 halaman
    Fumigasi
    Ftimah Eliyani
    Belum ada peringkat
  • Titrasi Permanganometri
    Titrasi Permanganometri
    Dokumen6 halaman
    Titrasi Permanganometri
    Ftimah Eliyani
    Belum ada peringkat