Anda di halaman 1dari 33

OM SWASTYASTU

ANGGOTA KELOMPOK
Putu Wiyta Aditya Gede Weda Utama Made Dwi Ariwinata Ni Luh Gede Noviana Dewi Ida Bagus Gede Dananjaya Kadek Wahyudinata Dewa Ayu Retnoyasa Ulupie Mesi Ni Made Ratih Nawangsari Putu Ary Eka Prastika Dewi (1004105001) (1004105003) (1004105057) (1004105065) (1004105067) (1004105069) (1004105081) (1004105085) (1004105091)

MANAJEMEN KONSTRUKSI

Project Management Body of Knowledge (PM-BOK)

BAB I PENDAHULUAN
Tidak ada perencanaan nyata ataupun latihan dan pendidikan formal bagi mereka untuk profesi MP, kecuali bekal pengetahuan teknis dari disiplin ilmu yang merupakan porsi dominan dari lingkup kerja proyek yang hendak ditangani. Sesungguhnya dengan persiapan yang lebih matang dalam aspek penguasaan ilmu manajemen proyek, mereka akan dapat menyelesaikan tugasnya lebih baik dan melakukan lebih sedikit kesalahan pada waktu menjadi pimpro untuk pertama kali, sehingga dapat dihindari pemborosan waktu, tenaga dan sumber daya. Bab 2 akan menyoroti masalah tersebut, diawali dengan pembahasan berbagai atribut yang diperlukan suatu profesi, dilanjutkan dengan mengetengahkan usaha penyusunan "Project Management Body of Knowledge" (PM-BOK) oleh Project Management Institute (PMI) A.S.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Proyek sebagai Profesi

2.5 Struktur PM-BOK dari International Project Management Association

2.2 Atribut Suatu Profesi 2.6 Potensi Karier Personil Proyek 2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI 2.7 Program Sertifikasi 2.4 Proses Pengelolaan dan Siklus Proyek

2.1 Manajemen Proyek sebagai Profesi


Peranan serta kontribusi MP dalam mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, misalnya produk atau instalasi hasil kegiatan proyek suatu kegiatan yang kompleksitas ragam dan jumlahnya semakin meningkat sesuai dengan dimensi dan kecanggihan produk yang diinginkan maka wajarlah kalau profesi MP dikodefikasi, distandardisasi dan disertifikasi sebagaimana profesi lain.

2.2 Atribut Suatu Profesi


Sebagai ilmu manajemen, profesi MP berkaitan erat dengan fungsi merencanakan, memimpin, mengorganisir, dan mengendalikan berbagai kegiatan proyek yang seringkali sarat dengan kandungan disiplin ilmu arsitektur, engineering, akuntansi, keuangan, dan lain-lain. Jadi, perbedaan antara profesi MP dengan profesi-profesi tersebut di atas terletak pada konteks penyelenggaraan proyek.

2.2 Atribut Suatu Profesi


Sebagaimana layaknya suatu profesi formal, profesi manajemen proyek juga harus memiliki berbagai atribut, seperti : Body of knowledge, Standard of entry, Code of conduct, Organisasi yang Mendukung

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI

Perumusan PM-BOK dari PMI diketahui definisi yang menjadi latar belakang, yakni sebagai berikut : "Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan teknik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya serta memenuhi keinginan para stake holder."

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI

Gambar Komponen Knowledge Area PM-BOK dari PMI (1994)

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI


Pengelolaan Integrasi Pengelolaan integrasi adalah proses yang bertujuan agar berbagai unsur kegiatan proyek terkoordinasi dan terintegrasi sebagaimana mestinya. Langkah-langkah yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Menyusun Perencanaan (Plan Development) 2. Melaksanakan Hasil Perencanaan (Plan Execution) 3. Mengendalikan Seluruh Perubahan (Overall Change Control)

Gambar 2.2 Proses Pengelolaan Integrasi

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI


Pengelolaan Lingkup Lingkup proyek adalah total jumlah kegiatan yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh proyek tersebut. Misalnya, produk proyek engineering konstruksi dapat berupa instalasi gedung bertingkat, sedangkan proyek engineering manufaktur menghasilkan kendaraan bermotor tipe baru

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI

Gambar Proses Pengelolaan Lingkup

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI


Pengelolaan Biaya Pengelolaan biaya meliputi segala kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan dan pemakaian dana proyek, mulai dari proses memperkirakan jumlah keperluan dana, mencari dan memilih sumber dan macam pembiayaan, perencanaan serta pengendalian alokasi pemakaian biaya sampai pada akuntansi dan administrasi pinjaman/keuangan.

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI

Gambar Proses Pengelolaan Biaya

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI


Pengelolaan waktu atau jadwal Waktu atau jadwal merupakan salah satu sasaran utama proyek. Keterlambatan akan mengakibatkan berbagai bentuk kerugian, misalnya penambahan biaya, kehilangan, kesempatan produk memasuki pasaran, dan lain-lain. Pengelolaan waktu mempunyai tujuan utama agar proyek diselesaikan sesuai atau lebih cepat dari rencana dengan memperhatikan batasan biaya, mutu dan lingkup proyek.

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI

Gambar Proses Pengelolaan Waktu dan Jadwal

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI


Pengelolaan Sumber Daya Manusia Satu jenis pengelolaan yang mungkin tersulit adalah pengelolaan sumber daya manusia. Pengelolaan ini bertujuan untuk mengupayakan penggunaan secara efektif sumber daya manusia proyek. Pengelolaan ini dimulai dari inventarisasi kebutuhan, merekrut atau mengajukan keperluan, menyusun organisasi, membentuk tim, serta mempraktekkan cara kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan kegiatan proyek. Dalam kaitan ini pimpinan proyek diharapkan menguasai aspek motivasi, perilaku hubungan antarmanusia dan kecakapan penanganan konflik (conflict management) fungsi kepemimpinan. Hal ini dilakukan mengingat otoritas formal pimpro umumnya relatif terbatas serta siklus proyek amat singkat.

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI

Gambar Proses Pengelolaan Sumber Daya Alam

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI


Pengelolaan Risiko Dalam konteks proyek, pengelolaan risiko meliputi identifikasi secara sistematis jenis, besar, dan sumber risiko selama siklus proyek, penyiapan tanggapan yang tepat dalam arti meningkatkan segi positif dan menurunkan dampak negatif yang mungkin timbul, selanjutnya pemantauan dan pengendalian terhadap pelaksanaannya. Contoh untuk ini adalah disediakannya kontinjensi dalam aspek biaya dan jadwal. Jadi, di sini pengelolaan bersifat proaktif dan bukannya reaktif yang menunggu sampai terjadinya persoalan yang sulit diatasi.

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI

Gambar Proses Pengelolaan Risiko

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI


Pengelolaan Pengadaan dan Kontrak Pengelolaan pengadaan dan kontrak puti kegiatan yang berkaitan dengan usaha mendapatkan barang dan/atau jasa dari pihak luar untuk proyek. Bila kontraktor utama berfungsi sebagai pelaksana, maka pihak luar tersebut dapat terdiri dari subkontraktor, rekanan, konsultan dan lain-lain. Untuk maksud tersebut diadakan ikatan seperti kontrak jasa, pembelian, bantuan teknis, dan lain-lain.

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI

Gambar Proses Pengelolaan Pengadaan dan Kontrak

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI


Pengelolaan Komunikasi Pengelolaan komunikasi adalah prosos yang diperlukan agar mereka yang terlibat dalam proyek, misalnya stake holder, memperoleh informasi yang diperlukan dan pada waktu yang tepat. Ini dapat terdiri dari permusuhan, pengumpulan, penyampaian, penerimaaan dan penyimpanan informasi proyek.

2.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI

Gambar Proses Pengelolaan Komunikasi

2.4 Proses Pengelolaan dan Siklus Proyek


Penerapan 9 area ilmu pengetahuan (PM-BOK) dalam penyelenggaraan proyek berlangsung selama sildus proyek sesuai dengan keperluan. Meskipun demikian, intensitasnya tergantung pada tahap-tahap tertentu artinya, tahap yang satu memerlukan penekanan lebih besar daripada yang lain. Sebagai contoh, untuk pemilik proyek pengelolaan lingkup proyek yang terdiri dari subarea otorisasi, perencanaan, pengendalian dan verifikasi lingkup, pada tahap konseptual penekanannya adalah pada proses otorisasi lingkup, tahap PP/Definisi pada perencanaan komponen lingkup, tahap implementasi pada pengendalian lingkup, dan akhirnya pada tahap terminasi pada penyerahan produk sesuai dengan lingkup yang ditentukan.

2.5 Struktur PM-BOK dari International Project Management Association


Sebagai bahan perbandingan, di bawah ini diuraikan struktur PM-BOK dari International Project Management Association (INTERNET) yang dikelompokkan menjadi teknik dan prosedur, organisasi, teknologi, pengetahuan umum proyek, manajemen umum, kompetensi umum manajemen dan kepandaian integrasi. Suatu program pendidikan dan latih menggunakan PMBOK akan menghasilkan pimpro dan personil proyek yang mempunyai bekal pengetahuan dan profesionalisme yang cukup bagi potensi keberhasilan pengelolaan proyek.

2.6 Potensi Karier Personil Proyek


Dengan adanya profesi MP yang dipersiapkan dan direncanakan secara terarah berupa latihan dan pendidikan formal serta sertifikasi yang didasarkan atas PM-BOK, jalan terbuka lebar bagi karier mereka yang ingin menekuni bidang manajemen proyek. Gambar berikut memperlihatkan potensi jalur karier MP, yang memperlihatkan jenjang yang dapat ditempuh oleh personil proyek (dalam hal ini diwakili oleh manajer proyek).

2.6

Potensi Karier Personil Proyek

Gambar Jalur Potensi Karir Manajemen Proyek

2.7 Program Sertifikasi


Di samping tersedia jalur edukasi akademis yang pesertanya setelah tamat memperoleh gelar MBA atau MSc dalam Project Management, terdapat pula jalur "praktisi", yaitu melalui program sertifikasi. Program ini bermaksud untuk memformalkan pendidikan bagi profesi PM, yaitu dengan mengadakan ujian dan pemberian sertifikat sebagai tanda bahwa pemegang sertifikat telah "menguasai" ilmu dasar (basic knowledge) manajemen proyek. Salah satu institusi yang telah melaksanakan program sertifikasi ini adalah PMI-USA yang dimulai sejak tahun 1984.

SESI DISKUSI

OM CHANTI, CHANTI, CHANTI, OM

Anda mungkin juga menyukai