Anda di halaman 1dari 39

BUKU PEDOMAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN MAHASISWA NASIONAL XIII TAHUN 2013 DI PADANG, SUMATERA BARAT

DITJEN DIKTI KEMDIKBUD UNIVERSITAS ANDALAS-UNIVERSITAS NEGERI PADANG

I.

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Serta mengembangkan potensi peserta didik agar manjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah pendidikan

diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan, tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemjemukan bangsa. Dalam rangka mewujudkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional itu, maka perlu adanya pembinaan mental dan spiritual bagi mahasiswa sebagai upaya untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan pemahaman dan penghayatan terhadap isi kandungan Al-Quran. Salah satu sarana mewujudkan hal itu adalah menyelenggarakan kegiatan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu disusun suatu pedoman yang dapat dipakai sebagai acuan untuk penyelenggaraan kegiatan.

B. DASAR 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Republik Indonesia No.12 Th. 2012 Tentang Pendidikan Tinggi 3. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 182A tahun 1988 dan No. 48 Tahun 1988 tentang Organisasi Lembaga PengembanganTilawatil Quran (LPTQ) 4. Keputusan Menteri Pendidikan & Kebudayaan No. 155/0/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi 5. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.

1177.1/DIKTI/Kep/2012 tanggal 29 Juni 2012 tentang Penyelenggara MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII Tahun 2013 C. TEMA Membentuk Mahasiswa yang Beriman, Bertakwa dan

Berakhlaqulkarimah(berakhlak mulia dan santun). D. TUJUAN MTQ Nasional antarperguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2013 memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Meningkatkan pemahaman Al-Quran di kalangan mahasiswa melalui pendalaman kehidupan. dan pengamalan isi kandungan Al-Quran dalam

2. Mengaktualisasikan

nilai-nilai

kandungan

Al-Quran

di

kalangan

Mahasisiwa dalam kehidupan. 3. Meningkatkan Ukhuwwah Islamiyah melalui budaya baca Al-Quran pada MTQ antarperguruan tinggi se-Indonesia. 4. Melestarikan seni dan budaya bangsa Indonesia berkenaan dengan AlQuran.

E. SASARAN 1. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan

kemampuannya melalui kegiatan MTQ Mahasiswa. 2. Terjalinnya silaturrahim antarmahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia.

II.

KETENTUAN UMUM A. WAKTU DAN TEMPAT 1. MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII diadakan pada tanggal 24-29 Juni 2013 di Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP) di Padang, Sumatera Barat. 2. Sekretariat MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII tahun 2013 : a. Sekretariat Kampus Universitas Andalas Limau Manis telp./Fax (0751) 71303

b. Sekretariat Kampus Universitas Negeri Padang, Jl. Prof.Dr. Hamka Air Tawar Padang telp. (0751) 7055601 Fax. (0751) 7055628 c. website mtqmn13.unand.ac.id dan mtqmn13.unp.ac.id d. e-mail: panitia@mtqmn13.unand.ac.id dan panitia@mtqmn13.unp.ac.id B. KEPANITIAAN Kepanitiaan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII terdiri dari : 1. Panitia pengarah (Steering Committee/SC) Panitia Pengarah(SC) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang berfungsi untuk memberikan arahan dan memandu penyelenggaraan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional. 2. Panitia Pelaksana Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang sebagai panitia pelaksana dengan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat, dan melibatkan unsur Perguruan Tinggi, LPTQ Pusat dan LPTQ Provinsi seluruh Indonesia, serta instansi yang terkait. C. AKOMODASI DAN KONSUMSI 1. Panitia menanggung akomodasi dan konsumsi semua peserta dan dua orang ofisial selama pelaksanaan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII.

2. Bagi kafilah yang membawa official melebihi ketentuan pada butir 1 (satu), panitia akan membantu untuk pemesanan akomodasi dan konsumsi dengan ketentuan biaya ditanggung masing-masing kafilah. 3. Informasi tentang hotel dan penginapan yang ada di Padang dapat dilihat pada lampiran. D. TRANSPORTASI DAN KESEHATAN 1. Biaya transportasi dari daerah asal peserta ke Padang dan sebaliknya ditanggung oleh kafilah masing-masing. 2. Tuan rumah menyediakan transportasi penjemputan (setiap kafilah) yang baru datang. Jadwal penjemputan berdasarkan waktu dan tempat (Bandara Internasional Minangkabau) sesuai dengan surat dari pimpinan kafilah secara tertulis melalui surat atau email sebelum pelaksanaan MTQ. 3. Panitia menyediakan kendaraan untuk mengantar peserta setiap kafilah yang akan pulang ke Bandara Internasional Minangkabau sesuai jadwal kepulangan. Jadwal ini disampaikan secara tertulis paling lambat 3 hari sebelum hari kepulangan. 4. Antar-jemput bagi peserta (mahasiswa dan official) dari dan kembali ke penginapan disediakan panitia sesuai jadwal. 5. Panitia menyediakan dokter, perawat untuk pelayanan kesehatan selama pelaksanaan MTQ.

E.PENGHARGAAN DAN HADIAH 1. Panitia Pelaksana berkewajiban memberikan penghargaan berupa sertifikat kepada para pemenang, peserta, official dan para dewan hakim. 2. Panitia pelaksana berkwajiban memberikan trofi dan dana pembinaan bagi juara I, II dan III sesuai dengan kemampuan anggaran perguruan tinggi pelaksana. 3. Bagi juara I seluruh bidang MTQ mahasiswa mendapat beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (Dengan catatan:

mahasiswa juara I berasal dari perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI).

III. PESERTA A. PENGERTIAN 1. Peserta adalah mahasiswa aktif yang terdaftar pada perguruan tinggi. 2. Peserta adalah mahasiswa Program Diploma dan Strata 1, dengan umur maksimum 24 tahun terhitung Juni 2013 ketika MTQ XIII berlangsung B. PERSYARATAN UMUM 1. Peserta adalah mahasiswa yang masih aktif di perguruan tinggi dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Surat aktif dan surat pembayaran SPP terakhir pada tahun pelaksanaan kegiatan .

2. Peserta harus mendapatkan Surat rekomendasi atau Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi 3. Khusus bagi Perguruan Tinggi Agama, seperti Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dan Fakultas/Program Studi Agama dari Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta lainnya, hanya diperbolehkan mengikuti jenis lomba: a. Musabaqah Syarhil Quran b. Musabaqah Khaththil Quran c. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Quran d. Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran dalam Bahasa Arab e. Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran dalam Bahasa Inggris 4. Mahasiswa peserta harus terdaftar dan tergabung dalam satu kafilah Universitas yang bersangkutan. 5. Setiap peserta hanya boleh mengikuti 1 (satu) bidang musabaqah. 6. Setiap kafilah wajib mengikuti bidang musabaqah tilawatil Quran,

kecuali perguruan tinggi yang telah disebutkan dalam poin 3. 7. Musabaqah yang bersifat beregu harus beranggotakan mahasiswa yang berasal dari satu perguruan tinggi yang sama. 8. Peserta yang telah mendapat pengesahan dari panitia tidak dapat diganti.

9. Panitia memberikan ID Card kepada peserta yang telah memenuhi persyaratan. 10. Peserta dinyatakan gugur apabila tidak memenuhi persyaratan. 11. Peserta yang pernah menjadi pemenang satu pada satu bidang lomba MTQ Mahasiswa Nasional sebelumnya tidak dibenarkan mengikuti pada bidang yang sama pada MTQ Mahasiswa Nasional XIII.

C. PERSYARATAN KHUSUS Bidang musabaqah adalah bidang-bidang yang dilombakan dalam kegiatan MTQ Mahasiswa Nasional terdiri atas: 1. Musabaqah Tilawatil Quran wajib diikuti oleh setiap kafilah yang terdiri dari seorang qari dan qariah. 2. Musabaqah Tilawatil Quran dapat diikuti setiap kafilah yang terdiri dari seorang putra dan seorang putri. 3. Musabaqah Tilawatil Quran 1 juz (juz 1 atau juz 30) dapat diikuti oleh setiap kafilah yang terdiri dari seorang Hafizh (putra) dan seorang Hafizhah (putri). 4. Musabaqah Tilawatil Quran 2 juz (dari juz 2 juz3) dapat diikuti oleh setiap kafilah yang terdiri dari seorang Hafizh (putra) dan seorang Hafizhah (putri).

5. Musabaqah Tilawatil Quran 5 juz (dari juz 1 juz 5) dapat diikuti oleh setiap kafilah yang terdiri dari seorang Hafizh (putra) dan seorang Hafizhah (putri). 6. Musabaqah Qiraah Sabah (Riwayat Warsy dan Qalun) dapat diikuti oleh setiap kafilah yang terdiri dari seorang (putra) dan seorang (putri). 7. Musabaqah Fahmil Quran dapat diikuti setiap kafilah yang terdiri dari tiga orang untuk setiap regu (putra semua atau putri semua atau campuran). 8. Musabaqah Syarhil Quran dapat diikuti setiap kafilah yang terdiri dari tiga orang untuk setiap regu (putra semua atau putri semua atau campuran) terdiri dari seorang pembaca ayat Al-Quran dengan bacaan mujawwad, pensyarah. 9. Musabaqah Khaththil Quranterdiri dari satu bidang, yaitu: bidang seorang sebagai saritilawah dan seorang sebagai

dekorasi. Setiap kafilah terdiri dari seorang Khathath (putra) dan seorang Khathathah (putri). 10. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah kandungan Al-Quran dapat diikuti setiap kafilah secara perorangan (putra atau putri) atau beregu, yang terdiri dari putra semua atau putri semua, atau campuran (maksimal terdiri 3 orang). 11. Musabaqah Debat Ilmiah kandungan Al-Quran dalam bahasa Arab dapat diikuti setiap kafilah secara grup (2 orang) putra/putri atau campuran.

12. Musabaqah Debat Ilmiah kandungan Al-Quran dalam bahasa Inggris dapat diikuti setiap kafilah secara grup (2 orang) putra/putri atau campuran. D. OFISIAL 1. Ofisial adalah personil pendamping kafilah yang tidak ikut berlomba yang mempunyai tugas tertentu dalam menunjang keperluan para peserta lomba. 2. Ofisial dapat berasal dari kalangan mahasiswa atau dosen atau pembimbing/pendamping mahasiswa lainnya. 3. Jumlah Ofisial yang didaftarkan dan yang ditanggung penginapan oleh Panitia hanya 2 orang dari masing-masing kafilah.

IV.

KETENTUAN MUSABAQAH A. BIDANG MUSABAQAH Perguruan tinggi pelaksana MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional harus melaksanakan 11 (sebelas) bidangmusabaqah, yaitu: 1. Musabaqah Tilawatil Quran atau Lomba Membaca Al-Quran, sebagai musabaqah utama dengan bacaan mujawwad. 2. Musabawah Tartilil Quran atau Lomba Tadarrus Al-Quran, dengan bacaan murattal.

