Anda di halaman 1dari 14

Hubungan shift kerja dan terjadinya stress pada petugas-petugas Maybank, Johor Bahru, Johor BAB 1 Latar Belakang

Sehat merupakan sebuah kondisi sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif sosial ekonomi, untuk itu perlu dilakukau upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat yaitu dengau meningkatkau kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehalibilitatif) yang dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesenambungan, sesuai dengan UU Kesehatan RI No. 23 tahuu 1992. Kesehatan adalah hak semua orang, akan tetapi prisip-prinsip untuk hidup sehat sering bertentangan dengan aktivitas yang dilakukan, misalnya pekerjaan. Bagi masyarakat pada sekarang ini, pekerjaan melupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat moden bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa, ataupun dalam rangka mengembangkan dirinya. Pada kenyataannya, sebagian besar pekerjaan cendelung memiliki konotasi paksaan, baik yang ditimbulkan dari dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. Pekerjaan juga seringkali meliputi penggunaan waktu dan usaha di luar keinginan individu pekerja. Banyak pekerja yang melakukan pekerjaan lutin, yang tidak atau hanya sedikit menuntut inisiatif dan tanggungjawab, dengan sedikit untuk maju atau berpindah ke jenis pekerjaan lain. Banyak juga pekerja yang melakukan tugas yang berada jauh dibawah kemampuan intelektual mereka atau yang mereka anggap berada dibawah tingkat pendidikan yang mereka peroleh. Bekerja pada malam hari merupakan salah satu pekerjaan mempunyai resiko akan kesehatan pekerja. Su.mamur (1993) menyatakan bahwa kerja malam perlu mendapat perhatian karena irama faal manusia terganggu, metabolisme tubuh tidak dapat beradaptasi: kelelahan akibat kerja malam relatif sangat besar, alat pencemaan kurang berfungsi secara normal, kurang tidur, timbul reaksi psikologis dan pengaruh- pengaruh kerja malam biasanya bersifat kumulatif Stres merupakan suatu respon adaptif Ienaga kerja terhadap simasi dan terjadinya di lingkungan kerja dan hal ini yang mengakibatkan tuntutan khusus baik dari sik maupun psikologis pekerja tersebut. Dengan demikian berarti ada suatu stimulus yang memiliki potensi bahaya dan mencakup persepsi terhadap ancaman yang muncul serta perbandingan antara tuntutan yang menekan individu dan kemampuannya untuk mengatasi tuntutan tersebut. Pada akhirnya hal ini dapat menimbulkan ketidak-seimbangan untuk terjadinya gangguan psikologis dan perilaku.

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang maka dirumuskan masalah yaitu bagaimana hubungan waktu kerja deugan terjadinya stress pada petugaspetugas Maybank, Johor Bahru, Johor Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan waktu kerja dengan terjadinya stres pada petugas-petugas Maybank, Johor Bahru, Johor Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran terjadinya stres pada petugas-petugas Maybank, Johor Bahru, Johor 2. Untuk mengetahui hubungan waktu kerja dengan terjadinya stres kerja pada petugas-petugas Maybank, Johor Bahru, Johor

BAB 2 Tinjauan Pustaka 1 Definisi Stres

Stres biasanya dipersepsikan sebagai sesuatu yang negatif padahal tidak. Seseorang yang mengalami stres karena sebuah jabatan disebut sebagai eustres. Terjadinya stres dapat disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stresor. Bentuk stresor ini dapat dari lingkungan, kondisi dirinya serta pikiran. Dalam pengertian stres itu sendiri juga dapat dikatakan sebagai stimulus di mana penyebab stres dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa. Stres juga dapat dikatakan sebagai respons artinya dapat merespons apa yang terjadi, juga disebut sebagai transaksi yakni hubungan antara stresor dianggap positif karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, maka setiap individu akan mengalami stress karena adanya stimulus (stressor), dimana stimulus tersebut dapat menimbulkan perubahan atau masalah (stress) yang memerlukan cara menyelesaikan atau menyesuaikan kondisi terhadap masalah tersebut (koping) sehingga individu dapat menjadi lebih baik atau menjadi adaptif .

Pandangan Stres

Dalam memahami tentang stres, para ahli berbeda-beda mendefinisikannya karena memiliki pandangan teori yang tidak sama. Untuk lebih jelas tentang stres sebenarnya, maka dapat diketahui beberapa pandangan diantaranya : a. Pandangan Stres Sebagai Stimulus

Pandangan ini menyatakan stres sebagai suatu stimulus yang menuntut, di mana semakin tinggi besar tekanan yang dialami sesorang, maka semakin besar pula stres yang dialami. b. Pandangan Stres Sebagai Respons

Mengidentifikasikan stres sebagai respons individu terhadapstresor yang diterima, di mana ini sebagai akibat respons fisiologis dan emosional. c. Pandangan Stres Sebagai Transaksional

Pandangan ini merupakan suatu interaksi antara individu dengan lingkungan dengan meninjau dari kemampuan individu dalam mengatasi maslah dan terbentuknya sebuah koping. Dalam interaksi dengan lingkungan ini dapat diukur situasi yang potensial mengandung stres dengan mengukur dari persepsi individu terhadap masalah, mengkaji kemampuan seseorang atau sumber-sumber yang tersedia yang diarahkan mengatasi masalah. 3 Macam-Macam Stres

Ditinjau dari penyebabnya, maka stres dibagi menjadi tujuh macam, di antaranya : a.Stres fisik Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah, suara yang bising, sinar matahari atau karena tegangan arus listrik. b.Stres kimiawi Stres ini disebabkan karena zat kimia seperti adanya obat-obatan, zat beracun asam basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia. c.Stres mikrobiologik Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri, atau parasit. d.Stres fisiologik Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh dsiantaranya gangguan dari struktur tubuh, fungsi jaringa, organ dan lain-lain. e.Stres proses pertumbuhan dan perkembangan Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkemabangan seperti pada pbertas, perkawinan dan proses lanjut usia. f.Stres psikis atau emosional Stres yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, sosial budaya stau faktor keagamaan. 4. Sumber Stresor

Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan, baik secara fisik, psikososial maupun spiritual. Sumber stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum, makan atau tempat-tempat umum sedangkan lingkungan psikososial dapat berupa suara kesehatan atau orang yang ada disekitarnya, sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya. Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh, seperti adanya operasi, obat-obatan atau lainnya. Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh terhadap dirinya. Selain sumber stresor di atas, stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang, keluarga dan lingkungan. A. Sumber Stres di Dalam Diri

Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda, dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatsi, maka dapat menimbulkan suatu stres. B. Sumber Stres di Dalam Keluarga

Stres ini bersumber dari masalah kelurga ditandai dengan adanya perselisihan masalah keluarga, masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga permasalahan ini akan selalu menimblkan suatu keadaan yang dinamakan stres. C. Sumber Stres di Dalam Lingkungan

Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya, seperti lingkungan pekerjaan, secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik, dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang.

Model Stres Kesehatan

Model stres kesehatan merupakan suatu model di mana stres dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang, model ini terdiri dari beberapa unsur di antaranya : Unsur langsung di mana stres dapat menghasilkan atau mempengaruhi secara langsung dari perubahan fisiologis dan psikologis, seperti adanya ketegangan (stres) akan menyebabkan terjadinya proses pelepasan hormon secara langsung yaitu hormon katekolamin dan kortikosteroid yang kondisi jantung berdebar-debar, denyut nadi cepat dan lain-lain a.Unsur kepribadian, bahwa stres dapat dipengaruhi karena adanya tipe kepribadian yang memudahkan timbulnya kesakitan. b.Unsur interaktif, stres dapat menyebabkan ketidakkebalan tubuh sehingga tubuh akan menjadi mudah terjadi gangguan pada tubuh baik biologis maupun psikologis. Proses ini dikarenakan adanya interaksi antara faktor dari dalam untuk mempertahankan keseimbangan tubuh. c.Unsur perilaku sehat, stres dapat secara tidak langsung mempengaruhi kesakitan akan tetapi dapat merubah perilaku terlebih dahulu seperti adanya peningkatan konsumsi alkohol, rokok, dan lain-lain. d.Unsur perilaku sakit, stres dapat mempengaruhi secara langsung terhadap kesakitan tanpa menyebabkan adanya perilaku sakit seperti mencari bantuan pengobatan. 6 Faktor Pengaruh Respons Terhadap Stresor

Respons terhadap stresor yang diberikan setiap individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut, dan koping yang dimiliki individu, di antara stresor yang dapat mempengaruhi respons tubuh antara lain : a.Sifat stresor Sifat streor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresor. Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsur-angsur, sifat ini pada setiap individudapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor. b.Durasi stresor Lamanya durasi stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respons tubuh. Apabila stresor yang dialami lebih lama, maka respons yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain. c.Jumlah stresor Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respons tubuh. Semakin banyak stresor yang dialami seseorang , dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan mampu menghadapinya, maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pla. d.Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresor yang dimiliki. Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya, maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula. e.Tipe kepribadian Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respons terhadap stresor. Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah marah, bekerja tidak kenal waktu, bicara cepat, pandai berorganisai dan memimpin, lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan, kaku terhadap waktu, ramah, berpendirian kuat akan lebih rentan terkena stres dibandingkan seseorang yang tipe kepribadian tidak agresif, penyabar, senang, tidak mudah tersinggung, lebih suka kerjasama, mudah bergaul, dan lain-lain. f.Tingkat perkembangan Semakin matang perkembangan seseorang, maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya. Dalam perkembangannya kemampuan individu dalam mengatasi stresor dan respons terhadapnya berbeda-beda dan stresor yang dihadapinya pun berbeda yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Tahapan Stres

Tahapan stres menurut Van Amberg tahun 1979, yang terbagi enam tahapan di antaranya: a.Tahap pertama Merupakan tahap yang ringan dari stres yang ditandai dengan adanya semangfat bekerja besar, pengelihatannya tajam tidak seperti pada umumnya, merasa mampu menyelesaikan pekerjaan yang tidak tidak biasanya, kemudian merasa senang akan pekerjaan akan tetapi kemampuan yang dimilikinya semakin berkurang. b.Tahap Kedua Pada stres tahap ini seseorang memiliki ciri sebagai berikut adanya perasaan letih sewaktu bangun pagi yang semestinya segar, terasa lelah sesudah makan siang, cepat lelah menjelang sore, sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman, denyut jantung berdebar-debar lebih dari biasanya, otot-otot punggung dan tengkuk semakin tegang dan tidak bisa santai. c.Tahap Ketiga Pada tahap ini apabila seseorang mengalami gangguan seperti pada lambung dan usus seperti adanya keluhan gastritis, buang air besar tidak teratur ketegangan otot semakin terasa, perasaan tidak tenang, gangguan pola tidur seperti sukar mulai untuk tidur, terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur, lemah, terasa seperti tidak memiliki tenaga. d.Tahap Keempat Tahap ini seseorang akan mengalami gejala seperti segala pekerjaan yang menyenangkan terasa membosankan, kehilangan kemmampuan untuk merespons secara adekuat, tidak mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari, adanya gangguan pola tidur, sering menolak ajakan karena tidak bergairah, kemampuan mengingat dan konsentrasi menurun karena adanya perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak diketahui penyebabnya. e.Tahap Kelima Stres tahap in ditandai dengan adanya kelelahan fisik secara mendalam, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang ringan dan sederhana, gangguan pada sistem pencernaan semakin berat dan perasaan ketakutan dan kecemasan semakin meningkat. f.Tahap Keenam Tahap ini merupakan tahap puncak dan seseorang mengalami panik dan perasaan takut mati dengan ditemukan gejala seperti detak jantung semakin keras, susah bernafas, terasa gemetar seluruh tubuh dan berkeringat, kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan. 8 Reaksi Tubuh Terhadap Stres

Stres yang dialami seseorang dapat menimbulkan reaksi yang ada pada tubuh baik secara fisiolgis maupun psikologis. Di antara reaksi tubuh tersebut seperti terjadi perubahan warna

rambut, menurunnya ketajaman mata karena kekenduran pada otot-otot mata, pada telinga terjadi gangguan seperti adanya suara berdenging, penurunan konsentrasi, sering sakit kepala, ekspresi wajah tampak tegang, mulut dan bibir terasa kering, kulit sering berkeringat dan kadang-kadang panas, dingin dan juga akan dapat menjadi kering atau gejala lainnya, terjadi sesak nafas, jantung berdebar-debar, pembuluh darah melebar atau menyempit. 9 Manajemen Stres

Stres merupakan sumber dari berbagai penyakit pada manusia. Apabila stres tidak cepat ditanggulangi atau dikelola dengan baik, maka akan berdampak lebih lanjut seperti mudah terjadi gangguan atau terkena penyakit. Untuk mencegah dan mengatasi stres agar tidak sampai ke tahap yang paling berat, maka dapat dilakukan dengan cara : a.Pengaturan Diet dan Nutrisi Pengaturan diet dan nutrisi merupakan cara yang efektif dalam mengurangi dan mengatasi stres melalui makan dan minum yang halal dan tidak berlebihan, dengan mengatur jadwal makan secara teratur, menu bervariasi, hindari makan dingin dan monoton karena dapat menurunkan kekebalan tubuh. b.Istirahat dan Tidur Istirahat dan tidur merupakan obat yang baik dalam mengatasi stres karena dengan istirahat dan tidur yang cukup akan memulihkan keadaan tubuh. Tidur yang cukup akan memberikan kegairahan dalam hidup dan memperbaiki sel-sel yang rusak. c.Olah Raga atau Latihan Teratur Olah raga dan latihan teratur adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan fisik maupun mental. Olah raga dapat dilakukan dengan cara jalan pagi, lari pagi minimal dua kali seminggu dan tidak perlu lama-lama yang penting menghasilkan keringat setelah itu mandi dengan air hangat untuk memulihkan kebugaran. d.Berhenti Merokok Berhenti merokok adalah bagian dari cara menanggulangi stres karena dapat meningkatkan ststus kesehatan dan mempertahankan ketahanan dan kekebalan tubuh. e.Tidak Mengkonsumsi Minuman Keras Minuman keras merupakan faktor pencetus yang dapat mengakibatkan terjadinya stres. Dengan tidak mengkonsumsi minuman keras, kekebalan dan ketahanan tubuh akan semakin baik, segala penyakit dapat dihindari karena minuman keras banyak mengandung alkohol. f.Pengaturan Berat Badan Peningkatan berat badan merupakan faktor yang dapat menyebabkan timbulnya stres karena mudah menurunkan daya tahan tubuh terhadap stres. Keadaan tubuh yang seimbang akan meningkatkan ketahanan dan kekebalan tubuh terhadap stres.

g.Pengaturan Waktu Pengaturan waktu merupakan cara yang tepat dalam mengurangi dan menanggulangi stres. Dengan pengaturan waktu segala pekerjaaan yang dapat menimbulkan kelelahan fisik dapat dihindari. Pengaturan waktu dapat dilakukan dengan cara menggunakan waktu secara efektif dan efisien serta melihat aspek prokdutivitas waktu. Seperti menggunakan waktu untuk menghasilkan sesuatu dan jangan biarkan waktu berlalu tanpa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. h.Terapi Psikofarmaka Terapi ini dengan menggunakan obat-obatan dalm mengalami stres yang dialami dengan cara memutuskan jaringan antara psiko neuro dan imunologi sehingga stresor psikososial yang dialami tidak mempengaruhi fungsi kognitifafektif atau psikomotor yang dapat mengganggu organ tubuh yang lain. Obat-obatan yang digunakan biasanya digunakan adalah anti cemas dan anti depresi. i.Terapi Somatik Terapi ini hanya dilakukan pada gejala yang ditimbulkan akibat stres yang dialami sehingga diharapkan tidak dapat mengganggu sistem tubuh yang lain. j.Psikoterapi Terapi ini dengan menggunakan teknik psikologis yng disesuaikan dengan kebutuhan seseorang. Terapi ini dapat meliputi psikoterapi suportif dan psikoterapi redukatif di mana psikoterapi suportif memberikan motivasi atau dukungan agar pasien mengalami percaya diri, sedangkan psikoterapi redukatif dilakukan dengan memberikan pendidikan secara berulang. Selain itu ada psikoterapi rekonstruktif, psikoterapi kognitif dan lain-lain. k.Terapi Psikoreligius Terapi ini dengan menggunakan pendekatan agama dalam mengatasi permasalahan psikologis mengingat dalam mengatasi permasalahn psikologis mengingat dalam mengatasi atau mempertahankan kehidupan seseorang harus sehat secara fisik, psikis, sosial, dan sehat spiritual sehingga stres yang dialami dapat diatasi. Kesimpulan Bahwasannya stress itu ada dan berasal dari lingkungan, kondisi dirinya, serta pikiran. Penyebab stress dianggap suatu hal yang biasa dimana didalamnya dapat merespon apa yang terjadi pada hubungan stresor, dianggap positif karena adanya interaksi individu dan lingkungan. Stress dapat mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik, psikososial maupun spiritual serta dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang. Stress yang dialami seseorang tidak mungkin secara langsung beberapa tahap akan muncul dalam diri seesorang tersebut, apabila stress tidak dapat ditanggulangi maka akan

berdampak lebih lanjut. Oleh, sebab itu terapkanlah sebuah manajemen agar keadaan seesorang tersebut masih bisa terkontrol.

BAB III Kerangka konsep

Waktu kerja : 0900-1700 Overtime: 1700-2230 Stress

Variabel bebas

Variabel terikat

Hipotesa Penelitian: Hipotesa Penelitian H0: Tidak terdapat hubungan antara waktu kerja dengan terjadinya stres pada petugas-petugas Maybank, Johor Bahru, Johor Ha: Terdapat hubungan dengan terjadinya stress pada petugas-petugas Maybank, Johor Bahru, Johor Definisi operasional Variabel: Pedomau awal untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan focus penelitian Digunakan definisi operasional yang dikembangkan dalam uraiau di bawah Ini: 1. Petugas yang bertugas di Maybank Berhad Malaysia 2. Waktu kerja adalah jadwal kerja responden yang dibedakan deugan waktu kerja siang yaitu dari pukul 09.00 sampai dengan 17.00 WIB sore harinya dan Overtime yaitu dari pukul 17.00 sampai dengan 22.30. Waktu kerja merupakan variabel nominal. 3. Stres adalah respon yang timbul akibat berkerja dilihat dari hasil penelitian stres terhadap aspek fisik dan emosional petugas. Stres merupakan variable ordinal.

Bab IV Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional yang mengkaji pengaruh lamanya waktu kerja dengan terjadinya stress. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal Lokasi Penelitian Tempat penelitian di Maybank Berhad Malaysia beralamat di Johor Bahru,Johor Populasi Dan Sampel Populasi Semua petugas di Maybank Berhad Malaysia Sampel Semua petugas yang di setiap bagian dan berada di lokasi pada saat berlangsung penelitian serta bersedia menjadi responden penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini secara simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana petugas yang bersedia mengisi kuesioner dengan jumlah yang dianggap cukup oleh peneliti untuk memperoleh data. Besar sampel penelitian dihitung dengan rumus berikut:

Keterangan : N : jumlah populasi n : jumlah sampel yang didapat

Sumber Data Penelitian Sumber penelitian diperoleh dari data primer, dengan menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan yang didesain khusus untuk penelitian ini. Adapun pertanyaan yang diberikan adalah berupa pertanyaan dengan jawaban tertutup. Pada pertanyaan tertutp responden diberi pilihan antara ya atau tidak berserta penjelasan. Dengan memberikan pertanyaan terbuka, hal ini sangat baik untuk menambah pengetahuan peneliti akan masalah yang diutarakannya serta membolehkan responden untuk menjawab sedetil atau serinci mungkin atas apa yang ditanyakan peneliti sehingga pendapat responden dapat diketahui dengan baik oleh peneliti.

Kriteria Seleksi Kriteria Inklusi Semua petugas ditempat pada setiap bagian di Maybank Berhad Malaysia Kriteria Eksklusi Petugas yang tidak hadir, yang tidak ingin mengisi kuesioner dan yang tidak mengembalikan kuesioner. Tehnik Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dalam beberapa proses yaitu : a. Editing Dalam penelitian ini digunakan data primer di mana data diperoleh melalui kuisioner yang dibagikan kepada responden, Memeriksa data dengan cara melihat kembali hasil pengumpulan data untuk menghindari kesalahan data. b. Entry

Proses pemasukan data dalam suatu program computer. c. Tabulating Menyusun data dengan mengorganisir data sesuai variabel yang diteliti. Etika Penelitian 1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak pemerintah setempat sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian 2. Setiap subjek penelitian akan mendapatkan penjelasan secara lisan, setelah subjek bersedia secara lisan, maka diberikan kuesioner untuk selanjutnya di isi. 3. Setiap informasi yang diberikan subjek yang bersifat pribadi akan dirahasiakan, sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai