Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kita tahu bahwa sehari-hari kita tidak lepas dari yang namanya matematika, karena dimana-manapun dan kapapun kita berada pasti akan menggunakan Ilmu Matematika. Dalam Matematika dikenal beberapa bangun ruang seperti, kubus, balok, prisma, bola, limas, kerucut dan lain-lain. Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah mengenai bangun ruang kerucut. Disini pembahasan lebih menekankan pada cara menghitung luas permukaan kerucut dan volume kerucut. 1.2 1. 2. 3. 4. 5. Rumusan Masalah Bagaimana yang disebut dengan kerucut ? Sifat apa saja yang di miliki kerucut? Unsur- unsur apa saja yang ada pada kerucut ? Bagaimana cara menghitung luas permukaan & volume kerucut? Bagaimana cara menghitung luas permukaan & volume pada kerucut terpancung?

BAB II KERUCUT

2.1 PENGERTIAN KERUCUT Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah sisi lengkung dan sebuah sisi alas berbentuk lingkaran. Definisi kerucut lainnya yaitu merupakan bangun ruang sisi lengkung yang menyerupai limas segi-n beraturan yang bidang alasnya berbentuk lingkaran. Kerucut dapat dibentuk dari sebuah segitiga siku-siku yang diputar sejauh 360o, di mana sisi siku-sikunya sebagai pusat putaran. Perhatikan gambar 1. Kerucut pada gambar 1 dapat dibentuk dari segitiga siku-siku TOA yang diputar, di mana sisi TO sebagai pusat putaran.

Gambar 1

2.2 SIFAT-SIFAT KERUCUT Kerucut memiliki beberapa sifat, yaitu: 1. Kerucut merupakan bangun ruang berbentuk limas yang alasnya berupa lingkaran 2. Jaring-jaring kerucut terdiri dari lingkaran dan segi tiga 3. Kerucut mempunyai 2 sisi dan 1 rusuk 4. Satu sisi berbentuk bidang lengkung yang disebut selimut kerucut 5. Mempunyai satu titik sudut 6. Memiliki satu titik puncak

2.3 UNSUR-UNSUR KERUCUT Amatilah gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2

Kerucut memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. Bidang alas, yaitu sisi yang berbentuk lingkaran (daerah yang diraster) dengan pusat di titik O. 2. Diameter bidang alas (d), yaitu ruas garis AB. 3. Jari-jari bidang alas (r), yaitu ruas garis OA dan ruas garis OB. 4. Tinggi kerucut (t), yaitu jarak dari titik puncak kerucut C ke pusat bidang alas O, yakni ruas garis CO. 5. Selimut kerucut, yaitu sisi kerucut yang tidak diraster yang merupakan bidang lengkung. 6. Apotema atau garis pelukis (s), yaitu sisi miring BC. Hubungan antara r, s, dan t pada kerucut dinyatakan dengan persamaanpersamaan berikut.

s2 = r2 + t2

r2 = s2 t2

t2 = s2 r2

2.4 Bidang singgung pada bidang kerucut

Bidang singgung pada kerucut dapat diperoleh dengan membuat bidang melalui garis singgung s pada lingkaran alas dan puncak p. sebuah garis g yang terletak pada bidang singgung W dan yang tidak sejajar dengan garis pelukis p.

Bidang singgung pada bidang kerucut adalah bidang yang melalui puncak kerucut dan yang dengan bidang kerucut hanya bersekutu tepat sebuah garis pelukis.pada umumnya akan memotong garis pelukis disebuah titik T. Titik ini merupakan satu-satunya titik persekutuan antara garis g dan bidang kerucut. Maka g disebut garis singgung pada bidang kerucut. Perhatikan bahwa pada kerucut titik- puncak memiliki peranan penting, misalnya apabila kita akan menyelidiki kedudukan sebuah garis apakah memotong, menyinggung atau terletak di luar bidang kerucut maka dibuatlah bidang yang melalui garis itu dan titik puncak kerucut dan seterusnya.

2.5 LUAS PERMUKAAN KERUCUT Perlu kita ketahui bahwa, permukaan kerucut terdiri dari dua bidang, yaitu bidang lengkung (selimut) dan bidang alas berbentuk lingkaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.

dibuka Gambar 3 Jika kerucut di atas diiris sepangjang garis CD dan keliling alasnya, maka akan diperoleh jaring-jaring kerucut seperti pada gambar 3. Jaring-jaring kerucut ini terdiri atas: 1. Juring lingkaran CDD yang merupakan selimut kerucut.
4

2. Lingkaran dengan jari-jari r yang merupakan sisi alas kerucut. Misalnya panjang apotema adalah s dan jari-jari lingkaran alas adalah r. Selimut kerucut merupakan juring lingkaran berjari-jari s dengan panjang busur DD merupakan keliling lingkaran alas kerucut yaitu 2r.

*) Dengan demikian kita peroleh rumus luas selimut kerucut sama dengan luas juring CDD.

*) Luas permukaan kerucut = Luas selimut + Luas alas

Dengan demikian, pada kerucut berlaku:

Luas permukaan kerucut dengan: r : jari-jari lingkaran alas s : apotema atau 3,14

Contoh: 1. Sebuah kerucut mempunyai panjang jari-jari alasnya 6 cm dan tingginya 8 cm. Hitunglah luas permukaan kerucut tersebut ( = 3,14). Jawab : Diketahui: Jari-jari alas = r = 6cm Tinggi kerucut = t = 8 cm
5

Ditanya: Luas permukaan kerucut Penyelesaian: s2 = r2 + t2 = 62+ 82 = 36 + 64

s2 = 100 s = s = 10

Luas permukaan kerucut = r(s + r) = 3,14 x 6 x (10 + 6) = 3,14 x 6 x 16 = 301,44

Jadi luas permukaan kerucut adalah 301,44 cm2

2. Jika diameter sebuah kerucut adalah 10 cm dan tingginya 12 cm, tentukan: a. panjang apotema (s), b. luas selimut kerucut, c. luas permukaan kerucut. Jawab: Diketahui : d = 10 maka r = 5 cm t = 12 cm Ditanyakan : a. panjang garis pelukis (s) b. luas selimut kerucut c. luas permukaan kerucut Penyelesaian: a. s2 = t2 + r2 = 122 + 52 = 144 + 25
6

= 169 s = = 13 Jadi, panjang garis pelukis kerucut tersebut adalah 13 cm. b. Luas selimut kerucut = rs = 3,14 x 5 x 13 = 204,1 Jadi, luas selimut kerucut tersebut adalah 204,1 cm2. c. Luas permukaan kerucut = r (s + r) = 3,14 x 5 x (13 + 5) = 282,6 Jadi, luas permukaan kerucut tersebut adalah 282,6 cm2

2.6 VOLUME KERUCUT Pada dasarnya kerucut merupakan limas karena memiliki titik puncak sehingga volume kerucut sama dengan volume limas, yaitu 1/3 kali luas alas kali tinggi. Oleh karena alas kerucut berbentuk lingkaran maka luas alasnya adalah luas lingkaran. Dengan demikian, volume kerucut dapat dirumuskan sebagai berikut.

dengan r = jari-jari lingkaran alas t = tinggi kerucut Karena r = 1/2 d (d adalah diameter lingkaran) maka bentuk lain rumus volume kerucut adalah sebagai berikut.

( (

) )
7

Contoh:

2.7 LUAS KERUCUT TERPANCUNG Luas selimut kerucut terpancung adalah luas kerucut besar dikurangi luas selimut kerucut kecil. Perhatikan gambar 4 berikut ini.

Gambar 4

Contoh: Luas kerucut terpancung pada gambar di bawah adalah ....

Jawab : Diketahui : R r t = 28 : 2 = 14 cm = 14 : 2 = 7 cm = 10 cm

Ditanyakan : Luas permukaan kerucut.....? Penyelesaian:

Cari A terlebih dahulu


10

Selanjutnya hitung Luas kerucut terpancung

Jadi luas kerucut terpancung di atas adalah 1574,44 cm2.

2.8 VOLUME KERUCUT TERPANCUNG Volume kerucut terpancung adalah volume kerucut besar dikurangi volume kerucut kecil. Perhatikan gambar 5 di bawah ini.

Gambar 5

11

Contoh: Sebuah ember dibentuk dari sebuah kerucut terbalik yang dipotong bagian bawahnya. Panjang OT = 12 cm, OP = 1/3 OT, OB = 6 cm, dan PD = 2 cm. Hitunglah volume ember itu ( = 3,14).

12

Jawab: Berdasarkan gambar


O

T Diketahui : OB = 6 cm = R OT = 12 cm OP = 1/3 OT = 1/3 x 12 cm = 4 cm = t PD = 2 cm = r Ditanyakan : Volume ember.....?

Penyelesaian: Volume ember = volume kerucut TAB volume kerucut TCD

Jadi volume ember tersebut 217,71 cm3.

13

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Kerucut adalah sebuah limas istimewa yang beralas lingkaran. Kerucut memiliki 2 sisi dan 1 rusuk. Sisi tegak kerucut tidak berupa segitiga tapi berupa bidang lengkung yang disebut selimut kerucut. Jarak antara titik puncak kerucut dengan titik pusat pada lingkaran disebut tinggi kerucut Garis pelukis adalah jarak antara titik puncak kerucut dengan titik keliling pada lingkaran Hubungan antara garis pelukis,tinggi dan jari-jari: S2 =t2 + r2 Rumus luas sisi kerucut

L= luas alas + luas selimut L= r2 + rs L= r (r+s) Rumus volum kerucut

3.2 Saran Makalah ini kami susun dengan sangat sederhana, sehingga besar kemungkinan banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kebesaran hati teman-teman dan pembaca agar kiranya memberikan kritik dan saran yang dapat melengkapi kekurangan makalah ini. Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu

14

DAFTAR PUSTAKA
Handoko, Tri,Terampil Matematika.jakarta:Untuk Kelas 5 Sekolah Dasar,2004 http://www.scribd.com/doc/91362394/Kerucut Djoko Iswadji 1988. Geometri ruang Yogyakarta : FMIPA IKIP Yogyakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai