Anda di halaman 1dari 15

Sistem Informasi Tanggap Banjir Menggunakan Mikrokontroler Via SMS

Setiyo Mukti Al Amin (2211030001)

Uraian Tugas Akhir


Pengukuran untuk mendapatkan data terkini mengenai kondisi sungai selama ini dilakukan secara manual, yaitu dengan cara mengukur dan mencatat secara langsung ketinggian air dan data curah hujan, Sehingga data yang didapat hanya pada saat dilakukan pengukuran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem monitoring yang mampu memonitor dan mengolah data yang ada secara real time. Teknik yang digunakan yaitu mengolah parameterparameter yang bisa mempengaruhi peningkatan debit air sungai yaitu ketinggian air dan curah hujan di hulu sungai. Disini saya akan membuat alat monitoring berupa sensor ketinggian dan debit air yang akan diletakkan pada bantaran sungai. Alat ini tidak memerlukan operator karena memakai mikrokontroler yang telah diprogram khusus supaya berjalan kontinyu.

Data yang diperoleh disimpan ke sistem, kemudian dikirim via SMS (Short Massage Service) kepada penduduk sekitar bantaran sungai, sehingga didapatkan hasil monitoring berupa kondisi terkini pada catchment area (daerah pantau) tertentu. Kelebihan alat ini selain membantu memberi informasi via SMS (Short Massage Service), pihak berwenang (petugas) juga dapat memerintah sistem seandainya ingin membuka atau menutup pintu bendungan. Tentunya cukup dengan membalas pesan dari sistem sebelumnya menggunakan kode pesan yang dirahasiakan (petugas berwenang yang berhak). Ketika bendungan sudah tidak mampu menampung air berlebih, sistem secara otomatis akan mengaktifkan alarm tanda bahaya. Dengan sistem seperti ini diharapkan langkah antisipasi dini terhadap banjir bisa dilakukan dengan secepat mungkin.

Ruang Lingkup Tugas Akhir


Mikrokontroler Sensor Ultrasonik Rangkaian Sensor debit Air Indikator LED dan alarm

Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan dibutuhkannya sumber daya manusia yang handal, mampu menciptakan suatu alat yang dapat mempermudah melakukan pekerjaan hingga memecahkan problematika yang ada seperti banjir. Alat-alat tersebut ada yang bekerja secara otomatis atau semi permanen. Fenomena banjir merupakan kejadian alam dimana palung sungai tidak dapat menampung air dari curah hujan yang terjadi. Ini berubah menjadi bencana alam ketika manusia mulai terancam dan mengalami kerugian, baik itu kerugian korban jiwa baik material maupun non material. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan.

Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik. Kerugian yang cukup besar dikarenakan masih kovensionalnya sistem pemantau dan peringatan dini akan bencana banjir. Pemantauan pada hulu sungai adalah langkah awal untuk mengetahui gejala datangnya banjir sehingga antisipasi dini bisa diambil untuk memperkecil angka kerugian maupun korban jiwa. Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah sistem monitoring menggunakan mikrokontroler yang berbasis sensor. Yang digunakan ialah sensor ultrasonik dan pendeteksi level air atau disebut automatic water level record (AWLR) dipasang pada beberapa catchment area (area pantau) yang telah ditentukan. Hasil pembacaan sensor tersebut akan disimpan pada sistem dan ditransmisikan via SMS (Short Massage Service) kepada petugas dan penduduk sekitar bantaran sungai. Ini digunakan untuk memprediksi peningkatan volume air yang akan datang sehingga bisa dijadikan acuan untuk buka tutup pintu bendungan. Dengan demikian kuantitas air bisa diatur lebih dini dan potensi banjir bisa diminimalisasi. Selain itu jika kuantitas air yang akan tiba melampaui ambang batas yang ditentukan maka sistem alert akan berbunyi otomatis.

Permasalahan
Bagaimana mengetahui bahaya banjir sejak dini melalui alat pendeteksi banjir variabel level air pada sungai?? Bagaimana meminimalisir bahaya banjir melalui sistem informasi yang terpadu dan terintegrasi?? Bagaimana merancang sistem deteksi level air pada sungai dengan menggunakan mikrokontroller??

Tujuan Tugas Akhir


Merancang alat yang mampu mendeteksi banjir dengan variabel level & debit air pada sungai berbasis Mikrokontroller. Diharapkan mampu meminimalisir besarnya kerugian materi yang diderita masyarakat khususnya sekitar bantaran sungai, karena belum adanya sistem informasi tanggap banjir Memudahkan pihak berwenang (petugas) untuk membuka atau menutup pintu bendungan ketika keadaan tertentu

Metodologi (Langkah-langkah)
Metodologi yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Pengumpulan bahan (Study Literature) Langkah awal ialah mengidentifikasi dan mempelajari buku-buku yang menunjang pengetahuan tentang sistem ini. Perencanaan dan perancangan alat Alat ini tidak memerlukan operator karena memakai mikrokontroler yang telah diprogram khusus supaya berjalan kontinyu. Data yang diperoleh disimpan ke sistem, kemudian dikirim via SMS (Short Massage Service) kepada penduduk sekitar bantaran sungai. Tidak hanya itu, sistem ini selain membantu memberi informasi via SMS (Short Massage Service), pihak berwenang (petugas) juga dapat memerintah sistem seandainya ingin membuka atau menutup pintu bendungan. Tentunya cukup dengan membalas pesan dari sistem sebelumnya menggunakan kode pesan yang dirahasiakan (petugas berwenang yang berhak). Ketika bendungan sudah tidak mampu menampung air berlebih, sistem secara otomatis akan mengaktifkan alarm tanda bahaya.

Realisasi sistem Membuat hardware dan software dari sistem dengan pemograman. Pengujian alat Pengujian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kinerja masing-masing alat yang telah dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Untuk proses pengujian sistem dilakukan melalui percobaan dilapangan dengan cara melakukan pengujian alat di bantaran sungai. Pembuatan Laporan Pembuatan laporan dilaksanakan setelah semua langkahlangkah terselesaikan sehingga hasil yang diperoleh dari pembuatan sistem dapat dijelaskan secara rinci sesuai dengan data-data yang diperoleh.

Jadwal Kegiatan

Kebutuhan Peralatan dan Dana


Rincian anggaran penelitian
Pengadaan Bahan Habis

Laporan

Relevansi
Sistem ini diharapkan mampu meminimalisir kekhawatiran masyarakat akan datangnya bencana banjir yang biasanya tiba-tiba. Sistem ini lebih dikhususkan kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir (bantaran sungai) untuk dapat mengetahui secara realtime, kapan, lokasi, dan berapa besar debit air pada sungai tersebut. Tidak hanya masyarakat sekitar bantaran, petugas berwenang pun ikut ambil peran guna memerintah sistem untuk membuka atau menutup pintu bendungan sesuai kondisi saat itu juga.

Daftar Pustaka
Balai PSAWS Bondowoso, Standart Operation Procedure (SOP) Pengelolaan Banjir, Bondowoso, 2009 . Nurianto, P. & Haq, I.N., Sistem Informasi Bencana Alam Menggunakan SMS Server dan Web Server, Lomba Perancangan Instrumentasi dan Kontrol Program Studi Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2006. Umboro Lasmito, Suyanto, Short Message Service (sms) sebagai Media Komunikasi Data Dalam Monitoring Muka Air Sungai, Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sipil torsi, Maret 2008 . Elizabeth Basha & Daniela Rus, Design of Early Warning Flood Detection Systems for Developing Countries, IEEE Trans., 2007 pp. 612-617 M.Fanani, implementasi wireless data logger untuk pemantauan jarak jauh terhadap ketinggian air sungai, arah angin, dan suhu berbasis web, Tugas Akhir , Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS, Surabaya, 2009.

Anda mungkin juga menyukai