Anda di halaman 1dari 5

KESIMPULAN

1. LAPORAN Laporan adalah sesuatu yang mengandung fakta dan opini yang dilaporkan kepihak lain dengan tujuan memberitahu suatu informasi. Syarat-syarat laporan: 1. Menarik 2. Mencakup jelas 3. Mengandung fakta dan opini 4. Menjadi acuan kedepan 5. Tidak rancu Jenis-jenis laporan: 1. Laporan kegiatan ( proposal ) Rancangan kerja usulan seseorang kepada pihak lain, supaya menjadi bahan pertimbangan pihak tersebut untuk memberikan partisipasinya. 2. Laporan pengamatan Laporan yang berisi informasi berdasarkan hasil pengamatan. 3. Laporan perjalanan Laporan yang memuat informasi tentang perjalanan yang biasanya dimuat oleh orang-orang di bidang pariwisata. 4. Laporan penelitian Laporan yang berisi informasi yang di dapat berdasarkan eksperimen yang telah teruji hinga menjadi patokan bagi pengguna informasi. Cara penyampaian : 1. Lisan 2. Tulisan 2. DISKUSI Diskusi adalah sebuah interaksi, komunikasi antara dua orang atau lebih per kelompok. Jenis-jenis diskusi: 1. Diskusi panel merupakan pertemuan kelompok yang membahas topic tentang kelebihan dalam suatu hal. 2. Seminar merupakan pertemuan yang membahas suatu masalah dibawah pimpinan ahli atau pakar materi. 3. Diskusi lokakarya merupakan pertemuan yang dihadiri oleh orang yang berprofesi sama yang bertujuan mengetahui proyek yang ada.

4. Konfrensi merupakan diskusi yang diselenggarakan oleh badan organisasi yang membicarakan masalah teraktual. 5. Symposium merupakan pertemuan dengan pembicara atau para ahli yang mengemukakan pendapat tentang suatu masalah. 6. Kongres atau muktaman adalah pertemuan antara wakil organisasi (politik) untuk mengambil keputusan keorganisasian. 7. Rapat adalah pertemuan beberapa orang untuk mengambil keputusan. 8. Workshop adalah acara pembelajaran yang singkat dan intensif dengan topic yang relative sempit dan biasanya menekankan pertukaran informasi. 3. PENAHAPAN PLOT Plot merupakan penahapan tentang alur cerita dari mulai pengenalan tokoh sampai penyelesaian. Tahapan plot: 1. Pengenalan Merupakan tahapan yang berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokohtokoh dalam cerita. 2. Tahap pemunculan konflik Merupakan tahap awalnya konflik muncul dan konflik itu sendiri akan berkembang menjadi koflik-konflik pada tahap berikutnya. 3. Tahap peningkatan konflik Pada tahap ini yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya, konflik menjad semakin mencengkam dan menegangkan. 4. Tahapan klimaks Tahapan yang terdapat konflik atau pertentangan-pertentangan yang terjadi, yang dilakui dan atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. 5. Tahap penyelesaian Tahap yang menjadikan konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan dikendorkan. 4. RESENSI Pemeberian penilaian terhadap suatu karya. Tahapan resensi: 1. Mengulas atau ulasan atau melihat kembali 2. Menimbang 3. Penilaian atau menilai

a. Keunggulan / kelebihan b. Kelemahan / kekurangan Bagian- bagian buku resensi: 1. Non fiksi adalah buku-buku yang tidak dikarang ataupun bukan berupa buku khayalan. Contoh: buku ilmu pengetahuan. 2. Fiksi adalah buku-buku yang di karang ataupun berupa buku hayalan. Contoh: buku novel, cerpen, dll. 5. SURAT Surat merupakan suatu media tulis yang berisi informasi yang ditujukan kepada seseorang atau suatu pihak. Jenis-jenis isi surat : 1. Pernyataan 2. Perjanjian / persetujuan / laporan 3. Permohonan 4. Permintaan / penawaran Jenis-jenis surat : 1. Surat dinas 2. Surat pribadi 3. Surat penawaran / niaga Bagian -bagian suarat dinas : 1. Kepala suarat Dalam kepala surat yang lengkap tercantum ( biasanya sudah tercetak ) : a. Nama instansi atau badan b. Alamat lengkap c. Nomor telepon d. Nomor kotak pos e. Alamat kawat f. Lambang instansi atau logo g. Alamat kantor cabang h. Nama bank, dan i. Jenis usaha 2. Tanggal surat Tanggal surat berfungsi untuk memberitahukan pada sipenerima surat, kapan surat itu di tulis.

3. Nomor surat Nomor dan kode surat berguna untuk memudahkan mengatur penyimpanan surat jika surat itu diperlukan kembali dan mengetahui setiap waktu banyak nya surat yang keluar. 4. Lampiran Lampiran berguna agar penerima surat dapat meneliti dan melihat kembali banyak nya sesuatu yang dilampirkan, berupa buku, fotokopi, surat keterangan yang diperlukan, brosur, kwitansi dan sebagainya. 5. Hal surat Penulisan hal berguna agar pembaca dengan cepat mengetahui hal yang dibicarakan dalam surat tersebut sebelum membaca isi surat selengkapnya. 6. Alamat surat (dalam surat) Alamat surat digunakan sebagai petunjuk langsung siapa yang harus menerima surat. 7. Salam pembaca Tulisan salam pembuka mengikuti peraturan berikut, salam pembuka dicantumkan disebelah kiri satu garis tepi, dengan nomor, lampiran, hal dan alamat surat. 8. Isi surat Isi surat disebut juga tubuh surat. Bagian ini merupakan bagian yang paling menentukan. Tercapai atau tidaknya maksud penulisan surat, sesuai dengan keinginan penulis surat, bergantung pada jelas atau tidaknya bagian ini. Isi surat terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: a. Paragraf pembuka b. Paragraf isi surat c. Paragraf penutup 9. Salam penutup Salam penutup berfungsi menunjukkan hormat penulis surat setelah penulisan surat berkomunikasi dengan pembaca surat. 10. Tembusan Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada pembaca bahwa surat tersebut dikirimkan juga kepada pihak lain yang perlu ikut mengetahui pula surat tersebut.

11. Inisial Inisial disebut juga sandi, yaitu kode pengenal berupa singkatan nama pengonsep dan singkatan nama pengetik surat. Misalnya: SR / Gt SR adalah singkatan nama pengonsep : Siti Rahayu Gt adalah singkatan nama pengetik : Gatot 6. PIDATO Pidato adalah penyampaian secara lisan suatu masalah dengan intonasi dan gaya (retrorika) yang menarik kehidupan massa. Tujuan pidato: Member informasi kepada khalayak ramai. Ciri-ciri pidato: a. Tujuan jelas b. Mengandung kebenaran (fakta) c. Penyampaian disesuaikan dengan kondisi pendengar d. Jelas dan menarik Metode penyampaian pidato: a. Membaca naskah (manu skrip) Pidato dengan menggunakan naskah yang telah dipersiapkan sehingga menghindari kesalahan yang diucapkan. b. Metode impromptu (improvisasi) Metode yang membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. c. Metode ekstemporal (penjabaran) Metode yang menjabarkan materi pidato secara terpola dan garis besar saja. d. Metode menghapal Membuat suatu rencana pidato atau teks pidato dan menghafalnya.

Anda mungkin juga menyukai