3. Musabaqah Hifzhil Quran atau Lomba Menghafal Al-Quran 1 juz (juz 1 atau juz 30). 4. Musabaqah Hifzhil Quran atau Lomba Menghafal Al-Quran 2 juz (juz 2 dan juz 3). 5. Musabaqah Hifzhil Quran atau Lomba Menghafal Al-Quran 5 juz (juz 1s/d juz 5). 6. Musabaqah Qiraah Sabah (Riwayat Warsy dan Qalun). 7. Musabaqah Fahmil Quran atau Lomba Pemahaman Al-Quran. 8. Musabaqah Syarhil Quran atau Lomba analisis Al-Quran. 9. Musabaqah Khaththil Quran atau Lomba menulis Indah Al-Quran (kaligrafi). 10. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah kandungan Al-Quran. 11. Debat Kandungan Al-Quran dalam Bahasa Arab. 12. Debat Kandungan Al-Quran dalam Bahasa Inggris. Musabaqah dilaksanakan dalam dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final, kecuali cabang Musabaqah Fahmil Quran yang dilaksanakan dalam tiga babak (penyisihan, semi final dan final). Maqra atau soal musabaqah dibuat oleh Tim yang ditunjuk dan ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang terdiri dari unsur Perguruan Tinggi dan LPTQ Pusat.

B. BIDANG MUSABAQAH WAJIB Bidang musabaqah wajib adalah bidang musabaqah yang harus diikuti oleh setap perguruan tinggi (kafilah) yaitu: Musabaqah Tilawatil Quran atau Lomba Membaca Al-Quran dengan bacaan mujawwad. C. BIDANG MUSABAQAH PILIHAN Bidang musabaqah pilihan adalah bidang musabaqah yang dapat diikuti semuanya atau dipilih sebagian saja oleh peserta dalam satu kafilah (perguruan tinggi umum) Bidang musabaqah pilihan, antara lain: 1. Musabaqah tartilil Quran atau Lomba Tadarrus Al-Quran 2. Musabaqah Hifzhil Quran atau Lomba Menghafal Al-Quran 1 juz (juz 1 atau juz 30) 3. Musabaqah Hifzhil Quran atau Lomba Menghafal Al-Quran 2 juz (juz 2 atau juz 3) 4. Musabaqah Hifzhil Quran atau Lomba Menghafal Al-Quran 5 juz (juz 1s/d juz 5) 5. Musabaqah Qiraah Sabah (Riwayat Warsy dan Qalun). 6. Musabaqah Fahmil Quran atau Lomba Pemahaman Al-Quran. 7. Musabaqah Syarhil Quran atau Lomba analisis Al-Quran.

8. Musabaqah Khaththil Quran atau Lomba menulis Indah Al-Quran (Kaligrafi). 9. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah kandungan Al-Quran. 10. Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran dalam Bahasa Arab 11. Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran dalam Bahasa Inggris

D. SISTEM SELEKSI 1. Tingkat Perguruan Tinggi a. Seleksi di tingkat perguruan tinggi ditentukan oleh masing-masing pimpinan perguruan tinggi sesuai dengan bidang musabaqah yang dilombakan. b. Hasil seleksi dijadikan acuan pimpinan di perguran tinggi bidang kemahasiswaan untuk menentukan mahasiswa terbaik yang akan diikutsertakan dalam seleksi tingkat nasional. 2. Tingkat Nasional a. Seleksi di tingkat nasional ditentukan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam pedoman ini. b. Hasil Lomba MTQ akan dijadikan acuan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk mengikuti MTQ pada tingkat ASEAN, atau Asia, atau Internasional, apabila ada peluang untuk itu.

E. KETENTUAN SETIAP BIDANG 1. Musabaqah Tilawatil Quran atau Lomba Membaca Al-Quran a. Musabaqah Tilawatil Quran adalah bidang lomba membaca Al-Quran dengan bacaan mujawwad, yaitu bacaan Al-Quran yang

mengandung nilai ilmu membaca (tajwid), seni (lagu dan suara) etika (adab) membaca. b. Qiraah (bacaan) yang dilombakan adalah qiraah Imam Ashim riwayat Hafs dengan martabat mujawwad. c. Maqra (materi bacaan) dari juz 1 30. Dalam babak penyisihan peserta wajib membaca maqra yang ditetapkan oleh panitia dan pada babak final peserta finalis mengajukan 3 (tiga) maqra pilihan, kemudian dewan hakim menetapkan salah satu dari tiga maqra tersebut untuk dibaca finalis. d. Jumlah lagi minimal 5 (lima) lagu dengan lagu pertama adalah lagu Bayati/Husaini. e. Tahapan Musabaqah 1) Babak Penyisihan a) Maqra ditetapkan oleh panitia kurang lebih 12 jam sebelum tampil b) Penentuan giliran tampil setap hari dilakukan sebelum acara musabaqah

c) Waktu tampil lomba: 8 9 menit 2) Babak Final a) Finalis diharuskan mengajukan tiga maqra pilihannya yang diambil dari juz yang berbeda. b) Maqra yang diajukan oleh finalis harus disampaikan dewan hakim 12 (dua belas) jam sebelum tampil dan akan ditetapkan satu dari tiga maqra yang diajukan finalis sesaat sebelum tampil c) Maqra yang dibaca pada babak final harus berbeda dengan maqrayang dibaca pada babak penyisihan d) Pada saat tampil, finalis membaca mushaf bukan dihafal e) Waktu lomba : 10 12 menit

2. Musabaqah Tartilil Quran a. Musabaqah Tartilil Quran adalah lomba membaca Al-Quran secara tadarrus dengan menggunakan qiraah Imam Ashim riwayat Hafs dan martabat murattal. Panjang bacaan ditentukan atas dasar banyaknya bacaan bukan lama waktu membaca. b. Peserta bersifat perorangan terdiri dari putra (Qari) dan Putri (Qariah) c. Materi musabaqah adalah maqra. Yang ditentukan langsung oleh Dewan Hakim pada saat peserta naik mimbar tilawah.

d. Tahapan Musabaqah 1) Babak Penyisihan a) Maqra yang dibaca ditetapkan oleh Dewan Hakim pada saat tampil sesuai dengan nomor urut tampil yang telah

ditentukan b) Penentuan giliran tampil setap hari dilakukan sebelum acara musabaqah c) Waktu tampil : 5 7 menit 2) Babak Final a) Maqra yang dibaca ditetapkanoleh Dewan Hakim pada saat tampil, namun berbeda dengan maqra yang dibaca pada saat babak penyisihan. b) Penentuan giliran tampil setiap hari dilakukan sebelum acara musabaqah c) Waktu tampil : 5 7 menit 3. Musabaqah Fahmil Quran a. Musabaqah Fahmil Quran adalah jenis lomba pemahaman atau pendalaman Al-Quran dengan penekanan pada pengungkapan ilmu Al-Quran dan pemahaman kandungan ayat dalam bentuk cerdas cermat. b. Peserta beregu (tiga orang) yang terdiri atas seorang juru bicara dan dua orang pendamping.

c. Musabaqah dilakukan dengan menampilkan minimal tiga regu, dengan sistem gugur dalam babak penyisihan, semi final, dan final. d. Materi pokok, yaitu materi kuliah pendidikan agama Islam di perguruan tinggi yang meliputi aqidah, syariah, akhlak, ulumul Quran, bahasa Arab, Inggris dan Indonesia menerjemahkan AlQuran, Hadis, Kemasyarakatan, lingkungan hidup, kependudukan, kesejahteraan, kerukunan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lainlain. e. Materi tambahan meliputi ilmu tajwid, manjelaskan/mensyarahkan maksud ayat, ilmu tafsir, kisah-kisah dalam Al-Quran, sejarah Islam (Tarikh), sejarah perkembangan Islam di Indonesia, dan lain-lain. f. Materi disajikan dalam bentuk soal yang terdiri atas dua macam, yaitu soal regu dan soal lontaran (rebutan). Pelaksanaan secara rinci akan dijelaskan oleh panitia pada pertemuan teknis. g. Tahapan Musabaqah 1) Persiapan Tahap ini diawali dengan pendaftaran regu dan penentuan urutan tampil. 2) Pelaksanaan a) Penentuan materi Setiap regu memperoleh soal regu sebanyak 10 soal dengan cara mengambil amplop soal yang telah disediakan. Selain itu

dalam setiap penampilan diberikan soal lontaran sebanyak 10 soal yang diperebutkan oleh setiap regu yang tampil. b) Penampilan Posisi meja regu ditentukan 30 menit sebelum lomba dimulai. c) Lamanya Penampilan Lama penampilan tidak dihitung dengan waktu, melainkan dengan berakhirnya pertanyaan lontaran terakhir. 3) Babak Semi Final dan Babak Final a) Peserta yang tampil pada babak semi final adalah peserta yang memperoleh nilai tertinggi pada babak penyisihan yang pengaturannya disesuaikan dengan jumlah peserta. b) Peserta yang tampil pada babak final adalah peserta yang memperoleh nilai tertinggi pada babak semi final. 4. Musabaqah Syarhil Quran a. Musabaqah Syarhil Quran adalah bidang musabaqah yang

mengungkapkan isi kandungan Al-Quran dengan cara menampilkan bacaan, puitisasi/terjemah dan uraian yang menunjukan kesatuan yang serasi. b. Peserta terdiri atas tiga orang (boleh laki-laki semua atau perempuan semua atau campuran), seorang pembaca ayat, seorang pembaca terjemah/puitisasi, dan seorang pengungkap isi kandungan Al-Quran.

c. Materi musabaqah adalah berbagai topik yang memiliki landasan ayatayat Al-Quran yang terdiri atas aqidah, ibadah, akhlak,

kemasyarakatn/muamalah, dan lainnya. d. Tahapan Musabaqah 1) Persiapan Tahap ini dawali dengan pendaftaran regu dan penentuan urutan tampil. Adapun penentuan topik bahasan ditetapkan sehari sebelum tampil. 2) Pelaksanaan a) Peserta tampil berdasarkan nomor urut tampil. b) Waktu penampilan selama 15 17 menit 3) Tata cara penampilan a) Setiap peserta tampil di panggung secara bersama dalam satu regu b) Ucapan salam disampaikan oleh pensyarah di awal dan diakhir penampilan c) Urutan penyajian adalah pembaca ayat, penerjemah, dan pensyarah. Pensyarah bisa berfungsi sebagai pengatur teknik panggung 4) Babak Final a) Penentuan regu yang masuk babak final berdasakan

perolehan nilai tertinggi, yaitu sebanyak 3 (tiga) regu

b) Materi pokok bahasan (topik) diberikan paling cepat 5 (lima) jam sebelum tampil dengan diundi dan materi (Topik) tersebut berbeda dengan yang disajikan pada babak

penyisihan c) Majelis Hakim menentukan nilai regu berdasarkan urutan nilai tertinggi.

5. Musabaqah Khaththil Quran a. Musabaqah Khaththil Quran adalah bidang musabaqah menulis indah Al-Quran yang menekankan kebenaran dan keindahan tulisan menurut kaidah khath yang baku. Golongan yang dimusabaqahkan adalah golongan dekorasi. b. Peserta bersifat perorangan (putra dan putri) c. Materi musabaqah adalah ayat-ayat tertentu yang akan disampaikan panitia pada saat pelaksanaan musabaqah dengan menggunakan kombinasi gaya tulisan khath seperti Naskhi, Riqiy, Tsulutsi, Diwani, farisi, Kufi dan Diwani Jali. d. Tempat lomba merupakan arena tertutup dan antar peserta harus diberikan jarak (berjauhan), menghadap ke satu arah (tidak

berhadapan). e. Perlengkapan peserta seperti meja, kursi, dan media papan/triplek disiapkan panitia, sedangkan mistar, cat berwarna, pena gambar dan perlengkapan lainnya disiapkan peserta yang bersangkutan.

f. Tahapan Musabaqah 1) Persiapan Penentuan meja peserta dilaksanakan 30 menit sebelum

musabaqah dimulai. 2) Pelaksanaan a) Peserta ditempatkan sesuai dengan nomor peserta pada meja dan peserta mendapatkan perlengkapan. b) Panitia membagikan ayat-ayat Al-Quran yang dilombakan c) Waktu yang disediakan selama 8 jam 3) Babak Penyisihan diikuti oleh seluruh peserta 4) Babak final diikuti oleh peserta yang memperoleh nilai tertinggi pada babak penyisihan, yang terdiri dari 3 orang peserta Putra dan 3 orang peserta putri. Waktu yang disediakan 8 jam 5) Majelis Hakim menentukan nilai berdasarkan urutan nilai tertinggi

6. Musabaqah Hifzhil Quran 1 juz, 2 juz dan 5 juz a. Musabaqah Hifzhil Quran adalah bidang musabaqah menghafal AlQuran dengan bacaan murattal dan menggunakan qiraah Imam Ashim riwayat Hafs serrta Mushaf Bahriah (Al-Quran Pojok) b. Peserta terdiri putra (Hafizh) dan putri (Hafizhah) c. Materi pertanyaan yang diambil untuk 1 juz adalah juz 1 atau juz 30.Adapun untuk 2 juz adalah juz 2 dan juz 3 dengan panjang bacaan

ditentukan, sedangkan untuk 5 juz adalah juz 1 sampai dengan juz 5 dengan panjang bacaan ditentukan Dewan Hakim berdasarkan lamanya waktu membaca. Jumlah pertanyaan untuk masing-masing peserta sebanyak 3 soal untuk babak penyisihan dan 4 soal untuk babak final. d. Tahapan Musabaqah 1) Babak Penyisihan a) Paket soal ditentukan pada saat akan tampil b) Penentuan giliran tampil setiap hari dilakukan sebelum acara musabaqah 2) Babak Final a) Paket soal ditentukan pada saat akan tampil b) Penentuan giliran tampil sebelum acara final dilaksanakan 7. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Quran a. Peserta Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Quran dapat diikuti oleh perorangan atau beregu, maksimal 3 orang. b. Setiap kafilah hanya berhak mengirimkan 1 (satu) karya tulis ilmiah yang ditulis sesuai dengan jumlah peserta yang mengikutinya. c. Tema Karya Tulis Ilmiah 1) Al-Quran, ekonomi dan entrepreneurship 2) Al-Quran, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 3) Al-Quran dan daya saing bangsa 4) Al-Quran, karakter bangsa, dan akhlaq mulia

5) Al-Quran dan anti-korupsi d. Judul karya tulis : bebas dengan mengacu pada kelima tema di atas. e. Sifat dan isi tulisan, pembimbingan, dan pedoman penulisan karya tulis mengacu pada pedoman umum Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

8. Musabaqah Qiraah Sabah (Riwayat Warsy dan Qalun) a. Musabaqah Qiraah Sabah adalah musabaqah membaca Al Quran dengan menggunakan ragam bacaan yang mempunyai nilai sanad mutawatir yang dinisbatkan kepada imam qiraah tujuh. Dalam musabaqah ini hanya menggunakan qiraah riwayat Warsy dan Qalun. b. Maqra (materi bacaan) dari juz 1 30. Dalam babak penyisihan peserta wajib membaca maqra yang ditetapkan oleh panitia dan pada babak final peserta finalis mengajukan 3 (tiga) maqra pilihan. Kemudian dewan hakim menetapkan salah satu dari tiga maqra tersebut untuk dibaca finalis c. Daftar maqra qiraah babak penyisihan dan babak final akan ditentukan 2 bulan sebelum pelaksanaan dan akan diupload di website panitia pelaksana: mtqmn13.unand.ac.id dan

mtqmn13.unp.ac.id d. Jumlah lagu minimal 5 (lima) lagu.Diawali lagu Bayati dengan 3 (tiga) tangga nada

e. Tahapan Musabaqah
1) Babak Penyisihan a) Maqra ditetapkan oleh panitia 12 jam sebelum tampil b) Penentuan giliran tampil setiap hari dilakukan sebelum acara

musabaqah
c) Waktu lomba 9 10 menit 2) Babak Final a) Finalis diharuskan mengajukan tiga maqra pilihannya yang

diambil dari Juz yang berbeda.


b) Maqra yang diajukan oleh finalis harus disampaikan kepada

majelis hakim dua belas jam sebelum tampil dan akan ditetapkan satu dari tiga maqra yang diajukan finalis 30 menit sebelum tampil.
c) Maqra yang dibaca pada babak final harus berbeda dengan

maqra yang dibaca pada babak penyisihan.


d) Pada saat tampil, finalis membaca mushaf bukan dihafal. e) Waktu lomba 10 12 menit

9. Debat Ilmiah Kandungan Al Quran dalam Bahasa Arab a. Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran dalam bahasa Arab adalah Perdebatan tentang suatu masalah yang disampaikan secara nalar dan

afgumentatif dalam bahasa Arab yang di dalamnya mengandung unsur-unsur nilai yang bersumber dari nilai Al-Quran dan Hadits Nabi. b. Peserta Musabaqah ini diikuti beregu yang terdiri dari 2 orang anggota c. Setiap kafilah hanya berhak mengirimkan 1 regu d. Tema Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran Dalam Bahasa Arab adalah: 1. Al-Quran, ekonomi dan entrepreneurship 2. Al-Quran, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 3. Al-Quran dan daya saing bangsa 4. Al-Quran, karakter bangsa, dan akhlaq mulia 5. Al-Quran dan anti-korupsi e. Judul Debat Ilmiah Kandungan Al Quran akan diberitahukan sebulan sebelum pelaksanaan musabaqah f. Metode debat menggunakan sistem NUEDC (National University of English Debating Championship) yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi khusus diperuntukkan dalam pelaksanaan MTQ Mahasiswa Nasional g. Waktu Debat : 30 menit 10. Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran Dalam Bahasa Inggris a. Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran dalam bahasa Inggris adalah Perdebatan tentang suatu masalah yang disampaikan secara nalar dan afgumentatif dalam bahasa Inggris yang di dalamnya mengandung unsur-unsur nilai yang bersumber dari nilai Al-Quran dan Hadits Nabi.

b. Peserta Musabaqah ini diikuti beregu yang terdiri dari 2 orang anggota c. Setiap kafilah hanya berhak mengirimkan 1 regu d. Tema Debat Ilmiah Kandungan Al Quran Dalam Bahasa Arab adalah: 1. Al-Quran, ekonomi dan entrepreneurship 2. Al-Quran, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 3. Al-Quran dan daya saing bangsa 4. Al-Quran, karakter bangsa, dan akhlaq mulia 5. Al-Quran dan anti-korupsi e. Judul Debat Ilmiah Kandungan Al Quran akan diberitahukan sebulan sebelum pelaksanaan musabaqah f. Metode debat menggunakan sistem NUEDC (National University of English Debating Championship) yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi khusus diperuntukkan dalam pelaksanaan MTQ Mahasiswa Nasional g. Waktu Debat : 30 menit

V. PERHAKIMAN A. PENGERTIAN

1. Perhakiman adalah ketentuan dan proses pelaksanaan penilaian terhadap penampilan dan penyajian peserta dalam musabaqah dan penetapan hasil musabaqah

2. Hakim adalah perorangan yang melakukan penilaian terhadap penampilan pserta dan penetapan hasil musabaqah 3. Majelis Hakim adalah tim penilai musabaqah yang bertanggungjawab terhadap bidang musabaqah tertentu 4. Dewan hakim adalah tim penilai yang bertanggungjawab terhadap semua bidang musabaqah 5. Jumlah anggota majelis hakim disetiap bidang disesuaikan dengan kebutuhan 6. Panitera adalah perangkat perhakiman yang bertugas menyelenggarakan administrasi majelis hakim 7. Tim pengawas adalah satuan kerja pengawasan yang menyangkut perhakiman dengan komposisi Ketua, Wakil ketua, Sekretaris dan Anggota sesuai kebutuhan. Tim pengawas Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Tingkat Nasional ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

B. ORGANISASI PERHAKIMAN Organisasi perhakiman adalah aparat pelaksana yang bertugas menilai terhadap penampilan dan penyajian peserta Musabaqah yang selanjutnya disebut Dewan Hakim, terdiri dari: 1. Unsur Pimpinan Dewan Hakim terdiri dari: a. Ketua Dewan Hakim b. Wakil Ketua Dewan Hakim

c. Sekretaris Dewan Hakim d. Wakil Sekretaris Dewan Hakim e. Ketua Majelis Hakim 2. Unsur Majelis Dewan Hakim a. Ketua Majelis yang merangkap sebagai anggota b. Anggota Majelis Hakim yang melakukan penilaian c. Panitera

C. PEMBENTUKAN DEWAN HAKIM DAN PENGAWAS MTQ 1. Dewan Hakim dan Tim Pengawas dibentuk berdasarkan Surat keputusan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi 2. Dewan Hakim dan Tim Pengawas dibentuk menjelang musabaqah dan berakhir sampai selesai kegiatan 3. Seluruh anggota Dewan Hakim sebelum melaksanakan tugas, dilantik dan mengangkat sumpah dihadapan pejabat yang berwenang. 4. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengangkat seorang Hakim pada MTQ Mahasiswa tingkat Nasional adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kapasitas ilmu pengetahuan dan keahlian yang memadai dalam perhakiman sesuai materi yang akan dinilai. 2. Bersikap jujur, adil, objektif dan bertanggungjawab dalam melaksanakan penilaian.

3. Teliti dan cermat serta tidak melakukan perbuatan yang tercela di dalam memberikan nilai 4. Memperhatikan latar belakang pendidikan, faktor usia, kesehatan jasmani dan rohani.

D. TUGAS DAN WEWENANG DEWAN HAKIM

1. Pimpinan Dewan a. Ketua Dewan Hakim


1)

Mengkoordinasikan

seluruh

kegiatan

Majelis

Hakim

dalam

melaksanakan tugasnya
2)

Melakukan pengawasan internal terhadap semua anggota Dewan Hakim

3)

Membagi tugas kepada Ketua Majelis Hakim dengan bidang-bidang penilaian tertentu

4) 5) 6)

Membuat tata tertib Dewan Hakim Memimpin rapat pleno Dewan Hakim dan melakukan simulasi Menetapkan dan mengumumkan peserta baik perorangan maupun beregu yang berhak mengikuti babak final

7)

Menetapkan urutan juara pada babak final dan juara umum melalui rapat koordinasi dan rapat paripurna

8)

Membacakan keputusan Dewan Hakim tentang para juara dan juara umum pada acara penutupan MTQ Mahasiswa Nasional

9)

Melaporkan secara tertulis hasil Musabaqah kepada Direktur jenderal Pendidikan Tinggi melalui Ketua Panitia

10) Apabila

Ketua Dewan Hakim berhalangan, maka tugas dan

wewenangnya dilaksanakan oleh Wakil Ketua Dewan b. Wakil Ketua Dewan Hakim
1) 2)

Membantu Ketua Dewan dalam melaksanakan tugasnya Mewakili Ketua Dewan untuk menjalankan tugas dan wewenangnya apabila Ketua Dewan berhalangan.

c. Sekretaris Dewan Hakim


1) Melaksanakan tugas keadministrasian Dewan 2) Mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian 3) Menyiapkan draf Surat Keputusan (SK) tentang pemenang lomba

baik untuk juara dan juara umum d. Wakil Sekretaris Dewan Hakim
1) 2)

Membantu Sekretaris Dewan Hakim dalam melaksankaan tugasnya Mewakili Sekretaris Dewan Hakim untuk menjalankan tugas dan kewenangannya, apabila Sekretaris Dewan Hakim berhalangan.

e. Anggota Dewan Hakim

Membantu pekerjaan yang ditugaskan oleh Ketua atau Wakil ketua Dewan Hakim, maupun oleh Sekretrais atau Wakil Sekretaris Dewan Hakim 2. Pimpinan Majelis
a. Ketua Majelis Hakim 1. Mengkoordinir seluruh kegiatan para Hakim dalam melakukan penilaian

untuk satu bidang lomba


2. Menentukan peserta yang berhak untuk mengikuti seleksi lebih lanjut,

maupun yang dinyatakan sebagai pemenang untuk satu bidang lomba


3. Melaporkan hasil penilaian secara tertulis kepada Ketua Dewan Hakim 4. Menetapkan seorang Hakim penilai untuk bertugas sebagai pengatur

waktu atau sebagai Hakim penanya. b. Panitera Majelis Hakim


1. Melaksanakan keadministrasian Majelis Perhakiman 2. Mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian dalam satu

rangkaian lomba c. Anggota Majelis (Hakim)


1. Menilai penampilan peserta yang dilakukan secara individual 2. Melaporkan hasil penilaian secara tertulis kepada Ketua Majelis

E. KETENTUAN KEJUARAAN

1. Penentuan Finalis a.

Majelis Hakim menentukan 3 (tiga) peserta yang memperoleh nilai tertinggi sebagai finalis

b.

Anggota Majelis Hakim yang berasal dari daerah yang sama dengan perguruan tinggi mahasiswa peserta final, maka harus diganti dengan anggota Majelis Hakim yang lain yang berbeda provinsi dan perguruan tinggi.

c.

Jika terdapat dua orang atau lebih peserta yang nilainya sama, maka ketentuan finalisnya didasarkan pada nilai tertinggi bidang penilaian pertama, jika masih sama didasarkan pada nilai tertinggi bidang penilaian urutan ke dua dan seterusnya. Jika masih sama

dimungkinkan adanya finalis lebih dari 3 (tiga)


2. Penentuan Pemenang a.

Berdasarkan rangking nilai para finalis yang ditentukan oleh Majelis Hakim, maka peserta yang mendapat nilai tertinggi dinyatakan sebagai pemenang pertama dan seterusnya sesuai dengan rangking.

b.

Apabila terdapat dua atau lebih finalis yang memperoleh nilai yang sama, maka pemenangnya ditetapkan berdasarkan ketentuan yang telah diatur dalam penentuan finalis

3. Penentuan Juara Umum

a.

Juara umum ditetapkan oleh Dewan Hakim melalui sidang pleno, bukan oleh Majelis Hakim

b.

Juara umum adalah peserta yang memperoleh jumlah nilai tertinggi dari semua jenis bidang lomba dengan perolehan angka sebagai berikut:
1) Pemenang pertama nilai 5 poin 2) Pemenang kedua nilai 3 poin 3) Pemenang ketiga nilai 1 poin

c.

Apabila nilai juara umum ada yang sama, maka juaranya ditetapkan berdasarkan nilai tertinggi dari bidang Musabaqah Tilawah Quran. Apabila masih terjadi kesamaan nilai, maka penentuan berdasarkan nilai tertinggi sesuai dengan urutan pada bidang musabaqah yang telah ditentukan dalam buku pedoman ini.

d.

Apabila bidang musabaqah yang diperlombakan pesertanya kurang dari 10 (sepuluh) utusan atau wakil dari semua peserta (kafilah), maka bidang musabaqah tersebut tidak diperhitungkan dalam penentuan juara umum.

VI. PENUTUP

A.

PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN


1. Upacara pembukaan dan penutupan dilakukan sesuai dengan protokoler yang

berlaku di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.


2. Upacara

pembukaan dilaksanakan pada hari pertama dan penutupan

dilakukan pada hari terakhir kegiatan MTQ, dicantumkan dalam jadwal yang disusun kemudian.
3. Tempat Upacara pembukaan dan penutupan akan dilaksanakan Ruang

Terbuka (lapangan kampus Universitas Andalas/Universitas Negeri Padang) atau jika kondisi kurang mendukung maka akan dilaksanakan di auditorium Universitas yang kapasitasnya disesuaikan dengan jumlah peserta upacara yang hadir.
4. Upacara pembukaan secara resmi dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, sedangkan upacara penutupan dilakukan oleh pejabat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atau pimpinan instansi/lembaga yang ditunjuk oleh Ditjen Dikti Kemendikbud.
5. Apabila upacara pembukaan secara resmi akan dilakukan oleh pejabat yang

bukan berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, maka perlu mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
6. Susunan acara pembukaan dan penutupan agar dikonsultasikan dengan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

B.

BENDERA MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional mempunyai bendera khusus yang terbuat dari kain berwarna putih perak berlogo khusus bertuliskan MTQ Mahasiswa Nasional.

C.

LAIN-LAIN Perguruan Tinggi pelaksana MTQ Mahasiswa Tingkat nasional harus membuat laporan lengkap, baik yang berkaitan dengan pertanggungjawaban keuangan maupun kegiatan/program ke Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan kegiatan selesai.

D.

PESERTA DAN OFISIAL 1. Pendaftaran Peserta a. Pendaftaran peserta ke Panitia MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII paling lambat tanggal 31 Mei 2013 dengan mengirimkan formulir daftar peserta yang telah diisi dan telah direkomendasikan oleh pimpinan Perguruan Tinggi secara online atau via fax (0751-71303/7055628) dan email (panitia@mtqmn13.unand.ac.id; panitia@mtqmn13.unp.ac.id).

b. Pendaftaran tidak dipungut biaya Kalifah yang telah tiba di Kota Padang agar segera menghubungi Panitia MTQ Mahasiswa Nasional di Universitas Negeri Padang Telp. (0751) 7055601 dan/atau Universitas Andalas Telp. (0751) 71303; Contact Person: 1. Dr. Tesri, Maydeliza, MS., M,Sc. (081363490466) 2. Dr. Helmi Hasan, M.Pd. 3. Drs. Amril Amir, M.Pd. 4. Zulkarnaini, SSi, MT. 5. Azhari Suir, SE. 6. Drs. Sudiro Sembiring 7. Dr. Ir. Adrinal, MS (08126700546) (08126628578) (085668959367) (081267162463) (081374078740) (081363335659)

2. Jumlah Peserta dan Ofisial 1) Peserta utusan masing-masing Perguruan Tinggi Umum adalah sebagai berikut:
a) Bidang Musabaqah Tilawatil Al-Quran berjumlah 2 Orang (1 Qari dan 1

Qariah)
b) Bidang Musabaqah Tartil Quran berjumlah 2 Orang (1 Qari dan 1 Qariah) c) Bidang Musabaqah Hifzhil Quran 1 juz berjumlah 2 Orang (1 Hafizh 1 juz

dan 1 Hafizhah 1 juz)


d) Bidang Musabaqah Hifzhil Quran 2 juz berjumlah 2 Orang (1 Hafizh 2 juz

dan 1 Hafizhah 2 juz)

e) Bidang Musabaqah Hifzhil Quran 5 juz berjumlah 2 Orang (1 Hafizh 5 juz

dan 1 Hafizhah 5 juz)


f) Musabaqah Qiraah Sabah (Riwayat Warsy dan Qalun) berjumlah 2 Orang

(1 Qari dan 1 Qariah)


g) Bidang Musabaqah Fahmil Quran 1 Regu (3 Orang) h) Bidang Musabaqah Syarhil Quran 1 Regu (3 Orang) i) Bidang Musabaqah Khaththil Quran berjumlah 2 Orang (1 Khatthath dan 1

Khatthathah)
j) Bidang Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Quran 1 dan atau 2 Orang

peserta
k) Bidang Debat Kandungan Al-Quran dalam bahasa Arab 1 Regu (2 Orang) l) Bidang Debat Kandungan Al-Quran dalam bahasa Inggris 1 Regu (2

Orang)
m) Akomodasi ofisial yang ditanggung oleh Panitia Pelaksana hanya 2 orang

dari masing-masing perguruan tinggi .

3. Catatan Seluruh kafilah diharapkan tiba di Padang pada tanggal 22 Juni 2013 dan membawa bendera Perguruan Tinggi masing-masing, Jas/Jaket almamater dan pakaian adat daerah yang akan digunakan pada acara pawai taaruf.

E. SANKSI

1. Persiapan
a. Peserta yang tidak memenuhi persyaratan tidak mendapat pengesahan

dan tidak berhak tampil


b. Peserta yang diketahui menggunakan persyaratan palsu gugur hak

tampilnya dan perguruan tinggi pengirim akan dilaporkan ke Ditjen Dikti untuk ditindaklanjuti 2. Pelaksanaan Peserta yang tampil dan melanggar ketentuan tampil dianggap gugur penampilannya

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai